?PEMILIHAN LAFADZ DZIKIR YANG DIBACA SAAT TERBANGUN DARI TIDUR MALAM

Ada sebuah dzikir yang jika dibaca oleh seorang muslim yang terbangun di waktu malam (belum sampai Subuh), kemudian jika orang itu berdoa, akan dikabulkan doanya. Apabila ia memohonkan ampunan kepada Allah, Allah akan ampuni. Jika kemudian dia shalat 2 rakaat, shalat itu akan diterima oleh Allah Ta’ala. Subhanallah, suatu keutamaan yang besar yang seharusnya tidak kita lewatkan.

Bacaan dzikir ini kalau dibandingkan antar beberapa riwayat, lafadznya ada sedikit perbedaan. Misalkan, dalam hal antara tasbih, takbir, dan tahmid, mana yang didahulukan pengucapannya? Berbeda dalam hal urutan. Demikian juga dengan apakah bacaan tahlil cukup dibaca di awal, atau berulang lagi hingga terbaca 2 kali?

Bagaimana kita memilih antar riwayat itu untuk memastikan lafadz yang paling tepat jika riwayat itu semuanya dinilai shahih oleh para Ulama? Jawabannya adalah dicari manakah sanad yang paling ‘Aliy (mata rantai perawinya paling pendek). Kalau seandinya tidak ada yang sanadnya paling ‘Aliy dan semuanya memiliki jumlah jalur perawi yang sama, dicari manakah yang paling banyak memiliki kesamaan lafadz. Artinya, jika suatu jalur meskipun sanadnya shahih, tapi menyelisihi jalur lain sejumlah para perawi tsiqoh yang lebih banyak, maka ia ternilai syadz (ganjil). Demikian penjelasan Ulama yang kita pelajari dalam disiplin ilmu Mustholah Hadits.

Manakah lafadz bacaan dzikir yang dimaksud yang terpilih? Penulis memilih riwayat al-Imam Ahmad dalam Musnadnya. Karena riwayat Ahmad ini adalah sanad ‘Aliy. Jumlah mata rantai perawi dari al-Imam Ahmad sampai Nabi adalah sejumlah 5 orang termasuk Sahabat Nabi Ubadah bin as-Shomit. Semua jalur lain, jumlah mata rantai perawinya lebih dari 5 orang, termasuk dalam Shahih al-Bukhari. Dalam Shahih al-Bukhari, mata rantai perawinya sama persis dengan riwayat Ahmad, hanya saja ada tambahan perawi Shodaqoh bin al-Fadhl.

Berikut ini akan disebutkan sanad riwayat dalam Musnad Ahmad sebagai hadits yang terpilih:

حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ، حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ، حَدَّثَنِي عُمَيْرُ بْنُ هَانِئٍ الْعَنْسِيُّ، حَدَّثَنِي جُنَادَةُ بْنُ أَبِي أُمَيَّةَ قَالَ: حَدَّثَنِي عُبَادَةُ بْنُ الصَّامِتِ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " مَنْ تَعَارَّ مِنَ اللَّيْلِ فَقَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ، ثُمَّ قَالَ: رَبِّ اغْفِرْ لِي، أَوْ قَالَ ثُمَّ دَعَا، اسْتُجِيبَ لَهُ، فَإِنْ عَزَمَ فَتَوَضَّأَ، ثُمَّ صَلَّى تُقُبِّلَتْ صَلَاتُهُ

(al-Imam Ahmad menyatakan) telah menceritakan kepada kami al-Walid bin Muslim (ia berkata) telah menceritakan kepada kami al-Auza’iy (ia berkata) telah menceritakan kepadaku Umair bin Hani’ al-‘Ansiy (ia berkata) telah menceritakan kepadaku Junaadah bin Abi Umayyah ia berkata: telah menceritakan kepadaku Ubadah bin as-Shomit dari Rasulullah shollallahu alaihi wasallam beliau bersabda: Barang siapa yang terbangun di waktu malam dan mengucapkan: LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALAA KULLI SYAI-IN QODIIR. SUBHAANALLAH WALHAMDU LILLAAH WALLAAHU AKBAR. WA LAA HAWLA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAH (Tidak ada sembahan yang benar kecuali Allah satu-satunya tidak ada sekutu bagi-Nya. Hanya milik-Nya lah kekuasaan dan pujian. Dia Maha Berkuasa di atas segala sesuatu. Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah dan Dialah yang Terbesar. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali milik Allah) kemudian jika orang itu mengucapkan: ROBBIGHFIR LII (Wahai Tuhanku, ampuni aku), atau mengucapkan dzikir itu kemudian berdoa, akan dikabulkan doanya. Jika ia bersungguh-sungguh kemudian berwudhu’ kemudian shalat 2 rakaat, akan diterima shalatnya (H.R Ahmad)

SLIDE PDF KAJIAN TSALATSATUL USHUL BAGIAN KE-14.pdf

?AUDIO KAJIAN TSALATSATUL USHUL BAGIAN KE-14

(PERSAKSIAN YANG AGUNG BERBALUT SYUKUR DAN KECINTAAN TERHADAP SANG TELADAN MULIA)

