Tanda² orang munafik :
1.jika berkata dusta
2.jika berjanji ingkar
3.jika di kasih amanah berkhianat

Allah berfirman dalam surat At-Taubah ayat 77,
_"Maka Allah menanamkan kemunafikan dalam hati mereka sampai pada waktu mereka menemui-Nya, karena mereka telah mengingkari janji yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan (juga) karena mereka selalu berdusta"_.

Ada 2 macam janji :
1⃣ dia berjanji padahal niatnya tidak mau menepati ,ini hakekatnya sumpah palsu
2⃣ dia berjanji niat untuk menepati ,tapi ada sesuatu yang membuat dia ingkar ( ada udzur) maka tidak ada dosa baginya

Dan orang yang suka ingkar janji ciri khas orang munafiq
Munafiq ada 2 :
1⃣ nifaq Itiqodi( akidah/ keyakinan )
Ini nifaq menampakan keimanan padahal di hatinya tidak beriman

2⃣ nifaq Amali ( amalan / perbuatan)
Nifaq perbuatan ,atau orang menampakan kesholihan padahal di batin nya tidak sholih/ berkata dusta atau jual janji dengan omongan .
Nifaq amali ini tidak menjadikan seorang ke dalam kerak neraka akan tetapi iman nya berkurang.

بارك الله فيكم

Mari Kita tutup majelis ini dengan doa Kafaratul Majlis :

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Artinya : “Maha Suci Engkau yaa Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau, aku. memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi, Shahih)

_A.A_

🌸 Ustadzah Maryam Ummu Saffanah
🌐 Majelis Ta'lim Ar Raudhoh
🕌 Masjid Surau Ageng Al Fata
🕰 _Ahad pagi_ 2 Ramadhan 1446H_ | 2 Maret 2025 M
🌸 Sejauh Janji & Dusta

Jenis dusta adalah
1⃣ Dusta atas nama Allah,

Seperti dalam praktek perdukunan seringkali menggunakan ayat ayat Allah

Firman Allah subhanallahu wa taala, dalam Al Ankabut 68

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ ٱفْتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِٱلْحَقِّ لَمَّا جَآءَهُۥٓ ۚ أَلَيْسَ فِى جَهَنَّمَ مَثْوًى لِّلْكَٰفِرِينَ

Artinya: Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau mendustakan yang hak tatkala yang hak itu datang kepadanya? Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir?

Ada juga dusta atas pengingkaran asma wa siffat Allah, seperti memahami sifat dengan arti yg tudak di kehendaki. Sebagaimana ahli takwil, yg memahami makna mata, tangan , dan lainnya
Padahal nama dan sifat Allah sebagaimana yg di dalilkan, dan tidal diserupakan mahluk.

2⃣ Dusta terhadap Rasulullah sholallahu alaihi wassalam.
Seperti membuat Hadist palsu mengatasnamakan Rasulullah.
Contoh : hadis palsu peringatan  40 hari, amalan bulan tertentu.
Tujuan mereka membuat hadist palsu adalah
    - untuk tujuan politik
    - untuk alasan ke aliman keilmuan ngaku ngaku
   - untuk perdagangan untuk laku

3⃣ Dusta ke para ulama, dengan menasabkan perkataan kepada ulama atau mahzab, padahal tidak

Misal, mengatakan sebagai oerkataan imam syafii

4⃣ Dusta atas ke sesama manusia.
Seperti para saat perdagangan atau.pasar, tipu menipu ,menyebarkan berita bohong .

Perkataan dusta itu efeknya besar menimbulkan pertumpahan darah ,menjadi perang suku dan etnis dan memicu kemarahan

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن جَآءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَإٍۢ فَتَبَيَّنُوٓا۟ أَن تُصِيبُوا۟ قَوْمًۢا بِجَهَـٰلَةٍۢ فَتُصْبِحُوا۟ عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَـٰدِمِينَ
Wahai orang-orang yang beriman! Jika datang kepada kamu seorang fasik membawa sesuatu berita, maka selidikilah (untuk menentukan) kebenarannya, supaya kamu tidak menimpakan sesuatu kaum dengan perkara yang tidak diingini - dengan sebab kejahilan kamu (mengenainya) - sehingga menjadikan kamu menyesali apa yang kamu telah lakukan. (Qs Al Hujarat:6)

Dalam ayat ini mengajarkan untuk cari klarifikasi ( tabayun) sehingga tidak terjadi penyesalan di kemudian hari.

