Grup DuniaVPN : https://t.me/Dunia_VPN
Channel DuniaVPN : https://t.me/DuniaVPN_Channel
Last updated 5 days, 11 hours ago
FATWA DAN ARAHAN-ARAHAN SYAIKH UBAID AL-JABIRI RAHIMAHULLAH TERKAIT PELAKSANAAN KEGIATAN PENDIDIKAN
بسم الله الرحمن الرحيم
Dari Ubaid al-Jabiri
Kepada saudara-saudaranya di jalan Allah, para pendiri Madrasah Salafiyyah di Perawang, pulau Sumatra, Indonesia.
Semoga Allah menjaga kami dan kalian dengan Sunnah dan menjadikan kita sebagai pengikutnya yang terpilih di dunia dan akhirat.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.
وبعد:
Saya telah menelaah surat kalian kepada kami tertanggal 18 Mei 2009 M, dan saya gembira dengan apa yang kalian sebutkan berupa pendirian madrasah dan perjuangan kalian dalam menyusun manhajnya hingga sesuai dengan Sunnah.
Rangkuman jawaban kami atas pertanyaan-pertanyaan kalian adalah:
Pertama: Kalian telah bersikap tepat ketika meminta ijin kepada pihak urusan pendidikan dalam mendirikan madrasah ini, karena sesungguhnya hal itu termasuk kesempurnaan sikap mendengar dan taat kepada pemerintah.
Kedua: Jika datang kepada kalian undangan dari pemerintah untuk mengikuti sebuah pertemuan, dan kehadiran kalian merupakan keharusan, maka kirimlah beberapa orang diantara kalian untuk menghadiri pertemuan itu, dan jika di dalam pertemuan itu terdapat wanita, maka hendaknya mereka menundukkan pandangan mereka sebagaimana diperintahkan oleh Allah:
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ.
"Katakanlah kepada para pria yang beriman: "Hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka."
(QS. An-Nur: 30)
Ketiga: Jika ada pengawas dari pemerintah mengunjungi kalian, maka berikan kepadanya untuk mengunjungi madrasah, sama saja apakah seorang pria atau wanita, karena saya memahami dari surat kalian bahwa hal itu diharuskan atas kalian oleh (Kementerian) Urusan Agama.
Keempat: Tidak masalah kalian mengambil bantuan dari pemerintah, walaupun pemerintah memungut pajak dari kalian, karena kebutuhan kalian besar terhadap bantuan ini.
Kelima: Pisahkanlah anak-anak laki-laki dari anak-anak perempuan pada tiga tahun pertama.
Dan kami nasihatkan kepada kalian untuk melakukan salah satu dari dua cara:
Meletakkan anak-anak perempuan di bagian belakang jauh dari anak-anak laki-laki, di samping kalian memerintahkan anak-anak perempuan yang telah berumur 9 tahun ke atas agar memakai cadar dan pakaian yang longgar dan menutupi aurat, serta mengkhususkan sebuah pintu untuk keluar masuk bagi anak-anak perempuan.
Atau buatlah waktu khusus untuk mengajar anak-anak perempuan, jika kalian tidak mampu untuk menyatukan mereka dengan teman-teman perempuan mereka di kelas 4, 5 dan 6 hingga yang mengajar mereka guru-guru perempuan.
Keenam: Jika kalian terpaksa memasang foto para guru pria dan wanita dan tidak pilihan bagi kalian kecuali itu, maka tidak masalah hal itu bagi kalian, insyaallah.
Ketujuh: Jika diwajibkan atas kalian materi-materi pelajaran yang kalian tidak ingin mengajarkannya karena menyelisihi syariat, jika itu termasuk hal-hal yang murni diharamkan, seperti musik, menari, dan renang untuk perempuan, maka jangan kalian terima.
