METODE SALAF AHLUSSUNNAH DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT ALLAH

قال الشافعيّ رحمه الله :

« الحَديثُ على ظَاهِرهِ ، فَإذَا احتمَل المَعَانِي ؛ فَمَا أشبهَ ظاهرَه أولَى بٍهِ ».

[ أخرجه ابن أبي حاتم في «المناقب» (ص ۲۳۲)، وأبو نعيم في «الحلية» (٩/١٠٥) ].

Asy Syafi'i rahimahullah berkata:

"Hadits itu sebagaimana makna dzahirnya, apabila mengandung beberapa makna maka makna yang mirip dengan makna dzahirnya itulah yang paling utama digunakan."

(Disebutkan Abu Hatim dalam "Al Manaqib : 222, Abu Nu'aim dalam "Al Hilyah : 9/105).

Ad Darimi rahimahullah berkata :

"ولا يجوز الكلام في آیات الصفات، وأحاديث الإثبات لها، ونفي المثلية عنها، والإيمان بها إلا بما يعرف من اللغة العربية على سياق الكلام وملازمته، والله أعلم."
«النقض» (ص۱۱۱)

"Tidak boleh berbicara dalam ayat-ayat sifat, hadits-hadits penetapan sifat, penafian penyerupaan sifat dan iman terhadapnya kecuali dengan apa yang diketahui dari bahasa Arab berdasarkan hubungan kalimat dan kelazimannya, Wallahu A'lam."
(An Naqdh :111)

Beliau juga berkata :

"قد عرفنا بحمد الله تعالى من لغات العرب هذه المجازات التي اتخذتموها دلسة وأغلوطة على الجهال، تنفون بها عن الله تعالى حقائق الصفات بعلل المجازات، غير أنا نقول:
لا يحكم للأغرب من كلام العرب على الأغلب ؛ ولكن نصرف معانيها إلى الأغلب حتى تأتوا ببرهان أنه عنى بها الأغرب، وهذا هو المذهب الذي إلى الإنصاف والعدل أقرب، لا أن تُعترض صفات الله المعروفة المقبولة عند أهل البصر فنصرف معانيها بعلة المجازات إلى ما هو أنكر، ونرد على الله تعالى بداحض الحجج وبالتي هي أعوج، وكذلك ظاهر القرآن، وجميع ألفاظ الروايات تصرف معانيها إلى العموم، حتى يأتي متأول ببرهان بين: أنه أرید بها الخصوص؛ لأن الله تعالى قال: { بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ }، فأثبته عند العلماء أعمه وأشده استفاضة عند العرب، فمن أدخل منها الخاص على العام كان من الذين يتبعون ما تشابه منه ابتغاء الفتنة وابتغاء تأويله، فهو يريد أن يتبع فيها غير سبيل المؤمنين. اهـ
«النقض» (ص٤١٩)

"Dengan mengucap segala puji bagi Allah, kami mengetahui berbagai makna majaz (kiasan) dari bahasa Arab yang kalian gunakan untuk menipu dan mengaburkan pemahaman kepada orang-orang jahil, kalian nafikan dari Allah hakikat sifat-sifat Allah dengan sebab mazaj-majaz tersebut. Sementara kami mengatakan : "Secara garis besar makna-makna yang asing dari kalimat bahasa Arab tidak dijadikan landasan ; akan tetapi kami mengarahkan makna-makna bahasa Arab kepada yang yang paling sering digunakan sampai datang petunjuk bahwa yang dimaksud adalah makna yang lain darinya. Inilah madzhab yang paling mendekati kepada keadilan dan kebijakan, tidak dengan memaknai sifat-sifat Allah yang dikenal dan diterima oleh orang yang memiliki pandangan kemudian mengarahkannya dengan alasan bermakna majazi (kiasan) kepada sesuatu yang paling mungkar, serta menentang Allah dengan hujjah-hujjah batil dan yang paling buruk. Begitu juga makna dzahir Al Quran, serta seluruh lafadz-lafadz dari riwayat ditafsirkan kepada makna-maknanya yang umum, sampai datang yang menafsirkan dengan bukti yang jelas ; bahwa yang dimaksudkan dengannya adalah makna khusus, karena Allah Ta'ala berfirman : "Dengan bahasa Arab yang jelas" (Asy Syu'ara : 195),  Maka Allah menetapkannya menurut para ulama, makna yang paling umum dan paling banyak digunakan di kalangan Arab, oleh karenanya barangsiapa yang menjadikan makna khusus sebagaimana makna umum maka ia termasuk orang yang mengikuti apa yang tersamarkan untuk menebarkan fitnah dan mencari-cari ta'wilnya, dan ia memilih mengikuti jalan selain kaum mukminin dalam menafsirkannya."

