Jiwa Tarbawi

Description
Mendidik Jiwa Tarbawi
Advertising
We recommend to visit

По сотрудничеству - @sorrowfu1l

Last updated 1 month, 2 weeks ago

Бакеева Айна

Last updated 2 years, 9 months ago

Menebar Dakwah Sunnah Dari Bumi Serambi Makkah

Last updated 22 hours ago

2 Monate, 2 Wochen her

Tadabbur Diri 31

Bila Allah ta’ala menguji, belajarlah menikmati ujianNya itu.

Rasulullah ‎bersabda,

مَايَزَالُالْبَلاَءُبِالْمُؤْمِنِوَالْمُؤْمِنَةِفِيجَسَدِهِوَمَالِهِوَوَلَدِهِحَتَّىيَلْقَىاللهَوَمَاعَلَيْهِخَطِيْئَةٌ

“Ujian akan selalu menimpa seorang mukmin dan mukminah, baik pada dirinya, pada anaknya mahupun pada hartanya, sehingga ia bertemu dengan Allah tanpa dosa sedikitpun.”

(HR Tirmizi, 239)

Kerana manusia tidak akan tahu hakikat pelbagai balasan untuk kesabaran dan redhanya hati mereka terhadap ujian yang datang sehinggalah bertemuNya nanti di akhirat.

Firman Allah ‘Azza wa Jalla ,

فَلَاتَعْلَمُنَفْسٌمَّاأُخْفِيَلَهُممِّنقُرَّةِأَعْيُنٍجَزَاءًبِمَاكَانُوايَعْمَلُونَ ﴿السجدة: ١٧﴾

Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan. (17)

(As Sajadah: 17)

Justeru, bertabahlah dan bertahanlah. Hidup di dunia ini hanya sebentar sahaja.

وَيَوْمَيَحْشُرُهُمْكَأَنلَّمْيَلْبَثُواإِلَّاسَاعَةًمِّنَالنَّهَارِيَتَعَارَفُونَبَيْنَهُمْقَدْخَسِرَالَّذِينَكَذَّبُوابِلِقَاءِاللَّهِوَمَاكَانُوامُهْتَدِينَ ﴿يونس: ٤٥﴾

Dan (ingatlah) masa Tuhan himpunkan mereka (pada hari kiamat kelak), dengan keadaan mereka merasai seolah-olah mereka tidak tinggal di dunia melainkan sekadar satu saat sahaja dari siang hari. Mereka akan berkenal-kenalan sesama sendiri. Sesungguhnya rugilah orang-orang yang telah mendustakan hari menemui Allah untuk menerima balasan, dan yang tidak mendapat petunjuk (ke jalan mencari untung semasa hidup di dunia). (45)

(Yunus : 45)

ABi

2 Monate, 3 Wochen her

(Tuhan yang membuka jalan kemenangan itu) Dia lah yang menurunkan semangat tenang tenteram ke dalam hati orang-orang yang beriman (semasa mereka meradang terhadap angkara musuh) supaya mereka bertambah iman dan yakin beserta dengan iman dan keyakinan mereka yang sedia ada; pada hal Allah menguasai tentera langit dan bumi (untuk menolong mereka); dan Allah adalah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana

(Al Fath : 4)

وَلَمَّارَأَىالْمُؤْمِنُونَالْأَحْزَابَقَالُواهَـٰذَامَاوَعَدَنَااللَّـهُوَرَسُولُهُوَصَدَقَاللَّـهُوَرَسُولُهُۚوَمَازَادَهُمْإِلَّاإِيمَانًاوَتَسْلِيمًا﴿٢٢﴾ (الأحزاب:٢٢)

Dan pada masa orang-orang yang beriman melihat tentera Al-Ahzaab, berkatalah mereka:" Inilah yang telah dijanjikan Allah dan RasulNya kepada kami dan benarlah (apa yang telah dijanjikan) Allah dan RasulNya". Dan (angkatan tentera musuh yang mereka lihat) itu tidak memberi sebarang kesan kepada mereka selain daripada menambahkan iman dan penyerahan diri mereka bulat-bulat kepada Allah.

