Dengan penuh kerendahan hati kami mengucapkan :

تقبل اللــــــه منا و منكــــــم

"Semoga Allah menerima amal ibadah kami dan kalian."

Selamat hari raya Idul Fithri 1445 H.

Abdullah Kisworo Lasem
-------------------
dan keluarga.

بـــــسم اللــــــه الرحمن الرحيـــــــم

DERAJAT HADITS AHAD

جـ - وتنقسم الآحاد باعتبار الرتبة إلى خمسة أقسام : صحيح لذاته، ولغيره وحسن لذاته، ولغيره، وضعيف.

C. Baarakallah fiikum Ikhwah Rahimaniy Rahimakumullah, hadits ahad dibagi berdasarkan derajatnya menjadi lima bagian : shahih lidzatihi shahih lighoirihi, hasan lidzatihi, hasan lighoirihi, dan dho'if.

SHOHIH LIDZATIHI :

١ - فالصحيح لذاته : ما رواه عدل تام الضبط بسند متصل وسلم من الشذوذ والعلة القادحة.

1. Yang pertama adalah shohih lidzatihi yakni hadits yang diriwayatkan oleh seorang yang adil, teliti sempurna hafalannya, dengan sanad yang bersambung, selamat dari penyimpangan dan penyakit yang jelek.

Contohnya adalah sabda Rasulullah Shalallahu :

«من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين .»
رواه البخاري ومسلم
"Barangsiapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan, niscaya akan Allah fahamkan baginya agama."

Hadits tersebut ini diriwayatkan oleh al-Imam al-Bukhari dan Muslim RahimahumaAllah.

وتعرف صحة الحديث بأمور ثلاثة:

Diketahui shohihnya sebuah hadits dengan tiga macam hal :

الأول: أن يكون في مصنف التزم فيه الصحة إذا كان مصنفه ممن يعتمد قوله في التصحيح كصحيحي البخاري ومسلم.

1. Yang pertama adalah haruslah pada penulis yakni penulis kitab hadits berpegang teguh mencantumkan yang shohih saja, dan apabila penulis hadits tersebut bisa dipegang ucapannya dalam keshohihan sebuah hadits, seperti : shohih Al-Bukhari dan Muslim.

الثاني: أن ينص على صحته إمام يعتمد قوله في التصحيح ولم يكن معروفا بالتساهل فيه.

1. Yang kedua adalah hadits tersebut dinilai shohih oleh Imam yang bisa dipegang atau dipercaya dalam penilaian keshohihan hadits dan dia bukan termasuk orang yang terkenal bermudah-mudahan dalam memberikan nilai shohih.

الثالث: أن ينظر في رواته وطريقة تخريجهم له، فإذا تمت فيه شروط الصحة حكم بصحته .

1. Yang ketiga adalah meneliti para periwayatnya dan metode-metode hingga dikeluarkannya hadits tersebut.
   Apabila telah sempurna syarat-syarat keshohihannya maka dihukumi shohih.

Untuk pertemuan selanjutnya insyaAllah kita akan mencoba membahas shohih lighoirihi..

Demikian yang sedikit bisa kami sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita semua, wabillahi taufiq...

? بارك اللـــــه فيكـــــم...

? Sumber artikel :
Kitab Mustholah Al-Hadits karya Syaikh Muhammad Ibn Shalih Al-Utsaimin Rahimahullah, halaman : 10.

https://t.me/BELAJAR_MUSTHOLAH_HADITS
Ahad malam, Ngawi Kota, 21 Januari 2024 M/10 Rajab 1445 H.

Abdullah Kisworo Lasem
الفقير إلى رحمة ربـــــه.

Telegram

BELAJAR MUSTHOLAH HADITS

Hanyalah sedikit berbagi ilmu mustholah hadits, baarakalloh fiikum. Al-faqir Ilaa Rohmati Robbihi, Abdullah Kisworo Lasem.

بــــــسم اللــــــه الرحمن الرحيـــــــم

AHAD

الثاني - الأحاد:

Baarakallah fiikum Ikhwah Rahimakumullah, hadits dipandang dari jalan-jalan dibagi menjadi dua, yakni : mutawatir dan ahad.

Sebagaimana mana telah lewat tentang hadits mutawatir, baiklah kita coba untuk membaca tentang hadits ahad, wabillahi taufiq..

أ - تعريفها .

ب - أقسامها باعتبار الطرق مع التمثيل.

