MACAM-MACAM DOA UNTUK PENGUASA

Doa Pertama
ِاللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ إِمَارَةِ الصِّبْيَانِ وَالسُّفَهَاء

ALLAHUMMA INNI A’UDZUBIKA MIN IMAAROTISSHIBYAAN WAS SUFAHAA’.

Artinya: “Ya Allah, sungguh kami berlindung kepada-Mu dari pemimpin yang kekanak-kanakan dan dari pemimpin yang bodoh.” (Ini adalah doa dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, disebutkan oleh Imam Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad, no. 66)

Doa Kedua
اللَّهُمَّ لَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا بِذُنُوْبِنَا مَنْ لَا يَخَافُكَ فِيْنَا وَلَا يَرْحَمُنَا

ALLAHUMMA LAA TUSALLITH ‘ALAINAA BIDZUNUBINAA MAN LAA YAKHAAFUKA FIINAA WA LAA YARHAMUNAA.

Artinya: “Ya Allah, dikarenakan dosa-dosa kami, janganlah Engkau kuasakan orang-orang yang tidak takut kepada-Mu di tengah-tengah kami dan tidak pula menyayangi kami.”

Doa Ketiga
اللّهُمَّ وَلِّ عَلَيْنَا خِيَارَنا وَلَا تُوَلِّ عَلَيْنا شِرَارَنا.

ALLAHUMMA WALLI ‘ALAINAA KHIYARONAA WA LAA TUWALLI ‘ALAINAA SYIRORONAA

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah orang terbaik kami sebagai pemimpin kami. Jangan Engkau berikan kekuasaan itu pada orang yang jahat dari kami.”

Doa Keempat
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَعِنْهُمْ عَلَى الْقِيَامِ بِمَهَامِهِمْ كَمَا أَمَرْتَهُمْ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَقَرِّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِ الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ

ALLAHUMA ASH-LIH WULAATA UMUURINAA. AALLAHUMA WAFFIQHUM LIMA FIIHI SHOLAAHUHUM WA SHOLAAHAL ISLAM WAL MUSLIMIIN. AALLAHUMA A’INHUM ‘ALAL QIYAAM BI MAHAAMIHIM KAMA AMARTAHUM, YA ROBBAL ‘AALAMIIN. ALLAHUMA AB’ID ‘ANHUM BITHONATAS SUU’ WAL MUFSIDIIN WA QORRIB ILAIHIM AHLAL KHOIRI WAN NAASHIHIIN, YA ROBBAL ALAMIN. ALLAHUMA ASH-LIH WULAATA UMUURIL MUSLIMIIN FII KULLI MAKAAN.

Artinya: “Ya Allah, perbaikilah keadaan pemimpin kami. Berikanlah taufik kepada mereka untuk melaksanakan perkara terbaik bagi diri mereka, bagi Islam, dan kaum muslimin. Ya Allah, bantulah mereka untuk menunaikan tugasnya sebagaimana yang Engkau perintahkan, wahai Rabb semesta alam. Ya Allah, jauhkanlah mereka dari teman dekat yang jelek dan teman yang merusak. Juga dekatkanlah orang-orang yang baik dan pemberi nasihat yang baik kepada mereka, wahai Rabb semesta alam. Ya Allah, perbaikilah keadaan setiap pemimpin urusan kaum muslimin di mana pun mereka berada.”

DOA KELIMA
اللهم وفق ولاة امورنا لما تحب وترضى
Allohumma waffiq wulaata umuurinaa limaa tuhibbu watardhoo

"Yaa Allah, berikan hidayah taufiq-Mu kepada para pemimpin kami untuk seusia dengan yang Engkau cintai & Engkau ridhoi."

Wallahu a'lam
penulis : Luqman Abu Keiza

Karena jika mereka lengser, maka akan timbul kerusakan (yang lebih besar, pen.).” (At-Ta'liqat Al-Mukhtasharah, hal. 171)

oleh karena itu ada seorang ulama berkata : “enam puluh tahun berjalan di bawah pimpinan penguasa yang jahat, maka itu lebih baik dari pada satu malam tanpa penguasa.” ( Majmu' al-Fatawa, 28/290-291)

Karena terkadang manusia hanya berfokus kepada keburukan pihak lain, daripada melihat kebaikannya, padahal apabila kita melihat kebaikan secara seksama kita bisa melihat banyak perkara baik yang bisa kita syukuri dari penguasa, walaupun kita akui tidak sempurna.