(Al Ahzab: 23)

أَلاإِنَّأَوْلِيَاءَاللَّهِلاخَوْفٌعَلَيْهِمْوَلاهُمْيَحْزَنُونَ .الَّذِينَآمَنُواوَكَانُوايَتَّقُونَ (يونس:٦٢-٦٣)

Ingatlah sesungguhnya para penolong agama Allah tiada ketakutan atas mereka dan tiada lah mereka bersedih hati , orang-orang yang beriman dan adalah mereka bertaqwa

(Yunus : 62-63)

8. Bersedia menghadapi kematian.

إِنَّالَّذِينَقَالُوارَبُّنَااللَّـهُثُمَّاسْتَقَامُواتَتَنَزَّلُعَلَيْهِمُالْمَلَائِكَةُأَلَّاتَخَافُواوَلَاتَحْزَنُواوَأَبْشِرُوابِالْجَنَّةِالَّتِيكُنتُمْتُوعَدُونَ﴿٣٠﴾نَحْنُأَوْلِيَاؤُكُمْفِيالْحَيَاةِالدُّنْيَاوَفِيالْآخِرَةِۖوَلَكُمْفِيهَامَاتَشْتَهِيأَنفُسُكُمْوَلَكُمْفِيهَامَاتَدَّعُونَ﴿٣١)

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".(30) Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta.(31)

(Fussilat : 30-31)

وَاعْبُدْرَبَّكَحَتَّىٰيَأْتِيَكَالْيَقِينُ (٩٩)
(الحجر:٩٩)

Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini (iaitu ajal kematian)

(Al Hijr : 99)

يَاأَيَّتُهَاالنَّفْسُالْمُطْمَئِنَّةُ﴿٢٧﴾ارْجِعِيإِلَىٰرَبِّكِرَاضِيَةًمَّرْضِيَّةً﴿٢٨﴾فَادْخُلِيفِيعِبَادِي ﴿٢٩﴾ وَادْخُلِي جَنَّتِي ﴿٣٠﴾(الفجر:٢٧-٣٠)

Hai jiwa yang tenang ( 27 ) Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. ( 28 ) Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, ( 29 ) Dan masuklah ke dalam SyurgaKu! ( 30 )

(Al Fajr: 27-30)

Justeru, beristiqamahlah!

حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ ‎
﴿آل عمران: ١٧٣﴾‏

Sufficient for us is Allah, and [He is] the best Disposer of affairs.

(Ali ‘Imran: 173)

ABi

2 Monate, 3 Wochen her

Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".

(Al Kahfi : 110)

أحبالأعمالإلىاللهأدومهاوانقل (رواهمسلم)

Daripada Aisyah radhiyallahu 'anha berkata: Rasulullah ‎ﷺ bersabda:

" Sebaik-baik amalan kepda Allah ( ialah ) yang berterusan walaupun sedikit ".

( HR Muslim )

5. Sabar, tabah, cekal dan kuat jiwa.

يَاأَيُّهَاالَّذِينَآمَنُواإِذَالَقِيتُمْفِئَةًفَاثْبُتُواوَاذْكُرُوااللَّهَكَثِيرًالَعَلَّكُمْتُفْلِحُونَ (٤٥) وَأَطِيعُوااللَّـهَوَرَسُولَهُوَلَاتَنَازَعُوافَتَفْشَلُواوَتَذْهَبَرِيحُكُمْۖوَاصْبِرُواۚإِنّاللَّـهَمَعَالصَّابِرِينَ (٤٦)(الأنفال:٤٥-٤٦)

Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.( 45 ) Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.( 46 )

(Al Anfal: 45-46)

عَجَبًالِأَمْرِالْمُؤْمِنِإِنَّأَمْرَهُكُلَّهُخَيْرٌوَلَيْسَذَاكَلِأَحَدٍإِلَّالِلْمُؤْمِنِإِنْأَصَابَتْهُسَرَّاءُشَكَرَفَكَانَخَيْرًالَهُوَإِنْأَصَابَتْهُضَرَّاءُصَبَرَفَكَانَخَيْرًالَهُ

“Amat menghairankan sekali keadaan orang mukmin itu, sesungguhnya semua keadaannya itu adalah merupakan kebaikan baginya dan kebaikan yang sedemikian itu tidak akan ada lagi bagi seseorangpun melainkan hanya untuk orang mukmin itu belaka, iaitu apabila ia mendapatkan kelapangan hidup (kesenangan),diapun bersyukur, maka hal itu adalah kebaikan baginya,sedang apabila ia ditimpa kesukaran – yakni bencana – diapun bersabar dan hal inipun adalah merupakan kebaikan baginya.”