Namun jika materi-materi pelajaran itu bisa dikondisikan dengan yang sesuai syariat, maka tidak ada halangan untuk menerimanya dan mempelajarinya, agar para murid laki-laki dan para murid perempuan bisa mendapatkan ijazah yang menjadikan mereka bisa melanjutkan pendidikan ke universitas-universitas Islam yang diakui. Karena, universitas-universitas itu tidak akan menerima ijazah yang tidak diakui dalam pendidikan yang kalian selenggarakan.
Kedelapan: Tidak ada halangan bagi kalian untuk mempelajari undang-undang negara, disertai adanya penjelasan isinya berupa hal-hal yang menyelisihi syari'at, agar para murid laki-laki dan para murid perempuan terdidik untuk berhati-hati darinya di masa yang akan datang.
Kesembilan: Izin yang kalian dapatkan dari pemerintah, demikian pula bantuan dari mereka, bukan merupakan sikap basa-basi, selama kalian tetap mendidik para murid laki-laki dan para murid perempuan di atas Sunnah dan tauhid.
Sebagai contoh misalnya seseorang memiliki empat anak, yang dua dia bawa (belajar) dengan kita, sementara yang dua di sekolah-sekolah pemerintah, atau menjadikan mereka belajar sebagaian waktu dengan kalian dan pada sebagian waktu yang lainnya di sekolah-sekolah pemerintah, kami tidak menentangnya dan tidak melarangnya.
Hal ini bisa dipahami?
Barakallah fikum.
Penanya: Ya.
Syaikh Ubaid: Saya tidak berpendapat untuk mendirikan sekolah-sekolah berdasarkan apa yang engkau sebutkan.
FATWA SYAIKH UBAID AL-JABIRI RAHIMAHULLAH TENTANG PENDIDIKAN
Penanya: Kemudian Syaikh kami --barakallahu fikum-- sebagaimana yang Anda ketahui bahwa di tempat kami di Indonesia terdapat rumah-rumah hadits yaitu markas-markas ilmiah, ikhwah melakukan semampu mereka, dan alhamdulilah hal ini telah berlalu lebih dari 15 tahun, na'am walhamdulilah, dan telah nampak hasil-hasilnya semata-mata dengan memuji Allah Ta'ala, ma'had-ma'had (pondok pesantren) atau markas-markas ilmiah ini tentunya diakui oleh pemerintah, diakui...
Syaikh Ubaid: Alhamdulillah, ini ciri khas yang merupakan keistimewaan Ahlus Sunnah, mereka tidak memisahkan diri dari penguasa selama-lamanya, bahkan mereka berbuat di bawah payungnya dan dalam pendengaran dan penglihatannya (pengawasannya).
Penanya: Dan diantara keistimewaan ma'had-ma'had atau markas-markas ilmiah tersebut adalah pemerintah tidak ikut campur dalam kurikulum pelajaran, hanya saja ada sebagian ikhwah mengusulkan untuk mendirikan sekolah-sekolah yang padanya dipelajari ilmu-ilmu kekinian dan juga ilmu-ilmu agama, hanya saja sekolah-sekolah ini sejak tingkat dasar, tsanawiyah dan setelahnya pemerintah ikut campur dalam kurikulum pelajaran, dan kami sampaikan kepada Anda bahwa perkara-perkara yang diwajibkan oleh pemerintah ini padanya terdapat hal-hal yang banyak menyelisihi syari'at.
Misalnya ada pelajaran tentang ilmu filsafat, dan sebagaimana yang insyaallah telah Anda ketahui ada hal-hal lain yang menyelisihi syari'at.
Demikian juga ada pelajaran akhlak dengan metode tarekat sufi, dan ada pelajaran umum misalnya pada Bahasa Indonesia pada sebagian materinya terdapat penyebutan hal-hal yang bertentangan dengan tauhid yaitu berbagai kesyirikan dan hal-hal lainnya yang menyelisihi syari'at.
Apa yang Anda nasehatkan kepada anak-anak Anda di Indonesia, apakah mereka terus dalam bentuk ma'had-ma'had dan markas-markas ilmiah atau dengan sekolah-sekolah seperti ini?
