♡Koleksi modul/ soalan percubaan SPM.
♡Semua bahan adalah percuma.
♡Followers yang ingin derma bahan sila pm kami
📞 @SoalanPercubaanSPM_Admin
♡Sila baca FAQ di pinned message sebelum pm kami.
Berita Hiburan & Movie Terbaru akan update setiap hari di channel ini, Subscribe dengan percuma sahaja!
**RINGKASAN TAFSIR AL QUR'AN
Bag. 0033
SURAT AL BAQARAH, AYAT: 41**
﴿وَءَامِنُوا۟ بِمَاۤ أَنزَلۡتُ مُصَدِّقࣰا لِّمَا مَعَكُمۡ وَلَا تَكُونُوۤا۟ أَوَّلَ كَافِرِۭ بِهِۦۖ وَلَا تَشۡتَرُوا۟ بِـَٔایَـٰتِی ثَمَنࣰا قَلِیلࣰا وَإِیَّـٰیَ فَٱتَّقُونِ﴾ [البقرة: ٤١]
{*Berimanlah kalian kepada apa yang telah Aku turunkan (yakni Al Qur'an) sebagai pembenar bagi apa yang ada pada kalian (yakni Taurat).
Janganlah kalian menjadi orang yang pertama kafir kepadanya.
Dan Janganlah kalian menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang murah dan hanya kepada-Ku, hendaknya kalian bertakwa (takut)} [QS. Al Baqarah: 41]*
• التَّفْسِيرُ:
وآمِنوا بالقرآن الذي أنزلته على محمد ﷺ موافقًا لما جاء في التوراة قبل تحريفها في شأن توحيد الله، ونبوة محمد ﷺ، واحذروا من أن تكونوا أول فريق يكفر به، ولا تستبدلوا بآياتي التي أنزلتها ثمنًا قليلًا من جاه ورئاسة، واتقوا غضبي وعذابي.
[المختصر في التفسير]
• Tafsir:
Berimanlah kalian kepada Al Qur'an yang telah Allah turunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ.
Sebagai pembenar terhadap apa yang ada di dalam Taurat, sebelum Taurat itu diubah-ubah.
Seperti pelajaran tentang tauhidullah (mengesakan Allah) dan berita tentang kenabian Nabi Muhammad ﷺ.
Dan berhati-hatilah! Jangan sampai kalian menjadi orang yang pertama kafir kepada Al Qur'an.
Janganlah kalian menukar ayat-ayat Allah yang telah Allah turunkan dengan harga yang murah, seperti: menukarnya dengan kedudukan dan kekuasaan*.
📚 [al-Mukhtashar fit Tafsīr]
*| Yakni jangan menukar ayat-ayat Allah (atau agama) karena tergiur dengan keuntungan duniawi yang hanya sesaat.
Karena sebesar apapun keuntungan duniawi, maka di sisi Allah, itu sangat sedikit sekali, tidak ada nilainya.
Diriwayatkan dari Nabi ﷺ, bahwasanya beliau bersabda,
«لو كانت الدُّنيا تعدِلُ عند اللهِ جناحَ بعوضةٍ ما سقَى كافرًا منها شرْبةَ ماءٍ» رواه الترمذي
"Seandainya dunia itu nilainya sebanding dengan sayap nyamuk di sisi Allah,
Niscaya Allah tidak akan memberi minum orang kafir dari dunia tersebut seteguk air pun." (HR. Tirmidzi)
**RINGKASAN TAFSIR AL QUR'AN
Bag. 0032
SURAT AL BAQARAH, AYAT: 40**
﴿یَـٰبَنِیۤ إِسْرَاۤءِيْلَ ٱذۡكُرُوا۟ نِعۡمَتِیَ ٱلَّتِیۤ أَنۡعَمۡتُ عَلَیۡكُمۡ وَأَوۡفُوا۟ بِعَهۡدِیۤ أُوفِ بِعَهۡدِكُمۡ وَإِیَّـٰیَ فَٱرۡهَبُونِ﴾ [البقرة: ٤٠]
{Wahai Bani Israil, ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepada kalian dan penuhilah janji kalian kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepada kalian dan hanya kepada-Ku, hendaknya kalian takut} [QS. Al Baqarah: 40]
• التَّفْسِيرُ:
يا أبناء نبي الله يعقوب تذكروا نعم الله المتتالية عليكم واشكروها، والتزموا بالوفاء بعهدي إليكم، من الإيمان بي وبرسلي، والعمل بشرائعي، فإن وفيتم به أوفيت بعهدي لكم فيما وعدتكم به، من الحياة الطيبة في الدنيا، والجزاء الحسن يوم القيامة، وإياي وحدي فخافوني ولا تنقضوا عهدي.
