Telegram adalah sebuah ide tentang kebebasan dan privasi, memiliki banyak fitur yang mudah digunakan.
Last updated 2 months, 1 week ago
Drama Korea Sub Indonesia.
Update 1 Season tiap hari.
Paid Promote @sultankhilaf
grup
@drakor_dramakorea_indo
Ikuti saluran Drakor Drama Korea Sub Indo di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VakqKxXCHDyeALNv2m2q
Last updated 3 months, 1 week ago
COPAS/REPOST WITHOUT CR? DENDA 500k.
join : https://t.me/bulolwithyuchat
promosi berbayar chat : @ofcbulolwithyu
laporan/kritsar/izin : @binimarkrobot
Request di @hatersrbot
Last updated 2 months, 1 week ago
Belajarlah untuk mandiri, bukan berarti kita tak butuh orang lain, tapi karena hidup nggak akan selalu memberi kita tempat untuk bersandar.
Akan ada saatnya kamu berdiri sendiri, menghadapi dunia dengan kakimu sendiri, tanpa tangan yang siap membantumu ketika jatuh.
Jangan biarkan dirimu terlalu nyaman bergantung dengan orang lain.
Hidup ini seperti lautan, jika kamu nggak ada keinginan belajar berenang, ombaklah yang akan menenggelamkanmu.
Mulailah dari hal kecil, sedikit demi sedikit, karena setiap langkah maju lebih berarti daripada diam menunggu keadaan berubah.
Tak ada yang bisa menemanimu selamanya, jadi jangan takut dengan kesendirian.
Tak ada yang bisa selalu menolongmu, jadi belajarlah untuk berjuang sendiri, dan menyandarkan segalanya kepada Allah.
Karena ending dari sebuah cerita perjalanan, satu-satunya orang yang akan selalu bersamamu, ya dirimu sendiri.
Tak terasa, waktu berjalan dengan begitu cepatnya,
Hari hari yang panjang harus usai dengan satu penentuan,
Hari libur mungkin tak lagi dirindukan, sebab rindumu akan setiap saat sampai ke peraduan,
Rumah mungkin adalah tempat ternyaman untuk menumpahkan keluh kesah dan kerinduan
Tapi yakinlah, Ma'had adalah jalan pulang pilihan, ketika hati gersang, rindu akan nasihat dan wejangan.
Santri, semoga semangatmu senantiasa membara, meski ragamu tak lagi berbaring dalam bilik asrama.
Semoga semangatmu senantiasa terjaga meski dirimu tak lagi berada dalam lingkup Ma'had tercinta.
✍ : Hamba Allah
📍 : Banjarnegara
Hikmah di Balik Kehilangan
Pernah nggak kamu bertanya,
Mengapa Maryam wanita suci, yang sepanjang hidupnya menjaga kehormatan, justru diuji dengan kehamilan tanpa suami?
Padahal kesucian adalah mahkota yang paling ia jaga dan ia cinta.
Atau pernahkah kamu merenung,
Mengapa Ibrahim, yang bertahun-tahun menanti buah hati dalam do’a, justru diperintahkan menyembelih anak yang paling ia kasihi?
Padahal Ismail adalah jawaban dari tangisan panjangnya di penghujung malam.
Dan pernahkah hatimu bergetar,
Saat mengingat Rasulullah ﷺ, yang kehilangan Khadijah, belahan jiwanya, dan Abu Thalib, sang pelindungnya?
Padahal merekalah cahaya di tengah gelap, sandaran di kala duka.
Pertanyaanya...
Lalu bagaimana denganmu?
Pernahkah Allah mengambil sesuatu yang kau genggam erat?
Menggagalkan rencana yang kau susun dengan penuh harap?
Maka bersabarlah…
Di balik kehilangan ada kasih sayang-Nya,
Di balik air mata ada hikmah-Nya,
Dan di balik ujian ada janji-Nya:
Bahwa yang lebih baik sedang menantimu.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:
«المنازل العالية لا تنال إلا بالبلاء»
"Kedudukan-kedudukan yang tinggi tidak akan bisa diraih kecuali dengan cobaan."
Majmu'ul Fatawa, jilid 25 hlm. 302
Renungan Malam Sebelum Istirahat
"Hai.., pernah nggak kamu duduk sendiri, merenungi betapa cepatnya waktu berlalu?
Rasanya baru kemarin kita tersenyum, bercanda, mengejar mimpi-mimpi dan cita - cita bersama.
Tapi lihatlah sekarang, hari terus berganti, dan tanpa sadar kita di umur segini, semakin dekat dengan akhir perjalanan.
Hidup ini ternyata seperti perjalanan singkat di sebuah halte. Dunia ini bukan tujuan akhir, hanya tempat singgah untuk mengumpulkan bekal.
Tapi sering kali, kita terlena. Kita sibuk mengejar dunia, seolah-olah kita akan hidup selamanya.
Kita lupa, bahwa setiap detik yang berlalu, ternyata kita kehilangan waktu yang tak mungkin bisa terulang kembali.
Bayangkan, saat hari itu tiba. Ketika napas terakhir keluar dari tubuh, dan kita tak bisa lagi berkata, "Tunggu sebentar, aku ingin bertaubat."
Semua yang kita miliki, dari harta, jabatan, bahkan keluarga akan kita tinggal di dunia berpisah selamanya. Hanya amal yang akan menemani kita di gelapnya kubur.
Allah mengingatkan kita:
'Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan pada hari kiamat sajalah diberikan balasanmu dengan sempurna.' (QS. Ali Imran: 185)
Jangan tunggu sampai esok, karena kita tak pernah tahu apakah esok masih milik kita atau malah ternyata esok adalah hari dimana kita meninggalkan dunia.