Fudhail bin 'Iyyadh berkata :
"Andai aku mengetahui memiliki kesempatan berdo'a dan ternyata do'aku mustajab, niscaya akan aku gunakan kesempatan itu untuk mendoakan kebaikan bagi penguasa.."
(Hilyatul Auliya’ karya Abu Nu’aim Al Ashfahaniy, 8: 77)

POIN 4
MEMPERBAIKI KUALITAS DIRI DAN KELUARGA KITA

Syaikh Al Albani berkata :
"Agar keluar dari kezaliman para penguasa, maka perlu difahami bahwa para penguasa itu hakikatnya berasal dari kulit kita, berbahasa sebagaimana bahasa kita juga, maka hendaknya kaum muslim bertaubat kepada Allah ta'ala dan memperbaiki akidahnya memperbaiki diri dan keluarganya diatas agama islam yang murni (sahih), hal ini untuk mewujudkan firman Allah surat ar-Ra'du ayat 11 :
"Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.."

selanjutnya Syaikh berkata :
"atas dasar ini salah seorang da'i dijaman ini telah berkata : tegakkan-lah negara islam didalam diri-diri dan hati-hati kalian, niscaya akan tegak daulah (negara) islam di tempat kita"
(Lihat Takhrij Al-‘Aqidah Ath-Thahawiyyah_Syaikh Albani hal. 69)

maksudnya setiap diri wajib mengamalkan dan menegakkan pondasi syariat Islam dengan benar sebagaimana terbentuknya negara islam dirumah-rumah kita, niscaya akan terbentuk negara islam dengan sendirinya di negara kita.

POIN 5
MANFAAT MENDOAKAN KEBAIKAN PENGUASA

Diantaranya :

1. Bagi seorang muslim maka dirinya sedang melaksanakan ibadah karena mentaati penguasa karena sedang melaksanakan perintah Allah ta'ala, termasuk mendoakan itu termasuk ibadah

Syaikh Bin Baz berkata :
"mendoakan penguasa termasuk gurbah (peribadatan) yang paling agung dan termasuk ketaatan yang paling utama" (Lihat Risalah Nashihatul Ummah Fi Jawaabi ‘Asyarati As’ilatin Muhimmah dari Mausu’ah Fatawa Lajnah wa Imamain).

1. Mendoakan Penguasa melepaskan tanggung jawab dan termasuk bentuk nasihat kepada penguasa.

Ahmad bin Hambal berkata :
"sesungguhnya aku mendoakan kelurusan bagi dia (penguasa) dengan taufik (hidayah) Allah ta'ala, bimbingan dan aku mendoakan pertolongan untuknya dan aku memandang ini termasuk perkara yang wajib.."

1. Mendoakan penguasa adalah salah satu tanda dari tanda Ahlussunnah wal jamaah

Imam al-Barbahari :
"kalau engkau melihat seseorang mendoakan keburukan untuk pemimpinnya, ketahuilah dia ahlul hawa, dan jika engkau melihat ada seseorang mendoakan kebaikan untuk penguasa maka orang itu termasuk Shohibus sunnah InsyaAllah"

1. Mendoakan kebaikan untuk pemimpin berkahnya akan kembali kepada kita sebagai rakyatnya

begitupun manfaatnya jelas akan kembali kepada kita, bayangkan apabila penguasa menjadi baik maka kita sendiri akan mendapatkan kenikmatan karena penguasa menjadi baik, itulah hasil dari do'a kebaikan untuk mereka.

