Dakwah Islam

Description
Dakwah Islam bersumberkan dari Al-Qur'ân dan As-Sunnah Ash-Shahîhah berdasarkan pemahaman para shahabat, tabi'in, dan tabi'ut tabi'in serta empat imam madzhab dan para ulama lainnya yang mengikuti mereka dengan baik.
Advertising
We recommend to visit

تبلیغات و ساخت تایپو:
@Mohamedhsis

Last updated 4 months ago

ناو : عەبدوڕڕەحمان شەڕەفکەندی

ناسناو : هەژار

لەدایکبوون : ٢٤ی خاکەلێوەی ٢٦٢١ی کوردی، مەهاباد

کۆچی دوایی : ٢ی ڕەشەمەی ٢٦٩٠ی کوردی، کەرەج

تەمەن : ٦٩ ساڵ

مەزار : مقبرةالشعرای مەهاباد

بەڕێوەبەر ?

@KAVAN_BANEH

Last updated 2 months, 1 week ago

ئەم پەیجە سەر بە مەڵبەندی هونەریی ماملێ‌یە. لێرەدا هەوڵ دەدەین ببینە پردێکی پێوەندی لە نێوان هۆگرانی هونەری محەممەد ماملێ و ئەم مەڵبەندە. هیوادارین ئەم مەکۆیە بە ماڵی خۆتان بزانن.
[email protected]
[email protected]

Last updated 1 month, 1 week ago

4 years, 3 months ago

Tafsir Surat Thaha Ayat 5



الرَّحْمَٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَىٰ

● Arab-Latin:

Ar-raḥmānu 'alal-'arsyistawā.

● Terjemah Arti:

(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam di atas 'Arsy.

● Tafsir Al-Muyassar (Kementerian Agama Arab Saudi)

5. Yaitu Tuhan Yang Maha Pengasih, yang berada dan bersemayam di atas Arasy dengan sifat ketinggian yang sesuai dengan kemuliaan-Nya.

● Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir (Syaikh DR. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, Mudarris Tafsir Universitas Islam Madinah)

5. Sang Maha Pengasih yang beristiwa’ (Meninggi dan naik) di atas Arsy kerajaan-Nya. Itu adalah istiwa’ yang pantas untuk-Nya tanpa ada yang menyerupai dan tidak bisa diumpamakan.


TafsirWeb | tafsirweb.com

[Sumber: https://tafsirweb.com/5247-surat-thaha-ayat-5.html ]



Republished by MRA Al-Jafari Al-Alabi
? Grup WA & TG : Dakwah Islam
? TG Channel : @DakwahIslam

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu, menjadi sebab hidayah, dan Allâh membalas anda dengan kebaikan dan menjadi amal jariyah, serta memudahkan jalan kita menuju Jannah. آمِينَ.

4 years, 4 months ago

Ilmu Bisa Mencegah Terjadi Fitnah



Orang yang berilmu bijak menilai suatu masalah yang berpotensi menimbulkan fitnah (keburukan). Dia paham kaidah sadd adz dzari'ah (menutup peluang terjadinya keburukan), paham kaidah akhafu dhararain (menilai mudharat yang lebih ringan dari 2 mudharat), paham penerapan hadits falyaqul khairan au liyashmut (hendaknya berkata baik atau diam), dan mempertimbangkan semuanya dengan ilmu. Makanya orang berilmu umumnya lebih bisa mencegah fitnah.

Sedangkan orang jahil, ngga ada atau sedikit pertimbangannya. Bablas aja, hantam, tanpa pikir panjang. Makanya biasanya, pas qaddarallah terjadi fitnah (keburukan), baru dia nyadar yang dilakuin itu salah.

Al Hasan Al Bashri bilang:

الفتن إذا أقبلت عرفها كل العالم وإذا أدبرت عرفها كل الجاهل

"fitnah-fitnah itu ketika akan datang, telah diketahui orang-orang berilmu. dan jika telah terjadi, baru diketahui orang-orang jahil"

Makanya, supaya ngga bikin fitnah, yok kita berusaha jadi orang berilmu! Allahumma faqqihna fid diin.