ج - أقسامها باعتبار الرتبة مع التمثيل.

د - ما تفيده.

A. Definisi.
B. Pembagian hadits ahad ditinjau dari jalan-jalan penukilan beserta contoh.
C. Pembagian hadits ahad ditinjau dari derajat hadits tersebut beserta contoh.
D. Faedah.

أ - الآحاد ما سوى المتواتر.
A. Hadits ahad adalah hadits yang selain mutawatir.

ب - وتنقسم باعتبار الطرق إلى ثلاثة أقسام: مشهور وعزيز وغريب.

B. Hadits ahad dibagi berdasarkan jalan-jalan penukilan menjadi tiga bagian : masyhur, aziz, dan ghorib.

۱ - فالمشهور : ما رواه ثلاثة فأكثر، ولم يبلغ حد التواتر.

1. Maka dinamakan dengan masyhur adalah : hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih periwayat, akan tetapi tidak mencapai batasan mutawatir.

Contohnya adalah sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam :

المسلم من سلم المسلمون من لسانه ويده» (۱)

"Seorang muslim (yang sejati) adalah jika kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya."

۲ - والعزيز ما رواه اثنان فقط .

1. Yang kedua disebut dengan aziz, yakni : hadits yang diriwayatkan oleh dua orang periwayat saja.

Sebagai contoh anda sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam :

: «لا يؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه من ولده ووالده والناس أجمعين ) (٢) .

"Tidaklah sempurna iman kalian hingga Aku (Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam) menjadi orang yang paling dia cintai dibandingkan dengan anaknya, orang tuanya serta manusia seluruhnya."

٣- والغريب ما رواه واحد فقط.

1. Dan ghorib yakni yang ketiga adalah : hadits yang diriwayatkan oleh satu orang periwayat saja.

Contohnya adalah sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi :

«إنما الأعمال بالنيات وإنما لكل امرئ ما نوى... » (۳)

"Setiap perbuatan tergantung niatnya, dan balasan bagi tiap-tiap orang adalah atas apa yang diniatkan..."

الحديث. فإنه لم يروه عن النبي إلا عمر بن الخطاب ، ولا عن عمر إلا علقمة بن وقاص، ولا عن علقمة إلا محمد بن إبراهيم التيمي، ولا عن محمد إلا يحيى بن سعيد الأنصاري، وكلهم من التابعين ثم رواه عن يحيى خلق كثير .

Maka hadits tersebut tidaklah diriwayatkan dari Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam kecuali melalui jalan Umar Ibn Al-Khothob Radhiyallahu Anhu.
Tidaklah diriwayatkan dari Umar kecuali melalui jalan Al-Qomah Ibn Waqosh.
Tidaklah diriwayatkan dari Al-Qomah kecuali melalui jalan Muhammad Ibn Ibrahim At-Taimiy.
Tidaklah diriwayatkan dari Muhammad kecuali melalui jalan Yahya Ibn Sa'id Al-Anshoriy yang mana seluruh mereka adalah adalah para Tabi'in Radhiyallahu Anhum.

Kemudian dari jalan Yahya inilah hadits tersebut diriwayatkan oleh banyak orang.

Baarakallah fiikum jami'an Ikhwah Rahimakumullah, semoga bisa kita fahami apa yang telah kita baca pada pertemuan kali ini..

Untuk pertemuan selanjutnya masih pada bab hadits ahad, insyaAllah kita bahas pembagian hadits ahad berdasarkan derajat hadits tersebut, wabillahi taufiq..

? بارك اللـــــه فيكـــــم..

? Sumber artikel :
Kitab Mustholah Al-Hadits karya Syaikh Muhammad Ibn Shalih Al-Utsaimin Rahimahullah, halaman : 9 - 10.

https://t.me/BELAJAR_MUSTHOLAH_HADITS
Kamis menyisir malam, Ngawi Kota, 11 Januari 2024 M/30 Jumadal Tsani 1445 H.

Abdullah Kisworo Lasem
الفقير إلى رحمة ربـــــه.

Telegram

BELAJAR MUSTHOLAH HADITS

Hanyalah sedikit berbagi ilmu mustholah hadits, baarakalloh fiikum. Al-faqir Ilaa Rohmati Robbihi, Abdullah Kisworo Lasem.

