Buat yang sedang diuji dengan jatuh bangun melawan maksiat, mari simak cuplikan yang sangat indah ini..

Pendaftaran masuk Universitas Islam Madinah(ONLINE), utk ikhwan dan akhawat. Ada beasiswa utk 100 org, silahkan yang mau mendaftar untuk yg bisa bahasa Arab..

https://distancelearning.iu.edu.sa

Barakallahu fiikum.

وصية ابن قدامة المقدسي صاحب المغني
_
Wasiat Ibnu Qudamah al-Maqdisi (Abu Muhammad Abdullah bin Ahmad bin Qudamah al-Hanbali al-Maqdisi, w. 620 H)

Sumber : https://t.me/kutaibulfawaid

Syaikhoh Maha bintu Munasshor Hafizhahallah berkata ke salah satu tholibah,
“Ketahuilah dalam belajar itu butuh bertahap. Manakah yang lebih kita dahulukan, Apakah makhorijul huruf atau adaa’?”
Tholibah jawab, “Makhorijul huruf.”

Syaikhoh tanya lagi, “Lalu apakah aib jika kita belajar Alquran sampai 20, 30 tahun(karena masih ada kesalahan dari bacaan kita)?”
Jawab tholibah, “Tidak.”

Lalu Syaikhoh berkata,
“Ketahuilah ada orang yang Allah mudahkan bisa hanya dengan 1 tahun, ada yang baru bisa di tahun ke 2, atau bahkan ada yang puluhan tahun.
?️Bahkan ada orang yang Allah inginkan ia beribadah kepada Allah dalam mempelajari Alquran sampai ia wafat.?️

Jangan pernah lupakan untuk doa dalam sujudmu ketika sholat,
يا رب احْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي
“Ya Rabb lepaskanlah kekakuan dari lidahku.”

?”Ketika Allah telah bukakan pintu kebaikan untukmu masuklah ke dalamnya, dan jangan keluar darinya.”?

Faidah dari Syaikhoh Amal Ibrohim Kamal Hafizhahallah

Alquran adalah pondasi awal untuk memperbaiki keadaan manusia.

Orang yang mengikuti Alquran, merekalah yang akan beruntung.

Alquran diturunkan bukan hanya untuk dibaca, betul membaca Alquran terdapat pahala yang besar di dalamnya, tapi Alquran wajib untuk ditadabburi.

Tajwid terdiri dari 2 hal penting : Makhorijul Huruf dan Shifat.
-Jika kau membaca Alquran dengan hukumnya seperti (ikhfa, idgham), tapi makhorijul hurufnya keliru, shifatnya lemah, maka tidak bermanfaat. Karena pondasinya adalah bagaimana kita mengucapkan huruf-huruf hijaiyyah dengan bahasa Arab yang fasih.
(Tambahan dari penulis : Perkataan ini jangan bikin kita takut untuk membaca Alquran karena masih banyak pengucapan huruf yang keliru, tapi hendaknya ini jadi motivasi bagi kita untuk terus semangat mempelajari Alquran. Dan Allah tidak mungkin menyia-nyiakan usaha seorang hamba yang mau terus belajar.)

-Kita juga membaca Alquran dengan fathah yang sempurna, tidak dengan imalah. Jangan terbawa logat masing-masing saat membaca Alquran.

Perjalanan bersama Alquran tidak mudah, butuh perjuangan, kesabaran, tapi jika Allah mudahkan maka akan mudah.
Karena Allah telah katakan,

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا ٱلْقُرْءَانَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ
“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?”

Jangan bergantung pada diri sendiri yang lemah, bergantunglah pada Rabb kita yang Maha Kuat.

Tajwid : Memberi setiap huruf hak dan mustahaqnya., tanpa berlebihan, tanpa meremehkan.

Hasil yang paling penting dari bacaan yang bertajwid : membantu untuk tadabbur.

Waqof Ibtida’ dalam Alquran sangat penting, bahkan berkaitan dengan Aqidah, Tafsir dan Fikih(Karena terkadang jika salah dalam waqof ibtida’ bisa merubah makna). Maka bersemangatlah dalam mempelajari masalah ini, pelajarilah ilmu Waqof Ibtida’ dari orang-orang yang paham dalam permasalahan ini.

Keberkahan dalam halaqoh : ketika kita melakukan dengan ikhlas, sikap guru yang amanah dalam mengajar, dan sabarnya seorang murid dan guru dalam belajar dan mengajar.

Wallahua’lam bisshowab

?Faidah dari Ustadz Huzaifah Ali Akbar Hafizhahullah - Bersabar Dalam Berguru?

Mintalah agar Allah beri kita guru yang Rabbani, yang bukan hanya sekedar mentransfer ilmu, tapi juga guru yang bisa mengajarkan kita adab, akhlak, dan teladan yang baik.

Ketika kita belajar adab niatkan agar kita bisa memuliakan ilmu, niatkan ini bentuk ittiba’(mencontoh) kepada nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan mencontoh para salafus sholih, karena mereka yang disebut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai generasi terbaik.