(HR Muslim)

6. Sentiasa mengharapkan bertambah petunjuk melalui amal dan doa.

وَالَّذِينَاهْتَدَوْازَادَهُمْهُدًىوَآتَاهُمْتَقْوَاهُم( محمد : ١٧ )

Dan (sebaliknya) orang-orang yang menerima petunjuk (ke jalan yang benar), Allah menambahi mereka dengan hidayah petunjuk, serta memberi kepada mereka (dorongan) untuk mereka bertaqwa.

(Muhammad : 17)

Kalaam tarbawi dari Ibnu Qayyim Al Jauzi rahimahullahu ta'ala :

" إذااراداللهبعبدخيراَجعلهمعترفاَبذنبه،ممسكاَعنذنبغيره،جواداَبماعنده،زاهداَفيماعندغيره، محتملاَ لأذى غيره، وإن أراد به شراَ عكس ذلك عليه."

Apabila Allah ta'ala mengkehendaki akan hambaNya kebaikan, Dia menjadi hamba itu mengakui dosanya, menahan diri dari melakukan dosa yang lain, pemurah dengan apa yang ada pada dirinya, zuhud terhadap apa yang ada pada orang lain, menghalang diri dari menyakiti orang lain. Dan jika Allah ta'ala mengkehendaki keburukan atau kejahatan maka yang berlaku ialah disebaliknya.

Disebut dalam sebuah atsar,

من عمل بما علم أورثه الله علم ما لم يعلم

“Barangsiapa yang mengamalkan ilmu yang telah ia ketahui maka Allah akan mewariskan (mengajarkan) kepadanya ilmu yang belum ia ketahui”

Yakni dalam bentuk taufik bimbingan terhadap amalan.

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّـهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِين (٦٩)

Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.

(Al Ankabut : 69)

1 Tenang dan tenteram jiwanya iaitu tiada ketakutan dan tiada bersedih hati hasil anugerah Allah ta’ala kerana keimanan yang ada dalam hati.

هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ ۗ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

( الفتح : ٤ )

2 Monate, 3 Wochen her

Tadabbur Diri 30

Pasakkan istiqamah dalam jiwa atas jalan dakwah dan perjuangan.

Kemanisan dalam dakwah dan perjuangan hanya akan dapat dirasai oleh mereka yang istiqamah. Istiqamah hanya akan terbukti di saat ruh keluar dari tubuh yakni ketika mendapat bisikan ketenangan dari malaikat Allah ta’ala ‘Azz wa Jalla.

إِنَّالَّذِينَقَالُوارَبُّنَااللَّـهُثُمَّاسْتَقَامُوافَلَاخَوْفٌعَلَيْهِمْوَلَاهُمْيَحْزَنُونَ﴿١٣﴾أُولَـٰئِكَأَصْحَابُالْجَنَّةِخَالِدِينَفِيهَاجَزَاءًبِمَاكَانُوايَعْمَلُونَ﴿١٤ ﴾ (الأحقاف : ١٣-١٤)

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.( 13 ) Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.( 14 )

(Al Ahqaf: 13-14)

Dalam sahih Muslim daripada Sufian bin Abdullah Ats Tsaqafi telah berkata :

يارسولاللهقلليفيالإسلامقولالاأسألعنهأحدابعدك - وفيرواية - غيرك . قال : قلآمنتباللهثماستقم

" Aku berkata : Wahai Rasulullah ! Katalah padaku tentang Islam satu perkataan yang aku tidak akan bertanya lagi tentangnya pada orang lain selepas engkau..( pada satu riwayat lain - selain engkau ); Rasulullah ‎ﷺ bersabda : Katakanlah - Aku beriman kepada Allah kemudian beristiqamahlah!

Rukun Istiqamah :

1. Ikhlas pada aqidah dan pada amalan

وَمَاأُمِرُواإِلَّالِيَعْبُدُوااللَّـهَمُخْلِصِينَلَهُالدِّينَحُنَفَاءَوَيُقِيمُواالصَّلَاةَوَيُؤْتُواالزَّكَاةَۚوَذَٰلِكَدِينُالْقَيِّمَةِ

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus

(Al Bayyinah : 4)

2. Keyakinan yang benar dan tiada keraguan

إِنَّمَاالْمُؤْمِنُونَالَّذِينَآمَنُوابِاللَّـهِوَرَسُولِهِثُمَّلَمْيَرْتَابُواوَجَاهَدُوابِأَمْوَالِهِمْوَأَنفُسِهِمْفِيسَبِيلِاللَّـهِۚأُولَـٰئِكَهُمُالصَّادِقُونَ﴿١٥﴾

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.