[المختصر في التفسير]
• Tafsir:
Wahai anak keturunan nabiyullah Ya'qub 'Alaihis salam (yakni Bani Israil),
Ingatlah nikmat-nikmat Allah yang datang silih berganti kepada kalian dan bersyukurlah atas nikmat-nikmat tersebut.
Penuhilah janji kalian kepada Allah, yaitu:
Iman kepada Allah, iman kepada rasul-rasul-Nya dan mengamalkan syariat (perintah-perintah) Allah.
Apabila kalian memenuhi janji tersebut, niscaya Allah akan memenuhi apa yang telah Allah janjikan kepada kalian, yaitu:
Kehidupan yang baik di dunia dan balasan yang baik (pahala surga) pada hari kiamat.
📚 [al-Mukhtashar fit Tafsīr]
**RINGKASAN TAFSIR AL QUR'AN
Bag. 0025
SURAT AL BAQARAH, AYAT: 31-32**
﴿وَعَلَّمَ ءَادَمَ ٱلۡأَسۡمَاۤءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمۡ عَلَى الْمَلَآئِكَةِ فَقَالَ أَنۢبِـُٔونِی بِأَسۡمَاۤءِ هَـٰۤؤُلَاۤءِ إِن كُنتُمۡ صَـٰدِقِینَ﴾ [البقرة: ٣١]
{Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda) seluruhnya, kemudian Dia memperlihatkannya kepada para malaikat, seraya berfirman, "Sebutkan kepada-Ku nama-nama (benda) ini jika kalian benar!"} [QS. Al Baqarah: 31]
• التَّفْسِيرُ:
ولبيان منزلة آدم عليه السلام علَّمه الله تعالى أسماء الأشياء كلها من الحيوان والجماد، ألفاظها ومعانيها، ثم عرض تلك المسمَّيات على الملائكة قائلًا: أخبروني بأسمائها إن كنتم صادقين فيما تقولون، أنكم أكرم من هذا المخلوق وأفضل منه.
• Tafsir:
Untuk menjelaskan kedudukan Adam 'Alaihis salam, maka Allah mengajarinya nama-nama segala sesuatu seluruhnya dari hewan-hewan dan benda-benda, dengan lafadz-lafadz dan arti-artinya.
Kemudian Allah memperlihatkan benda-benda tersebut kepada para malaikat seraya mengatakan,
Sebutkan nama-nama benda itu kepada-Ku jika kalian benar terhadap apa yang kalian ucapkan,
Bahwasanya kalian lebih mulia dari makhluk ini (yakni Adam 'Alaihis salam) dan lebih utama darinya.
﴿قَالُوا۟ سُبۡحَـٰنَكَ لَا عِلۡمَ لَنَاۤ إِلَّا مَا عَلَّمۡتَنَاۤۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡعَلِیمُ ٱلۡحَكِیمُ﴾ [البقرة: ٣٢]
{*Mereka menjawab, "Maha Suci Engkau. Tidak ada pengetahuan bagi kami, selain yang telah Engkau ajarkan kepada kami.
Sesungguhnya Engkau-lah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."} [QS. Al Baqarah: 32]*
• التَّفْسِيرُ:
قالوا - مُعْترِفين بنقصهم مُرْجِعين الفضل إلى الله -: نُنَزّهُك ونعظِّمك يا ربَّنا عن الاعتراض عليك في حُكمك وشرعك، فنحن لا نعلم شيئًا إلا ما رزقتنا علمه، إنك أنت العليم الذي لا يخفى عليك شيء، الحكيم الذي تضع الأمور في مواضعها من قدرك وشرعك.
[المختصر في التفسير]
• Tafsir:
Para malaikat mengatakan dengan mengakui kekurangan mereka dan mengembalikan keutamaan hanya kepada Allah,
Kami menyucikan dan mengagungkan-Mu wahai Rabb kami, kami tidak menentang-Mu pada hukum dan syariat (aturan)-Mu.
