Telegram adalah sebuah ide tentang kebebasan dan privasi, memiliki banyak fitur yang mudah digunakan.
Last updated 1 month ago
Drama Korea Sub Indonesia.
Update 1 Season tiap hari.
Paid Promote @sultankhilaf
grup
@drakor_dramakorea_indo
Ikuti saluran Drakor Drama Korea Sub Indo di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VakqKxXCHDyeALNv2m2q
Last updated 2 months ago
COPAS/REPOST WITHOUT CR? DENDA 500k.
join : https://t.me/bulolwithyuchat
promosi berbayar chat : @ofcbulolwithyu
laporan/kritsar/izin : @binimarkrobot
Request di @hatersrbot
Last updated 1 month, 1 week ago
Seolah-olah Tidak Berbuat Apa-apa
Salah satu karunia, nikmat, dan rezeki yang sangat berharga dari Allah untuk hamba-Nya adalah ada keinginan yang tulus untuk menjadi pribadi lebih baik, keinginan berbuat amal shaleh dan menjauhi perbuatan buruk.
Dalam Hadits Qudsiy riwayat Bukhari dan Muslim dari jalur Ibnu Abbas, Allah berfirman bahwa orang yang berkeinginan untuk berbuat kebaikan maka dicatat untuknya pahala kebaikan yang sempurna. Tentunya apalagi jika benar-benar melakukannya maka pahala lebih besar.
Jangan anggap remeh dorongan hati untuk berbuat suatu kebaikan, misalnya keinginan qiyamullail, puasa sunnah, membuka usaha halal, menikah dan mendidik anak, umrah dan haji, membangun masjid, mendirikan sekolahan, dan seterusnya. Keinginan yang jujur bukanlah dianggap basa basi, tetapi sebuah pencapaian yang menunjukkan hamba ber-taqarrub kepada Allah Maha Kuasa.
Fida' Munadzir Abdul Lathif
Hidup Dalam Gelembung Kelalaian
Ada suatu ketakutan besar untuk terjebak menjadi sosok yang standar, seragam, dan menyerupai mayoritas. Hidup dalam "gelembung kelalaian" dan "belenggu kemalasan" hanya membuat hari-hari berjalan tanpa arti. Rutinitas yang terus berulang tanpa adanya refleksi atau peningkatan bisa mengikis semangat dan membelokkan manusia dari kehidupan yang bermakna.
Perjuangan mesti dikerahkan untuk memastikan kehidupan tetap terasa nyata dan penuh makna. Doa dan dzikir menjadi pengingat untuk menikmati setiap detik yang berjalan. Merawat kecintaan pada ketaatan dan terus memperbaruinya, mengumpulkan kebijaksanaan dan amalan di setiap ilmu baru, dan menikmati "kesan pertama" setiap mencapai prestasi dalam ibadah adalah bagian penting dari perjalanan hidup ini.
Target harian patut difokuskan untuk membangun aktifitas dengan kesadaran penuh dan fokus yang tajam, apa manfaatnya, ditujukan untuk siapa dan bagaimana cara melakukannya. Hidup dengan kelalaian, statis tidak pernah meningkat lebih baik, atau bahkan hanya menjiplak pola orang lain tanpa alasan yang benar, merupakan ancaman nyata yang harus dihindari.
Fida' Munadzir Abdul Lathif
Anehnya Mereka Tidak Pernah Menuntut Mukjizat Dari Berhala
Sungguh aneh! Dahulu kaum musyrikin begitu gigih meminta para nabi untuk menunjukkan mukjizat atau bukti nyata kenabian sebagai tanda kebenaran risalah mereka, sementara di sisi lain mereka menuhankan patung-patung yang bisu dan tuli, yang tidak mampu berbicara, mendengar, apalagi memberikan manfaat atau menolak bahaya. Anehnya, mereka tidak pernah meminta bukti sedikit pun dari berhala-berhala itu untuk menunjukkan bahwa mereka sesembahan. Bukankah ini sebuah kontradiksi yang mencolok dan keanehan yang nyata?
