Eng So'ngi Xit 🎵 Muzika va 🎬 Kliplarni
Birinchi Bo'lib Bizning Kanalda Tinglang va Tomosha qiling.
😎 Birinchi bizda keyin boshqalarda. Barcha Muzikalar faqat sizlar uchun !
💰Reklama uchun:👉 @Reklam_Pricesuz
© @UZMUZ
Last updated 5 days, 4 hours ago
Last updated 1 year, 1 month ago
Last updated 1 year, 7 months ago
🚨 PERANGAI MUNAFIK
🚐 Dari Abdullah bin Amr radhiallahu anhuma, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا وَمَنْ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ وَإِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ
“Ada empat perangai yang jika seseorang memiliki keempat perangai tersebut, dia seorang munafik tulen.
Namun, jika hanya ada salah satunya, berarti dia memiliki satu perangai kemunafikan, sampai ia meninggalkannya;
JIKA DIBERI AMANAH, BERKHIANAT
Jika berbicara, berdusta
Jika membuat perjanjian, menyelisihi
JIKA BERSELISIH, MELAMPAUI BATAS."
🚍 [HR. Al Bukhari no. 33]
____
🔅Ayo Bergabung dan Bagikan ||
🔰 https://t.me/nasehatilmiah
▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️
Maka tidak boleh bagi seorang muslim untuk menyerupai orang-orang munafik.
Bahkan wajib baginya untuk menjauhi semua sifat-sifat mereka, menjaga setiap amanah, melaksanakan semua pekerjaannya dengan penuh perhatian, memperhatikan waktu kerja meskipun atasannya bersikap longgar, meskipun atasannya tidak pernah memberikan perintah kepadanya.
Namun hendaknya dia tidak bersantai-santai dan mengabaikan pekerjaannya.
Bahkan patut baginya untuk bersungguh-sungguh dalam pekerjaannya sehingga dia menjadi lebih baik dari atasannya tersebut dalam menunaikan pekerjaannya serta terus memberi nasehat dalam permasalahan menunaikan amanah dan menjadi teladan bagi para karyawan yang lainnya."
🔅Ayo Bergabung dan Bagikan ||
🔰https://t.me/nasehatilmiah
▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️
🏗 AMANAH DALAM BEKERJA
⛺️ Asy Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata,
أما الموظفون الذين لا يؤدون أعمالهم أو لا ينصحون فيها، فقد سمعتم أن من خصال الإيمان أداء الأمانة ورعايتها، كما قال الله;
{إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤدُّواْ الأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا}
فالأمانة من أعظم خصال الإيمان، والخيانة من أعظم خصال النفاق، كما قال الله سبحانه في وصف المؤمنين:
{وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ}
وقال سبحانه:
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَخُونُواْ اللّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُواْ أَمَانَاتِكُمْ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ}
فالواجب على الموظف أن يؤدي الأمانة بصدق وإخلاص، وعناية وحفظًا للوقت؛ حتى تبرأ الذمة، ويطيب الكسب، ويرضي ربه، وينصح لدولته في هذا الأمر، أو للشركة التي هو فيها، أو لأي جهة يعمل فيها.
هذا هو الواجب على الموظف: أن يتقي الله وأن يؤدي الأمانة بغاية الإتقان وغاية النصح؛ يرجو ثواب الله ويخشى عقابه، ويعمل بقوله تعالى:
{إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤدُّواْ الأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا}
ومن خصال أهل النفاق: الخيانة في الأمانات، كما قال النبي عليه الصلاة والسلام:
آية المنافق ثلاث: إذا حدث كذب، وإذا وعد أخلف، وإذا أؤتمن خان
متفق عليه،
فلا يجوز للمسلم أن يتشبه بأهل النفاق، بل يجب عليه أن يبتعد عن صفاتهم، وأن يحافظ على أمانته، وأن يؤدي عمله بغاية العناية، ويحفظ وقته ولو تساهل رئيسه، ولو لم يأمره رئيسه، فلا يقعد عن العمل أو يتساهل فيه، بل ينبغي أن يجتهد؛ حتى يكون خيرًا من رئيسه في أداء العمل والنصح في الأمانة، وحتى يكون قدوة حسنة لغيره
"Adapun para karyawan yang tidak menunaikan pekerjaan dengan amanah atau tidak saling menasihati padanya, maka kalian telah mendengar bahwa di antara ciri keimanan itu adalah menunaikan dan menjaga amanah, sebagaimana firman Allah ta’ala,
{إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِها}
"Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian agar menunaikan amanah kepada yang berhak mendapatkannya."
