♡Koleksi modul/ soalan percubaan SPM.
♡Semua bahan adalah percuma.
♡Followers yang ingin derma bahan sila pm kami
📞 @SoalanPercubaanSPM_Admin
♡Sila baca FAQ di pinned message sebelum pm kami.
Berita Hiburan & Movie Terbaru akan update setiap hari di channel ini, Subscribe dengan percuma sahaja!
?
Kalau Ramadan..
Kalau "Ramadhan" sudah tidak mampu membuat
kita semangat untuk beribadah,
Mungkin hanya tinggal kematian saja yang membuat kita menyesal meninggalkan ibadah"
?
@Ramadan
?
Kalau Ramadan..
Kalau "Ramadhan" sudah tidak mampu membuat
kita semangat untuk beribadah,
Mungkin hanya tinggal kematian saja yang membuat kita menyesal meninggalkan ibadah"
?
@Ramadan
? ± 72 Hari menuju Ramadļon 1439 H.
Sekedar Mengingatkan Śaja
? 1 Ramadlon insya Ållah bertepatan 17 Mei 2018 (Kamis)
? 1 Sya'ban insya Ållah bertepatan 18 April 2018 (Rabu)
? 1 Rajab insya Ållah bertepatan 19 Maret 2018 (Senin)
? Sekarang tanggal 18 Jumadil Akhir 1439 H./6 Maret 2018 M.
Artinya insya Ållah ± 2½ bulan ķedepan kita akan kedatangan TAMU AĢUNĢ, yaitu : ßulan Śuci Ramadlon 1439 H.
Adakah yang Masih Punya Hutang Puasa Ramadlon.. Tahun Kemarin?... Ayo Ķita Saling Mengingatkan Keluarga Kita dan Orang-orang Terdekat Kita untuk Melunasi Kewajiban...
Jaga Masa Ļuangmu Śebelum Đatang Masa Śempitmu.
Yā Ållah... Sampaikanlah kami kepada bulan Suci Ramadlon dalam keadaan Iman, Islam dan Sehat yang kuat serta jangan lupa dzikirnya tiap hari. آ
آمين
??
Semoga bermanfa'at.
We share because we care.
Terima Kasih ☺️????????
Mata Dan Kemaluan
Bukan hanya diperintahkan kepada pria, menahan pandangan juga harus dilakukan kaum wanita..
A. Jaga Dan Pelihara.
Allah ta'ala berfirman,
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ..
_Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya.._
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ ..
_Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya.._ [QS An-Nur: 30-31]
B. Mata Khianat.
Allah ta'ala berfiman,
يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ
_"Dia (Allah) mengetahui pandangan mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati"_ [QS Ghaafir: 19]
Seakan tidak memperhatikan namun melirik mencuri pandang..
Ibnu Qayyim rahimahullah berkata,
"Semua bermula dari pandangan..
Maka Allah memerintahkan untuk terlebih dahulu menahan pandangan daripada menjaga kemaluan.."
_[ad-Daa'u wad Dawaa' 226]_
Waspadalah.. Pandangan membuka jalan lalu hati berbisik menginginkan..
Tinggal kemaluan membenarkan atau mendustakan..
Bersabarlah akan ujian fitnah pandangan, agar tiada kesedihan berkepanjangan.
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
الصَّبْرُ عَلَى غَضِّ البَصَرِ أَيْسَرُ مِنَ الصَّبْرِ عَلَى أَلمِ مَا بَعْدَهُ
“Bersabar dalam menahan pandangan..
Lebih ringan daripada bersabar atas kepedihan apabila telah mengumbarnya..”
? @muslimah ?
SEDIH
# Menyedihkannya ketika kita hanya ingin shalat wajib saja tanpa menyempurnakan dengan shalat Sunnah.
Contoh misal, renungkan utamanya shalat isyroq berikut. Betapa banyak di antara kita kurang memperhatikan shalat sunnah yang satu ini padahal suatu yang mudah untuk dikerjakan.
Shalat isyroq termasuk bagian dari shalat Dhuha yang dikerjakan di awal waktu. Waktunya dimulai dari matahari setinggi tombak (15 menit setelah matahari terbit) setelah sebelumnya berdiam diri di masjid selepas shalat Shubuh berjama’ah. Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَلَّى صَلاةَ الصُّبْحِ فِي مَسْجِدِ جَمَاعَةٍ يَثْبُتُ فِيهِ حَتَّى يُصَلِّيَ سُبْحَةَ الضُّحَى، كَانَ كَأَجْرِ حَاجٍّ، أَوْ مُعْتَمِرٍ تَامًّا حَجَّتُهُ وَعُمْرَتُهُ
“Barangsiapa yang mengerjakan shalat shubuh dengan berjama’ah di masjid, lalu dia tetap berdiam di masjid sampai melaksanakan shalat Sunnah Dhuha, maka ia seperti mendapat pahala orang yang berhaji atau berumroh secara sempurna.” (HR. Thobroni. Syaikh Al-Albani dalam Shahih Targhib 469 mengatakan bahwa hadits ini shahih ligoirihi atau shahih dilihat dari jalur lainnya)
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
“Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.” Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.” (HR. Tirmidzi, no. 586. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Ada kisah berikut ini yang patut jadi renungan.