بـــــسم اللــــــه الرحمن الرحيـــــــم

MUTAWATIR

Baarakallah fiikum Ikhwah Rahimakumullah langsung saja kita lanjutkan pembahasan kita, disebutkan oleh Syaikh Muhammad Ibn Al-Utsaimin Rahimahullah :

ينقسم الخبر باعتبار طرق نقله إلينا إلى قسمين: متواتر وأحاد.

Khobar dibagi berdasarkan jalan-jalan penukilan hingga sampai kepada kita sekarang ini menjadi dua : mutawatir dan ahad.

الأول : المتواتر

Yang Pertama Adalah Mutawatir :

أ - تعريفه.

ب - أقسامه مع التمثيل.

ج - ما يفيده.

A. Definisi.
B. Pembagiannya disertai dengan contoh.
C. Faedah.

أ - المتواتر : ما رواه جماعة يستحيل في العادة أن يتواطؤوا على الكتب وأسندوه إلى شيء محسوس

A. Definisi :
Mutawatir adalah : segala sesuatu yang diriwayatkan oleh jama'ah (banyak periwayat) yang mustahil dengan berbilangnya periwayat tersebut mereka bisa bersepakat atau berkomplot dalam kedustaan, dan mereka menyandarkannya kepada sesuatu yang gamblang.

ب - وينقسم المتواتر إلى قسمين متواتر لفظا ومعنى، ومتواتر معنى فقط.

B. Pembagian Mutawatir dengan Disertai Contoh :

Mutawatir dibagi menjadi dua :
~ mutawatir lafadz dan makna,
~ mutawatir makna saja.

فالمتواتر لفظاً ومعنى: ما اتفق الرواة فيه على لفظه ومعناه.

Mutawatir lafadz dan makna adalah : segala apa yang disepakati oleh para periwayat di dalam khobar tersebut baik secara lafadz maupun maknanya.

مثاله: قوله : من كذب علي متعمدا فليتبوأ مقعده من النار ) . فقد رواه من النبي ﷺ أكثر من ستين صحابياً، منهم العشرة المبشرون بالجنة، ورواه عن هذا خلق كثير.

Contohnya adalah sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam :

من كذب علي متعمدا فليتبوأ مقعده من النار.

"Barang siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja maka hendaklah dia bersiap-siap (mendapat) tempat duduknya di neraka."

Hadits tersebut diriwayatkan dari Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam oleh lebih dari enam puluh Sahabat.

Di antara mereka para Sahabat tersebut terdapat sepuluh orang Sahabat yang telah dipersaksikan sebagai penghuni surga.
Dan khobar tersebut diriwayatkan dari golongan ini (yang dipersaksikan sebagai penghuni surga) dengan banyak jumlahnya.

والمتواتر معنى: ما اتفق فيه الرواة على معنى كلي، وانفرد كل حديث بلفظه الخاص.

Mutawatir makna adalah : segala apa yang disepakati oleh para periwayat atas makna secara keseluruhan, dan bersendirian setiap hadits dalam lafadznya yang khusus.

Faham ya Ikhwah?

Jadi hadits tersebut sama secara makna namun berbeda-beda di dalam lafadznya.

مثاله : أحاديث الشفاعة، والمسح على الخفين، ولبعضهم: مما تواتر حديث مَنْ كَذَبْ وَمَنْ بَنَى اللَّهِ بيتًا واحْتَسَبْ ورؤية شَفَاعَةُ وَالْحَوضُ وَمْسُحُ خُفَّيْنِ وَهَذِى بَعْضُ.

Misalnya hadits tentang syafa'at dan hadits tentang mengusap kedua khuf. Terdapat syair yang berbunyi :

Di antara hadits mutawatir adalah barangsiapa berdusta
dan barangsiapa membangun masjid dengan ikhlas.
Juga hadits tentang syafa'at melihat Allah di akhirat, telaga
dan mengusap dua sepatu. Inipun baru sebagian.

ج - والمتواتر بقسميه يفيد

C. Mutawatir dengan Dua Pembagian Tersebut Memberikan Faedah :

أولا : العلم وهو : القطع بصحة نسبته إلى من نقل عنه.

Yang pertama adalah ilmu : yaitu memastikan benarnya penisbatan hadits ini kepada orang yang dinukil darinya hadits tersebut.

ثانيا : العمل : بما دل عليه بتصديقه إن كان خبراً، وتطبيقه إن كان طلبًا.

Yang kedua adalah amal yakni : berkewajiban mengamalkan kandungan hadits tersebut dengan mempercayainya jika berupa khobar dan menerapkannya jika berupa tuntutan atau perintah.