Oleh : Al-Ustâdz Yulian Purnama


Fawaid Kang Aswad
(Kumpulan Faidah Ilmu Syar'i)
Join Telegram: @fawaid_kangaswad



Republished by MRA Al-Jafari Al-Alabi
? Grup WA & TG : Dakwah Islam
? TG Channel : @DakwahIslam

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu, menjadi sebab hidayah, dan Allâh membalas anda dengan kebaikan dan menjadi amal jariyah, serta memudahkan jalan kita menuju Jannah. آمِينَ.

4 years, 4 months ago

Ciri yang paling jelas dari firqatun najiyah (golongan yang selamat) adalah mereka berpegang teguh pada Sunnah Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam dalam akidah, ibadah, akhlak dan muamalah. Dalam empat hal ini anda akan dapati firqatun najiyah sangat menonjol di dalamnya.

- Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, Fatawa fil Aqidah (1/60)


Oleh : Al-Ustâdz Yulian Purnama


Fawaid Kang Aswad
(Kumpulan Faidah Ilmu Syar'i)
Join Telegram: @fawaid_kangaswad



Republished by MRA Al-Jafari Al-Alabi
? Grup WA & TG : Dakwah Islam
? TG Channel : @DakwahIslam

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu, menjadi sebab hidayah, dan Allâh membalas anda dengan kebaikan dan menjadi amal jariyah, serta memudahkan jalan kita menuju Jannah. آمِينَ.

4 years, 4 months ago

Orang liberal pencela syariat mengatakan, "saya pakai masker 2 jam saja tidak kuat, pakai cadar seharian apa ngga bau jigong?".

Kita jawab:

Mungkin yang berkata demikian memang bau jigong mulutnya. Adapun yang menjaga kebersihan mulut, selalu wudhu untuk shalat, apalagi bersiwak (gosok gigi), insyaAllah tidak bau jigong.

Wanita bercadar tidak pakai cadar terus-terusan. Hanya ketika ada lelaki non-mahram. Kalau di rumah atau dengan sesama wanita, ya tidak perlu pakai cadar.

Kalaupun ada wanita yang pakai cadar seharian, lalu cadarnya jadi bau maka wajar saja. Anda juga pakai baju seharian, jadi bau keringat. Apa akan bilang, "masak sih agama menyuruh kita menahan bau keringat baju kita, ganti dong bajunya tiap 2 jam!".

Andaikan memang pakaiannya jadi bau, maka nilai seseorang tidak dari bau pakaiannya. Tukang bangunan, tukang sampah, tukang daging, tukang sayur, tukang ikan, tukang masak, cleaning service, dan semisalnya juga sehari-hari tidak wangi pakaiannya. Apa membuat mereka jadi hina? Mulia-hina seseorang dinilai dari ketakwaan.

Anda ini, orang menutup aurat dihina, orang yang membuka aurat dipuji. Biarkan orang waras menilai anda.


Oleh : Al-Ustâdz Yulian Purnama


Fawaid Kang Aswad
(Kumpulan Faidah Ilmu Syar'i)
Join Telegram: @fawaid_kangaswad



Republished by MRA Al-Jafari Al-Alabi
? Grup WA & TG : Dakwah Islam
?* TG Channel : @DakwahIslam

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu, menjadi sebab hidayah, dan Allâh membalas anda dengan kebaikan dan menjadi amal jariyah, serta memudahkan jalan kita menuju Jannah. آمِينَ.

4 years, 4 months ago

Allah Ta’ala Tidak Butuh Ibadah Kita



Ketahuilah, Allah Ta’ala tidak membutuhkan amal ibadah kita. Allah Ta’ala memerintahkan kita untuk menyembah-Nya, namun bukan karena Ia butuh untuk disembah.