Kami tidak mengetahui apapun, kecuali apa yang telah Engkau berikan ilmunya kepada kami.
Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui dan tidak ada sesuatu apapun yang tersembunyi dari-Mu.
📚 [al-Mukhtashar fit Tafsīr]
**RINGKASAN TAFSIR AL QUR'AN
Bag. 0024
SURAT AL BAQARAH, AYAT: 30**
﴿وَإِذۡ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَآئِكَةِ إِنِّی جَاعِلࣱ فِی ٱلۡأَرۡضِ خَلِیفَةࣰۖ قَالُوۤا۟ أَتَجۡعَلُ فِیهَا مَن یُفۡسِدُ فِیهَا وَیَسۡفِكُ ٱلدِّمَاۤءَ وَنَحۡنُ نُسَبِّحُ بِحَمۡدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَۖ قَالَ إِنِّیۤ أَعۡلَمُ مَا لَا تَعۡلَمُونَ﴾ [البقرة: ٣٠]
{(Ingatlah) ketika Rabb-mu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi."
Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?"
Dia berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui."} [QS. Al Baqarah: 30]*
• التَّفْسِيرُ:
يخبر الله تعالى أنه سبحانه قال للملائكة: إنه سيجعل في الأرض بشرًا يخلُف بعضهم بعضًا، للقيام بعمارتها على طاعة الله، فسأل الملائكةُ ربَّهم - سؤال استرشاد واستفهام - عن الحكمة من جعل بني آدم خلفاء في الأرض، وهم سيفسدون فيها، ويريقون الدماء ظلمًا، قائلين: ونحن أهل طاعتك، نُنَزّهُك حامدين لك، ومعظّمين جلالك وكمالك، لا نفتُرُ عن ذلك، فأجابهم الله عن سؤالهم: إني أعلم ما لا تعلمون من الحِكَمِ الباهرة في خلقهم، والمقاصد العظيمة من استخلافهم.
[المختصر في التفسير]
• Tafsir:
Allah Ta'ala mengabarkan bahwa Dia Subhānah berkata kepada para malaikat,
Bahwasanya Dia Subhānah akan menjadikan manusia di bumi yang sebagian mereka akan menggantikan sebagian yang lain untuk memakmurkan bumi dengan ketaatan kepada Allah.
Maka para malaikat bertanya kepada Rabb mereka -untuk meminta bimbingan dan penjelasan- tentang hikmah dijadikannya anak Adam sebagai khalifah di bumi.
Padahal mereka (manusia) akan berbuat kerusakan di sana dan menumpahkan darah secara zalim.
Para malaikat juga berkata bahwa kami selalu mengerjakan ketaatan kepada-Mu, menyucikan-Mu, memuji-Mu, mengagungkan kemuliaan dan kesempurnaan-Mu dan kami tidak pernah berhenti darinya.
📚 [al-Mukhtashar fit Tafsīr]
*| Manusia yang sebagian mereka akan menggantikan sebagian yang lain (menjadi penerus orang-orang sebelumnya).
BIMBINGAN KHUSYUK DI DALAM SHALAT
Judul Asli: الخشوع فى الصلاة | Al-Khusyū'u Fish Shalāti
✍️ Karya: Al-Hafizh Al-Imam Abdurrahman bin Ahmad bin Rajab Al-Hanbaliy Rahimahullah
MENOLEH DI DALAM SHALAT MENAFIKAN KEKHUSYUKAN
Dan termasuk dari perkara yang terlihat padanya khusyuk ketika shalat adalah tidak menoleh kepada selain tempat sujud.
Dan itu ada dua macam;
Pertama: tidak menoleh hatinya kepada sesuatu yang itu tidak diperbolehkan di dalam shalat, dan kemudian menfokuskan hatinya kepada Allah Azza Wa Jalla.
Disebutkan di dalam Shahih Muslim dari Amr bin Anbasah radhiyallahu'anhu dari Nabi ﷺ bahwasannya beliau bersabda tentang keutamaan dan pahala berwudhu,
فَإِنْ هُوَ قَامَ فَصَلَّى فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَمَجَّدَهُ بِالَّذِي هُوَ لَهُ أَهْلٌ وَفَرَّغَ قَلْبَهُ لِلَّهِ إِلَّا انْصَرَفَ مِنْ خَطِيئَتِهِ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
"Dan bila ia berdiri dan shalat lalu memuji Allah serta menyanjung-Nya dan juga memuji-Nya dengan sesuatu yang memang Dialah yang berhak atasnya lalu mengkhusyukkan hatinya semata-semata hanya untuk Allah, maka niscaya akan pergi darinya dosa-dosanya sebagaimana hari ia dilahirkan oleh ibunya."
