ayo pindah ke @aksasaid

pindah

jangan curang, saya ownernya !

pindah ke ch @aksasaid ya. unsubs ch ini, tapi pindah ke ch itu

halo, bisa pindah ngga ?

pengen lanjutkan cerita itu, tapi tidak mood menulis

by : ɠɛơཞɠɛ ąɠųıƖƖąཞɖ                   ⸼ ִׂ⃞ ❤ ??♡? §????        ⊹ ?? a man who loves a woman who has not forgotten her past               • ──♡──✾──♡── • CHAPTER II : Ae Ra sedang sibuk membereskan buku-bukunya. Setelah selesai dia beranjak dari…

[*?* {HFW!} sfs main acc with t.me/inianakgantenk ? saya menerima segala jenis ch, only ch pribadi! fake ma, side/sec acc, homophobic, jarang diving + feedback, pembersihan/deak/unsubs/hapus ch tanpa konfirm DNI

? 0 people have voted so far.
? Personal Participation**](https://t.me/channelgeorge/110)

Telegram

jodohmu

***🗳*** {HFW!} sfs main acc with t.me/inianakgantenk ? saya menerima segala jenis ch, only ch pribadi! fake ma, side/sec acc, homophobic, jarang diving + feedback, pembersihan/deak/unsubs/hapus ch tanpa konfirm DNI - Satan @ChanyeokI - @pejuaqng - Rein K. @Ghostbutter…

**by : ɠɛơཞɠɛ ąɠųıƖƖąཞɖ

⸼ ִׂ⃞ ❤ ??♡? §????

⊹ ?? a man who loves a woman who has not forgotten her past
              • ──♡──✾──♡── •
CHAPTER II :**

Ae Ra sedang sibuk membereskan buku-bukunya. Setelah selesai dia beranjak dari kursinya dan berjalan. Saat hendak menuju keluar, seseorang memanggilnya.

"Ae Ra!" seru orang itu. Mendengar suara sahabatnya, Aera berbalik, "Ada apa, Karina?"

"Kau hendak kemana?" tanya gadis itu. "Aku hendak ke perpustakaan."

"Loh? Kau lupa? Hari ini kan ada pertandingan basket, antara kakak kelas dengan adek kelas." jawab Karina.

"Aku tidak tertarik." balas Aera dengan wajahnya yang datar.

Jawaban dari Aera membuat Karina tercengang, "K-kau tidak tertarik? Oh, astaga! Baru kali ini aku mendengar seorang gadis tidak tertarik dengan hal semacam itu. Biasanya siswi-siswi lain akan berbondong-bondong melihat pertandingan itu."

Aera memutar bola matanya, "Aku tidak tertarik dengan hal semacam itu."

"Ck! Tidak boleh begitu. Ayo, ikut aku ke lapangan." ajak Karina sambil menarik paksa tangan Aera.

"Karina, aku tidak mau melihatnya." tolak Aera dengan menggeleng-gelengkan kepalanya. "Tidak! Kau harus ikut denganku!" paksa Karina.

Aera hanya bisa pasrah tangannya ditarik oleh sahabatnya. Dia pun dibawa menuju ke pertandingan itu berada. Saat sampai di lapangan, Aera melihat banyak siswi-siswi lain yang berkumpul hanya untuk menyaksikan pertandingan itu.

Memang apa serunya pertandingan ini? Hanya pertandingan basket saja kan? Lebih baik dia membaca buku di perpustakaan.

Aera dan Karina pun memilih tempat duduk yang masih tersedia, dan duduk di kursi yang kosong.

Akhirnya pertandingan pun di mulai.

"Membosankan." kata Aera sambil menatap bosan pada para pemain di basket.

"Membosankan katamu? Ini bahkan lebih seru, dibandingkan hanya membaca buku berjam-jam di perpustakaan." cibir Karina yang tadi mendengar perkataan Aera.

"Tetapi, lebih baik membaca buku. Walaupun kau hanya membaca se-jam, kau sudah dapat pengetahuan dari buku. Daripada menonton hal yang tidak berguna." balas Aera tidak kalah pedasnya.

"Sudahlah, aku malas meladenimu."

Setelah percakapan dengan sahabatnya, Aera menyenderkan kepalanya ke belakang kursi. Niatnya sih ingin mengistirahatkan matanya. Namun, teriakan-teriakan dari para gadis membuat tidurnya terganggu.

"Ck! Berisik sekali!" omel Aera.

Merasa tidurnya terganggu, Aera membuka matanya dan menegakkan tubuhnya kembali. Saat dia hendak menatap ke arah pertandingan, pandangannya tidak sengaja tertuju pada seseorang. Dia adalah seseorang yang tadi pagi tidak sengaja ditabraknya. Dan mungkin dia adalah kapten basket di pertandingan itu karena tanda di tangannya.

"Ae Ra, kau sedang melihat apa?" Aera diam, dia tidak menjawab pertanyaan Karina.

Karena kesal diabaikan, Karina mengikuti arah pandang Aera. Dan itu tertuju pada seorang laki-laki. Karina yang paham akan hal itu, dia sontak mendapat ide untuk menggoda sahabatnya itu. Dia menoleh pada Aera dan menaik-naikkan alisnya, guna menggoda gadis itu.

"Ohh, aku mengerti."

Aera mengerutkan keningnya, "Mengerti apa?"

"Bukankah kau sedari tadi hanya memandang laki-laki itu?" tanya Karina membuat Aera bungkam.

"Haha, benar kan apa yang ku ucapkan? Kau terpesona dengannya hum?" tanya Karina dengan nada menggoda.

"Ap-apa yang kau katakan? Tidak tuh!" elak Aera. Padahal dalam hatinya, dia sudah malu setengah mati karena ketahuan memandang laki-laki itu.

"Ayolah, katakan saja yang sebenarnya. Kau sedang memandang laki-laki itu kan?" desak Karina.

"Tidak!" Aera dengan tegas membantah.

"Oke, oke, aku paham."

"Apa yang kau pahamkan?"

"Laki-laki itu bernama George Aksa Eloquence, dia adalah kakak kelas sekaligus ketua osis. Bukan hanya itu dia juga ketua basket di sekolah ini. Banyak yang mengatakan, kalau dia anak dari keluarga kaya dan pewaris tunggal dari keluarga ternama. Tidak ada yang tahu marganya, karena informasi tentangnya sedikit. Hanya tahu dia anak keluarga kaya dan pewaris tunggal saja, bahkan teman-temannya tidak ada yang tahu sekalipun." jelas Karina.