Allah berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku (saja). Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh” (QS. Adz Dzariat: 56-58)

Kita beribadah atau tidak, kita melakukan amal kebaikan atau tidak, kita taat atau ingkar, kita maksiat atau tidak, sama sekali tidak berpengaruh pada keagungan Allah Ta’ala. Andai seluruh manusia beriman dan bertaqwa, keagungan Allah tetap pada kesempurnaan-Nya. Andai semua manusia kafir dan ingkar kepada Allah, sama sekali tidak mengurangi kekuasaan-Nya.

Dalam sebuah hadits qudsi Allah berfirman:

يا عبادي ! لو أن أولكم وآخركم وإنسكم وجنكم . كانوا على أتقى قلب رجل واحد منكم . ما زاد ذلك في ملكي شيئا . يا عبادي ! لو أن أولكم وآخركم . وإنسكم وجنكم . كانوا على أفجر قلب رجل واحد . ما نقص ذلك من ملكي شيئا

“Wahai hamba-Ku, andai seluruh manusia dan jin dari yang paling awal samapi yang paling akhir, seluruhnya menjadi orang yang paling bertaqwa, hal itu sedikitpun tidak menambah kekuasaan-Ku. Wahai hamba-Ku, andai seluruh manusia dan jin dari yang paling awal sampai yang paling akhir, seluruhnya menjadi orang yang paling bermaksiat, hal itu sedikitpun tidak mengurangi kekuasaan-Ku” (HR. Muslim, no.2577)

Demikianlah, Allah Ta’ala tidak butuh terhadap ibadah kita. Lalu untuk apa kita berlelah-lelah, menghabiskan banyak waktu untuk beramal dan beribadah? Karena kita yang butuh untuk itu.

Allah Ta’ala berfirman:

إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا

“Jika kamu berbuat baik, kebaikan itu bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri” (QS. Al Isra: 7)

وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ

“Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri” (QS. Luqman: 12).

Maka apa lagi alasan untuk enggan dan malas beribadah dan beramal? Bukankah itu untuk kita sendiri?


Oleh : Al-Ustâdz Yulian Purnama


Fawaid Kang Aswad
(Kumpulan Faidah Ilmu Syar'i)
Join Telegram: @fawaid_kangaswad



Republished by MRA Al-Jafari Al-Alabi
? Grup WA & TG : Dakwah Islam
? TG Channel : @DakwahIslam

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu, menjadi sebab hidayah, dan Allâh membalas anda dengan kebaikan dan menjadi amal jariyah, serta memudahkan jalan kita menuju Jannah. آمِينَ.

4 years, 4 months ago

Menyikapi Pelaku Maksiat

Pelaku maksiat ada 2 macam:

1. Bermaksiat sembunyi-sembunyi
Maka sikap kita:
Tidak boleh mencari-cari dan mengorek kesalahannya
Tidak boleh meng-ghibah-inya
Wajib menutup aibnya dari orang lain
Menasehatinya, namun jangan sampai orang lain tahu anda telah menasehatinya

2. Bermaksiat terang-terangan
Sikap kita: Wajib mengingkarinya sesuai kemampuan

- Syaikh Dr. Sa'ad Asy Syatsri


Oleh : Al-Ustâdz Yulian Purnama


Fawaid Kang Aswad
(Kumpulan Faidah Ilmu Syar'i)
Join Telegram: @fawaid_kangaswad



Republished by MRA Al-Jafari Al-Alabi
? Grup WA & TG : Dakwah Islam
? TG Channel : @DakwahIslam

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu, menjadi sebab hidayah, dan Allâh membalas anda dengan kebaikan dan menjadi amal jariyah, serta memudahkan jalan kita menuju Jannah. آمِينَ.