Sidiq = khobar yang di sampaikan sesuai kenyataannya
Seorang muslim seharusnya jujur dengan apa yang di katakan/ lakukan dan bersifat seperti itu ,sehingga melekat menjadi karakter yang mengantarkan pada kebaikan

Birul = seluruh kebaikan yang besar maupun kecil
Yang di katakan dalam hadist iman ini bertingkat yang tinggi la ilahailallah dan rendahnya menyingkirkan keburukan dari orang lain/ bahaya di jalan.
Perbuatan birul ini bertingkat ² dan mengarah pada surga.walaupun berbuat kebaikan kecil apabila ikhlas menjadi pemberat di timbangan kelak.

Akibat dari dusta menjadi sebab dekat dengan neraka, jika sering maka menjadi malas beramal shalih.

Rasululah bersabda
إِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ

Jauhilah kebohongan, sebab kebohongan menggiring kepada keburukan, dan keburukan akan menggiring kepada neraka.

Rasulullah bersabda,
_"Maukah kalian saya beritahu siapa orang yang tidak mungkin masuk neraka?" "Siapa ya Rasulullah?"

Rasulullah sholallahu alaihi wassalam menjawab,
حُرِّمَ عَلَى النَّارِ كُلُّ هَيِّنٍ لَيِّنٍ سَهْلٍ قَرِيبٍ مِنَ النَّاسِ
_diharamkan atas api neraka, setiap orang yang hayyin (rendah hati), layyin (lembut), qorib (dekat) dan sahl (mudah) dari sesama manusia (HR Ahmad)_

Hayyin
- Tenang, tidak menhujat, selalu menimbang nimbang baik buruknya.
- Tidak mudah marah
Layyin
- lembut hati, lembut sikap, lembut ucapan
Qarib
- dekat, selalu ditunggu kehadirannya.
Sahl
- Mudah terhadap hal baik apapun
- Kemudahan, mempermudah orang lain

Semoga kita bisa menjadi memiliki sifat hayyin-layyin-sahlun-qaribun

Bisa menjadikan kita baik, selalu dalam Ridho Allah.

Mari Kita tutup majelis ini dengan doa Kafaratul Majlis :

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Artinya : “Maha Suci Engkau yaa Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau, aku. memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi, Shahih)

_A.A_

✅ larangan orang yg banyak ngomong yang menjatuhkan harga diri orang, bisa mencela fisik, mencela sifat, mencela manusia (_roasting_)

Adapun menyampaikan keburukan, demi kebaikan, bisa dilakulan dalam personal, tidak terbuka

Banyak bicara, bisa membuat orang salah paham, seperti detil terlalu ilmiah pada orang awwam. Bicara sesuaikan kadar dan tempatnya, kepada audien dan jika salah bisa saja menumbulkan fitnah.

Demikian, semoga bermanfaat.
Jadi, kata kata itu kitalah yg atur, dengan iman sebagai filter.
Jika lisan tidak ada filter, maka rusak semuanya.

Mari Kita tutup majelis ini dengan doa Kafaratul Majlis :

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Artinya : “Maha Suci Engkau yaa Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau, aku. memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi, Shahih)

_A.A_

? Ustadzah Maryam Ummu Saffanah
? Majelis Ta'lim Ar Raudhoh
? Masjid Surau Ageng Al Fata
? _Ahad pagi_ 20 Jumadil Akhir 1446H_ |  22 Desember 2024 M
? Jika tidak berguna lebih baik diam

Ucapan kita tidak berhenti saat ini saja, namun bisa ber efek pada hal lain.

Banyak berkata-kata, sebenernya tidak dilarang, asalkan thoyyib, baik.

