بسم الله
*🔖Konsep Kepemimpinan dalam Rumah Tangga
__
اَلرِّجَالُ قَوَّامُوْنَ عَلَى النِّسَاۤءِ بِمَا فَضَّلَ اللّٰهُ بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍ وَّبِمَآ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِهِمْ
Kaum pria adalah pemimpin bagi kaum wanita disebabkan Allah telah melebihkan sebagian mereka (kaum pria) di atas sebagian yang lain (kaum wanita),dan disebabkan kaum pria telah membelanjakan sebagian dari harta mereka.*.[QS. An-Nisa : 34]

Ayat di atas sering dibacakan oleh suami-suami yang bernotabennya mengaji. Kalau suami yang tidak mengaji, biasanya akan marah-marah dan mengumpat demi untuk menundukkan istri yang kadang kala kurang berbakti, atau menentang perintah suami, atau tidak mau memperbaiki diri.

Ayat diatas adalah kalam illahi yang harus diyakini dan diresapi di dalam hati, sehingga suami haruslah bijak dalam membacakannya agar tidak terjadi kesalahpahaman sehingga berdampak buruk pada kehidupan rumah tangga. Dan yang perlu dicamkan dalam benak semua lelaki, bahwa sebagai Qawwam (pemimpin) ada tiga kriteria yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Perhatian dan dukungan
2. Perlindungan
3. Perbaikan dan pengarahan(a)

Maka inti dari penjelasan ayat diatas adalah seorang suami itu harus memiliki kriteria sebagai pemimpin yang tidak hanya memprioritaskan kepentingan pribadinya tanpa mengedepankan hak-hak dari pasangannya, seperti yang tercantum dalan 3 kriteria diatas, sehingga istri akan senang dan ikhlas dalam melaksanakan kewajibannya kepada pemimpin yang dirindu hati.

Ketika menafsirkan ayat tersebut Syaikh ‘Abdur Rahman bin Nashir As Si’di rahimahullah berkata, “Kaum prialah yang mengurusi kaum wanita agar wanita tetap memperhatikan hak-hak Allah Ta’ala yaitu melaksanakan yang wajib, mencegah mereka dari berbuat kerusakan. Kaum laki-laki berkewajiban pula mencari nafkah, pakaian dan tempat tinggal kaum wanita.”(b)

Wanita hanya diperbolehkan menjadi pemimpin di rumahnya, itu pun di bawah pengawasan suaminya, atau orang yang sederajat dengannya. Mereka memimpin dalam hal yang khusus yaitu terutama memelihara diri, mendidik anak dan memelihara harta suami yang ada di rumah. Tujuan dari ini semua adalah agar kebutuhan perbaikan keluarga teratasi oleh wanita sedangkan perbaikan masyarakat nantinya dilakukan oleh kaum laki-laki.(c)

Wallahu ta'ala a'lam bisshowab
___
(a) Dinukil dari kitab "Aysarut tafasir" karya Abu Bakar Al-Jazair
(b) Dinukil dari kitab "Taisir Karimir Rahman" karya Syaikh ‘Abdur Rahman bin Nashir As Si’di
(c) Dinukil dari buku "Andai Aku Tidak Menikah Dengannya", karya Dr. Syafiq bin Riza bin Hasan Basalamah, MA
➖➖*➖➖➖➖➖
📝* Ngawi, 04/10/1445|12/04/2024
•••••
#SERIAL_FIKIHNIKAH #SERIAL_TAFSIR
┈┉┅━━••••━━┅┉┈
https://t.me/kutaibulfawaid

Ada perkataan yang sangat bagus sekali dari Imam An-Nawawi tatkala menjelaskan makna hadits ini.

Beliau rahimahullah mengatakan,
“Ketahuilah bahwa syahwat jima’ adalah syahwat yang paling disukai oleh para Nabi ‘alaihimush sholatu was salam dan orang-orang sholih. Mereka mengatakan,’Karena di dalam syahwat tersebut terdapat maslahat (manfaat) diniyyah (agama) dan duniawiyyah (dunia) di antaranya adalah bisa menjaga pandangan, menahan diri dari zina, bisa menghasilkan anak dan memperbanyak umat ini hingga hari kiamat. Syahwat selain jima’ lebih akan mengeraskan hati sedangkan syahwat jima’ ini lebih akan melembutkan (mententramkan) hati’.”
(Dinukil dari Ad Durotus Salafiyyah, hal 186)

Ada motivasi yang bagus bagi para suami yang diungkapkan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqolani terkait hal ini,

beliau rahimahullah berkata:

"القوة على الجماع الدال ذلك على صحة البنية و قوة الفحولية و كمال الرجولية مع ما هم فيه من الاشتغال بالعبادة و العلوم".

"Keperkasaan para lelaki dalam bercinta menandakan tubuh yang sehat, kekuatan yang prima, dan kejantanan yang sempurna. Di samping itu, mereka juga adalah orang-orang yang tekun beribadah dan giat menuntut ilmu agama".
(Fathul Bari Syarah Shahih Al-Bukhari, 6/462)

Al-Junaid rahimahullah pernah berkata,

أحتاج الى الجماع كماأحتاج الى القوت. فالزوجة على التحقيق قوت وسبب لطهارة القلب. ولذللك أمر رسول الله كل من وقع نظره على إمرأة فتاقت اليها نفسه ان يجامع أهله.

