Fawaid Wonosari

Description
📚📡Menebar Fawaid Ilmiah Diatas Pemahaman Salaful Ummah.

https://t.me/fawaid_wonosari

Admin: Abu Nabila Sholeh
Pembimbing: Al Ustadz Abu Salamah Salim hafidzahullahu
Advertising
We recommend to visit

Pemburu yang diburu.

Last updated 4 days, 9 hours ago

Memaparkan maklumat awal dan kemaskini terkini berkaitan kemalangan, bencana, jenayah dan isu-isu semasa dalam dan luar negara setiap hari.

Last updated 14 hours ago

Rakyat Malaysia tunggal di Palestin. Berkongsi kehidupan seharian di Gaza.

Last updated 2 weeks, 1 day ago

3 days, 23 hours ago

📶📌4⃣ EMPAT JENIS MANUSIA

▫️▫️▫️

‏[النّاسُ أربعةٌ]

-قال العلّامةُ الخَليلُ بنُ أحمدٍ الفَراهيديُّ:

" النَّاسُ أَرْبَعَةٌ:
فَكَلِّمْ ثَلَاثَةً و واحِداً لا تُكلِّمْهُ-قال-:
رَجُلٌ يَعلَمُ، وهُو يَعْلَمُ أنّهُ يَعْلَمُ فكَلِّمْهُ.
ورجُلٌ لا يَعْلَمُ، ولا يَعْلَمُ أنّهُ لا يَعْلَمُ فكَلِّمْهُ.
ورجُلٌ لا يَعْلَمُ، وهُو يَعْلَمُ أنّهُ لا يَعْلَمُ فكَلِّمْهُ.
ورجُلٌ لا يَعْلَمُ، وهُوَ يَرَى أنّهُ يَعْلَمُ فَلا تُكَلِّمْهُ "

(العقل وفضله)لابن أبي الدنيا(رقم ٧٩)

-قلتُ: أمّا الأوّلُ فعالمٌ، فكلِّمْهُ بأنْ تَتَعلّمَ منه.
-والثّاني والثّالثُ:فَجَاهِلٌ، إلّا أنّ أَحدَهُما لا يَعْلَمُ بأنّهُ يَجْهَلُ،
-والآخرُ يَعْلَمُ بأنّهُ يَجْهلُ، فَكِلاهُما يُكلَّمْ بأنْ يُرْشَدَ لتَعَلُّمِ ما يَجْهلُه.
-وأمّا الرّابعُ: فهو أَحْمَقٌ مُتعالِمٌ مُتَحذْلِقٌ،فاجْتَنبْهُ ولا تُكَلّمْهُ.

💬 Al-'Allamah Al-Kholil bin Ahmad Al-Farohidiy berkata,

“Manusia ada empat jenis: berbicaralah kepada tiga jenis manusia tetapi jangan berbicara kepada yang satu.

• Orang yang mengetahui, dan dia menyadari kalau dia tahu. Maka berbicaralah kepadanya.

• Orang yang tidak mengetahui, dan dia tidak menyadari kalau dia tidak tahu. Maka berbicaralah kepadanya.

• Orang yang tidak mengetahui, tetapi dia menyadari kalau dia tidak mengetahui. Maka berbicaralah kepadanya.

• Orang yang tidak mengetahui, tetapi dia menganggap bahwa dirinya mengetahui. Maka jangan kamu berbicara dengannya!

📚 Al-Aqlu wa Fadhluhu karya Ibnu Abid Dunya, nomor 79

💬 Asy-Syaikh DR. Abdullah Al-Bukhari berkata,

“Adapun jenis pertama maka dia seorang ulama, berbicaralah kepadanya agar engkau bisa belajar kepadanya.

Jenis kedua dan ketiga adalah orang bodoh, hanya saja salah satunya tidak menyadari kalau dia bodoh, sedangkan yang lainnya sadar kalau dirinya bodoh. Maka keduanya diajak bicara dengan dibimbing dan diajari perkara-perkara yang tidak dia ketahui.

Adapun jenis yang keempat, maka dia adalah orang yang dungu mengaku-ngaku sebagai orang yang berilmu dan cerdas. Sehingga jauhilah dia dan jangan ajak bicara!”

https://t.me/dr_elbukhary/3536

🖥 Qoulus Salaf (Ucapannya Salaf)
https://telegram.me/qoulussalaf
https://linktr.ee/qoulussalaf

https://whatsapp.com/channel/0029VaF1Ah7DzgTC74b0Hp1b

┈┉┉━✿ 📚 ✿━┉┉┈

4 days, 3 hours ago

(270)

Teman Berbicara Yang Mau Mendengarkan

Macam-macam cara dilakukan untuk berbakti. Beberapa suku atau daerah secara turun temurun memiliki budaya khusus untuk mengungkapkan cinta kepada orang tua.