Ternyata pola ini terus berulang hingga zaman modern. Banyak orang saat ini yang sangat kritis mempertanyakan kebenaran agama dan wahyu, menuntut bukti ilmiah dan logis yang kuat, tetapi di saat yang sama, mereka menerima begitu saja segala macam gagasan sampah, ideologi absurd, atau teori yang tidak memiliki dasar kuat.
Terkadang mereka bahkan dari kalangan ilmuwan atau para peneliti yang berada di level intelektual tertentu. Jadi sebenarnya masalahnya bukan pada sisi kritis atau tidak kritis, tapi pada jujur atau tidak jujur dalam mencari kebenaran. Karena jika dipelajari dengan metode yang tepat, kebenaran dapat dibuktikan secara ilmiah dan logis.
Fida' Munadzir Abdul Lathif
Materi Kajian "Fikih Bekerja dan Kuliah di Luar Negeri" yang diadakan oleh Komunitas Muslim Profesional.
Tersedia di link Google Drive:
https://drive.google.com/drive/folders/1kycTUosTTq7STd3bttHIHS_Z4KbZuPwT
Jangan Mengejar Nilai
Kita sering diimbau untuk belajar demi pemahaman, bukan sekadar mengejar nilai. Namun, dalam praktiknya, sistem pendidikan masih sangat bergantung pada nilai sebagai indikator utama keberhasilan.
Ironisnya, soal-soal ujian yang disusun sering kali tidak mencerminkan penguasaan materi, tidak relevan, atau terlalu rumit tanpa standar yang jelas. Hal ini membuat siswa yang sudah berusaha maksimal tetap merasa gagal karena evaluasi tidak adil.
Akibatnya, nilai buruk dijadikan dasar hukuman, seperti dimarahi, tidak naik kelas, atau tidak lulus, meskipun siswa telah belajar dengan sungguh-sungguh.
Jika kita benar-benar ingin memprioritaskan pembelajaran, maka evaluasi harus mencerminkan hal tersebut. Soal ujian perlu dirancang secara adil, relevan, dan proporsional, sehingga mendorong siswa untuk memahami materi dengan baik. Dengan begitu, nilai akan menjadi hasil alami dari proses belajar yang bermakna, bukan sekadar target semu yang membebani siswa secara psikologis.
Fida' Munadzir Abdul Lathif
Kalau Kita yang Salah
Selunak dan selembut apa pun nasihat disampaikan, tetap akan terasa menyakitkan. Seperti luka yang tengah diobati, prosesnya pasti menimbulkan rasa perih dan pahit; baik melalui obat yang diminum, salep yang dioleskan, maupun tindakan medis lainnya.
Justru, itulah tanda bahwa luka sedang dalam proses penyembuhan. Karena itu, jangan sampai orang yang memberikan "obat" dianggap sebagai penyiksa. Mereka bukan menyakiti, melainkan membantu kita untuk menjadi lebih baik dan sembuh dari kesalahan.
Fida' Munadzir Abdul Lathif
Sampah Menjadi Wajah Egoisme Ekstrim
Kebiasaan membuang sampah sembarangan, bahkan bangkai binatang yang membusuk, seringkali pelakunya berlindung di balik alasan klise seperti “tidak ada tempat sampah” atau “tidak tahu harus diapakan bangkai itu”.
Ada juga yang berfikir, “Nanti juga ada yang membersihkan,” “Kan cuma sedikit,” atau “Baru sekali ini aja kok”. Jika diucapkan seorang muslim, maka timbul pertanyaan "Dalil model apa kira-kira yang dipakai?"
Lebih parah lagi, ada yang dengan enteng menganggap, “Sampah-sampah yang menyebabkan banjir, sungai tercemar, kerusakan alam, penyakit berbahaya, lingkungan kumuh ... tidak mungkin lah kalau cuma karena sampah saya, bisa jadi karena kebijakan pemerintah dan pengelola yang buruk." Membayangkan bahwa lingkungan adalah sepenuhnya tanggung jawab pemerintah yang telah dipilih rakyat, sementara rakyat yang berjasa menyumbang suara merasa harus dilayani dan dimaklumi.
Semua ini menunjukkan ketidakpedulian ekstrem dan minimnya kesadaran moral. Jika semua orang berpikiran seperti ini, tak heran jika dunia yang kita tempati ini perlahan menjadi "planet sampah".