Seperti : ajakan berbuat baik, share kajian. Ajakan saling memaafkan.
Hal sebaliknya, celqan, namimah, adu domba, atau _fashadu fil ardh_ "kerusakan dimuka bumi, seperti kerusuhan suku, perperangan"

Kemungkaran, jangan juga didiamkan, karena bisa terjadi " الْفَسَادُ " maka jangan diam, harus bicara.

Namun, jika sesuatu yg bisa menimbulkan panas, maka lebih baik diam.

Akhlak, hati, baik buruk bisa tergambar dari lisan.

Sehingga peran lisan sangat penting dan menjadi penggerakan baik atau buruk perilaku.

Mazmumah (tercela) kalimat yg bisa membuat orang panas. Bisa mengeluhkan orang lain

Seorang muslim, harus memikirkan apa yg kita bicarakan atau kita sampaikan pesan pesan, karena bisa ada yg pro dan kontra.

Orang beriman, akan berfikirkan, apakah bisa menyebabkan permusuhan.
Status, postingan, komentar, hati hati.

Dalam hal mengingatkan, gunakan kata kata atau cara bijak, sehingga tidak diterima dengan baik, walau hal bersifat seruan kebaikan. Seperti nasehst kepada atau dari orang tua

✅ Perkara kedua "mengubur anak", budaya jahiliyah, bahkan saat ini pun nampak, dengan adanya pembuangan aborsi di mana-mana. Karena itu malu, perbuatan zina.

_Bahaya medial sosial bagi wanita, tidak bisa menjaga marwah kewanitaannya._

✅ Dosa berikutnya "melarang orang melaksanakan ketaatan perintah Allah", seperti merayu melemahkan melarang orang untuk sholat, untuk kajian. Atau mencegah orang berbuat kebaikan, seperti "melarang orang tidak berbicara untuk meluruskan fitnah"
Mengambil apa yg bukan kita, seperti melarang orang sedekah, korupsi dana sosial.

✅ Larangan menyampaikan sesuatu yg tidak tahu benarnya, tidak tau manfaatnya.
Demikian juga jangan menanyakan tentang ilmu yg ingin mengadu ahlu ilmi, bertanya tanpa kebutuham , tanpa unsur ilmu.

✅ meminta minta yg dibolehkan, untuk keperluan sosial untuk orang lain. Walaupun dia mampu, atau saat ini sedang tidak memiliki kemampuan, atau meminta orang fakir.

✅ Borosan harta
Allah Ta’ala berfirman,

وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ

“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’ 26-27).

Rasulullah bersabda

إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا

“Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah mereka yang paling bagus akhlaknya di antara kalian.” (HR. Tirmidzi)

Akhlak yg dimaksud adalah oleh lisan dan perbuatan.
Baik diukur dengan baiknya lisannya, atau baiknya aktifitas ibadahnya seseorang.

Dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudhri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا أَصْبَحَ ابْنُ آدَمَ فَإِنَّ الأَعْضَاءَ كُلَّهَا تُكَفِّرُ اللِّسَانَ فَتَقُولُ: اتَّقِ اللَّهَ فِينَا فَإِنَّمَا نَحْنُ بِكَ، فَإِنْ اسْتَقَمْتَ اسْتَقَمْنَا وَإِنْ اعْوَجَجْتَ اعْوَجَجْنَا

“Bila manusia berada di waktu pagi, seluruh anggota badan tunduk kepada lisan lalu berkata, “Takutlah kepada Allah untuk kami, kami bergantung padamu. Bila Engkau lurus, kami pun lurus. Dan bila Engkau bengkok, kami pun bengkok.” (HR. Tirmidzi)

Dosa dan maksiat seseorang muslim, tidak boleh kita memvonis mereka masuk neraka atau memvinis syurga bagi orang yg terlihat sholeh. Karena itu semua melihat akhirnya dalam kekafiran apa tidak.

Tidak boleh bangga terhadap amal Sholeh yg dikerjakan, karena kebanggaan ujub bisa menggugurkan pahala.