Ada yang diberikan berupa harta. Ada yang indikatornya gelar akademik. Ada yang berbentuk status sebagai pegawai. Ada juga yang dibuktikan dengan melanjutkan profesi orang tua nya.

Karena semacam adat istiadat setempat, orang tua pun barulah menganggap anaknya berbakti jika sudah sesuai lazimnya kebanyakan orang.

Orang tua akan bahagia jika diajak traveling, diajak kulineran, diajak menginap di hotel, diajak shopping di mall, atau diajak jalan-jalan ke luar negeri.

Namun, setiap orang tua pada waktunya akan menyadari bahwa sebaik-baik cara berbakti adalah ketika anaknya bisa menjadi teman bicara yang mau mendengarkan.

Semua yang diberikan anak akhirnya hilang rasa manisnya ketika anak tak bisa diajak bicara, jarang berkomunikasi, kasar berkata, bernada tinggi, apalagi jika telah membentak.

Di dalam Al Qur'an, anak diperintah berbuat baik kepada orang tua. Lebih-lebih ketika usia mereka semakin menua. Menurut Al Qur'an, apa bentuk berbuat baik itu?

Allah berfirman;

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

" Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia " QS Al Isra;23

3 poin yang disebutkan dalam ayat ini terkait cara berbuat baik kepada orang tua. Dan tiga-tiganya tentang cara berkomunikasi.

Pertama: فَلَا تَقُل لَّهُمَا أُفٍّ

Jangan ucapkan, "Uff"!. Atau ah, ih, uh, atau suara dan bunyi yang ditimbulkan mulut, yang menandakan tidak suka, tidak mau, atau tidak setuju.

As Sa'dii menegaskan, " Jangan sakiti orang tua mu walaupun dengan sesuatu yang dianggap sepele "

Kedua: وَلَا تَنْهَرْهُمَا

Jangan membentak! Jangan berbicara dengan nada tinggi! Bahkan, jangan sampai suara lebih tinggi dibandingkan suara orang tua mu.

Ketiga : وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

As Sa'dii menjelaskan, " (berbicaralah kepada orang tua) dengan memilih kata yang disukai mereka ".

Berbicaralah secara sopan, lemah lembut, dengan kata-kata yang baik dan positif. Sehingga hati orang tua senang dan jiwanya bahagia.

As Sa'dii menambahkan, " Prakteknya menyesuaikan kondisi, kebiasaan, dan waktu, yang tentu berbeda-beda "

Al Bukhari ( Al Adabul Mufrad no.6) meriwayatkan ucapan sahabat Ibnu Umar kepada seseorang yang meminta nasihat karena telah terjatuh dalam dosa.

Setelah menjawab, Ibnu Umar bertanya, apakah orang tua nya masih hidup. " Tersisa ibu ku", katanya.

Ibnu Umar menyatakan:

فواللهِ، لو أَلَنْتَ لها الكلامَ، وأطعمْتَها الطَّعامَ، لَتَدْخُلَنَّ الجنَّةَ ما اجتَنَبْتَ الكبائرَ.

" Demi Allah, andaikan engkau berbicara kepada ibumu dengan lemah lembut dan engkau memberi makan ibumu, sungguh engkau akan masuk surga. Sepanjang engkau menjauhi dosa-dosa besar " .

Merawat orang tua yang telah lanjut usia memang berat. Sering tergoda bosan dan jenuh. Anak mudah tersinggung dan merasa selalu disalahkan.

Iya, orang tua semakin tua semakin berubah. Pelupa, membanding-bandingkan, menyalahkan, cepat marah, tubuhnya melemah, pendengaran menurun, dan seterusnya.

Oleh sebab itu, anak yang bersabar ekstra dengan tetap lemah lembut berbicara dan tetap menanggung biaya hidupnya, maka surga adalah balasannya.

Setiap anak pun akan menjadi orang tua. Pada saatnya ketika bertambah usia dan semakin menua, ia akan merasakan apa yang telah dirasakan orang tua nya dahulu.

Semoga Allah menjaga kita di usia tua nanti dari hal-hal yang buruk.

Senin 18 November 2024

t.me/anakmudadansalaf

4 days, 6 hours ago

🍃 ••••••••••••••••••••

Dan setiap penanam akan mendapatkan seperti yang ia tanam!
📝 Ibnu Mas’ud – semoga Allah meridainya – berkata ketika duduk:

*"Sesungguhnya kalian berada di tengah perjalanan siang dan malam, di mana ajal-ajal kalian terus berkurang, dan amal-amal kalian terus dicatat. Kematian datang secara tiba-tiba.