Sifat amanah merupakan ciri keimanan yang paling utama dan khianat merupakan sifat kemunafikan yang paling besar, sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala ketika mensifati orang-orang yang beriman,
{والَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ}
"Dan orang-orang yang memelihara amanah-amanah dan janji yang dipikulnya."
Juga firman Allah subhanahu,
{ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ}
"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah dan RasulNya, dan jangan pula kalian mengkhianati amanah-amanah yang dibebankan kepada kalian sedang kalian mengetahui."
Maka yang wajib dilakukan oleh seorang karyawan untuk menunaikan amanah yang dibebankan kepadanya dengan penuh kejujuran, ikhlas dan memperhatikan serta menjaga waktu kerja, sehingga terbebas dari tanggung jawab pekerjaannya, mendapatkan kebaikan dalam penghasilannya, dan diridhai oleh Rabbnya.
Begitu juga wajib atasnya untuk menasehati (instansi) pemerintah tempat dia bekerja, perusahaan di mana dia bekerja atau di mana saja dia bekerja.
Seperti inilah yang seharusnya dilaksanakan oleh seorang karyawan; senantiasa bertaqwa kepada Allah, benar-benar menunaikan amanah pekerjaannya secara profesional dan terus memberi nasehat, mengharap pahala dari Allah dan takut akan segala siksanya serta bekerja sesuai dengan firman Allah,
{ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا}
"Sesungguhhya Allah memerintahkan kalian agar menunaikan amanah kepada yang berhak mendapatkannya."
Sementara di antara ciri-ciri orang-orang munafik adalah khianat terhadap amanah, sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam,
آية المنافق ثلاث : إذا حدَّث كذب ، وإذا وعد أخلف ، وإذا اؤتمن خان
"Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga : Apabila dia berkata dia dusta, apabila dia berjanji dia mengingkarinya, dan apabila dia dipercaya dia berkhianat."
Maka tidak boleh bagi seorang muslim untuk menyerupai orang-orang munafik.
Bahkan wajib baginya untuk menjauhi semua sifat-sifat mereka, menjaga setiap amanah, melaksanakan semua pekerjaannya dengan penuh perhatian, memperhatikan waktu kerja meskipun atasannya bersikap longgar, meskipun atasannya tidak pernah memberikan perintah kepadanya.
Namun hendaknya dia tidak bersantai-santai dan mengabaikan pekerjaannya.
Bahkan patut baginya untuk bersungguh-sungguh dalam pekerjaannya sehingga dia menjadi lebih baik dari atasannya tersebut dalam menunaikan pekerjaannya serta terus memberi nasehat dalam permasalahan menunaikan amanah dan menjadi teladan bagi para karyawan yang lainnya."
🔅Ayo Bergabung dan Bagikan ||
🔰https://t.me/nasehatilmiah
▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️
🏗 AMANAH DALAM BEKERJA
⛺️ Asy Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata,
أما الموظفون الذين لا يؤدون أعمالهم أو لا ينصحون فيها، فقد سمعتم أن من خصال الإيمان أداء الأمانة ورعايتها، كما قال الله;
{إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤدُّواْ الأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا}
فالأمانة من أعظم خصال الإيمان، والخيانة من أعظم خصال النفاق، كما قال الله سبحانه في وصف المؤمنين:
{وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ}
وقال سبحانه:
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَخُونُواْ اللّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُواْ أَمَانَاتِكُمْ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ}
فالواجب على الموظف أن يؤدي الأمانة بصدق وإخلاص، وعناية وحفظًا للوقت؛ حتى تبرأ الذمة، ويطيب الكسب، ويرضي ربه، وينصح لدولته في هذا الأمر، أو للشركة التي هو فيها، أو لأي جهة يعمل فيها.