Jika ada orang berbuat salah, tidak perlu mencela menghujatnya, bahkan meremehkan, namun doakan lah kebaikan " Semoga Allah memberikan Hidayah padanya"

Mari Kita tutup majelis ini dengan doa Kafaratul Majlis :

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Artinya : “Maha Suci Engkau yaa Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau, aku. memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi, Shahih)

_A.A_

=====================
Do'a itu memberikan efek pada beberapa hal

✅ Do'a yg lebih kuat dari bala atau musibah, dari seseorang hati nya kuat dan iman kuat terhadap Allah. Artinya Takdir (harian) yg berubah.

✅ Doa yang sama kuat dengan musibah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الدُّعَاءُ سِلاَحُ المُؤْمِنِ وَعِمَادُ الدِّيْنِ وَنُوْرُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ

“Doa adalah senjata kaum mukminin dan merupakan tiang agama, serta cahaya langit dan bumi.”

Allah subhanallahu wa ta'ala berfirman

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّعْبُدُ اللّٰهَ عَلٰى حَرْفٍۚ فَاِنْ اَصَابَهٗ خَيْرُ ِۨاطْمَـَٔنَّ بِهٖۚ وَاِنْ اَصَابَتْهُ فِتْنَةُ ِۨانْقَلَبَ عَلٰى وَجْهِهٖۗ خَسِرَ الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةَۗ ذٰلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِيْنُ
_Dan di antara manusia ada yang menyembah Allah (dengan kecondongan) hanya di tepi; maka jika dia memperoleh kebajikan, dia merasa puas, dan jika dia ditimpa suatu cobaan/musibah, dia berbalik ke belakang. Dia rugi di dunia dan di akhirat. Itulah kerugian yang nyata._ (QS Al Hajj ayat 11)

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ فَاِذَآ اُوْذِيَ فِى اللّٰهِ جَعَلَ فِتْنَةَ النَّاسِ كَعَذَابِ اللّٰهِ ۗ...

_Dan di antara manusia ada sebagian yang berkata, “Kami beriman kepada Allah,” tetapi apabila dia disakiti (karena dia beriman) kepada Allah, dia menganggap cobaan manusia itu sebagai siksaan Allah. ... (QS Al Ankabut ayat 10)

Hati yg lemah, akan memberikan rasa menyakitkan ketika ditimpa musibah

Hati yg kuat, akan meningkatkan keimanan.

Jika diterima musibah, hati yg kuat, akan selalu bersyukur apa pun yg terjadi.

Allah Ta’ala berfirman dalam al Qur’an,

أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, “Kami telah beriman,” sedang mereka tidak diuji lagi? “ (Qs. Al ‘Ankabuut : 2).

Dunia ini ibarat penjara bagi muslim, maka ketika kita menyatakan beriman, hijrah, maka akan di uji dengan batu sandungan yg ringan atau berat.
Dan butuh perjuangan, menyingkirkan rasa malas, seperti sholat malam, ibadah lainnya.

Allah berfirman

وَلَيَعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ

Dan Allah pasti mengetahui orang-orang yang beriman dan Dia pasti mengetahui orang-orang yang munafik. (QS Al Ankabut ayat 11)

_mereka yg jika dapat kesenengan, mereka berkata taat dan ingin berjihad bersama muslimin, sebagaimana umat Nabi Musa_ yg kemudian setelah dapat nikmat mereka malas.

_mereka ketika dapat Musibah, berkata buruk dan murtad dari ajaran Allah_ dan terlihat walaupun muslim tapi membenci ajaran islam, dan ini sifat orang munafiq

Ujian dunia adalah ujian yg lebih ringan, dan setelah kematian akan ada ujian yg lebih berat di alam barzah dan ujian akherat kelak.

Semoga amalan kita dicatat sebagai timbangan amalan kebaikan kita.

Tawakalan kita, sandaean, keimanan kita semoga se.akin bertambah.