Syaikh Ubaid:
Pertama --barakallahu fik-- berluas-luas dengan hal-hal yang tidak diridhai tersebut sepanjang masa akan menyebabkan dimasukkannya kepada Ahlus Sunnah hal-hal yang bukan termasuk dari manhaj mereka, seperti yang telah engkau sebutkan sekarang, atau akan mengantarkan mereka kepada keadaan tidak mampu untuk melanjutkan hal-hal yang telah berhasil mereka raih dengan baik.
Maka berdasarkan apa yang engkau sebutkan saya berpendapat untuk mencukupkan dengan ma'had-ma'had ilmiah, selama ma'had-ma'had tersebut diizinkan oleh pemerintah dan diakui oleh mereka.
Sekolah-sekolah tersebut jika kita diberi kebebasan untuk memilih materi-materi pelajaran, kita bisa mendirikannya agar menjadi senjata atau menjadi bekal bagi siapa saja yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi di negara sendiri atau selainnya yang ijazahnya diakui.
Tetapi ada pertanyaan yang ingin saya tanyakan kepada kalian: Ma'had-ma'had ilmiah yang kalian miliki apakah ijazahnya diakui?
Penanya: Ijazah mereka tidak diakui.
Syaikh Ubaid: Ijazah ma'had-ma'had kalian (tidak diakui)?
Penanya: Ya. Tetapi kami bisa mendapatkannya melalui cara mu'dalah (persamaan).
Syaikh Muhammad Ghalib: Mereka menerima melalui cara persamaan, Syaikh.
Syaikh Ubaid: Bagus. Selesai, yang seperti ini mencukupi sehingga tidak membutuhkan sekolah-sekolah, tidak membutuhkan sekolah-sekolah berdasarkan apa yang engkau sebutkan.
Karena (bahaya) ilmu filsafat, tokoh-tokoh besar para imam saja ada yang bingung pada sebagiannya, dan bisa mengotori pikiran para pemuda hal-hal yang seorang guru tidak akan mampu untuk menghilangkannya.
Maka saya berpendapat untuk mencukupkan dengan ma'had-ma'had ilmiah dan markas-markas ilmiah, padanya terdapat barakah, dan tujuannya adalah untuk menyebarkan tauhid dan Sunnah.
Maksudnya siapa yang ingin belajar di sekolah-sekolah pemerintah maka itu haknya, kami tidak melarangnya.
PELAJARAN PENTING DARI SIKAP SABAR DAN SANTUN SEORANG PANGLIMA PERANG YANG MENGGENDONG KHIMAR (KELEDAI) YANG KOTOR DAN BAU *?Disampaikan oleh: Al-Ustadz Usamah bin Faishal Mahri hafizhahullah*
Contoh saja, bagaimana hilm itu kamu kiyaskan.
Dulu saat perang, perang antara dua negeri atau dua pasukan. Antum tahulah kondisi pasukan perang, musuh menanam ranjau di sana sini. Terinjak sedikit, salah langkah kamu dhuarrr hancur lebur kamu.
Seorang pimpinan pasukan perang, mungkin Jenderalnya -semacam itu- memilih untuk dia yang menggendong khimarnya. Khimar, kamu tahu keledai, khimar, suaranya juga buruk dan Allah cela itu:
إِنَّ أَنكَرَ ٱلْأَصْوَٰتِ لَصَوْتُ ٱلْحَمِيرِ
"Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai" (QS. Luqman: 19)
Yang biasanya dikendarai jadi tunggangan, tapi kali ini dia yang milih untuk gendong khimarnya, berat, bau, tapi dia harus gendong.
Ya orang mungkin mencela,
"Komandan goblok, bodoh, dungu, Khimar kok digendong, dipikul sama dia."
Dia bukan bodoh, dia halim.
Kalau dia naiki keledainya -keledai nggak punya akal, khimar- asal jalan, asal nginjak, nggak tahu mana ranjau mana rumput, korbannya semua.