Fida' Munadzir Abdul Lathif
Sibuk Kok Dijadikan Alasan
Jika merasa sibuk, sebaiknya jangan mengambil tanggung jawab tambahan. Menggunakan kesibukan sebagai alasan hanya akan menunda pekerjaan, yang pada akhirnya bisa merugikan orang lain. Tindakan seperti ini bukan hanya mencerminkan kurangnya komitmen, tetapi juga dapat dianggap sebagai bentuk penzaliman terhadap rekan kerja yang bergantung pada kontribusi kita.
Selain itu, memaksakan orang lain untuk memahami kesibukan kita bukanlah solusi. Setiap orang memiliki tanggung jawab dan kesibukan masing-masing. Oleh karena itu, jika kita memutuskan untuk menerima suatu pekerjaan, kita harus siap menanggung konsekuensinya. Sebaliknya, jika sejak awal merasa tidak mampu, lebih baik menolak daripada menyusahkan orang lain di kemudian hari.
Fida' Munadzir Abdul Lathif
Siapa Bilang Tidak Ada Yang Instan?
Menghargai proses tidak selamanya hal yang positif, tergantung bagaimana proses tersebut, jika "berproses" maksudnya adalah ribet dan bertele-tele tanpa manfaat maka tentu menjadi hal negatif.
Efisiensi dan kecepatan bukan musuh dari kualitas, terutama dalam konteks modern, dengan segala kemudahan yang Allah berikan. Tidak benar jika kita selalu mengandalkan "proses manual" lalu enggan mempelajari teknologi, dengan alasan "untuk menjaga kualitas terbaik", karena faktanya justru sebaliknya.
Asumsi bahwa segala sesuatu harus melalui jalan yang panjang dan proses yang rumit adalah tidak tepat. Proses bukan soal lamanya waktu dan ribetnya langkah, melainkan tentang cara paling efektif mencari hasil terbaik.
Bahkan konsep efektivitas waktu sangat ditekankan dalam Islam, tidak ada ajaran bermalas-malasan dan justru diajarkan berlomba-lomba dalam kebaikan, bahkan kalau bisa maka kita boleh memulai "start" dari garis "finish"-nya umat lain, yaitu dengan cara belajar dari pengalaman mereka.
Pada akhirnya, jangan menjadikan "di dunia ini tidak ada yang instan" sebagai dalil untuk lamban dalam bekerja dan bermalas-malasan.
Jika Ingin Berfikir, Maka Menulislah.
Tulislah sesuatu yang bermanfaat. Untuk berpikir secara teliti dan mendalam, dibutuhkan latihan menulis sesuatu yang berkualitas. Dalam proses menulis, seseorang melalui serangkaian aktivitas yang melibatkan pikiran, seperti membaca, meneliti, mengamati, menimbang, memilih, mengkritisi, dan seterusnya yang dapat menajamkan pemahaman. Tulisan dapat merangkai ide-ide dan pikiran yang seringkali ruwet dan sulit ditangkap.
Menulis tidak hanya mengasah keterampilan berpikir, tetapi juga melatih keterampilan untuk memahamkan, memperbaiki, meyakinkan, dan mengajak pembaca ikut serta berfikir.
Dengan demikian, menulis menjadi media yang efektif untuk memperdalam pemahaman dan mengasah kecerdasan berpikir. Jangan berlebihan menggunakan "kecerdasan buatan" sehingga mematikan "kecerdasan alami".
Telegram adalah sebuah ide tentang kebebasan dan privasi, memiliki banyak fitur yang mudah digunakan.
Last updated 1 month ago
Drama Korea Sub Indonesia.
Update 1 Season tiap hari.
Paid Promote @sultankhilaf
grup
@drakor_dramakorea_indo
Ikuti saluran Drakor Drama Korea Sub Indo di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VakqKxXCHDyeALNv2m2q
Last updated 2 months ago
COPAS/REPOST WITHOUT CR? DENDA 500k.
join : https://t.me/bulolwithyuchat
promosi berbayar chat : @ofcbulolwithyu
laporan/kritsar/izin : @binimarkrobot
Request di @hatersrbot
Last updated 1 month, 1 week ago