4 years, 5 months ago

Kesyirikan di Jaman ini Lebih Buruk⁣


⁣ㅤ
Jika kaum musyrikin jaman jahiliyah dahulu masih meyakini bahwa Allah Ta’ala adalah Tuhan meraka, di jaman ini kita jumpai orang-orang atheis yang menolak Allah Ta’ala. Na’udzubillah min dzalik.⁣
Maka, jelaslah bahwa kesyirikan di jaman ini lebih buruk dan lebih parah daripada kesyirikan di jaman jahiliyah dahulu.⁣
______⁣⁣⁣

http://berbagi.link/indonesiabertauhid

______⁣⁣⁣
Silakan disebarluaskan⁣⁣⁣.



Republished by MRA Al-Jafari Al-Alabi
? Grup WA & TG : Dakwah Islam
? TG Channel : @DakwahIslam

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu, menjadi sebab hidayah, dan Allâh membalas anda dengan kebaikan dan menjadi amal jariyah, serta memudahkan jalan kita menuju Jannah. آمِينَ.

4 years, 5 months ago

Tips Sehat



Penyakit raga itu sebagian besarnya- setelah disebabkan makanan yang menghilangkan kestabilan hararah dan rutubah dalam tubuh berpangkal dari penyakit yang bersarang di Qalbu.

Apa yang dibilang stres, depresi, frustasi semua bermula dari penyakit qalbu yang tidak sepenuhnya mengimani garis takdir yang telah ditentukan Allah, akibat dari ambisi dunia yang tak kesampaian.

Ambisi dunia adalah samudera tak bertepi yang menghanyutkan banyak orang, yang berasal dari muara tahta, harta dan wanita.

Apa yang disebut diabetes, darah tinggi, jantung koroner, gagal ginjal, kanker payudara, kanker tulang, setelah faktur pola makan yang tak baik adalah dampak dari suasana hati yang tak baik pula.

Hati yang bergejolak dengan badai iri,hasad dan dengki, ujub, sombong, memiliki peran besar menjungkir balikkan dan merusak kesehatan raga.

Tak salah Nabi kita menyebutkan ”sungguh dalam jasad ini ada segumpal daging, bilamana ia baik akan baik pulalah seluruh jasad, dan bila ia rusak maka rusak pulalah seluruh jasad, dialah qalbu”.

Menyehatkan hati dengan qanaah, ridho atas ketentuan Allah, zikir, membaca Alquran , ibadah sholat, sedekah, menimba ilmu, menjalin silaturrhmi, memasukkan kegembiraan pada orang lain adalah tips menjur menjaga kesehatan raga.

Iringi pula dengan menyedikitkan makan, silahkan menyantap segala makanan yang baik-baik selama tidak berlebihan , Kata Allah: ”makanlah dan minumlah tapi jangan berlebihan”.

kata Nabi: ”tidak pernah anak adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari memenuhi isi lambungnya, bilamana harus hendakalah ia memberikan sepertiga porsi untuk makannya, sepertiga kedua untuk minumnya dan sepertiga akhir untuk nafasnya”.

Tips sehat terakhir, jangan tinggalkan ruqyah syari’i bilamana kau merasa ada di tubuhmu masalah, dengan mendawamkan zikir pagi dan petang…

Silakan mencoba !!

—————————

Palangkaraya, 13 Shafar 1441/ 12 Okt 2019


Oleh : Al-Ustâdz Abu Fairuz, Ahmad Ridwan bin Muhammad Yunus, M.A.


Artikel abufairuz.com

[Sumber: https://www.abufairuz.com/2020/tazkiyatun-nufus/tips-sehat/ ]



Republished by MRA Al-Jafari Al-Alabi
? Grup WA & TG : Dakwah Islam
? TG Channel : @DakwahIslam

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu, menjadi sebab hidayah, dan Allâh membalas anda dengan kebaikan dan menjadi amal jariyah, serta memudahkan jalan kita menuju Jannah. آمِينَ.