Kedua: tidak menoleh pandangan matanya ke kanan dan ke kiri, dan hanya mengarah ke tempat sujud.
Ini termasuk dari pengaruh khusyuknya hati, dan tidak menolehnya. Karenanya ketika sebagian salaf melihat seseorang yang shalat dan melakukan gerakan sia-sia di dalam shalatnya, ia berkata, "Seandainya hati orang ini khusyuk tentu anggota badannya akan ikut khusyuk". Dan telah lewat penyebutannya.
Ath-Thabrani meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu berkata, "Dahulu Nabi ﷺ menoleh ke kanan dan ke kiri ketika shalat, kemudian Allah menurunkan firman-Nya,
قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ١ الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَاتِهِمْ خٰشِعُوْنَ
"Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang yang khusyuk dalam salatnya". Qs. Al-Mukminun: 1-2.
Maka Rasulullah ﷺ pun khusyuk dan tidak menoleh ke kanan dan ke kiri. Atsar ini juga diriwayatkan oleh selain Ath-Thabrani dari Ibnu Sirin secara mursal, dan ini yang lebih shahih.
•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
https://t.me/RaudhatulAnwar1
﴿وَإِذا مَرِضتُ فَهُوَ يَشفينِ﴾ تلاوة مؤثرة من سورة الشعراء للشيخ د. بندر_بليلة
| عشاء الخميس 1444H
ALLAH YANG MENYEMBUHKAN
Allah Taala berfirman,
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
"Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku."
📚 Surah Asyu'ara: 80
Bila seorang hamba ditimpa musibah dalam bentuk sakit, maka itu merupakan ketetapan dan takdir dari Allah Subhanahu.
Karenanya, tetap berprasangka baik terhadap Allah Taala. Tetap sabar dan ridha menerima ketetapan dan takdirnya. Sesungguhnya, akan ada hikmah yang indah dibalik musibah yang menimpa. Insya Allah.
Manakala kesembuhan dari sakit diperoleh seorang hamba, maka hakekatnya Allah Subhanahu yang memberi kesembuhan.
Obat yang diminum hanya sebab. Bukan yang menyembuhkan. Karenanya, memohonlah kepada Allah Taala kesembuhan. Dialah yang menyembuhkan seorang hamba.
Nabi Ibrahim 'alaihissalam menyatakan (dalam firman Allah yang artinya), "Apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku."
Semoga Allah Taala senantiasa mengaruniai kita hidayah taufiq, penjagaan, kesehatan dan keberkahan.
🍃💧🍃💧🍃💧🍃💧🍃
✍ditulis oleh:
al Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafizhahullah
◈ https://t.me/WarisanNabi_WS
★» ꜰʀᴇᴇ ꜱʜᴀʀᴇ, ɴᴏ ᴄʀᴏᴘ© «★
◈https://whatsapp.com/channel/0029VaAY0LkFcow98Tquwc2W
Sumber:
https://t.me/fawaidsolo
RINGKASAN TAFSIR SURAT AL BAQARAH, AYAT: 19-20
﴿أَوۡ كَصَیِّبࣲ مِّنَ ٱلسَّمَاۤءِ فِیهِ ظُلُمَـٰتࣱ وَرَعۡدࣱ وَبَرۡقࣱ یَجۡعَلُونَ أَصَـٰبِعَهُمۡ فِیۤ ءَاذَانِهِم مِّنَ ٱلصَّوَ ٰعِقِ حَذَرَ ٱلۡمَوۡتِۚ وَٱللَّهُ مُحِیطُۢ بِٱلۡكَـٰفِرِینَ﴾ [البقرة: ١٩]
{Atau seperti orang yang ditimpa hujan lebat dari langit yang disertai dengan kegelapan, petir, dan kilat.