(Al Hujurat : 15)

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ (التوبة : 119)

Wahai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan jadilah orang-orang yang benar

(At Taubah : 119)

  1. Bay'ah ( janji setia)

إِنَّ اللَّـهَ اشْتَرَىٰ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُم بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ ۚ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّـهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ ۖ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنجِيلِ وَالْقُرْآنِ ۚ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّـهِ ۚ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُم بِهِ ۚ وَذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ ﴿١١١)

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.( 111)

التَّائِبُونَ الْعَابِدُونَ الْحَامِدُونَ السَّائِحُونَ الرَّاكِعُونَ السَّاجِدُونَ الْآمِرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّاهُونَ عَنِ الْمُنكَرِ وَالْحَافِظُونَ لِحُدُودِ اللَّـهِ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ ﴿١١٢﴾

Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat, yang ruku', yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu.(112)

(At Taubah : 111-112)

  1. Amalan berterusan dan menuntut balasan di akhirat.

فَمَن كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا ﴿١١٠)
(الكهف: ١١٠)

2 Monate, 3 Wochen her

Tadabbur Diri 29

Bermuhasabah terhadap dirimu sendiri.

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,

" منعلاماتالسعادةوالفلاحأنالعبدكلمازيدفيعلمهزيدفيتواضعهورحمتهوكلما،زيدفيعمرهنقصمنحرصه،وكلمازيدفيمالهزيدفيسخائهوبذله،وكلمازيدفيقدرهوجاههزيدفيقربهمنالناسوقضاءحوائجهموالتواضعلهم،

“Salah satu tanda kebahagiaan dan kejayaan adalah tatkala seorang hamba semakin bertambah ilmunya maka semakin bertambah pula sikap tawadhu’ dan kasih sayangnya. Dan semakin bertambah amalnya maka semakin meningkat pula rasa takut dan waspadanya. Setiap kali bertambah usianya maka semakin berkuranglah ketamakan nafsunya. Setiap kali bertambah hartanya maka bertambahlah kedermawanan dan kemahuannya untuk membantu sesama. Dan setiap kali bertambah tinggi kedudukan dan pangkatnya maka semakin dekat pula dia dengan manusia dan berusaha untuk menunaikan berbagai keperluan mereka serta bersikap rendah hati kepada mereka.”

Beliau menyebut lagi,

وعلاماتالشقاوةأنهكلمازيدفيعلمهزيدفيكبرهوتيهه،وكلمازيدفيعملهزيدفيفخرهواحتقارهللناسوحسنظنهبنفسه،وكلمازيدفيعمرهزيدفيحرصه،وكلمازيدفيمالهزيدفيبخلهوإمساكه،وكلمازيدفيقدرهوجاههزيدفيكبرهوتيهه،وهذهالأمورابتلاءمن الله وامتحان يبتلي بها عباده فيسعد بها أقوام ويشقى بها أقوام"

“Dan tanda kebinasaan iaitu tatkala semakin bertambah ilmunya maka bertambahlah kesombongan dan kebanggaannya. Dan setiap kali bertambah amalnya maka bertambahlah keangkuhannya, dia semakin meremehkan manusia dan terlalu bersangka baik kepada dirinya sendiri. Semakin bertambah umurnya maka bertambahlah ketamakannya. Setiap kali bertambah banyak hartanya maka dia semakin kedekutnya dan tidak mahu membantu. Dan setiap kali meningkat kedudukan dan derajatnya maka bertambahlah kesombongan dan kebanggaan dirinya. Ini semua adalah ujian dan cobaan dari Allah untuk menguji hamba-hamba-Nya. Sehingga akan berbahagialah sebagian kelompok, dan sebahagian kelompok yang lain pula akan binasa. “

( Al Fawaaid, Ibnul Qayyim )

Justeru, muhasabahlah dirimu sendiri.