“Aku membutuhkan jima’ sebagaimana aku membutuhkan makanan. Istri itu hakikatnya adalah asupan badan dan menjadi sebab bersihnya hati. Oleh karena itu Rasulullah memerintahkan kepada setiap lelaki yang melihat perempuan lalu bersyahwat, maka Hendaknya ia menggauli istrinya."
(Ihya ‘ulumuddin hal. 389)

sumber tambahan :https://rumaysho.com/20851-hadits-arbain-25-sedekah-dari-orang-miskin.htmlhttps://muslim.or.id/33913-berhubungan-badan-suami-istri-itu-sedekah.html
➖➖*➖➖➖➖➖
📝* Ngawi, 01/10/1445|09/04/2024
┈┉┅━━••••━━┅┉┈
#SERIAL_FIKIHNIKAH
•••••
https://t.me/kutaibulfawaid

بسم الله

🔖 Melarang Wanita Untuk Sering Bersosialisasi..

وَأَصْلَحُ مَا يَفْعَلُهُ الرَّجُلُ أَنْ يَمْنَعَ الْمَرْأَةَ مِنْ الْمُخَالَطَةِ لِلنِّسَاءِ، فَإِنَّهُنَّ يُفْسِدْنَهَا عَلَيْهِ، وَأَنْ لَا يُدْخِلَ بَيْتَهُ مُرَاهِقُ وَلَا يَأْذَنُ لَهَا في الخروج

Imam ibnu Muflih dalam al-Furu'

Sebaik² yang dilakukan seorang lelaki adalah melarang istrinya untuk bergaul dengan kaum wanita. Karena mereka (kaum wanita)  itu akan merusak dirinya atas suaminya.
(Maksudnya memprovokasi perempuan kepada suaminya)

Dan (lelaki) jangan memasukkan anak remaja ke rumahnya.

Dan jangan mengizinkan istrinya untuk keluar rumah. (Al-furu dengan tashih furu 8/181)

Yang saya fahami dari nash diatas adalah:

1. Wanita jangan sering berkumpul² bersama teman²nya..
   Seperti arisan, makan² di resto, kumpul² di rumah teman²nya.. dll

Karena mereka akan memprovokasi dirinya untuk menuntut suaminya atas hal² yang tadinya bahkan tidak terfikir di kepalanya. Atau mengajarkan hal² tidak penting, atau terbiasa melihat kemewahan istri orang sehingga mulai membandingkan.

Intinya, wanita jangan banyak bersosialisasi dengan wanita lainnya

Dan kumpul² di zaman ini berlaku baik secara fisik maupun lewat dunia maya seperti whatsapp.
(Sering chatt meski dengan wanita lain, atau bahkan grup whatsapp)

1. Wanita jangan sering keluar rumah, dan suami hendaknya melarangnya demi kebaikan istri

Semoga Allah memperbaiki keadaan kita. Amin.

Sumber : مواعظ وحكم
➖➖*➖➖➖➖➖
📝*09/08/1445|19/02/2024
•••••
#suami
┈┉┅━━••••━━┅┉┈
https://t.me/keluargaimpian

SYAHWAT YANG DISUKAI PARA NABI DAN ULAMA
➖➖➖➖➖➖➖

# Jimak Yang Halal adalah Syahwat Yang Disukai Para Nabi Dan Ulama

Yaitu syahwat yang halal, jima' dengan istri yang halal. Ini membuat pikiran sehat dan tenang, badan menjadi fresh dan lebih segar. Semoga para jomblo segera bisa mendapatkan jodoh dan dimudahkan, bisa mendapatkan "surga dunia yang halal"

Imam An-Nawawi berkata,
“ketahuilah bahwa syahwat jimak adalah syahwat yang DISUKAI oleh para nabi dan orang-orang shalih. Mereka berkata, karena padanya terdapat berbagai mashalat agama dan dunia berupa menundukkan pandangan, meredam syahwat dari zina dan memperoleh keturunan yang dengannya menjadi sempurna bangunan dunia dan memperbanyak jumlah umat islam. Mereka berkata, semua syahwat bisa mengeraskan hati jika ditunaikan kecuali syahwat ini, karena bisa melembutkan hati.”[1]

Tentu saja jika pemenuhannya pada tempat yang HALAL , Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hubungan badan antara kalian (dengan isteri atau hamba sahaya kalian) adalah SEDEKAH. Para sahabat lantas ada yang bertanya pada Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Wahai Rasulullah, apakah dengan kami mendatangi istri kami dengan syahwat itu mendapatkan pahala?’ Beliau menjawab, ‘Bukankah jika kalian bersetubuh pada yang haram, kalian mendapatkan dosa. Oleh karenanya jika kalian bersetubuh pada yang halal, tentu kalian akan mendapatkan PAHALA.”[2]

Manfaat jimak secara medis

BACA selengkapnyaا:

http://muslimafiyah.com/syahwat-yang-paling-disukai-para-nabi-dan-ulama.html

*📍 *Diantara Keutamaan 'Azl
👤 Ustadz Muh. Yogi Galih Permana, BA., M.H -حفظه الله-
━━━━━━━━━━━━━━━
#suami #istri
➖➖➖➖➖➖➖
🗞Sumber : Audio Dars Fiqh Puasa pert. 10
📝Jember, 02/05/1445|15/11/2023
┈┉┅━━••••━━┅┉┈
https://t.me/kutaibulfawaid