Mereka menyumbat telinga dengan jari-jari mereka untuk menghindari suara petir karena takut mati dan Allah meliputi orang-orang yang kafir} [QS. Al Baqarah: 19]
• التَّفْسِيرُ:
وأما مثلهم المائي: فهم كمثل مطر كثير، من سحاب فيه ظلمات متراكمة ورعد وبرق، نزل على قوم فأصابهم ذعر شديد، فجعلوا يسدُّون آذانهم بأطراف أصابعهم، من شدة صوت الصواعق خوفًا من الموت، والله محيط بالكافرين لا يعجزونه.
• Tafsir:
Adapun permisalan mereka yang berkaitan dengan air,
Maka mereka seperti orang yang ditimpa hujan lebat yang turun dari awan hitam, disertai dengan keadaan gelap gulita, petir dan kilat.
Hujan lebat yang disertai dengan kegelapan, petir dan kilat itu menimpa mereka, yang membuat mereka panik dan takut.
Sehingga mereka menyumbat telinga dengan ujung jari-jari mereka karena kerasnya suara petir dan takut mati.
Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir dan mereka tidak akan bisa melemahkan Allah -sedikitpun-.
﴿یَكَادُ ٱلۡبَرۡقُ یَخۡطَفُ أَبۡصَـٰرَهُمۡۖ كُلَّمَاۤ أَضَاۤءَ لَهُم مَّشَوۡا۟ فِیهِ وَإِذَاۤ أَظۡلَمَ عَلَیۡهِمۡ قَامُوا۟ۚ وَلَوۡ شَاۤءَ ٱللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمۡعِهِمۡ وَأَبۡصَـٰرِهِمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَیۡءࣲ قَدِیرࣱ﴾ [البقرة: ٢٠]
{Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari, mereka berjalan di bawah sinar itu. Apabila gelap menerpa mereka, mereka diam tidak bergerak.
Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Allah akan menghilangkan pendengaran dan penglihatan mereka.
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu} [QS. Al Baqarah: 20]
• التَّفْسِيرُ:
يكاد البرق من شدة لمعانه وسطوعه يأخذ أبصارهم، كلما ومض البرق لهم وأضاء تقدموا، وإذا لم يضئ بقوا في الظلام، فلم يستطيعوا التحرك، ولو شاء الله لذهب بسمعهم وأبصارهم بقدرته الشاملة لكل شيء، فلا تعود إليهم، لإعراضهم عن الحق. فكان المطر مثلًا للقرآن، وصوت الصواعق مثلًا لما فيه من الزواجر، وضوء البرق مثلًا لظهور الحق لهم أحيانًا، وجعل سد الآذان من شدة الصواعق، مثلًا لإعراضهم عن الحق وعدم الاستجابة له، ووجه الشبه بين المنافقين وأصحاب المَثَلَين، هو عدم الاستفادة، ففي المثل الناري: لم يستفد مستوقدها غير الظلام والإحراق، وفي المثل المائي: لم يستفد أصحاب المطر إلا ما يروِّعهم ويزعجهم من الرعد والبرق، وهكذا المنافقون لا يرون في الإسلام إلا الشدة والقسوة.
[المختصر في التفسير]
• Tafsir:
Hampir saja kilat itu, karena sangat kuat pijaran dan pancarannya, menyambar penglihatan mereka.
Setiap kali kilat itu mengeluarkan cahaya dan menyinari mereka, mereka pun maju berjalan dan ketika kilat itu tidak mengeluarkan cahaya, mereka diam di dalam kegelapan dan mereka tidak bisa bergerak.
Sekiranya Allah berkehendak, niscaya Allah akan menghilangkan pendengaran dan penglihatan mereka dengan kuasa-Nya yang sempurna atas segala sesuatu.
Sehingga pendengaran dan penglihatan mereka tidak bisa kembali karena penentangan mereka terhadap al haq (kebenaran).
-Dalam ayat ini-, Allah jadikan hujan sebagai permisalan di dalam Al Qur'an. Gelegar petir dijadikan permisalan karena ia memberikan peringatan-peringatan keras dan cahaya kilat dijadikan permisalan karena ia sewaktu-waktu menampakkan al haq (kebenaran) kepada mereka.
Perbuatan mereka menutup telinga karena gelegar petir yang sangat keras adalah permisalan atas penentangan orang-orang munafik terhadap al haq (kebenaran) dan mereka tidak mau menerimanya.
Sisi persamaan antara orang-orang munafik dan orang-orang yang ada dalam dua permisalan -yang telah disebutkan di atas- yaitu:
Mereka sama-sama tidak bisa mengambil manfaat.