ABi

3 Monate her

Justeru, peringatkanlah dan ancamlah dirimu sendiri sebelum datangnya Hari Penyesalan ( يوم الحسرة ) yang ketika ketibaannya penyesalan sudah tidak ada lagi manfaat padanya.

Sesal dulu pendapatan, sesal kemudian tiada gunanya.

وَأَنذِرْهُمْ يَوْمَ الْحَسْرَةِ إِذْ قُضِيَ الْأَمْرُ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ وَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ

Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus. Dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman.

(Maryam : 39)

ABi

tanzil.net

Tanzil - Quran Navigator | القرآن الكريم

Browse, Search, and Listen to the Holy Quran. With accurate Quran text and Quran translations in various languages.

5 Monate, 1 Woche her

Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. (213)

(Al Baqarah: 213)

مَنيَهْدِاللَّهُفَهُوَالْمُهْتَدِيوَمَنيُضْلِلْفَأُولَـٰئِكَهُمُالْخَاسِرُونَ ﴿الأعراف: ١٧٨﴾

Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk;

(Al A’raf: 178)

ABi

5 Monate, 1 Woche her

Tadabbur Diri 12

Bila HIDAYAH menyentuh RUH,

Hanya Allah ‘Azza wa Jalla yang dapat mengembalikan ruh kepada fitrahnya kerana ruh memang sudah mengenali dan bersaksi terhadap Tuhannya sejak dulu lagi sebelum ditiup masuk ke dalam jasad manusia.

وَيَسْأَلُونَكَعَنِالرُّوحِقُلِالرُّوحُمِنْأَمْرِرَبِّيوَمَاأُوتِيتُممِّنَالْعِلْمِإِلَّاقَلِيلًا ﴿الإسراء: ٨٥﴾

Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (85)

(Al Isra’ : 85)

وَإِذْأَخَذَرَبُّكَمِنبَنِيآدَمَمِنظُهُورِهِمْذُرِّيَّتَهُمْوَأَشْهَدَهُمْعَلَىٰأَنفُسِهِمْأَلَسْتُبِرَبِّكُمْقَالُوابَلَىٰشَهِدْنَاأَنتَقُولُوايَوْمَالْقِيَامَةِإِنَّاكُنَّاعَنْهَـٰذَاغَافِلِينَ ﴿الأعراف: ١٧٢﴾

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (172)

(Al A’raf : 172)

Bila HIDAYAH menyentuh HATI,

Keimanan jadi subur dan menguasai hati.

وَمَنيُؤْمِنبِاللَّهِيَهْدِقَلْبَهُوَاللَّهُبِكُلِّشَيْءٍعَلِيمٌ ﴿التغابن: ١١﴾

dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (11)

(At Taghabun: 11)

وَلَـٰكِنَّاللَّهَحَبَّبَإِلَيْكُمُالْإِيمَانَوَزَيَّنَهُفِيقُلُوبِكُمْوَكَرَّهَإِلَيْكُمُالْكُفْرَوَالْفُسُوقَوَالْعِصْيَانَأُولَـٰئِكَهُمُالرَّاشِدُونَ ﴿الحجرات: ٧﴾

tetapi Allah menjadikan kamu "cinta" kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus, (7)

(Al Hujurat: 7)

Hati jadi tenang dan tenteram dengan keimanan.

هُوَالَّذِيأَنزَلَالسَّكِينَةَفِيقُلُوبِالْمُؤْمِنِينَلِيَزْدَادُواإِيمَانًامَّعَإِيمَانِهِمْ ﴿الفتح: ٤﴾

Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada).

(Al Fath: 4)

Bila HIDAYAH menyentuh AQAL,

Aqal dapat mentadabbur dan merenung ayat-ayat Allah ‘Azza wa Jalla ..

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِّأُولِي الْأَلْبَابِ ‎﴿آل عمران: ١٩٠﴾‏

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (190)

(Ali ‘Imran: 190)

إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَذِكْرَىٰ لِأُولِي الْأَلْبَابِ ‎﴿الزمر: ٢١﴾‏

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. (21)

(Az Zumar: 21)

كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِّيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ ‎﴿ص: ٢٩﴾‏

Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran. (29)

(Shaad: 29)

Bila HIDAYAH menyentuh NAFSU,

Nafsu jadi tenang dalam tunduk dan patuh kepadaNya.

يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ‎﴿٢٧﴾‏ ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ‎﴿٢٨﴾‏ فَادْخُلِي فِي عِبَادِي ‎﴿٢٩﴾‏ وَادْخُلِي جَنَّتِي ‎﴿٣٠﴾‏
‌‎﴿الفجر: ٢٧-٣٠﴾‏

Hai jiwa (nafsu) yang tenang. (27) Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. (28) Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, (29) masuklah ke dalam surga-Ku. (30)

(Al Fajr: 27-30)

Justeru, bersungguhlah memohon HIDAYAH dariNYA, kerana hanya DIA lah sahaja yang memilikki HIDAYAH.

قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَىٰ
‌‎﴿البقرة: ١٢٠﴾‏

Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)".

(Al Baqarah: 120)

وَاللَّهُ يَهْدِي مَن يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ ‎﴿البقرة: ٢١٣﴾‏

5 Monate, 1 Woche her

Tadabbur Diri 11

Yang nama manusiaitu memanglah sentiasa ada kelemahan. Ada kesilapan. Ada keaiban.

Namun, usahlah menjadi seorang yang suka memperaga dan menghina kelemahan, kesilapan dan keaiban orang lain.

Kerana kalaulah kelemahan, kesilapan dan keaibanmu diperlakukan sama, nescaya mungkin lebih besar dan buruk kesannya pada dirimu.

Justeru, sebagaimana engkau tidak suka kelemahan, kesilapan dan keaibanmu diperaga orang lain, maka usahlah kau lakukan terhadap orang lain.

Dari Anas bin Malik bahawa
Rasulullah ‎bersabda:

كُلُّبَنِيآدَمَخَطَّاءٌوَخَيْرُالْخَطَّائِينَالتَّوَّابُونَ

Kesemua anak Adam itu melakukan kesilapan, dan sebaik-baik orang yang melakukan kesilapan itu adalah mereka yang bertaubat.

(HR Ibn Majah, 4392)

Rasulullahjuga bersabda,

وَمَنْسَتَرَمُسْلِمًاسَتَرَهُاللَّهُيَوْمَالْقِيَامَةِ

Dan barang siapa menutup aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya pada hari kiamat.

(HR Tirmizi, 1346)

ABi

7 Monate, 2 Wochen her

عَنْأَبِيكَبْشَةَالْأَنَّمَارِيُّأَنَّهُسَمِعَرَسُولَاللَّهِصَلَّىاللَّهُعَلَيْهِوَسَلَّمَيَقُولُ: ثَلَاثَةٌأُقْسِمُعَلَيْهِنَّوَأُحَدِّثُكُمْحَدِيثًافَاحْفَظُوهُ: قَالَمَانَقَصَمَالُعَبْدٍمِنْصَدَقَةٍ, وَلَاظُلِمَعَبْدٌمَظْلَمَةًفَصَبَرَعَلَيْهَاإِلَّازَادَهُاللَّهُعِزًّا, وَلَافَتَحَعَبْدٌبَابَمَسْأَلَةٍإِلَّافَتَحَاللَّهُعَلَيْهِبَابَفَقْرٍأَوْكَلِمَةًنَحْوَهَاوَأُحَدِّثُكُمْحَدِيثًافَاحْفَظُوهُ: قَالَإِنَّمَاالدُّنْيَالِأَرْبَعَةِنَفَرٍ: عَبْدٍرَزَقَهُاللَّهُمَالًاوَعِلْمًافَهُوَيَتَّقِيفِيهِرَبَّهُوَيَصِلُفِيهِرَحِمَهُوَيَعْلَمُلِلَّهِفِيهِحَقًّافَهَذَابِأَفْضَلِالْمَنَازِلِ،وَعَبْدٍرَزَقَهُاللَّهُعِلْمًاوَلَمْيَرْزُقْهُمَالًافَهُوَصَادِقُالنِّيَّةِيَقُولُلَوْأَنَّلِيمَالًالَعَمِلْتُبِعَمَلِفُلَانٍفَهُوَبِنِيَّتِهِفَأَجْرُهُمَاسَوَاءٌ،وَعَبْدٍرَزَقَهُ اللَّهُ مَالًا وَلَمْ يَرْزُقْهُ عِلْمًا فَهُوَ يَخْبِطُ فِي مَالِهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ لَا يَتَّقِي فِيهِ رَبَّهُ وَلَا يَصِلُ فِيهِ رَحِمَهُ وَلَا يَعْلَمُ لِلَّهِ فِيهِ حَقًّا فَهَذَا بِأَخْبَثِ الْمَنَازِلِ ،
وَعَبْدٍ لَمْ يَرْزُقْهُ اللَّهُ مَالًا وَلَا عِلْمًا فَهُوَ يَقُولُ لَوْ أَنَّ لِي مَالًا لَعَمِلْتُ فِيهِ بِعَمَلِ فُلَانٍ فَهُوَ بِنِيَّتِهِ فَوِزْرُهُمَا سَوَاءٌ .