Dari Qais bin Abi Hazif, Seorang wanita bertanya kepada Abu Bakar, Apakah yang membuat kami tetap pada kebaikan dari Allah setelah masa jahiliyah berlalu, Abu bakar menjawab : "tetapnya kalian diatas kebaikan itu selama istiqomahnya pemimpin kalian terhadap kalian" (HR.Bukhari)

1. Apabila para pemimpin mendengar didoakan kebaikan maka dia akan cinta kepada rakyatnya.

Imam Ahmad pernah menulis surat kepada penguasa al-Mutawakil maka Imam Ahmad bermusyawarah kepada seorang menteri, maka sang menteri berkata : "andai surat ini ditambahkan do'a kebaikan untuk dirinya (penguasa) maka dirinya akan semakin senang"

Rasulullah bersabda :
"Sebaik-baik pemimpin kalian adalah mereka mencintai kalian" (HR.Musim)

DO'AKAN PENGUASAMU
Ust. I. Syuhada Al Iskandar Binmadi Lc. S.H.
Masjid al-Mukhtar Galuh Mas
17-Nop-2024

MUQODDIMAH
Pembahasan sikap rakyat Terhadap penguasa yang sah adalah pembahasan yang berkaitan tentang akidah dan manhaj, sehingga hubungan mua'malahnya bernilai lebih, oleh karena itu dalam penerapannya semuanya dikembalikan kepada tuntunan Rasulullah dan para Sahabatnya.

dalam hadits sahih dikatakan :
"Barang siapa mentaatiku sungguh dia telah menaati Allah, dan barangsiapa bermaksiat kepadaku maka dia telah bermaksiat kepada Allah. Barangsiapa menaati seorang pemimpin sungguh dia telah menaatiku, dan siapa saja bermaksiat kepada seorang pemimpin maka dia telah bermaksiat kepadaku." (HR. Muslim)

POIN 1
KETAATAN KEPADA PENGUASA MERUPAKAN PRINSIP AHLUSSUNNAH

Ketaatan kepada pemimpin merupakan prinsip penting bagi Ahlusunnah wal jamaah, dan merupakan prinsip aqidah Ahlussunnah wal jamaah

Imam Abu Jafar Ath-Thahawi berkata :
"dan diantara prinsip-prinsip aqidah Ahlussunnah adalah kami tidak berpendapat bolehnya keluar/memberontak terhadap para imam kami, ataupun terhadap penguasa kami,.."

barangsiapa yang berani keluar memberontak kepada pemimpinnya berarti dia telah merusak aqidahnya sebagai seorang ahlussunnah.

Karena Allah berfirman
"Wahai orang-orang beriman taati Allah dan Rasulullah dan para penguasa diantara kalian.." (QS. an-Nisa : 59)

Apabila kita memperhatikan ayat di atas maka Allah memberikan perintah taat kepada penguasa bagi orang-orang yang beriman, dikarenakan ketaatan kita kepada penguasa ada kaitannya dengan keimanan, karena itulah Allah menyandingkan panggilan keimanan dengan ketaatan kepada Allah, Rasul dan penguasanya

juga pada ayat di atas dapat dilihat bahwa ketaatan kepada Allah dan ketaatan Rasulullah bersifat mutlak tidak ada pengecualian, namun kalimat "taatilah" tidak diulangi pada ulil amri, karena ketaatan kepada ulil amri bersifat tidak mutlak, karena ketaatan kepada mereka hanya pada perkara yang ma'ruf saja.

Rasulullah bersabda ;
“Tidak ada ketaatan di dalam maksiat, taat itu hanya dalam perkara yang ma'ruf” (HR Al Bukhari)

POIN 2.
WAJIB BERSABAR DI DALAM MENGHADAPI PENGUASA

Imam Abu Jafar ath-Thahawi berkata : "meskipun mereka para penguasa berbuat dzalim, dan telah melampaui batas semisal merampas harta, lebih jauh lagi mereka membunuh rakyat nya maka kita tetap diwajibkan bersabar, mendengar dan mentaati penguasa pada hal yang ma'ruf,."

Hadits dari Hudzaifah Ibnul Yaman :
"Engkau wajib mendengar dan wajib taat kepada penguasamu, walaupun punggungmu dipukul, walaupun harta bendamu dirampas, tetap mendengar dan taat kepada mereka pada perkara yang baik (ma'ruf)" (HR. Muslim)

POIN 3
JANGAN MENDOAKAN KEBURUKAN UNTUK PENGUASA

Berarti mafhumnya, do'a yang diucapkan kepada penguasa adalah harus berdo'a kebaikan-kebaikan.

