DIANTARA SIFAT BESAR ORANG-ORANG YANG BERTAKWA

Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata,

من أخلاق المتقين العظيمة التهجد بالليل والاستغفار في السحر والصدقة للسائل والمحروم وهو الفقير.

"Diantara akhlak besar orang-orang yang bertakwa adalah shalat tahajud di malam hari, meminta ampun di waktu sahur, dan shadaqah untuk orang yang meminta-minta dan orang yang tidak meminta-minta padahal dia fakir."

📘 Majmu'ul Fatawa, VII/170

https://t.me/AhlusSunnahManokwari

SIKAP RIDHA YANG BOLEH DAN YANG TERLARANG

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata,

المؤمن يرضى بما أصابه من المصائب لا بما فعله من المعايب، فهو من الذنوب يستغفر وعلى المصائب يصبر.

"Seorang mu'min ridha dengan musibah-musibah yang menimpa dirinya, tidak dengan dosa-dosa yang dia lakukan, jadi dia meminta ampun atas dosa-dosa dan bersabar terhadap musibah-musibah."

📘 Al-Istiqamah, II/79

https://t.me/AhlusSunnahManokwari

MASLAHAT AGAMA HANYA AKAN BAIK DENGAN MEMULIAKAN PEMERINTAH

Burhanudin al-Baqa'i rahimahullah berkata,

إن مصالح الدين من غير هيبة السلطان لا يمكن رعايتها.

"Sesungguhnya maslahat-maslahat agama tanpa kewibawaan penguasa tidak akan bisa diperhatikan."

📚 Nuzhumud Durar Fi Tanasubil Ayat was Suwar, IXX/302

https://t.me/AhlusSunnahManokwari

SYARAT MERAIH KEBAHAGIAAN

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata,

سعادة الدنيا ليست بكثرة المال والولد والمتاع، وإنما بالعمل الصالح.

"Kebahagiaan dunia tidak akan bisa diraih dengan harta, anak, maupun kesenangan, tetapi hanya dengan amal shalih."

? Majmu'ul Fatawa, V/236

https://t.me/AhlusSunnahManokwari

BERBAGI MANFAAT MEMPERHATIKAN AL-QUR'AN

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata,

ما رأيت شيئاً يُغذي العقل والروح، ويحفظ الجسم، ويضمن السعادة، أكثر من إدامة النظر في كتاب الله تعالى.

"Saya tidak melihat sesuatu yang menjadi asupan bagi akal dan ruh, menjaga badan dan menjamin kebahagiaan yang lebih banyak dari terus memperhatikan Kitab Allah Ta'ala."

? Majmu'ul Fatawa, VII/493

https://t.me/AhlusSunnahManokwari

PENTINGNYA IBADAH-IBADAH NAFILAH

Fudhail bin Iyadh rahimahullah berkata,

الْفَرَائِضُ رُءُوسُ الْأَمْوَالِ وَالنَّوَافِلُ الْأَرْبَاحُ.

"Ibadah-ibadah yang fardhu merupakan modal, sedangkan ibadah-ibadah yang nafilah merupakan keuntungan."

? Hilyatul Auliya', VIII/100

https://t.me/AhlusSunnahManokwari

INTI POKOK ISLAM

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata,

أول الدين وآخره وظاهره وباطنه هو التوحيد وإخلاص الدين كله لله وتحقيق قول لا إله إلا الله.

"Yang pertama dan terakhir dari agama serta yang lahir dan batinnya adalah tauhid dan mengikhlaskan agama semuanya untuk Allah serta merealisasikan ucapan laa ilaha illallah."

? Majmu'ul Fatawa, X/264

https://t.me/AhlusSunnahManokwari

JANGAN IRI DENGAN ORANG-ORANG YANG MEMUASKAN SYAHWATNYA!

Sufyan ats-Tsauri rahimahullah berkata,

يا أخي لا تغبط أهل الشهوات بشهواتهم ولا ما يتقلبون فيه من النعمة، فإن أمامهم يوماً تزل فيه الأقدام، وترعد فيه الأجسام، وتتغير فيه الألوان، ويطول فيه القيام، ويشتد فيه الحساب، وتتطاير فيه القلوب حتى تبلغ الحناجر، فيا لها من ندامة.

"Saudaraku, jangan iri dengan syahwat orang-orang yang bebas melampiaskan syahwatnya dan kesenangan yang bebas mereka rasakan, karena sesungguhnya di hadapan mereka ada hari yang kaki-kaki tergelincir padanya, tubuh gemetar, raut wajah berubah, lama berdiri, perhitungan amal berat, dan hati beterbangan hingga mencapai kerongkongan, duhai alangkah besarnya penyesalan ketika itu."

? Hilyatul Auliya', VII/24

https://t.me/AhlusSunnahManokwari

AMAL YANG PAHALANYA SEPERTI PAHALA HAJI

Rasulullah ﷺ bersabda,

خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ مُتَطَهِّرًا إِلَى صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْحَاجِّ الْمُحْرِمِ.

"Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk mengerjakan shalat wajib maka pahalanya seperti pahala orang yang berhaji yang sedang melakukan ihram."

? Shahih Sunan Abu Dawud, no. 558

https://t.me/AhlusSunnahManokwari

HATI-HATI TETAP DIBUTUHKAN WALAUPUN DENGAN TEMAN

Ibnul Jauzi rahimahullah berkata,

ويحترز من صديقه فضلاً عن عدوه، ولا يثق بمودة من قد آذاه هو، فإن الحقد في القلوب قلما يزول.

"Hendaknya seseorang tetap berhati-hati dari temannya, apa lagi dari musuhnya, dan jangan percaya dengan kecintaan orang yang pernah menyakiti dirinya, karena sesungguhnya kedengkian dalam hati jarang sekali bisa hilang."

? Shaidul Khathir, hlm. 708

https://t.me/AhlusSunnahManokwari