Dalam menuntut ilmu, hendaknya tidak semena-mena datang, duduk belajar ke guru tanpa memperhatikan waktu.
-Hendaknya ketika ingin belajar, perhatikan kondisi gurunya. Jangan sampai datang ke guru saat beliau sedang sibuk, atau hatinya sedang tidak kondusif(mungkin beliau sedang dalam keadaan bosan, sedih, lapar/haus, lelah, marah)
-Jangan semena-mena mengambil waktu guru kita.
-Hendaknya kita kasih jeda waktu untuk guru kita untuk menyelesaikan hajat atau keperluannya.

Ambil kesempatan belajar di saat guru kita sedang semangat, dan memang waktu-waktu sedang belajar.

Guru adalah orang yang berjasa, dengan izin Allah kemudian melalui prantara beliaulah kita jadi tau perkara yang halal dan haram, mana yang baik dan mana yang buruk.

Ketika dapat hal yang tidak disukai dari guru-guru kita : ?Bersabar?
-jangan sampai karena kita tidak sabar, hal tersebut membawa kita pada kecelakaan, misal mengghibahinya, dst.

Hendaknya perilaku yang tidak kita sukai dari guru kita, tidak membuat kita berhenti dari belajar, dan membuat kita tidak percaya dengan kompetensi guru kita.

Dalam belajar, kita harus sadari bahwa guru kita manusia, yang mungkin terjatuh pada kesalahan. Kalau liat guru kita terjatuh pada kesalahan maka jika kita mampu, nasehati beliau dengan baik dan hikmah.

Jika kita dapati akhlak guru yang kurang baik maka bersabar, selama akhlaknya ini bukan akhlak yang mencederai aqidahnya.

Kesabaran kita terhadap guru kita dalam belajar itulah yang akan membuahkan hasil yang manis.

Siapapun yang tidak pandai bersabar dengan sikap guru, maka mereka ini adalah orang-orang yang tidak dapat taufiq dari Allah.

Apa yang harus dilakukan ketika dapat guru yang bersikap dingin atau keras kepada kita ?
-bisa jadi ini karena ulah kita sendiri tapi kita tidak sadar, maka kita datangi beliau, minta maaf dan tunjukkan jika kita punya kesalahan.
-sekalipun mungkin itu kesalahan dari sisi gurunya, maka tetap kita minta maaf, ini bentuk kita merendahkan diri terhadap ilmu. Ketika kita sudah dapat manfaat ilmu yang banyak dari guru, maka hendaknya kita merendahkan diri dihadapannya sebagai bentuk pemuliaan kita terhadap ilmu yang dimiliki guru kita.

Kunci sukses belajar ilmu : senantisa memulazamahi(membersamai) guru, dan sabar dengan keadaan guru tersebut.

Perkataan salah seorang salaf, “Di saat aku merendah pada saat aku menuntut ilmu, maka ketika aku jadi guru, akupun dimuliakan oleh Allah.” -au kama qol-
-dengan catatan : tidak meninggikan guru di atas batasnya, tidak berlebihan dalam memuliakan.
Kita tau beliau punya ilmu yang banyak, tapi yakini bahwa beliau manusia biasa yang bisa terjatuh pada kesalahan.

Bagaimanapun keadaan guru kita, sadari beliau orang yang berjasa dalam hidup kita, melalui prantara beliau kita jadi tau halal haram, kita bisa membaca Alquran.

Wallahua’lam bisshowab
?Free Share

?Faidah dari Syaikhatina Mahaa Binti Munasshor Hafizhahallah?

“Ketika ingin daftar dauroh, perhatikan kebutuhanmu masing-masing, jangan sampai hanya karena pematerinya bagus, kita langsung daftar. Padahal kita tidak butuh dauroh itu, atau mungkin sebenarnya itu bermanfaat tapi tidak sesuai dengan level kita, misal dauroh pembahasan ushul qiroaat al asyr, padahal kita hanya punya 4 riwayat, maka jangan daftar, tunggu kita dapat 10 qiroat baru daftar dauroh semisal tersebut.

Ingatlah,
طعام الكبار سم الصغار
“Makanan orang dewasa, bisa menjadi racun bila dimakan oleh anak balita.” (Khulashah Ta’dhimil ‘Ilmi, hal. 27)
Ilmu itu didapat dengan tadarruj(bertahap).
Ketika ikut dauroh, berdoalah, “Yaa Allah jadikan dauroh ini sebagai prantara aku untuk mentaatimu.”

Tutuplah segala pintu masuknya celah untuk syaitan, misal mengatakan, “Syaikhah ini ngomongnya cepet banget, saya gabisa mencerna dengan baik, saya ga bisa mencatat faidah yang diberikan.” Padahal itu mungkin kesalahannya di diri kita, karena mungkin level kita masih pemula tapi kita memaksakan ikut dauroh level tinggi.

Ketika kalian mendapat ilmu yang sedikit, misal hanya bisa dikoreksi setengah halaman, berdoalah kepada Allah, “Yaa Allah berkahilah yang sedikit ini.”

Bersemangatlah memanfaatkan waktu sebelum engkau melahirkan anak

Ummu Abdillah Al Wadi'iyah حفظه الله  berkata:

"Bersemangatlah terhadap waktumu, manfaatkanlah ia dengan segala kebaikan, karena ia adalah modalmu khususnya sebelum melahirkan karena waktu lapang itu lebih banyak berbeda dengan wanita Yang memiliki anak,  karena sesungguhnya keadaannya tidaklah demikian karena ia harus membagi bagi waktunya"

?Kitab Nasihatii Lin Nisaa