Imam Abu Jafar melanjutkan :
"...dan kita (ahlussunnah) tidak mendoakan keburukan-keburukan atas mereka (para penguasa), sebaliknya kita mendoakan pekara baik untuk mereka..."

Termasuk dilarang menghujat mereka, menghina mereka, menjatuhkan harga diri mereka, dan mengghibahi mereka.

Syaikh Shalih Al Fauzan berkata :
“Tidak boleh mendoakan kejelekan bagi pemimpin. Karena ini adalah pemberontakan secara abstrak, semisal dengan memberontak kepada mereka dengan menggunakan senjata (pemberontakan secara fisik, pen.). Yang mendorongnya untuk mendoakan jelek bagi penguasa adalah karena dia tidak mengakui (menerima) kekuasaannya. Maka kewajiban kita (rakyat) adalah mendoakan pemimpin dalam kebaikan dan agar mereka mendapatkan petunjuk, bukan mendoakan jelek mereka. 

beliau melanjutkan :
"Maka ini adalah salah satu prinsip di antara prinsip-prinsip aqidah ahlus sunnah wal jama’ah. Jika Engkau melihat seseorang yang mendoakan jelek untuk pemimpin, maka ketahuilah bahwa aqidahnya telah rusak, dan dia tidak di atas manhaj salaf. Sebagian orang menganggap hal ini sebagai bagian dari rasa marah dan kecemburuan karena Allah Ta’ala, akan tetapi hal ini adalah rasa marah dan cemburu yang tidak pada tempatnya.

https://whatsapp.com/channel/0029VafqRs63wtb55GUYSY43/534

Yang Masih Main Judi, Maka Belum Merdeka!

https://www.facebook.com/share/v/xLwrKnKaYQfh9GEh/?mibextid=qi2Omg

Etika & Adab Masuk - Keluar Rumah

Link 1:
https://www.instagram.com/reel/DCBuW6QyMOS/?igsh=cHBremFkZjdiMzBi

Link 2:
https://www.instagram.com/reel/DCBuSXsPxzG/?igsh=YzU3ZDF5cGoyajdr

BERDOA DI SETIAP WAKTU

Oleh: Al Ustadz Fariq Gasim Anuz, hafizhahullah

🌱🌱🌱🌱

Seorang ulama dari Suriah selalu mempersiapkan diri dengan membaca dan belajar selama tujuh jam sebelum ia berceramah untuk durasi satu jam. Selain itu, setiap kali berangkat menuju masjid untuk berceramah, ia senantiasa berdoa dengan penuh kerendahan hati:

اللَّهُمَّ أنّا أَضْعَفُ عِبَادِكَ

_Allahumma ana adh’afu ‘ibaadika_

Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu yang paling lemah.

شَرَّفْتَنِي بِمَعْرِفَتِكَ وَالدَّعْوَةِ إِلَيْكَ

_Syarraftanii bima'rifatika wadda’wati ilaika_

Engkau telah memuliakanku dengan mengenal-Mu dan berdakwah mengajak manusia beribadah kepada-Mu.

إِنْ عَلِمْتَ صِدْقَ نِيَّتِي فَاحْفَظْنِي لَهَا وَاحْفَظْهَا لِي

_In ‘alimta shidqa niyyatii fahfadznii lahaa wahfafzhaa lii_

Jika Engkau melihat ketulusan niatku, maka jagalah aku dalam niat yang ikhlas dan jagalah niat yang ikhlas itu untukku.

إِنْ عَلِمْتَ خِلاَفَ ذَلِكَ فَعَالِجْنِي قَبْلَ أَنْ أَمُوتَ

In ‘alimta khilaafa dzalika fa’aalijnii qabla an amuut_

Namun jika Engkau melihat niat yang tidak ikhlas dariku, maka sembuhkanlah (luruskanlah) aku sebelum aku wafat.

لاَ تُمتني حَتَّى تَرْضَى عَنِّي
_Laa tumitnii hattaa tardhaa ‘annii_

Janganlah Engkau wafatkanku sampai Engkau ridha kepadaku.