Iya kalau cuma satu dia yang jadi korban, pasukan yang lain bisa kena percikan bomnya.
Dhuarrr...
Meledak satu pasukan bisa habis gara-gara khimar ini.
Nggak..nggak ngukur, nggak.. dia nggak tahu bawaannya asal ngelangkah saja.
Kadang, ya.. kamu harus seperti si komandan itu tadi. Ada saja orang-orang yang kayak Khimar itu tadi.
Perbuatannya, ucapannya, nggak dia ukur.
Dia nggak ngitung daya ledaknya.
Dia nggak ngitung efeknya seperti apa?
Kerusakan yang akan ditimbulkan?
Mafsadatnya apa?.
Memadharatkan dakwah, kejelekannya ke sana ke mari.
Kadang mau nggak mau kamu harus pikul itu khimar, demi keselamatan semua orang, agar tidak berdampak ke sana ke mari, besar madharatnya. Ya kamu harus pikul walaupun berat, pahit, bau, mau ndak mau.
Mungkin kamu merasa terhina wah khimar, semestinya dikendarai kok malah dia yang kendarai ana. Biar sudah, yang penting selamat.
Kadang hilm membuat kamu ngambil keputusan yang semacam itu demi kebaikan. Kalau nggak, khimar ini akan pergi jalan semaunya.
Khimar masa punya akal?
Masak tahu ini ranjau?
Nggak boleh aku injak, tak minggir sini... Oo ini ada ranjau lagi, tak menghindar.
(Khimar) nggak punya perhitungan itu.
?https://t.me/Salafy_Sorowako/4255
*?Gabung dan share channel:*✺ TG: https://t.me/salafy_sorowako
❁ TG: https://t.me/assunnahsorowako
✿ WA: https://whatsapp.com/channel/0029VaFMjHi6rsQvoY1doz0m
Telegram
Salafy Sorowako
HALIM, SIKAP MULIA SEORANG MUKMIN
*?Disampaikan oleh: Al-Ustadz Usamah bin Faishal Mahri hafizhahullah*
Muhammad ibnu Ali rahimahullah, juga pernah berkata,
من حلم وقى عرضه
Orang yang halim pasti akan terjaga kehormatannya.
Orang ngga akan berani membicarakannya dia.
Halim dia, dikenal hilmnya.
Tapi kalau hilmnya rusak, minim dan tipis. Orang ngga akan sungkan-sungkan untuk membicarakan kehormatannya.
Apa fulan itu?!
Dia begini muro'bal, jelek.. anu.. itu.
Waktu ini.. begini begini.
Di kasus ini, begini sama fulan begitu.
Dia menjadi bahan pembicaraan oleh orang-orang saleh, orang-orang berakal.
Kehormatannya jadi rusak.
Dia sendiri yang merusak.
Karena ngga ada hilmnya.
Tapi kalau orang halim!.
Orang ngga ada yang berani menyentuh kehormatannya.
Yang ada orang segan.
Orang menghormati dan sangat memuliakan dia.
Ini yang dikatakan Muhammad bin Ali, "Kalau kamu ingin terjaga kehormatanmu, hilm lah! Jaga dan tanamkan sifat hilm itu pada dirimu."
Juga disebutkan dari Hasan رضى الله عنه
المؤمن حليمٌ لا يجهل
Maka seorang mukmin itu halim.
Nggak akan dia jahil.
Ganggu orang.
Menyakiti orang.
Bukan seorang mukmin.
وإن جُهِل عليه
Bahkan kalaupun dia di jahili.
Kalaupun orang berbuat jelek padanya.
Dia nggak membalas.
Nggak dia layani.
Kejahilan dengan kejahilan serupa.
حليم
Sifat seorang mukmin
حليمٌ لا يظلم
Seorang mukmin itu halim.
Maka nggak akan dia menzhalimi orang lain.
وإن ظُلِم غَفَر
Kalaupun dia dizhalimi dia mudah memaafkan.
