Muhasabah Diri

Syaikh Abu Ja'far an-Naisaburi rahimahullah berkata,

"Engkau bisa membenci pendosa yang melakukan satu dosa yang masih engkau duga, namun engkau tak membenci dirimu padahal engkau yakin dirimu memiliki banyak dosa."

📚 Thabaqat Auliah, hlm 48.

https://t.me/fawaidhsylvvea

=================
🌸 Telegram:
t.me/projectmaktabahsalafiyyah
🌸 Instagram:
Instagram.com/maktabahsalafiyyah

Sometimes in life, we reach a point where we have two paths: one leading to Allāh and the other to our desires. In those moments, choosing Allāh’s command and following His path seems like hardest thing to do. But we often forget that when we leave something for Allāh, He blesses us with something better.

One thing about our desires is, once they are fulfilled, there is no real fulfillment in it.
They often leave us hollow. We desire things one after another, and the cycle is never ending.

Whereas when Allāh blesses us with something, there is peace in that fulfillment and a kind of contentment.

So, let this be a gentle reminder to myself and to all of you:
when life brings you to a road where you have to choose between Allāh and your desires, choose Allāh.

For when one choose Allāh's path he opens other beautiful paths for us that we have never imagined.

📝 أيمن بنت ذاكِر
┈┉┅━━••••━━┅┉┈
🔃 t.me/troveofgems
💭 t.me/lifeisajourneytoallah
┈┉┅━━••••━━┅┉┈

Kita ini bukan siapa-siapa, manusia akan segera melupakan keberadaan kita setelah kita tiada.

Hanya orang-orang yang mencintai kita yang mungkin masih ingat mendoakan kita.

Selainnya, mereka hidup seperti biasa seakan tak terjadi apa-apa.

Oleh karenanya, persiapkan teman terbaik nanti saat kesendirian di alam kubur, menunggu entah berapa lamanya.

Perbanyak amal jariyah, agar pahala terus mengalir sekalipun untuk melakukan amal sholeh kita tak lagi kuasa.

Mumpung masih di dunia, saat raga masih bersatu dengan jiwa.

Duhai Tuhan kami, jangan lupakan kami di saat manusia telah melakukannya…

بسم الله

Terkadang, manusia lalai dari mengingat Allah justru di saat ia sedang berada di puncak kenikmatan.

Kita berharap kepada Allah, semoga segala kenikmatan dan kemudahan yang Allah berikan kepada kita, tidak membuat kita lalai dari ketaatan kepada Allah.

Ketahuilah bahwa hakikat merdeka yang sesungguhnya adalah ketika kita merdeka dari segala hal yang memalingkan kita dari kekhusyu'an beribadah kepada Allah, merdeka dari segala bentuk perbudakan hawa nafsu dan syaitan.

Semoga Allah meneguhkan kita untuk menepis segala hal yang tidak Allah ridhai walau kita menginginkannya. Berjuang keras untuk tetap menjadikan Allah prioritas utama walau tertatih-tatih dalam menempuhnya.

Yakinlah bahwa apapun yang kita tinggalkan karena Allah, pasti akan Allah ganti dengan hal yang jauh lebih baik. Memang tak mudah untuk menjalaninya karena yang Allah tawarkan itu surga.

—17 Agustus 2024/13 Shafar 1446H.
? t.me/lifeisajourneytoallah