🌱🌱🌱

Ada beberapa pelajaran yang bisa dipetik dari kisah dan doa di atas:

🌹 Mempersiapkan diri sebelum melaksanakan tugas dan aktifitas adalah tanda amanah dan sikap tanggungjawab.

🌹Mempersiapkan bahan untuk berceramah menjadikan isi ceramah berbobot dan berkwalitas.

🌹 Berdoa menunjukkan kerendahan hati, pengakuan atas kelemahan diri, dan kebergantungan kita kepada Allah. Setiap keberhasilan, ketenangan, dan keselamatan yang kita raih tidak terlepas dari bantuan-Nya. Dengan berdoa, kita mengakui bahwa hanya Allah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

🌹 Menjaga Keikhlasan. Doa ini mengingatkan kita untuk selalu menjaga ketulusan niat, karena ikhlas adalah landasan bagi keberkahan dalam hidup. Ketulusan niat menjadikan setiap amalan bernilai ibadah, meskipun tampaknya sederhana atau kecil di mata manusia.

🌹 Hendaknya kita selalu berdoa di setiap waktu, baik doa yang berisi pujian kepada Allah maupun doa permohonan. Doa yang kita panjatkan sebaiknya dengan redaksi yang berasal dari Al-Qur'an dan As-Sunnah. Boleh kita berdoa dengan redaksi dari kata-kata kita sendiri, baik dalam bahasa Arab atau bahasa yang kita pahami, asalkan isinya tidak melanggar syariat.

Seorang guru, dokter, polisi, pedagang, pejabat, atau siapa pun ia, seyogyanya banyak berdoa di setiap waktu di antaranya sebelum menjalankan tugasnya, agar Allah meluruskan niatnya, membimbingnya untuk senantiasa menunaikan amanat yang diembannya. Memohon kepada Allah agar melapangkannya rezeki yang halal, baik dan barakah. Memohon kepada Allah agar memberinya taufik untuk berbuat adil tidak menzalimi orang lain dan doa-doa kebaikan lainnya.

🌹 Kita terus mempelajari dan mempraktekkan doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam seperti doa keluar rumah, doa naik kendaraan, doa safar dan doa-doa lainnya.

🌹 Menggapai ridha Allah merupakan sesuatu yang paling berharga dalam kehidupan dunia ini. Ridha Allah merupakan harapan dan cita-cita setiap muslim dan muslimah.

Di antara tanda Allah ridha kepada hamba-Nya:

1. Apabila kita ridha dengan takdir-Nya.
2. Jika kita ridha bahwa Allah sebagai Rabb, Islam sebagai Dien, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam sebagai Nabi dan Rasul.
3. Jika kita ridha kepada para sahabat (Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam) radhiallahu anhum dikarenakan Allah telah ridha kepada mereka (lihat Surat At Taubah 100 dan Surat Al Fath 18).

Semoga Allah memberi taufik kepada kita untuk terus berdoa dan memperbaiki diri, hingga Allah ridha kepada kita, aamiin...

🌱🌱🌱🌱

Sabtu,
30 Rabiul Akhir 1446 H
--------------------------------------
2 November 2024 M

Kesimpulan Khutbah Jumat Masjid Al Haram Al Makki Makkah
Syekh Shalih Bin Humaid
01 November 2024

Setiap pasangan Suami & Istri harus bertakwa kepada Allah, harus saling berusaha menunaikan hak kepada pasangannya..

Setiap suami & istri tidak boleh saling mencari kekurangan dan kesalahan, jangan bertajassus...

Setiap suami & istri harus pandai mengingat setiap kebaikan pasangannya, sehingga ia bisa selalu bersyukur kepada Allah, lalu berterima kasih kepada pasangannya..

Jika mendapati suatu kekurangan pada pasangannya, hendaklah ia mengingat kelebihan yang ada pada pasangannya...

Di dalam sebuah hadis, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

«لا يفرك مؤمن مؤمنة إن كره منها خلقا رضي منها خلقا آخر»

"Janganlah seorang suami membenci istrinya. Apabila ia membencinya pada suatu akhlak, maka dia akan ridha pada akhlak yang lainnya."
(HR. Muslim)

Berumah tangga adalah sehidup sesurga, harus memiliki visi misi sekeluarga masuk surga atau masuk surga sekeluarga, sehingga harus saling bekerja sama untuk menempuhnya..