Semoga bermanfaat bagi kita semua, wabillahi taufiq...

? بارك اللـــــه فيـــــكم...

? Sumber artikel :
Kitab Mustholah Al-Hadits karya Syaikh Muhammad Ibn Shalih Al-Utsaimin Rahimahullah halaman : 8 - 9.

https://t.me/BELAJAR_MUSTHOLAH_HADITS
Selasa siang, Ngawi Kota, 2 Januari 2024 M/20 Jumadal Tsani 1445 H.

Abdullah Kisworo Lasem
الفقير إلى رحمة ربـــــه.

Telegram

BELAJAR MUSTHOLAH HADITS

Hanyalah sedikit berbagi ilmu mustholah hadits, baarakalloh fiikum. Al-faqir Ilaa Rohmati Robbihi, Abdullah Kisworo Lasem.

بـــــسم اللــــــه الرحمن الرحيـــــــم

TENTANG HADITS, KHOBAR, ATSAR DAN HADITS QUDSIY

الحديث - الخبر - الأثر - الحديث القدسي:

Baarakallah fiikum Ikhwah Rahimakumullah, tentu di antara kita seringkali mendengar tentang hadits, khobar, atsar, ataupun hadits qudsiy.

Thoyib pada kesempatan kali ini insyaAllah serta biidzniillahi Azza Wajalla kita akan pelajarinya, wabillahi taufiq...

الحديث: ما أضيف إلى النبي ﷺ من قول أو فعل، أو تقرير، أو وصف.

Hadits adalah yang diidhofahkan atau disandarkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam, baik berupa perkataan, perbuatan, persetujuan ataupun sifat.

الخبر : بمعنى الحديث؛ فَيُعَرَّف بما سبق في تعريف الحديث. وقيل : الخبر ما أضيف إلى النبي ﷺ وإلى غيره ؛ فيكون أعم من الحديث وأشمل.

Sedangkan khobar memiliki makna sebagaimana dengan hadits, diketahui hal tersebut dari yang telah lewat pada definisi hadits.
Dikatakan oleh sebagian Ulama Hadits bahwa khobar adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam dan juga disandarkan kepada selain Beliau, jadi Ikhwah Rahimakumullah, khobar lebih umum dan lebih luas cakupannya ketimbang hadits.

الأثر: ما أضيف إلى الصحابي أو التابعي، وقد يراد به ما أضيف إلى النبي ﷺ مقيدا.

Atsar adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Sahabat atau Tabi'in, atau bisa dikatakan yang dimaksud adalah apa-apa yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam secara keterkaitan dan pembatasannya.

فيقال: وفي الأثر عن النبي ﷺ.

Bisa dikatakan : bahwasanya atsar itu dari Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam.

الحديث القدسي : ما رواه النبي ﷺ عن ربه - تعالى -، ويسمى أيضًا (الحديث الرباني) و (الحديث الإلهي).

Sedang hadits qudsiy adalah segala sesuatu yang diriwayatkan oleh Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam dari Rabnya Subhanahuwata'ala, dan dinamakan pula sebagai hadits rabaniy atau hadits ilahiy.

مثاله: قوله ﷺ فيما يرويه عن ربه - تعالى - أنه قال: «أنا عند ظن عبدي بي، وأنا معه حين يذكرني، فإن ذكرني في نفسه ذكرته في نفسي، وإن ذكرني في ملا ذكرته في ملا خير منهم) (1) .

Dicontohkan ikhwah Rahimakumullah adalah sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam yang diriwayatkan dari Rabnya Subhanahuwata'ala bahwa Allah Subhanahuwata'ala berfirman :

أنا عند ظن عبدي بي، وأنا معه حين يذكرني، فإن ذكرني في نفسه ذكرته في نفسي، وإن ذكرني في ملا ذكرته في ملا خير منهم.

"Aku berada dalam prasangka hamba-Ku, dan Aku selalu bersamanya jika ia mengingat-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku, dan jika ia mengingat-Ku dalam perkumpulan, maka Aku mengingatnya dalam perkumpulan yang lebih baik daripada mereka."

ومرتبة الحديث القدسي بين القرآن والحديث النبوي، فالقرآن الكريم ينسب إلى الله تعالى لفظا ومعنى، والحديث النبوي ينسب إلى النبي ﷺ لفظا ومعنى" والحديث القدسي ينسب إلى الله تعالى معنى لا لفظا، ولذلك لا يتعبد بتلاوة لفظه ولا يقرأ في الصلاة، ولم يحصل به التحدي، ولم يُنقل بالتواتر كما نقل القرآن، بل منه ما هو صحيح وضعيف وموضوع.