Barang siapa menanam kebaikan, niscaya ia akan segera menuai hasilnya berupa keinginan yang dicapainya. Dan barang siapa menanam keburukan, niscaya ia akan segera menuai hasilnya berupa penyesalan. Setiap penanam akan memetik seperti apa yang ia tanam. Yang lambat tidak akan kehilangan bagiannya, dan yang rakus tidak akan mendapatkan sesuatu yang tidak ditakdirkan untuknya.

Barang siapa diberi kebaikan, maka Allah yang memberinya. Dan barang siapa dilindungi dari keburukan, maka Allah yang melindunginya. Orang-orang yang bertakwa adalah pemimpin. Para ahli ilmu (fuqaha) adalah pembimbing. Dan duduk bersama mereka adalah penambahan (kebaikan)."*

📜 Siyar A‘lam an-Nubala’, 1/497

•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•
#muhasabah

📮 Kritik & Saran || @Rawatebbot
▶️ Kanal Telegram ||
https://telegram.me/Ruang_Faedahh
▶️ Saluran WhatsApp ||
https://whatsapp.com/channel/0029VaeN6MSGufIn9kr9iP21

1 week, 4 days ago
1 week, 4 days ago
**TEGAR MENGHADAPI KEMATIAN**

TEGAR MENGHADAPI KEMATIAN
Pelipur Lara untuk Orang yang Ditinggal Mati Orang Tercintanya, untuk Orang yang Sedang Sakit Parah, dan untuk Orang yang Menghadapi Kematian

Judul Asli: الثبات عند الممات | Ats-Tsabāt 'Indal Mamāt

Karya: Al-Imam Abul Faraj Abdurrahman bin Ali ( Ibnul Jauzi ) rahimahullah,

BEKAL MENGHADAPI PERANGKAP IBLIS DI SAAT-SAAT MENJELANG KEMATIAN SEORANG

Hendaknya seorang mukmim menjawab syaithan dari semua godaan yang dibisikkannya dengan suatu jawaban.

Pertama-tama, hendaknya dia menjawab, "Aku telah mengetahui apa yang telah kamu perbuat terhadap bapakku (Nabi Adam), aku juga sudah tahu bagaimana permusuhanmu terhadapku. Lalu, apa gerangan kau berbelas kasihan kepadaku ?!"

Kemudian hendaknya dia memperbarui taubatnya, melihat kembali wasiat yang telah dia tulis, berupaya membebaskan diri dari kezhaliman, membayar hutang, dan mengatakan kepada syaithan, "Tidak ada celah untuk berputus asa dari rahmat Allah".

Adapun ketika saat sedang menghadapi sakaratul maut, maka menjawabnya dengan enam jawaban berikut ini;

Yang pertama: barangkali aku bisa sembuh dari sakit ini. Betapa banyak sakit yang lebih parah dari ini namun masih diberi kesembuhan. Sungguh Fulan dan Alan lebih menderita daripada aku namun mereka tidak putus asa sama sekali.

Yang kedua: untuk apa kamu terburu-buru (menakutiku) dengan bayang-bayang suram di saat menyusahkan seperti ini ? Membayangkan kesuraman di saat seperti ini adalah kesusahan yang lain.

Orang-orang yang bijak menuturkan, "Janganlah kalian membayangkan hal-hal yang suram, supaya kalian hanya mati satu kali, bukan berkali-kali".

Yang ketiga: bahwa barangkali Allah ta'ala mengasihiku di saat-saat sakaratul maut itu. Betapa seringnya pertolongan itu datang di saat kesulitan begitu menghimpit.

Yang keempat: telah dekat memang kematian itu sebagaimana yang kamu katakan, lalu untuk apa berkeluh kesah ?

Yang kelima: bahwa sesuatu yang ditakdirkan terjadi pastilah terjadi. Aku telah hidup lebih lama dari Fulan dan Alan.

Yang keenam: bahwa manakala semakin besar kesusahan maka semakin besar pula pahalanya.

Umar bin Abdul Aziz berkata, "Aku tidak berharap sakaratul maut diringankan bagiku. Karena itu adalah hal terakhir bagi seorang muslim yang (diharapkan) menggugurkan dosanya".¹

Ibrahim An-Nakha'i berkata, "Dahulu mereka (para salaf) menganjurkan bagi orang yang sedang sakit supaya memuji Allah di saat menjelang kematiannya".

Ibnu Abbas radhiyallahu'anhuma berkata, "Sakaratul maut adalah kesusahan terakhir yang dihadapi oleh seorang mukmin".

Ibnu Abi Mulaikah berkata, "Ketika Abdurrahman bin Abi Bakr wafat di daerah habsy, berjarak beberapa mil dari kota Mekkah, jenazah beliau dibawa Ibnu Shafwan hingga tiba di kota Mekkah.