هذا هو الواجب على الموظف: أن يتقي الله وأن يؤدي الأمانة بغاية الإتقان وغاية النصح؛ يرجو ثواب الله ويخشى عقابه، ويعمل بقوله تعالى:
{إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤدُّواْ الأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا}
ومن خصال أهل النفاق: الخيانة في الأمانات، كما قال النبي عليه الصلاة والسلام:
آية المنافق ثلاث: إذا حدث كذب، وإذا وعد أخلف، وإذا أؤتمن خان
متفق عليه،
فلا يجوز للمسلم أن يتشبه بأهل النفاق، بل يجب عليه أن يبتعد عن صفاتهم، وأن يحافظ على أمانته، وأن يؤدي عمله بغاية العناية، ويحفظ وقته ولو تساهل رئيسه، ولو لم يأمره رئيسه، فلا يقعد عن العمل أو يتساهل فيه، بل ينبغي أن يجتهد؛ حتى يكون خيرًا من رئيسه في أداء العمل والنصح في الأمانة، وحتى يكون قدوة حسنة لغيره
"Adapun para karyawan yang tidak menunaikan pekerjaan dengan amanah atau tidak saling menasihati padanya, maka kalian telah mendengar bahwa di antara ciri keimanan itu adalah menunaikan dan menjaga amanah, sebagaimana firman Allah ta’ala,
{إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِها}
"Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian agar menunaikan amanah kepada yang berhak mendapatkannya."
Sifat amanah merupakan ciri keimanan yang paling utama dan khianat merupakan sifat kemunafikan yang paling besar, sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala ketika mensifati orang-orang yang beriman,
{والَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ}
"Dan orang-orang yang memelihara amanah-amanah dan janji yang dipikulnya."
Juga firman Allah subhanahu,
{ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ}
"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah dan RasulNya, dan jangan pula kalian mengkhianati amanah-amanah yang dibebankan kepada kalian sedang kalian mengetahui."
Maka yang wajib dilakukan oleh seorang karyawan untuk menunaikan amanah yang dibebankan kepadanya dengan penuh kejujuran, ikhlas dan memperhatikan serta menjaga waktu kerja, sehingga terbebas dari tanggung jawab pekerjaannya, mendapatkan kebaikan dalam penghasilannya, dan diridhai oleh Rabbnya.
Begitu juga wajib atasnya untuk menasehati (instansi) pemerintah tempat dia bekerja, perusahaan di mana dia bekerja atau di mana saja dia bekerja.
Seperti inilah yang seharusnya dilaksanakan oleh seorang karyawan; senantiasa bertaqwa kepada Allah, benar-benar menunaikan amanah pekerjaannya secara profesional dan terus memberi nasehat, mengharap pahala dari Allah dan takut akan segala siksanya serta bekerja sesuai dengan firman Allah,
{ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا}
"Sesungguhhya Allah memerintahkan kalian agar menunaikan amanah kepada yang berhak mendapatkannya."
Sementara di antara ciri-ciri orang-orang munafik adalah khianat terhadap amanah, sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam,
آية المنافق ثلاث : إذا حدَّث كذب ، وإذا وعد أخلف ، وإذا اؤتمن خان
"Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga : Apabila dia berkata dia dusta, apabila dia berjanji dia mengingkarinya, dan apabila dia dipercaya dia berkhianat."
🌗 BERMUKA DUA
🎙 Dari Abu **Hurairah radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
وتجدون** شر الناس ذا الوجهين الذي يأتي هؤلاء بوجه وهؤلاء بوجه
"Kalian akan mendapati sejelek-jelek manusia, yaitu yang bermuka dua, yang datang ke satu pihak dengan satu wajah dan ketika ke pihak yang lain datang dengan wajah berbeda."