Kedudukan hadits qudsiy berada di antara Al-Qur'an dan hadits Nabawi.

Al-Qur'an Al-Karim dinisbatkan kepada Allah Subhanahuwata'ala secara lafadz dan makna.

Hadits Nabi dinisbatkan kepada Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam secara lafadz dan makna.

Hadits qudsiy dinisbatkan kepada Allah Subhanahuwata'ala secara makna tidak selama lafadz.

Maka Ikhwah Rahimakumullah, jika demikian tidak boleh beribadah dengan bertilawah dengan lafadz hadits qudsiy, tidak dibaca tatkala sholat, tidak dihasilkan dari hadits qudsiy kesamaan, tidak dinukil secara mutawatir sebagaimana Al-Qur'an, bahkan di dalam hadits qudsiy ada yang derajatnya shohih, dho'if, bahkan maudhu'.

و اللـــــه أعلم..

? بارك اللـــــه فيـــــكم..

? Sumber artikel :
Kitab Mustholah Hadits karya Syaikh Muhammad Ibn Shalih Al-Utsaimin Rahimahullah halaman 7 - 8.

https://t.me/BELAJAR_MUSTHOLAH_HADITS
Ahad pagi hari, Masjid Agung Jawa Tengah Semarang menunggu dilaksanakan daurah, 31 Desember 2023 M/18 Jumadal Tsani 1445 H.

Abdullah Kisworo Lasem
الفقير إلى رحمة ربـــــه

Telegram

BELAJAR MUSTHOLAH HADITS

Hanyalah sedikit berbagi ilmu mustholah hadits, baarakalloh fiikum. Al-faqir Ilaa Rohmati Robbihi, Abdullah Kisworo Lasem.

بـــــــسم اللــــه الرحمن الرحيـــــــم

https://t.me/BELAJAR_NAHWU

https://t.me/BELAJAR_SHOROF

https://t.me/BELAJAR_DURUSULLUGHOH

https://t.me/BELAJAR_MUSTHOLAH_HADITS

Semoga bermanfaat.

? بارك اللـــــه فيـــــكم..

Telegram

BELAJAR NAHWU

Hanyalah sedikit berbagi ilmu nahwu, baarakalloh fiikum. Al-faqir Ilaa Rohmati Robbihi, Abdullah Kisworo Lasem.

بـــــسم اللــــــه الرحمن الرحيـــــــم

BAGIAN PERTAMA DARI KITAB MUSTHOLAH HADITS

الحمد لله، نحمده ونستعينه، ونستغفره، ونتوب إليه، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين، وسلم تسليمًا كثيرًا.

Baarakallah fiikum Ikhwah Rahimakumullah segala puji hanyalah milik Allah Subhanahuwata'ala semata.

Sebagaimana judul dari channel tersebut ini, yakni tentang ilmu Mustholah Hadits, disebutkan :

مصطلح الحديث:

أ - تعريفه.

ب - فائدته:

Mustholah Hadits :
A. Definisi.
B. Faedah.

أ - مصطلح الحديث: علم يُعرف به حال الراوي والمروي من حيث القبول والرد.

A. Mustholah hadits adalah suatu cabang Ilmu yang dengannya diketahui keadaan periwayat dan yang diriwayatkan dari sisi diterima atau ditolaknya.

ب - وفائدته : معرفة ما يقبل ويرد من الراوي والمروي.

B. Faedah : akan diketahui segala apa yang diterima dan ditolak dari periwayat dan yang diriwayatkan.

و اللـــــه أعلم...

?بارك اللـــــه فيـــــكم..

? Sumber artikel :
Kitab Mustholah Hadits karya Syaikh Muhammad Ibn Shalih Al-Utsaimin Rahimahullah halaman : 7.

https://t.me/BELAJAR_MUSTHOLAH_HADITS
Ngawi Kota, Rabu berkubang di keheningan malam, 27 Desember 2023 M/15 Jumadal Tsani 1445 H.

Abdullah Kisworo Lasem
الفقير إلى رحمة ربـــــه.

Telegram

BELAJAR MUSTHOLAH HADITS

Hanyalah sedikit berbagi ilmu mustholah hadits, baarakalloh fiikum. Al-faqir Ilaa Rohmati Robbihi, Abdullah Kisworo Lasem.