? Jumat malam Sabtu Ba'da Maghrib, 10 Rabiul Awwal 1446 H/ 13 September 2024 M

Masjid Taman Bahagia Kota Probolinggo

Ust Abu Utsman Kharisman

Pembahasan:

1. Dalil syahadat bahwa Nabi Muhammad adalah Rasul.

2. Penjelasan makna surah atTaubah ayat 128

3. Konsekuensi pernyataan syahadat itu:
   a. Menaati perintah Nabi
   b. Membenarkan berita dari Nabi
   c. Menjauhi hal yang dilarang Nabi
   d. Tidak beribadah kepada Allah kecuali dengan yang beliau tuntunkan

4. Ucapan Ja'far bin Abi Thalib di hadapan penguasa Habasyah

5. Penegasan keyakinan Ahlussunnah bahwasanya semua hadits yang shahih meskipun tidak sampai pada taraf mutawatir, menjadi hujjah baik dalam akidah maupun hukum

6. Contoh dalil larangan bid'ah dalam ayat alQuran maupun hadits Nabi

Silakan didengarkan audionya sambil dilihat slide pdf nya

KAJIAN TSALATSATUL USHUL BAGIAN KE-13.pdf

?AUDIO KAJIAN TSALATSATUL USHUL BAGIAN KE-13

(MENGULAS MAKNA PERSAKSIAN AGUNG UNTUK SANG ILAHI RABBI)

? Jumat malam Sabtu Ba'da Maghrib, 3 Rabiul Awwal 1446 H/6 September 2024 M

Masjid Taman Bahagia Kota Probolinggo

Ust Abu Utsman Kharisman

Pembahasan:

1. Tiga Tingkatan dalam Agama Islam (Islam, Iman, dan Ihsan)

2. Penyebutan Rukun Islam

3. Dalil Syahadat terhadap Allah

4. Penjelasan Makna Syahadat

5. Penafsiran Berlandaskan 2 Ayat alQuran tentang Makna Syahadat

Silakan didengarkan audionya sambil dilihat slide pdf nya

?AUDIO KAJIAN TAFSIR IBN KATSIR SURAH AL-FATIHAH BAGIAN KE-8

Pembahasan:

1. Periwayatan ad-Dhohhaak dari Ibnu Abbas bagaimana statusnya? Apakah tersambung atau tidak?

2. Perbedaan pendapat Ulama tentang hukum membaca taawwudz

3. Apakah membaca taawudz juga disyariatkan pada selain rakaat pertama? Bagaimana pendapat al-Imam asy-Syafii dalam masalah ini?

4. Bagaimana bacaan taawudz minimal yang memenuhi kadar sah?

5. Apakah bacaan taawudz adalah karena akan tilawah alQuran, atau karena shalat?

?AUDIO KAJIAN TAFSIR IBN KATSIR SURAH AL-FATIHAH BAGIAN KE-7

Pembahasan:

1. Dalil yang menguatkan pendapat jumhur Ulama bahwa taawwudz dibaca sebelum tilawah alQuran
2. Hadits bacaan taawwudz Nabi dalam shalat
3. Makna al-Hamz, Nafkh, dan Nafts
4. Keutamaan bacaan taawwudz jika dibaca orang yang sedang emosi atau muncul kemarahannya

?AUDIO KAJIAN UMMAHAT MERAUKE PAPUA SELATAN

Sabtu, 28 Sya'ban 1445 H/ 9 Maret 2024 M

Ust Abu Utsman Kharisman

Materi: NASIHAT SYAIKH BIN BAZ DALAM MENGHADAPI BULAN RAMADHAN

Sumber audio asli nasihat Syaikh Bin Baz dan transkrip dalam Bahasa Arab:

https://binbaz.org.sa/audios/790/%D8%A7%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D8%A7%D9%84-%D8%B4%D9%87%D8%B1-%D8%B1%D9%85%D8%B6%D8%A7%D9%86#:~:text=%D9%88%D9%8A%D9%82%D9%88%D9%84%20%D8%B9%D9%84%D9%8A%D9%87%20%D8%A7%D9%84%D8%B5%D9%84%D8%A7%D8%A9%20%D9%88%D8%A7%D9%84%D8%B3%D9%84%D8%A7%D9%85%20%D9%84%D8%A3%D8%B5%D8%AD%D8%A7%D8%A8%D9%87,%D8%A5%D9%84%D9%89%20%D8%A3%D9%86%D9%88%D8%A7%D8%B9%20%D8%A7%D9%84%D8%A3%D8%B9%D9%85%D8%A7%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D8%B5%D8%A7%D9%84%D8%AD%D8%A7%D8%AA%20%D9%85%D9%86

Koreksi pembacaan dan penulisan harakat, pada bagian :

حين يخرجك قومك

Seharusnya:

حِيْنَ يُخْرِجُكَ قَوْمُكَ

Karena kata "qoumuka" mengalami rofa' akibat posisinya sebagai fa'il (pelaku)

أستغفر الله وأتوب إليه

Baarakallaahu fiikum