(Muttafaqun alaihi)
☀️ Asy Syaikh Muhammad **bin Salih al Utsaimin rahimahullah berkata,
ذو الوجهين هو الذي** يأتي هؤلاء بوجه وهؤلاء بوجه كما يفعل المنافقون (( إذا لقوا الذين آمنوا قالوا آمنا وإذا خلوا إلى شياطينهم قالوا إنا معكم إنما نحن مستهزؤون )) وهذا يوجد في كثير من الناس والعياذ بالله وهو شعبة من النفاق تجده يأتي إليك يتملق ويثني عليك وربما يغلو في ذلك الثناء ولكنه إذا كان من ورائك عقرك وذمك وشتمك وذكر فيك ما ليس فيك فهذا والعياذ بالله كما قال النبي عليه الصلاة والسلام ( تجدون شر الناس ذا الوجهين يأتي هؤلاء بوجه وهؤلاء بوجه ) وهذا من كبائر الذنوب لأن النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم وصف فاعله بأنه شر الناس والواجب على الإنسان أن يكون صريحا لا يقول إلا ما في قلبه فإن كان خيرا حمد عليه وإن كان سوى ذلك وجه إلى الخير أما كونه يأتي هؤلاء بوجه وهؤلاء بوجه سواء كان فيما يتعلق بعبادته يظهر أنه عابد مؤمن تقي وهو بالعكس أو فيما يتعلق بمعاملته مع الشخص يظهر أنه ناصح له ويثني عليه ويمدحه ثم إذا غاب عنه عقره فهذا لا يجوز
"Orang yang bermuka dua adalah yang datang ke satu pihak dengan satu wajah dan ketika datang ke pihak yang lain dengan wajah berbeda.
Sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang munafik,
"Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan, "Kami telah beriman". Dan bila mereka kembali kepada Setan-setan mereka, mereka mengatakan, "Sesungguhnya kami sependirian dengan kalian, kami hanyalah berolok-olok."
Yang demikian ini banyak didapati pada kebanyakan manusia, wal'iyadzubillah.
Sifat seperti ini merupakan cabang dari kemunafikan.
Engkau mendapati dia saat mendatangimu dia menyanjungmu dan memujimu bahkan terkadang berlebihan pada pujiannya tersebut.
Namun jika dia berada di belakangmu dia menusukmu, mencelamu, mencacimu dan menyebutkan tentangmu sesuatu yang tidak benar tentangmu.
Yang seperti ini, wal'iyadzubillah, sebagaimana sabda nabi shalallahu alaihi wa sallam,
"Kalian akan mendapati sejelek-jelek manusia, yaitu yang bermuka dua, yang datang ke satu pihak dengan satu wajah dan ketika ke pihak yang lain datang dengan wajah berbeda."
Ini termasuk dosa besar dikarenakan nabi shalallahu alaihi wa sallam mensifati pelakunya sebagai sejelek-jelek manusia.
Maka wajib bagi seseorang untuk menjadi orang yang jujur berterus terang. Tidaklah dia berucap sesuatu kecuali memang sesuatu yang ada dalam hatinya.
Jika kebaikan yang dia ucapkan maka dia memuji Rabbnya. Namun jika yang dia ucapkan bukan kebaikan maka dia berusaha meluruskannya menuju ucapan yang baik.
Adapun jika datang ke satu pihak dengan satu wajah dan ketika datang ke pihak yang lain dengan wajah berbeda, baik dalam urusan ibadah yang menampakkan dirinya ahli ibadah mukmin dan bertakwa dalam kenyataan tidak demikian, atau yang berkaitan dengan muamalah dia dengan orang lain yang menampakkan dirinya sebagai pemberi nasihat, memuji orang tersebut namun saat berlalu darinya dia menusuknya/menjelek-jelekannya. Maka yang demikian ini tidak boleh dilakukan."