Mari Kita tutup majelis ini dengan doa Kafaratul Majlis :

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Artinya : “Maha Suci Engkau yaa Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau, aku. memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi, Shahih)

_A.A_

? Ustadzah Maryam Ummu Saffanah
? Majelis Ta'lim Ar Raudhoh
? Masjid Surau Ageng Al Fata
? _Ahad pagi_ 24 Rabiul Akhir 1446H_ |  27 Oktober 2024 M
? Lemah Hati

Allah menyebutkan dalam kisah Ashabul Kahfi, tentang kekuatan hati.
_pada awalnya tidak saling mengenal, masih sembunyikan keimanan terhadap Nabi dan kitab saat itu, injil Barnabas, dan melarikan diri bersama dalam gua_
_dan pada akhirnya tertisur 300 an tahun dalam gua, dan bangun saat lingkungan sudah berubah beriman_

Diantara perkara yang patut dikhawatirkan adalah lemahnya hati yg mempengaruhi keimanan.
_Hati lemah, iman lemah_

Bagaimana cara ukur?
Kuat dan bersabar ketika di caci , dimaki, menerima konsekuensi dari keimanan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَأْتِى عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ

“Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api.” (HR. Tirmidzi)

Ketika hati lemah, maka selalu berfikir negatif (suudzon) tidak hanya ke mahluk tapi juga ke Allah Subhanallahu wa taala.
Akibatnya Semakin banyak ujian yg diterima, merasa makin terpuruk.

_Hidup itu ujian, dan kita memilih ke tempat mana yg terbaik._

Kita harus yakin dengan Do'a kita, jangan meragukan bertanya tanya terkabul apa tidaknya.
Huznudzon/ Prasangka baik, dan sabar menunggu, karena Allah pasti mengabulkan.

Rasulullah bersabda
"Tidak seorang pun dari kamu sekalian melainkan mempunyai dua tempat tinggal: satu di surga dan satu lagi di neraka. Apabila dia mati lalu masuk neraka, maka tempatnya (dalam surga) diwarisi oleh ahli surga lainnya." (HR Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Al-Albani)

Dan terkadang kita banyak terpengaruh, membuat hati lilemah akibat circle, pertemanan kita.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل

“Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

لَا تَصْحَبْ مَنْ لَا يُنْهِضُكَ حَالُهُ وَلَا يَدُلُّكَ عَلَى اللهِ مَقَالُهُ

_Jangan berteman (bergaul) dengan orang yang tingkah lakunya tidak membangkitkanmu (untuk meraih ridha Allah) dan ucapannya tidak menunjukkanmu kepada Allah._

W

Bagaimana Allah memberikan perbaikan?

Banyaknya orang yg mendapatkan hidayah, dan orang pelan pelan memperbaiki diri sendiri.
Pekerjaan dunia, adalah untuk menunjang nikmat akherat.

Manusia dibedakan dengan taqwanya, bukan lainnya.

Sehingga kesuksesan, kekayaan, dan lain lain dunia kita barus tawadhu rendah hati dan tidak menonjolkan simbol simbol kekayaan atau jabatan.

Semua manusia penuh dengan ujian, dan Allah menginginkan hambanya dengan ending yg baik, sehingga syariat diberikan.

Rasulullah bersabda

«لاَيُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يَكُونَ هَوَاهُ تَبَعاً لِمَا جِئْتُ بِهِ»

Tidak beriman seorang dari kalian hingga hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa.

Orang islam dibolehkan mengejar angan angan dunia tapi dengan ikuti tuntunan syariat, tidak melakukan dengan hawa nafsunya.

Kita baiknya menjadi orang orang yg menjadi memperbaiki, menhilangkan kerusakan.

Tapi ketika memperbaiki, bisa juga kita mendapatkan sifat ingin dipuji, dan niat berubah terkotori.

Senang mager, malas malasan, bisa juga sifat ini menimbulkan kemaksiatan jembatan hawa nafsu. Nanti bisa malas akut, tidak ingin bekerja, sehingga ingin kerja dengan nipu nipu.

Sehingga perlu hindari perihal makruh, dan hal hal yg bisa menjadikan kita ada keinginan dipuji.

Semoga ada kebaikan dari yg disampaikan, bisa kita nundukkan nafsu kita.

والله تعالی اعلم

بارك الله فيكم

Mari Kita tutup majelis ini dengan doa Kafaratul Majlis :

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Artinya : “Maha Suci Engkau yaa Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau, aku. memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi, Shahih)

_A.A_