Dari Abu Kabsyah al-Anmâri Radhiyallahu anhu, bahawa dia mendengar Rasûlullâh ‎ﷺ bersabda: “Tiga (perkara) aku bersumpah terhadap ketiganya, dan aku akan mengatakan satu perkataan kepada kamu, maka hafalkanlah! Baginda bersabda: “Harta seorang hamba tidak akan berkurang kerana sedekah. Tidaklah seorang hamba dizalimi dengan kezaliman, lalu dia bersabar terhadap kezaliman itu kecuali Allâh menambahkan kemuliaan kepadanya. Tidaklah seorang hamba membuka pintu meminta-minta, kecuali Allâh membukakan pintu kefakiran, atau kalimat seperti itu. Dan aku akan mengatakan satu perkataan kepada kamu, maka hafalkanlah! Baginda ‎ﷺ bersabda: “Sesungguhnya dunia itu untuk 4 orang:

  1. Hamba yang Allâh berikan rezeki kepadanya berupa harta (dari jalan yang halal) dan ilmu (agama Islam), kemudian dia bertaqwa kepada Tuhannya pada rezeki itu (harta dan ilmu), dia berbuat baik kepada kerabatnya dengan rezeki, dan dia mengetahui hak bagi Allâh padanya. Maka hamba ini berada pada kedudukan yang paling utama (di sisi Allâh).

  2. Hamba yang Allâh berikan rezeki kepadanya berupa ilmu, namun Dia (Allâh) tidak memberikan rezeki berupa harta, dia memiliki niat yang baik. Dia mengatakan: “Seandainya aku memiliki harta aku akan berbuat seperti perbuatan Si Fulan (orang pertama yang melakukan kebaikan itu)”. Maka dia (dibalas) dengan niatnya (yang baik), pahala keduanya (orang pertama dan kedua) sama.

  3. Hamba yang Allâh berikan rezeki kepadanya berupa harta, namun Dia (Allâh) tidak memberikan rezeki kepadanya berupa ilmu, kemudian dia berbuat sembarangan dengan hartanya dengan tanpa ilmu. Dia tidak bertaqwa kepada Tuhaannya padanya, dia tidak berbuat baik kepada kerabatnya dengan hartanya, dan dia tidak mengetahui hak bagi Allâh padanya. Maka hamba ini berada pada kedudukan yang paling buruk (di sisi Allâh).

  4. Hamba yang Allâh tidak memberikan rezki kepadanya berupa harta dan ilmu, kemudian dia mengatakan: “Seandainya aku memiliki harta aku akan berbuat seperti perbuatan Si Fulan (dengan orang ketiga yang melakukan keburukan itu)”. Maka dia (dibalas) dengan niatnya, dosa keduanya sama.

(HR Tirmizi, 2325; Ahmad 4/230-231, 17570; Ibnu Mâjah, 4228)

Hadis ini menunjukkan bahawa hamba yang paling utama di sisi Allâh adalah hamba yang kaya dan bersyukur. Kerana bertaqwa kepada Allâh pada nikmat yang telah Dia berikan, berbuat baik kepada kerabat, dan mengetahui hak bagi Allâh Azza wa Jalla pada nikmat adalah perwujudan rasa syukur kepada Allâh Azza wa Jalla atas segala nikmat-Nya.

Justeru, jadilah seorang HAMBA yang sentiasa bersyukur.

ABi

We recommend to visit

По сотрудничеству - @sorrowfu1l

Last updated 1 month, 2 weeks ago

Бакеева Айна

Last updated 2 years, 9 months ago

Menebar Dakwah Sunnah Dari Bumi Serambi Makkah

Last updated 22 hours ago