Orang yang menyalakannya tidak bisa mengambil manfaat, kecuali kegelapan dan terbakar.
**RINGKASAN TAFSIR AL QUR'AN
Bag. 0009
SURAT AL BAQARAH, AYAT: 5**
﴿أُولَٰئِكَ عَلَىٰ هُدࣰى مِّن رَّبِّهِمۡۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ﴾ [البقرة: ٥]
{Mereka itulah orang-orang yang mendapatkan petunjuk dari Rabb mereka dan mereka itulah orang-orang yang beruntung} [QS. Al Baqarah: 5]
• التَّفْسِيرُ:
هؤلاء المُتَّصِفون بهذه الصفات على تَمكُّنٍ من طريق الهداية، وهم الفائزون في الدنيا والآخرة بنَيلهم ما يرجون ونجاتهم مما يخافون.
• Tafsir:
Orang-orang yang tersifati dengan sifat-sifat ini*, mereka benar-benar di atas jalan hidayah.
Merekalah orang-orang yang beruntung di dunia dan akhirat.
Mereka memperoleh apa yang mereka harapkan dan mereka terhindar (selamat) dari apa yang mereka takutkan.
• من فوائد الآيات:
- الثقة المطلقة في نفي الرَّيب دليل على أنه من عند الله، إذ لا يمكن لمخلوق أن يدعي ذلك في كلامه.
- لا ينتفع بما في القرآن الكريم من الهدايات العظيمة إلا المتقون لله تعالى المعظِّمون له.
- من أعظم مراتب الإيمانِ الإيمانُ بالغيب، لأنه يتضمن التسليم لله تعالى في كل ما تفرد بعلمه من الغيب، ولرسوله بما أخبر عنه سبحانه.
- كثيرًا ما يقرن الله تعالى بين الصلاة والزكاة، لأنّ الصلاة إخلاص للمعبود، والزكاة إحسان للعبيد، وهما عنوان السعادة والنجاة.
- الإيمان بالله تعالى وعمل الصالحات يورثان الهداية والتوفيق في الدنيا، والفوز والفلاح في الأُخرى.
[المختصر في التفسير]
• Di antara faedah-faedah ayat (1-5) surat Al Baqarah:
- Keyakinan mutlak dalam meniadakan keraguan terhadap Al Qur'an adalah dalil bahwa Al Qur'an itu benar-benar dari sisi Allah.
Karena makhluk tidak mungkin mengaku-ngaku bahwa Al Qur'an itu adalah ucapannya.
- Tidak bisa mengambil manfaat dari hidayah-hidayah yang besar, yang ada di dalam Al Qur'an yang mulia, kecuali orang-orang yang bertakwa kepada Allah Ta'ala, orang-orang yang mengagungkan Allah Ta'ala.
- Di antara tingkatan-tingkatan iman yang terbesar yaitu iman kepada yang ghaib.
Karena iman kepada yang ghaib di dalamnya terkandung pengakuan terhadap Allah Ta'ala dalam semua ilmu ghaib yang hanya diketahui oleh Allah Ta'ala.
Dan juga pengakuan terhadap Rasul-Nya dari ilmu-ilmu ghaib yang telah diberitahu oleh Allah Subhānah.
- Di banyak tempat di dalam Al Qur'an, Allah Ta'ala mengaitkan antara sholat dan zakat.
Hal itu karena sholat adalah bentuk keikhlasan untuk Allah -Rabb Yang diibadahi- dan zakat adalah bentuk perbuatan baik kepada hamba.
Keduanya adalah tanda kebahagiaan dan keselamatan.
📚 [al-Mukhtashar fit Tafsīr]
*| Beriman kepada yang ghaib, menegakkan sholat, menginfakkan sebagian rezeki yang Allah berikan, beriman kepada Al Qur'an dan kitab-kitab suci sebelum Al Qur'an serta beriman kepada akhirat.
♡Koleksi modul/ soalan percubaan SPM.
♡Semua bahan adalah percuma.
♡Followers yang ingin derma bahan sila pm kami
📞 @SoalanPercubaanSPM_Admin
♡Sila baca FAQ di pinned message sebelum pm kami.
Berita Hiburan & Movie Terbaru akan update setiap hari di channel ini, Subscribe dengan percuma sahaja!