@imamsyuhada_official

اَللَّهُمَّ أَرْضِهِمْ وَارْضَ عَنْهُمْ وَأَصْلِحْ أَحْوَالَهُمْ اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُمْ جَمِيْعًا فِيْ جِوَارِكَ اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُمْ فِيْ أَمَانِكَ اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُمْ فِيْ ضَمَانِكَ اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُمْ فِيْ حِفْظِكَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ*

_Allahumma innaa nastaudi'uka awlaadanaa fii kulli makaanin ghaabat 'anhum 'uyuununaa fahfadzhum innaka Anta Al Hafiidz. Allahummaghfir dzunuubahum, wa thahhir quluubahum, wa hashshin furuujahum, wahassin akhlaaqahum, wamla' quluubahum nuuran wahikmatan wakhasy yatan. Allahummaj'alhum minadzdzaakiriinallaha katsiiran, wa 'alliq quluubahum bithaa'atika, waj'alhum shaalihiina mushlihiina hudaatan muhtadiin._
_Allahumma ardhihim wardha 'anhum wa ashlih ahwaalahum._
_Allahummaj'alhum jamii'an fii jiwaarika,_
_Allahummaj'alhum fii amaanika,_
_Allahummaj'alhum fii dhamaanika,_
_Allahummaj'alhum fii hifdzika,_
_Birahmatika Yaa Arhamarraahimiin_

"Ya Allah, aku titipkan anak-anakku kepadaMu dimana pun mereka berada yang tidak terlihat oleh mata kami, maka jagalah mereka, sesungguhnya Engkau Maha Penjaga. Ya Allah, ampunilah dosa-dosa mereka, sucikanlah hati mereka, peliharalah kemaluan mereka, baguskanlah akhlak mereka, penuhilah hati mereka dengan cahaya (petunjuk), hikmah (sikap bijaksana) dan rasa takut (kepadaMu). Jadikanlah mereka orang-orang yang banyak berdzikir (kepadaMu). Pautkanlah hati mereka dengan ketaatan kepadaMu, jadikanlah mereka orang-orang yang shalih dan _mushlihiin_ (orang-orang yang melakukan perbaikan), orang-orang yang mendapatkan hidayah dan yang menjadi penyebab (orang banyak) mendapatkan hidayah(Mu).
Ya Allah, jadikanlah mereka orang-orang yang ridha (kepada keputusanMu) dan Engkau ridha kepada mereka. Ya Allah perbaikilah keadaan mereka.
Ya Allah jadikanlah mereka dalam jaminan-Mu, dalam perlindungan-Mu, dalam keamanan-Mu, dalam penjagaan-Mu dengan sebab rahmat-Mu wahai Allah yang Mahapenyayang dari para penyayang."

Aamiin...

وَصَلَّى اللَّهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَىٰ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

_Wa shallallahu wa sallama wa baaraka 'alaa nabiyyinaa Muhammadin wa 'alaa aalihi wa shahbihi ajma'iin, wa aakhiru da'waanaa anil hamdu lillahi rabbil 'aalamiin._

🌱🌱🌱🌱

Ditulis hari Senin,
18 Rabiul Akhir 1446 H
------‐--------------------------------
21 Oktober 2024 M

Dilengkapi hari Kamis,
21 Rabi'ul Akhir 1446H
--------------------------------------
24 Oktober 2024M

NB: 🌹Bagi yang belum dikaruniai anak tetap dapat berdoa dengan doa-doa di atas. Disamping doa memohon kepada Allah agar dikaruniai keturunan yang shalih-shalihah, niatkan ucapan "anak-anak" dalam doa diatas adalah untuk keponakan dan atau anak didik.

🌹Bagi anak yang membaca panduan doa orang tua untuk anak dapat mengirimkannya kepada orang tua Anda dengan harapan orang tua Anda akan rutin berdoa dengan doa-doa di atas.