HUKUM MENGATAKAN : ANJIR, ANJAY, NJIR, DAN KATA-KATA PLESETAN ANJING LAINNYA
? Imam Ibnu Abi Syaibah رحمه الله berkata :

“Telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudhail dari Al-Alla Ibnul Musayyib dari Ayahnya, ia berkata : “Janganlah engkau mengatakan kepada temanmu : hey keledai (dungu), hey anjing, hey babi”, karena pada hari kiamat Allah akan bertanya kepadamu : “Apakah engkau melihat aku menciptakan temanmu sebagai anjing, keledai dan babi?!”

? Kitab Al-Mushannaf Ibnu Abi Syaibah, 8/516
? Ustadz Rudi Abu Aisyah (Pembina Official Daily Fawaaid) حفظه الله تعالى
——————

? Follow us for more information :

• Instagram : https://www.instagram.com/dailyfawaaid/

• Telegram : https://t.me/officialdailyfawaaid

• Youtube : https://youtube.com/@dailyfawaaid

-

? ﷽ ?

? الخميس ، ٠١ ذوالقاعدة ١٤٤٥

? Thursday, Mei 09, 2024 M

-

? INFORMASI EVENT PARTNERSHIP - OFFICIAL DAILY FAWAAID ?

? Penyelenggara : Mutahabbain by Muslim Afiyah (@mutahabbain)

———

Santai, Tenang, dan Damai.

Jangan sampai masalah percintaan membuat kewajiban-kewajiban kita menjadi terlalaikan, yaa..

Jangan lupa ikuti : Seminar “Sebelum Melangkah Ke Depan” - Batch 2, bisa di akses offline maupun online ✨

? Pemateri : Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK.

? Registrasi : bagi.to/daftarsmk2

? Narahubung : wa.me/6281217920318

———

? Supported By : Cinta Sedekah

? Organized By : Muslim Afiyah Indonesia & Masjid Pogung Dalangan

? Media Partner : Official Daily Fawaaid

berbagi.link

SMK #2

Seminar "Sebelum Melangkah ke Depan"  Tema: Agar Tidak Kecewa Setelah Menikah (Mempersiapkan ilmu, medis-vitalitas, dan psikologi) Mohon periksa email setelah mendaftar, untuk mengetahui status...

MANAKAH YANG LEBIH BAIK DAN DI UTAMAKAN, ANTARA : TILAWAH HINGGA KHATAM DAN TERULANGI, ATAU MEMBACA AL-QUR’AN BESERTA MENTADABBURINYA?
( Grup Konsultasi Kolaborasi : Sahlan Learning x Official Daily Fawaaid )

? PERTANYAAN :
? Penanya :

“Bismillah.

Ahsanallaahu illaikum ustadz, ijin bertanya.

Mana yang lebih utama dilakukan di bulan ramadhan, antara : tilawah hingga khatam dan terulangi (meski tanpa membaca terjemahnya), atau membaca al-qur’an beserta mentadabburinya (meski perlahan-lahan)?

Jazakumullaah khairaa, ustadz.”

? JAWABAN :
? Ustadz Abu Hibban Muhammad Aldy Hermawan (Pembina Official Daily Fawaaid) حفظه الله تعالى menjawab :

“Bismillahirrahmanirrahim, wash sholatu was salamu ‘ala muhammad wa ‘ala alihi wa ashhabihi wa ba’d.

Lebih utama mengkhatamkannya.

? Mengkhatamkan al-qur’an di bulan ramadhan hukumnya sunnah, berdasarkan hadits riwayat Bukhari dari Ibnu Abbas (radhiyallahu ‘anhu) beliau berkata :

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ

“Rasulullah ﷺ adalah manusia yang paling lembut, terutama pada bulan ramadhan. Ketika malaikat Jibril (‘alaihi salam) menemuinya, dan Jibril mendatanginya setiap malam di bulan ramadhan, dimana Jibril mengajarkannya al-qur’an. Sungguh Rasulullah ﷺ orang yang paling lembut, daripada angin yang berhembus.”

Di dalam hadits yang lain, di katakan beliau ﷺ juga selalu mengkhatamkan al-qur’an sekali setiap ramadhan. Kecuali pada tahun akhir hidup beliau, beliau mengkhatamkannya sebanyak dua kali.

Selain hal tersebut adalah perkara yang di contohkan oleh Nabi ﷺ , hal tersebut adalah hal yang di lakukan oleh para shalafush sholih. Banyak sekali riwayat, baik dari : para shahabat (radhiallahum ‘ajma’in) maupun para tabi’in, tabi’ut tabi’in, dan para imam (rahimahumullah) yang memperbanyak khatmul qur’an pada bulan ramadhan.

Adapun kesunnahan tersebut, berbeda-beda antara satu orang dengan orang yang lain.

? Jika seseorang adalah seorang yang baik bacaannya (baik tajwid maupun makhrojul hurufnya), maka sunnah baginya memperbanyak khatam al-qur’an pada bulan ramadhan, dengan bacaan yang baik yang tidak merusak tajwid bacaan maupun makhroj hurufnya.

? Adapun bagi seorang yang belum baik bacaannya, maka yang paling ahsan adalah dia memperbanyak tahsinul qur’an kepada seorang guru yang baik, untuk memperbaiki bacaan al-qur’annya.

Wallahu ta’ala a’lam.”

? Ustadz Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawi (Mudir Tarbiyyah Sunnah Learning) حفظه الله تعالى menjawab :

? Imam Alamuddin As-Sakhawi menjelaskan bahwa cara membaca al-qur’an itu berbeda-beda :

“Jika dalam rangka untuk belajar, maka membacanya sedikit saja dan di ulang-ulang.

Jika membacanya dalam rangka tadabbur (merenungi dan menghayati), maka membacanya secara tartil dan banyak berhenti.

Jika membacanya dalam rangka meraih pahala sebanyak-banyaknya, maka membacanya sekuat tenaganya dan tidak tercela jika dia membaca dengan cepat.”

? Jamalul Qurra’ Wa Kamalul Iqra’, hlm. 665
——————

? Follow us for more information :

• Instagram : https://www.instagram.com/dailyfawaaid/

• Telegram : https://t.me/officialdailyfawaaid

• Youtube : https://youtube.com/@dailyfawaaid