(An Naqdh :419)

🖋 Seorang Ayah dan Anaknya Akan Saling Dimintai Pertanggung Jawaban Satu Sama Lain

#tarbiyah@mutiarasunna

اليَومُ :

🌙 -   الجُمُعَةُ ٢٣ رَجَب ١٤٤٦ - 🌗

SECARA FITRAH MANUSIA MENYETUJUI DAN MENERIMA KEBENARAN

قال الإمام الشافعي رحمه الله :

(( إن العقل مضطر إلى قبول الحق )) .

أي -> مفطور عليه متفق معه .

? آداب الشافعي ومناقبه.

Imam Syafi'i Rohimahullah , berkata:
Sesungguhnya akal itu dipaksa untuk menerima kebenaran.

Artinya: Akal diciptakan secara fitrah untuk menyetujui dan selaras dengan kebenaran.

? Adab Imam Syafi'i dan Manaqibnya.

http://t.me/mutiarasunna

ORANG YANG MENAFIKAN SIFAT ULUW BAGI ALLAH ADALAH MUSYRIK

قال الإمام عثمان بن سعيد الدارمي - رحمه الله - : وَمَنْ لَمْ يَعْرِفْ أَنَّ إِلَهَهُ فَوْقَ عَرْشِهِ، فَوْقَ سَمَوَاتِهِ، فَإِنَّمَا يَعْبُدُ غَيْرَ اللَّهِ، وَيَقْصِدُ بِعِبَادَتِهِ إِلَى إِلَهٍ فِي الْأَرْضِ وَمَنْ قَصَدَ بِعِبَادَتِهِ إِلَى إِلَهٍ فِي الْأَرْضِ كَانَ كَعَابِدِ وَثَنٍ؛ لِأَنَّ الرَّحْمَنَ عَلَى الْعَرْشِ وَالْأَوْثَانُ فِي الْأَرْضِ، كَمَا قَالَ لِجِبْرِيلَ {عِنْدَ ذِي الْعَرْشِ مَكِينٍ، مُطَاعٍ ثَمَّ أَمِينٍ} فَفِي قَوْلِهِ دَلِيلٌ عَلَى الْبَيْنُونَةِ وَالْحَدِّ بِقَوْلِهِ: "ثَمَّ" لَا هَاهُنَا فِي الْكَنفِ وَالْمَرَاحِيضِ كَمَا ادَّعَيْتُمْ .اهـ

? [النقض على المريسي (1/489)]

Imam Utsman Said Ad Darimi rahimahullah berkata : "Barangsiapa yang tidak mengetahui bahwa Tuhannya di atas Arsy, di atas langitNya maka sesungguhnya ia hanyalah menyembah selain Allah dan memaksudkan ibadahnya kepada tuhan yang ada di bumi. Dan barangsiapa yang memaksudkan ibadahnya kepada tuhan yang ada di bumi maka ia seperti halnya orang yang menyembah patung, karena Allah berada di atas Arsy sementara patung-patung berada di bumi, sebagaimana Allah berfirman tentang Jibril : "......memiliki kedudukan tinggi di sisi (Allah) yang memiliki ‘Arsy, yang di sana (di alam malaikat) ditaati dan dipercaya". (At Takwir : 20-21). Dalam firmanNya ini adalah bukti atas  keterpisahan jarak dan batas dengan firmanNya "di sana",* bukan di sini di WC dan tempat buang air, sebagaimana yang kalian dakwakan."