📚 [Syarah Riyadhus Shalihin]
===============================
🔅Ayo Bergabung dan Bagikan ||
🔰https://t.me/nasehatilmiah
▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️
🟢 PERMISALAN KEBENARAN DAN KEBATILAN 🔴
Allah azza wa jalla berfirman,
{ أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَاۤءِ مَاۤءࣰ فَسَالَتۡ أَوۡدِیَةُۢ بِقَدَرِهَا فَٱحۡتَمَلَ ٱلسَّیۡلُ زَبَدࣰا رَّابِیࣰاۖ وَمِمَّا یُوقِدُونَ عَلَیۡهِ فِی ٱلنَّارِ ٱبۡتِغَاۤءَ حِلۡیَةٍ أَوۡ مَتَـٰعࣲ زَبَدࣱ مِّثۡلُهُۥۚ كَذَ ٰلِكَ یَضۡرِبُ ٱللَّهُ ٱلۡحَقَّ وَٱلۡبَـٰطِلَۚ فَأَمَّا ٱلزَّبَدُ فَیَذۡهَبُ جُفَاۤءࣰۖ وَأَمَّا مَا یَنفَعُ ٱلنَّاسَ فَیَمۡكُثُ فِی ٱلۡأَرۡضِۚ كَذَ ٰلِكَ یَضۡرِبُ ٱللَّهُ ٱلۡأَمۡثَالَ }
"Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah ia (air) di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengambang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti (buih arus) itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan tentang yang benar dan yang batil. Adapun buih, akan hilang sebagai sesuatu yang tidak ada gunanya; tetapi yang bermanfaat bagi manusia, akan tetap ada di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan."
(Ar Ra'd: 17)
🏜 Al Imam Abu Muhammad al Baghawi saat menafsirkan ayat di atas, beliau menyatakan,
معناه : إن الباطل وإن علا في وقت فإنه يضمحل .
وقال: جعل الله تعالى هذا مثلا للحق والباطل ، أي : أن الباطل كالزبد يذهب ويضيع ، والحق كالماء والفلز يبقى في القلوب . وقيل : هذا تسلية للمؤمنين ، يعني : أن أمر المشركين كالزبد يرى في الصورة شيئا وليس له حقيقة ، وأمر المؤمنين كالماء المستقر في مكانه له البقاء والثبات .
"Maknanya bahwa sesungguhnya kebatilan meskipun terkadang tinggi pada satu waktu, kelak ia akan lenyap.
Allah menjadikan ini sebagai permisalan bagi kebenaran dan kebatilan.
Yakni bahwa kebatilan itu seperti buih, ia akan pergi dan sirna.
Adapun kebenaran maka ia seperti air dan logam. Ia akan menetap di dalam hati.
Di katakan pula ini adalah hiburan bagi kaum mukminin, yaitu bahwa perkara kaum musyrikin itu seperti buih, nampak dalam pandangan ia berwujud namun hakekatnya tidak ada.
Adapun perkara kaum mukminin seperti air yang berdiam di tempatnya, tetap ada dan kokoh."
🧩🧩🧩🧩🧩🧩
📚 (Tafsir Al Baghawi Ma'alim at Tanzil 4/309)
_______________
🔅Ayo Bergabung dan Bagikan ||
🔰 https://t.me/nasehatilmiah
▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️
*🤲 BERNIAT IBADAH SAAT BERDOA
=========================
*📲 Ayo Join_Share_Save ||
📡** https://t.me/nasehatilmiah
▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️
⛲️ BUIH ITU AKAN HILANG DAN SIRNA
Allah su**bhanahu wa ta'ala berfirman,
أَنزَل**َ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَسَالَتْ أَوْدِيَةٌۢ بِقَدَرِهَا فَٱحْتَمَلَ ٱلسَّيْلُ زَبَدًا رَّابِيًا ۚ وَمِمَّا يُوقِدُونَ عَلَيْهِ فِى ٱلنَّارِ ٱبْتِغَآءَ حِلْيَةٍ أَوْ مَتَٰعٍ زَبَدٌ مِّثْلُهُۥ ۚ كَذَٰلِكَ يَضْرِبُ ٱللَّهُ ٱلْحَقَّ وَٱلْبَٰطِلَ ۚ فَأَمَّا ٱلزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَآءً ۖ وَأَمَّا مَا يَنفَعُ ٱلنَّاسَ فَيَمْكُثُ فِى ٱلْأَرْضِ ۚ كَذَٰلِكَ يَضْرِبُ ٱللَّهُ ٱلْأَمْثَالَ
"Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengembang. Dan dari logam yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasaan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya, adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan perumpamaan.”
