إنَّ فيكَ لَخَصْلَتَيْن يُحِبُّهُمَا اللهُ: الْحِلْمُ وَالأنَاةُ

“Sesungguhnya pada dirimu ada dua akhlak yg dicintai Allah, yaitu al-hilm (menahan diri ketika marah, tidak tergesa-gesa menyikapi suatu masalah) dan al-anaah (berhati-hati dalam menghadapi suatu masalah, menahan diri dan tidak terburu-buru).” (HR. Muslim)

🍀HIDUP ADALAH UJIAN🍀

🌴Hidup yang Allah anugerahkan kepada kita ini merupakan serangkaian ujian untuk kita. Allah menganugerahi kita hidup ini untuk menguji siapa yang paling baik amalannya.

{الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ} [الملك : 2]

"(Allah) Yang menjadikan mati dan hidup supaya Dia menguji kalian siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun"
(QS. Al-Mulk: 2)

🌴Ujian yang Allah berikan kepada kita itu berbentuk 2 hal,  yaitu kebaikan dan keburukan: nikmat dan bencana (musibah). Allah telah menyatakan hal itu dalam firman-Nya:

:{كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ} [الأنبياء : 35]

"Tiap-tiap yang berjiwa itu akan merasakan mati. Dan Kami akan menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan hanya kepada Kamilah kalian dikembalikan"
(QS. Al-Anbiya: 35)

🍂Dari sini kita memahami bahwa cobaan yang Allah berikan kepada kita bukan hanya berupa hal-hal yang tidak kita sukai, seperti bencana, penyakit, kemiskinan, kesedihan dan yang semacamnya, tetapi sesungguhnya nikmat yang kita terima dari Allah seperti rizki, ilmu, kesehatan dan yang semisalnya adalah juga cobaan dari Allah.🍂

إنَّ فيكَ لَخَصْلَتَيْن يُحِبُّهُمَا اللهُ: الْحِلْمُ وَالأنَاةُ

“Sesungguhnya pada dirimu ada dua akhlak yg dicintai Allah, yaitu al-hilm (menahan diri ketika marah, tidak tergesa-gesa menyikapi suatu masalah) dan al-anaah (berhati-hati dalam menghadapi suatu masalah, menahan diri dan tidak terburu-buru).” (HR. Muslim)

📎 SEMBILAN PULUH SEMBILAN KEBAIKAN DAN SATU KESALAHAN

Saudaraku..
Diantara dosa-dosa besar adalah engkau mengingkari kebaikan orang lain kepadamu..

🔺 Karena barangsiapa yang tidak tahu berterima kasih pada orang lain yang telah berbuat baik kepada dirinya dan justru tersibukkan oleh selainnya (yaitu keburukan/kesalahan orang lain) maka ia akan sulit pula untuk bersyukur kepada Allah. Dan Allah tidaklah akan menerima rasa syukur seorang hamba, hingga hamba tersebut tahu berterima kasih pada kebaikan orang lain. Oleh karenanya Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda :

لاَ يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لاَ يَشْكُرُ النَّاسَ

“Tidak dikatakan bersyukur pada Allah bagi siapa yang tidak tahu berterima kasih kepada manusia.” (HR. Abu Daud 4811 dan Tirmidzi 1954) Syaikh Al Albani mengatakan shahih).

👤 Asy Sya’bi rahimahullah berkata :
"Seandainya aku melakukan kebenaran sembilan puluh sembilan kali dan melakukan kesalahan sekali, sungguh manusia akan menghitung-hitung satu kesalahan tersebut." (Tahdzib Siyar A’lam An Nubala, 1/392)

____

Hal terindah yang bisa engkau berikan kepada orang yang engkau cintai adalah waktumu.. Sebab engkau memberikan sesuatu yang tak mungkin diambil kembali.

Dunia tidaklah abadi bagi siapapun, maka orang yg beruntung adalah dia yg meninggalkan dunia ini dan semua orang mengakui jejak kebaikannya.

علامة الشقاوة ثلاثة أشياء: يرزق العلم ويحرم العمل، ويرزق العمل ويحرم الإخلاص، ويرزق صحبة الصالحين ولا يحترم لهم

Tanda-tanda kebinasaan itu ada tiga: 1) diberikan rezeki ilmu tapi terhalang untuk beramal; 2) diberikan rizki untuk beramal tapi terhalang dari ikhlas, dan 3) diberikan rizki berteman dengan orang sholeh tapi tidak bisa memuliakan mereka. (Muhammad bin Fadhl al-Balkhi rh)

Lupakan Pemberian.

Kita tidak menyukai orang pelit..

Namun lebih sangat benci lagi orang berderma yang menyebut-nyebut pemberiannya..

Allah ta'ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تُبْطِلُواْ صَدَقَاتِكُم بِالْمَنِّ وَالأذَى

“Hai orang-orang yang beriman..

Janganlah kalian menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima)"

[QS al-Baqarah: 264]

Tidak berpahala bahkan bisa berdosa..

Sebab menyakiti hati si penerima..

Bahkan bila ia sampai mengambil kembali pemberian..

Maka bagai anjing yang menjilat lagi muntah-nya..

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَمَثَلُ الَّذِي يُعْطِي عَطِيَّةً ثُمَّ يَرْجِعُ فِيهَا كَمَثَلِ الْكَلْبِ أَكَلَ حَتَّى إِذَا شَبِعَ قَاءَ ثُمَّ عَادَ فِي قَيْئِهِ

"Permisalan seorang yang memberi suatu pemberian lalu menariknya kembali..

Seperti anjing yang makan hingga kenyang lalu muntah..

Dan menjilat kembali muntah-nya..”

[Shahih, HR. an-Nasa'i: 3690]

Jadi..

Jangan mengingkari bila pernah diberi..

Namun ketika memberi lupakan saja seakan tak pernah berbuat apa-apa..

Agar ikhlas terjaga...

Memang dunia 'tidak mudah',
tapi _bukan_ tidak mungkin.

Takdir itu milik Sang Pemilik Semesta,
sedangkan perjuangan dan doa
adalah milik mereka yang _'selalu yakin'_

_⪼ Cαtαtαn Hijrαhku_

فمن حفظ لسانه لأجل الله تعالى في الدنيا، أطلق الله لسانه بالشهادة عند الموت ولقاء الله تعالى. ومن سرّح لسانه في أعراض المسلمين واتبع عوراتهم أمسك الله لسانه عن الشهادة عند الموت

Siapa yg menjaga lisannya di dunia karena Allah Ta’ala, maka Allah akan memberikannya kemampuan mengucapkan syahadat ketika ia wafat dan bertemu dengan-Nya. Dan siapa yang membiarkan lisannya mencela kehormatan kaum muslimin dan juga mencari aib-aib mereka, maka Allah akan menahan lisannya mengucapkan syahadat ketika ia wafat. (Ibnu al-Jauzi rh)