( An N*aqdh alal Mirisy : 1/488)

? @mutiarasunna

BERPEGANG KEPADA SUNNAH RASULULLAH DAN PARA KHULAFAUR RASYIDIN
-----------------------------

• قال عمرُ بنُ عبد العزيز: سنَّ رسولُ الله وولاةُ الأمر مِن بعده سننًا، الأخذُ بها: تصديقٌ لكتابِ اللهِ، واستكمالٌ لطاعةِ اللهِ، وقوةٌ على دينِ اللهِ، ليس لأحدٍ تبديلُها ولا تغييرُها، ولا النظر في رأي خالفها، من اهتدى بها مُهتد، و من استنصر بها منصور، ومن خالفها اتبع غير سبيل المؤمنين، وولاه اللهُ ما تولَّى، وأصلاه جهنَّم وساءت مصيرًا.
ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
«الجامع» لابن وهب: (١٢٣١).

Umar bin Abdul Aziz berkata : "Rasulullah dan para Pemimpin setelahnya telah menetapkan sunnah-sunnah, berpegang kepadanya : adalah pembenaran terhadap Kitabullah dan kesempurnaan ketaatan kepada Allah, serta kekuatan atas dienullah. Seorang pun tidak boleh mengganti dan merubahnya, dan melihat kepada pendapat orang yang menyelisihinya. Barangsiapa yang menjadikannya petunjuk maka dia adalah orang yang mendapat petunjuk, barangsiapa yang membelanya maka dia adalah orang yang tertolong, dan barangsiapa menyelisihinya dan mengikuti jalan selain jalan kaum mukminin maka niscaya Allah biarkan dia pada kesesatan yang dia lakukan, dan Allah masukkannya ke dalam neraka jahanam seburuk-buruknya tempat kembali."

(Al Jami', Ibnu Wahb :1231)

? @mutiarasunna

ALLAH BERADA DI LANGIT DAN ILMUNYA MELIPUTI SELURUH YANG ADA DI BUMI

قال ابن بطة العُكبري رحمه الله ردًّا على الجهمية:

أما قولكم: (إنه لا يكون على العرش؛ لأنه أعظم من العرش)، فقد شاء الله أن يكون على العرش، وهو أعظم منه، قال تعالى: ﴿ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ﴾، وقال: ﴿وَهُوَ اللَّهُ فِي السَّمَاوَاتِ﴾، ثم قال: ﴿وَفِي الْأَرْضِ يَعْلَمُ﴾، فأخبر أنه في السماء، وأنه بعلمه في الأرض.

["الإبانة الكُبرى" لابن بطة العُكبري (٢٦٨٤)]

Ibnu Bathah Al Ukbari rahimahullah berkata, sebagai bantahan atas Jahmiyyah :

" Adapun perkataan kalian ; ("Sesungguhnya Allah tidak bertempat di Arsy, karena Allah lebih besar dari Arsy,") sungguh Allah berkehendak berada di atas Arsy, dan Dia lebih besar dari Arsy, Allah Ta'ala berfirman ; "Kemudian Dia bersemayam di atas Arsy",(Al A'raf: 54) dan berfirman ; "Dan Dia Allah berada di langit" , kemudian berfirman ; "Dan di bumi, Dia mengetahui.......", (Al An'am : 3) maka Allah memberitahukan bahwasanya Dia berada di langit, dan Dia di bumi dengan pengetahuanNya."

( Ibanah Kubra, Ibnu Bathah : 2384)

@mutiarasunna

ORANG YANG MENGATAKAN BAHWA ALLAH TIDAK DI LANGIT ADALAH KAFIR

Imam Ad Darimi rahimahullah berkata :

"الرجل إذا لم يعلم أن الله في السماء دون الأرض فليس بمؤمن .. ألا تعلم أن رسول الله جعل إمارة إيمان الجارية معرفتها أن الله في السماء ".

(الرد على الجهمية)

"Seseorang jika tidak mengetahui bahwa Allah berada di langit bukan di bumi maka dia bukanlah seorang mukmin.... Apakah Engkau tidak tahu bahwa Rasulullah menjadikan tanda keimanan seorang budak wanita dengan pengetahuannya bahwa Allah berada di langit."

(Ar Radd 'alal Jahmiyyah)

@mutiarasunna