Mulailah hari ini. Perbaiki niat, perbanyak amal, dan dekatkan diri kepada-Nya.
Jangan biarkan penyesalan menjadi tamu terakhir dalam hidup kita.
Mari kita jadikan sisa waktu ini sebagai peluang untuk berubah, untuk menjadi hamba yang lebih baik, yang lebih siap ketika waktu itu tiba.
Terkadang kita lebih jago “melihat” kekurangan orang lain daripada melihat diri sendiri. Padahal, kalau kita mau jujur, cermin terbaik itu ya hati kita sendiri.
Sebagai seorang muslim, tugas kita bukanlah menjadi hakim atas hidup orang lain. Tugas kita adalah memperbaiki diri, menambal kekurangan, dan menutup aib kita sendiri. Karena, jujur saja, siapa sih yang nggak punya aib? Kita semua punya sisi gelap, cerita yang nggak ingin diketahui orang lain. Dan bukankah Allah Maha Penyayang karena masih menutupi semua itu?
Bayangin, kalau Allah langsung membongkar aib kita setiap kali kita salah, mungkin kita nggak akan punya muka untuk berhadapan dengan siapa pun. Tapi Allah nggak begitu. Dia kasih waktu untuk kita sadar, introspeksi, dan berubah. Jadi, kenapa kita nggak bisa melakukan hal yang sama ke orang lain?
Fokuslah memperbaiki diri. Jangan biarkan waktu habis untuk mempermasalahkan orang lain. Karena pada akhirnya, yang Allah tanyakan nanti bukan aib mereka, tapi bagaimana kita menjaga hati, lisan, dan perbuatan kita sendiri.
"Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang sangat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." ( Surah An-Nur :19)
Kawan!, Waktu Itu Seperti Angin...
Pernah nggak sih kamu merasa waktu berjalan begitu cepat? Rasanya baru kemarin kita bercanda tentang rencana awal tahun, eh, sekarang tinggal hitungan hari menuju tahun baru lagi. Kalau diibaratkan, waktu itu seperti angin—nggak terlihat, tapi terasa. Kadang lembut menyapa, kadang kencang membawa kita ke arah yang nggak pernah kita duga.
Ingat nggak, empat tahun lalu, saat dunia tiba-tiba terhenti karena pandemi? Kita semua dipaksa diam, menunggu, bahkan kehilangan banyak hal. Tapi, justru dari masa-masa itu, kita belajar banyak tentang hidup: betapa berharganya waktu, kesehatan, dan orang-orang yang kita cintai. Dan sekarang, lihatlah, kita sudah sejauh ini. Kita bertahan. Kita melangkah.
Tapi, coba renungkan sebentar. Dari semua waktu yang berlalu, apa yang sudah kita isi? Apa kita hanya membiarkannya lewat begitu saja, atau kita lewatkan dengan sesuatu yang mendatangkan ridho-Nya ?
Waktu nggak akan pernah kembali. Tapi akan terus berlalu pergi. Jangan tunggu “nanti” untuk mulai. Mulai dari sekarang, dari langkah kecilmu hari ini. Karena siapa yang tahu? Mungkin di tahun depan, kamu tidak akan menjumpai lagi hari - hari seperti apa yang telah kamu lalui,
Jangan sampai termasuk apa yang Allah Ta'ala firmankan,
حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ أَحَدَهُمُ ٱلمَوۡتُ قَالَ رَبِّ ٱرۡجِعُونِ ٩٩ لَعَلِّيٓ أَعْمَلُ صَٰلِحًا فِيمَا تَرَكۡتُۚ
Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, "Ya Rabbku,kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan." (QS. Al-Mu'minun: 99-100)
Pernah suatu ketika mendengar seorang ustadz menyampaikan begini :
Tidak ada anak nakal, yang ada hanya anak yang butuh perhatian. Seorang anak yang merasa tidak dipedulikan, akan melakukan hal-hal bodoh dan nggak masuk akal hanya agar menjadi pusat perhatian.
Kalau kamu mempunyai teman yang suka bikin onar, jangan langsung ngejudge mereka nakal. Karena bisa jadi di rumahnya dia kekurangan kasih sayang atau selalu diacuhkan oleh orang tuanya. Sehingga, ketika di sekolah bertingkah konyol, terkesan memberontak, padahal mereka cuma butuh perhatian.
Saat anak tidak bisa menarik perhatian di sekitarnya dengan prestasi, maka mereka akan melakukan hal-hal bodoh. Karena menjadi anak yang biasa-biasa saja, tidak berprestasi dan tidak nakal, cenderung terabaikan. Jadi, pilihannya cuma ada dua, prestasi atau nakal. Ketika dia tahu dia bukanlah anak yang cerdas maka, cara untuk mendapatkan perhatian adalah menjadi anak nakal.
Telegram adalah sebuah ide tentang kebebasan dan privasi, memiliki banyak fitur yang mudah digunakan.
Last updated 2 months, 1 week ago
Drama Korea Sub Indonesia.
Update 1 Season tiap hari.
Paid Promote @sultankhilaf
grup
@drakor_dramakorea_indo
Ikuti saluran Drakor Drama Korea Sub Indo di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VakqKxXCHDyeALNv2m2q
Last updated 3 months, 1 week ago
COPAS/REPOST WITHOUT CR? DENDA 500k.
join : https://t.me/bulolwithyuchat
promosi berbayar chat : @ofcbulolwithyu
laporan/kritsar/izin : @binimarkrobot
Request di @hatersrbot
Last updated 2 months, 1 week ago