Al-Hasan bin Ash-Shalih adalah seorang yang zuhud. Ia memiliki seorang hamba sahaya. Ia lantas menjualnya pada suatu kaum. Ketika tiba tengah malam, hamba sahaya tersebut melakukan qiyamul lail (shalat malam). Lantas ia memanggil orang-orang di rumahnya saat itu, “Wahai penghuni rumah, lakukanlah shalat, lakukanlah shalat.” Mereka malah menjawab, “Apakah sudah masuk Shubuh?” Hamba sahaya ini balik bertanya, “Apakah kalian mau shalat kalau shalat wajib saja?” Mereka jawab, “Iya.” Ia pun kembali pada Al-Hasan bin Ash-Shalih sambil menangis. Lantas ia berkata pada bekas tuannya, “Kembalikan aku saja. Aku tidak mau di rumah yang hanya mau memperhatikan shalat wajib saja (tanpa mau shalat sunnah, pen.).”
Nasihat untuk kami dan kita semua yang sering lalai dari yang sunnah …
—-
@ Darush Sholihin, Warak, Girisekar, Panggang, 18 Dzulqa’dah 1437 H
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
? PUJIAN INDAH BAGI ORANG YANG MENINGGAL DUNIA
Jika ada yang memuji orang yang meninggal dunia, dia adalah seorang ‘alim, beliau adalah seorang yang sangat berjasa pada Islam, beliau adalah seorang pejuang jihad, itu tanda baik bagi orang yang meninggal dunia tersebut.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, “Mereka lewat mengusung jenazah, lalu mereka memujinya dengan kebaikan. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wajib.” Kemudian mereka lewat dengan mengusung jenazah yang lain, lalu mereka membicarakan kejelekannya. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wajib.” Umar bin Al-Khattab lantas bertanya, “Apakah yang wajib itu?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
هَذَا أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ خَيْرًا فَوَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ ، وَهَذَا أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ شَرًّا فَوَجَبَتْ لَهُ النَّارُ ، أَنْتُمْ شُهَدَاءُ اللَّهِ فِى الأَرْضِ
“Yang kalian puji kebaikannya, maka wajib baginya surga. Dan yang kalian sebutkan kejelekannya, wajib baginya neraka. Kalian adalah saksi-saksi Allah di muka bumi.” (HR. Bukhari, no. 1367; Muslim, no. 949)
Dari Abul Aswadm ia berkata, “Aku datang di Madinah lalu duduk menghampiri ‘Umar bin Al-Khattab. Kemudian lewatlah jenazah kepada mereka, lalu jenazah tersebut dipuji kebaikannya. Maka ‘Umar berkata, “Wajib.” Kemudian lewat lagi yang lain, maka ia dipuji kebaikannya, maka ‘Umar berkata, Wajib.” Lalu lewatlah yang ketiga, maka ia disebutkan kejelekannya. Kemudian ‘Umar berkata, “Wajib.”
Aku pun bertanya, “Apakah yang wajib, wahai Amirul Mukminin.” ‘Umar menjawab, “Aku mengatakan seperti yang dikatakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
أَيُّمَا مُسْلِمٍ شَهِدَ لَهُ أَرْبَعَةٌ بِخَيْرٍ أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ
“Muslim mana saja yang disaksikan kebaikan (dipuji kebaikannya) oleh empat orang, Allah pasti memasukkannya ke surga.” Lalu berkata, “Bagaimana kalau tiga orang?” Beliau menjawab, “Dan tiga orang juga sama.” Lalu kami berkata, “Bagaimana kalau dua orang?” Beliau menjawab, “Dan dua orang juga sama.” Kemudian kami tidak bertanya pada beliau tentang satu orang.”
Imam Nawawi rahimahullah membawakan dua hadits di atas dalam Bab “Pujian Orang-Orang kepada Orang yang Meninggal Dunia” dalam kitabnya Riyadh Ash-Shalihin.
Imam Nawawi rahimahullah mengatakan bahwa pujian yang dimaksud adalah pujian dari ahlul fadhel atau kalangan orang shalih yang punya keutamaan. Pujian mereka pasti sesuai kenyataan yang ada dari orang yang meninggal dunia. Sehingga dinyatakan dalam hadits, dialah yang dijamin surga.
Ada juga pemahaman lainnya. Yang dimaksud adalah pujian secara umum dan mutlak. Yaitu setiap muslim yang mati, Allah beri ilham pada orang-orang dan mayoritasnya untuk memberikan pujian padanya, itu tanda bahwa ia adalah penduduk surga, baik pujian tersebut benar ada padanya atau tidak. Jika memang tidak ada padanya, maka tidak dipastikan mendapatkan hukuman. Namun ia berada di bawah kehendak Allah. Jadi, jika Allah mengilhamkan pada orang-orang untuk memujinya, maka itu tanda bahwa Allah menghendaki padanya mendapatkan ampunan. Itu sudah menunjukkan faedah dari memujinya. Demikian penjelasan dari Imam Nawawi dari Syarh Shahih Muslim, 7: 20.
Kalau dalam hadits disebutkan empat orang yang memuji kebaikannya, bagaimana kalau yang jadi saksi dan memuji kebaikannya adalah ribuan orang. Bahkan di sini adalah orang-orang shalih dan orang-berilmu yang memberikan sanjungan.
Subhanallah …
—-
Disusun @ Darush Sholihin, Gunungkidul, 12 Dzulqa’dah 1437 H
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
♡Koleksi modul/ soalan percubaan SPM.
♡Semua bahan adalah percuma.
♡Followers yang ingin derma bahan sila pm kami
📞 @SoalanPercubaanSPM_Admin
♡Sila baca FAQ di pinned message sebelum pm kami.
Berita Hiburan & Movie Terbaru akan update setiap hari di channel ini, Subscribe dengan percuma sahaja!