(Ar Ra’du: 17)
⛱ Al Hafizh Ibnu Katsi**r rahimahullah berkata,
اشتملت هذه الآية ا**لكريمة على مثلين مضروبين للحق في ثباته وبقائه ، والباطل في اضمحلاله وفنائه ، فقال تعالى : ( أنزل من السماء ماء ) أي : مطرا ، ( فسالت أودية بقدرها ) أي : أخذ كل واد بحسبه ، فهذا كبير وسع كثيرا من الماء ، وهذا صغير فوسع بقدره ، وهو إشارة إلى القلوب وتفاوتها ، فمنها ما يسع علما كثيرا ، ومنها ما لا يتسع لكثير من العلوم بل يضيق عنها ، ( فاحتمل السيل زبدا رابيا ) أي : فجاء على وجه الماء الذي سال في هذه الأودية زبد عال عليه ، هذا مثل ، وقوله : ( ومما يوقدون عليه في النار ) هذا هو المثل الثاني ، وهو ما يسبك في النار من ذهب أو فضة ( ابتغاء حلية ) أي : ليجعل حلية أو نحاسا أو حديدا ، فيجعل متاعا فإنه يعلوه زبد منه ، كما يعلو ذلك زبد منه . ( كذلك يضرب الله الحق والباطل ) أي : إذا اجتمعا لا ثبات للباطل ولا دوام له ، كما أن الزبد لا يثبت مع الماء ، ولا مع الذهب ونحوه مما يسبك في النار ، بل يذهب ويضمحل; ولهذا قال : ( فأما الزبد فيذهب جفاء ) أي : لا ينتفع به ، بل يتفرق ويتمزق ويذهب في جانبي الوادي ، ويعلق بالشجر وتنسفه الرياح . وكذلك خبث الذهب والفضة والحديد والنحاس يذهب ، لا يرجع منه شيء ، ولا يبقى إلا الماء وذلك الذهب ونحوه ينتفع به; ولهذا قال : ( وأما ما ينفع الناس فيمكث في الأرض كذلك يضرب الله الأمثال )
"Ayat yang mulia ini mengandung dua buah perumpamaan tentang kebenaran yang akan tetap kokoh dan langgeng, dan kebathilan yang akan hilang dan musnah.
Allah berfirman,
“Allah telah menurunkan air dari langit.”
Yakni air hujan.
“Maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya.”
Yakni masing-masing lembah menampung air sesuai dengan ukurannya. Lembah yang besar memuat air yang banyak, dan lembah yang kecil memuat air secukupnya.
Ini adalah sebuah isyarat tentang hati manusia yang berbeda-beda. Ada yang dapat menampung banyak ilmu, dan ada pula yang tidak mampu menampung banyak ilmu bahkan terlalu sempit.
“Maka arus itu membawa buih yang mengembang.”
Yakni di atas lembah yang dialiri air itu terjadi buih yang mengembang tinggi.
Ini perumpamaan yang pertama.
Sedangkan firman Allah,
“Dan dari logam yang mereka lebur dalam api."
Adalah perumpamaan kedua.
Yakni bahan-bahan yang dilebur dalam api berupa emas dan perak.
"Untuk membuat perhiasan."
Yakni untuk m*embuat perhiasan.
Atau k*uningan atau besi untuk dijadikan peralatan.
Yang demikian itu pasti akan timbul padanya buih, seperti halnya buih yang timbul dari air yang mengalir di lembah.
“Demikianlah Allah membuat perumpamaan bagi yang benar dan yang bathil.”
Yakni jika kebenaran dan kebathilan itu bertemu, maka kebathilan tidak akan dapat bertahan lama, layaknya buih yang tidak bertahan lama yang berada bersama air dan tidak dapat bertahan pula bersama emas, perak, dan bahan lain yang serupa yang dilebur dalam api.
Buih itu akan hilang dan sirna.
Oleh karena itu Allah berfirman, “Adapun buih itu akan hilang sebagai sesuatu yang tidak ada harganya.”
Eng So'ngi Xit 🎵 Muzika va 🎬 Kliplarni
Birinchi Bo'lib Bizning Kanalda Tinglang va Tomosha qiling.
😎 Birinchi bizda keyin boshqalarda. Barcha Muzikalar faqat sizlar uchun !
💰Reklama uchun:👉 @Reklam_Pricesuz
© @UZMUZ
Last updated 5 days, 4 hours ago
Last updated 1 year, 1 month ago
Last updated 1 year, 7 months ago