4 years, 5 months ago

Bobroknya Komunisme



Asy Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjelaskan:

ليس عند الشيوعية إلا الفساد: فساد الأخلاق، وفساد الأديان، والحرمان من كل خير، فهي تشيع الرذيلة، وتقتل الفضيلة، وتحارب الأديان كلها، كل ما يسمى دين ولاسيما دين الإسلام الحق، وهي تزيد الفقير فقرًا، وتحارب الغنى وترد أهله إلى الفقر، وتستولي على مصالح البلاد وثرواتها وخيراتها، ويختص بها الحزب الشيوعي الحاكم يتمتع بخيراتها وما فيها من النعم، وتبقى الشعوب محرومة مضطهدة مظلومة في أشد الفقر والحاجة والبؤس والبعد عما يجب عليهم من دين الله

"Tidak ada dalam komunisme itu kecuali keburukan:
Degradasi akhlak
Degradasi agama
Terhalangnya semua kebaikan
Menyebarkan keburukan-keburukan
Mengebiri berbagai keutamaan
Memerangi semua agama. Semua yang disebut sebagai agama, diperangi oleh komunisme. Terutama agama Islam yang haq
Orang miskin bertambah miskin
Memerangi orang-orang kaya, sehingga mereka kembali miskin
Mereka merebut kepentingan, kekayaan dan aset-aset negara. Terutama partai komunis yang menguasai pemerintahan, mereka akan menikmati semua kekayaan dan aset negara
Sedangkan masyarakat terus dirampas dan ditindas, sehingga terus berada dalam kemiskinan dan kesengsaraan paling ekstrem, serta jauh dari agama Allah".

[Sumber: https://bit.ly/3e6FGYQ ]


Oleh : Al-Ustâdz Yulian Purnama


Fawaid Kang Aswad
(Kumpulan Faidah Ilmu Syar'i)
Join: t.me/fawaid_kangaswad



Republished by MRA Al-Jafari Al-Alabi
? Grup WA & TG : Dakwah Islam
? TG Channel : @DakwahIslam

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu, menjadi sebab hidayah, dan Allâh membalas anda dengan kebaikan dan menjadi amal jariyah, serta memudahkan jalan kita menuju Jannah. آمِينَ.

4 years, 5 months ago

Memperhatikan perjalanan hidup orang-orang bertaqwa itu meringankan rasa berat di hati ketika merasa terasing gara-gara mengamalkan ajaran agama.

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan:

إذا رأيت غربتك في الطريق فانظر إلى السابقين من الأنبياء والعلماء والصالحين والشهداء

"Jika engkau melihat dirimu terasing di jalan kebenaran, maka perhatikanlah perjalanan orang-orang shalih terdahulu, yaitu para Nabi, para ulama, orang-orang shalih dan para syuhada".

- Syaikh Shalih Al Ushaimi


Oleh : Al-Ustâdz Yulian Purnama


Fawaid Kang Aswad
(Kumpulan Faidah Ilmu Syar'i)
Join: t.me/fawaid_kangaswad



Republished by MRA Al-Jafari Al-Alabi
? Grup WA & TG : Dakwah Islam
? TG Channel : @DakwahIslam

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu, menjadi sebab hidayah, dan Allâh membalas anda dengan kebaikan dan menjadi amal jariyah, serta memudahkan jalan kita menuju Jannah. آمِينَ.

We recommend to visit

تبلیغات و ساخت تایپو:
@Mohamedhsis

Last updated 4 months ago

ناو : عەبدوڕڕەحمان شەڕەفکەندی

ناسناو : هەژار

لەدایکبوون : ٢٤ی خاکەلێوەی ٢٦٢١ی کوردی، مەهاباد

کۆچی دوایی : ٢ی ڕەشەمەی ٢٦٩٠ی کوردی، کەرەج

تەمەن : ٦٩ ساڵ

مەزار : مقبرةالشعرای مەهاباد

بەڕێوەبەر ?

@KAVAN_BANEH

Last updated 2 months, 1 week ago

ئەم پەیجە سەر بە مەڵبەندی هونەریی ماملێ‌یە. لێرەدا هەوڵ دەدەین ببینە پردێکی پێوەندی لە نێوان هۆگرانی هونەری محەممەد ماملێ و ئەم مەڵبەندە. هیوادارین ئەم مەکۆیە بە ماڵی خۆتان بزانن.
[email protected]
[email protected]

Last updated 1 month, 1 week ago