Hasan pula ini yang berkata ma'ruf, yang beliau sebutkan, "Kalau seseorang mencela aku di telingaku sini (kanan), ente ini begini begini apalah caci makian pokoknya, lalu dia pindah ke sebelah kiri, di telingaku sini dia bisikkan,afwan ana minta maaf tadi mencaci antum, ana maafkan."
Selesai
Cuma berselang berapa second aja nggak sampai 1 detik
Muter.. Disini..
Maafkan ana ya ana tadi caci maki ditelinga kanan.
Ana maafkan kata Hasan.
Dia sudah minta maaf, selesai.
Nggak berkepanjangan.
Nggak berlarut-larut sekian tahun.
Sekian lama.
Nggak ada habis-habisnya.
?https://t.me/Salafy_Sorowako/4246
*?Gabung dan share channel:*✺ TG: https://t.me/salafy_sorowako
❁ TG: https://t.me/assunnahsorowako
✿ WA: https://whatsapp.com/channel/0029VaFMjHi6rsQvoY1doz0m
Telegram
Salafy Sorowako
SIFAT YAHUDI SENANG DIPUJI DENGAN SESUATU YANG BUKAN MILIKNYA/JERIH PAYAHNYA
? Al Ustadz Usamah Faishal Mahri حفظه الله
⏯ https://t.me/salafyjember/667
? Sumber audio:
Kajian Kitab Al-Manzhumah Abu Ishaq Al-Ilbiriy
https://t.me/salafy_malangraya/8327
? Salafy Jember
? https://t.me/salafyjember
Telegram
Salafy Jember
SEDUNGU-DUNGUNYA ORANG *?️Al Ustadz Usamah bin Faishal Mahrl hafizhahullah*
Kata Abu Hazim rahimahullah, ketika beliau ditanya oleh Abdul Malik atau Sulaiman bin Abdul Malik (khalifah):
من أحمق الناس؟
Siapa orang yang paling bodoh?
Paling ahmaqnya orang?
Ahmaq pun bertingkat-tingkat tentunya (macam-macam)
Paling ahmaqnya orang?
Siapa wahai Abu Hazim (alim, imam besar).
Kata Abu Hazim:
مَن حطَّ في هوى رجل وهو ظالم
Orang yang ngikuti fulan/seseorang dalam keadaan dia dzalim.
فباع آخرته بدنيا غيره
Di mana dia jual agamanya untuk kepentingan orang lain.
هذا أحمق
Sa ahmaq-ahmaqnya orang.
Kalau seandainya dia jual agamanya untuk kepentingan dia pribadi (mending dalam tanda kutip).
Dia yang untung, kepentingan dia.
Supaya dia punya nama.
Supaya dia dihormati.
Supaya dia apalah?
Dapat kedudukan dan seterusnya.
Itupun sudah sangat buruk kamu tahu.
Tapi yang lebih ahmaq dari ini?
Yang dia rela ngejual agamanya!
Sa kehormatannya pun dia akan lelang!
Bukan dia yang untung, (tapi) demi keuntungan orang lain!
Bagaimana dia mau?
Bagaimana dia bisa?
Menjual belikan agamanya, kehormatannya.
Apapun rela dia perbuat!
Dia lakukan!
Demi fulan!?
Demi orang lain!?
هذا أحمق الناس
Se ahmaq-ahmaqnya orang.
Over dan keterlaluan ahmaqnya.
ﻧﺴﺄﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻌﺎﻓﻴﺔ وﺍﻟﺴﻼﻣﺔ
?https://t.me/Salafy_Sorowako/4027
?Gabung dan share channel:
✺ TG: https://t.me/salafy_sorowako
❁ TG: https://t.me/assunnahsorowako
✿ WA: https://whatsapp.com/channel/0029VaFMjHi6rsQvoY1doz0m
Telegram
Salafy Sorowako
Grup DuniaVPN : https://t.me/Dunia_VPN
Channel DuniaVPN : https://t.me/DuniaVPN_Channel
Last updated 5 days, 11 hours ago