Ketika berita wafatnya Abdurrahman sampai kepada Aisyah, beliau mengucapkan, "Aku tidaklah bersedih atas apa yang menimpanya kecuali pada dua hal; (pertama) dia tidak diobati, (kedua) dia tidak langsung dikubur saat meninggal dunia, karena dia meninggal dunia secara tiba-tiba".²

Guru kami; Ibnu Nashir menerangkan, "Makna dia tidak diobati, adalah dia tidak menderita sakit yang dengannya bisa menjadi penggugur dosanya, mengingatkannya akan kematian sehingga bisa berwasiat terlebih dahulu, dan membuat keluarganya terhibur karena bisa mengobati sakitnya".

Catatan:
1. Az-Zuhd di bab Akhbar Umar Ibnu
2. Thabaqah Ibnu Sa'ad.

#Nashaih_Ibnul_Jauzi
#TERJEMAH KITAB

1 week, 5 days ago

Surat al-a'raf ayat 1-54

2 weeks, 6 days ago
2 weeks, 6 days ago

🔍📖 SUDAH BACA AL-QUR'AN HARI INI?

💬 Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata,

وكرهوا أن يمضي على الرجل يوم لا ينظر في مصحفه.

“Para salaf tidak menyukai berlalunya satu hari pada seseorang tanpa melihat mushafnya (membaca Al-Qur'an).”

📚 Fadhoil Al-Qur'an karya Ibnu Katsir, halaman 209

🖥 Qoulus Salaf (Ucapannya Salaf)
https://telegram.me/qoulussalaf
https://linktr.ee/qoulussalaf

https://whatsapp.com/channel/0029VaF1Ah7DzgTC74b0Hp1b

┈┉┉━✿ 📚 ✿━┉┉┈

3 weeks ago

HUKUM MENGENAKAN PAKAIAN OLAHRAGA YANG MEMILIKI LOGO KHUSUS KAUM KAFIR
---

PERTANYAAN:

Apakah hukum mengenakan pakaian olahraga yang memiliki logo khusus kaum kafir, seperti kaos olahraga yang memiliki logo Italia, Jerman, atau Amerika, atau yang tertulis nama beberapa pemain kafir?

JAWABAN:

Pakaian yang memiliki logo kaum kafir memiliki rincian hukum sebagai berikut:

  1. Jika logo tersebut melambangkan agama kaum kafir, seperti salib dan yang semisalnya, maka dalam kasus ini tidak diperbolehkan untuk mengimpor, menjual, atau mengenakan pakaian tersebut.

  2. Jika logo tersebut melambangkan pengagungan kepada seseorang dari kaum kafir, seperti menampilkan gambarnya atau mencantumkan namanya, maka ini juga haram sebagaimana dijelaskan sebelumnya.

  3. Jika logo tersebut tidak melambangkan ibadah atau pengagungan kepada seseorang, melainkan hanya merupakan merek dagang yang mubah (boleh digunakan), maka tidak masalah mengenakannya.

Dengan memohon pertolongan kepada Allah. Semoga shalawat dan salam tercurah kepada Nabi kita Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya.
---

Referensi
📕 Bagian: Nomor [24]
📖 Halaman: Nomor [25]
📝 Fatwa: Nomor [16585]

---

📚 Dikeluarkan oleh Komite Tetap untuk Riset Ilmiah dan Fatwa

💺 Ketua: Al-‘Allamah Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
Anggota: Al-‘Allamah Abdullah bin Ghadyan
Anggota: Al-‘Allamah Shalih al-Fawzan
Anggota: Al-‘Allamah Abdul Aziz Al-Syaikh
Anggota: Al-‘Allamah Bakr Abu Zayd

---

📚 Channel Fatwa Komite Tetap 📚
📮 Untuk berlangganan, klik tautan berikut:

🌿 https://goo.gl/MBnPr4
🌿 @F_Alajnat_Alddayima

https://t.me/ponselmuslim/3596
https://whatsapp.com/channel/0029VaCNkCqLikg4WOZkJf2B

3 months, 2 weeks ago

?? ? SEDEKAH TERBAIK BUAT ORANG TUA YANG SUDAH MENINGGAL

Dari Saad bin Ubadah radhiyallahu anhu, sesungguhnya Ibunya telah wafat, maka ia berkata :

“Wahai Rasulullah sesungguhnya Ibuku telah wafat. Apakah aku bisa bersedekah atas namanya?

Maka beliau ﷺ menjawab :
“Ya.”
Kemudian aku berkata :
“Sedekah apa yang paling utama?

Jawab Rasulullah ﷺ :
“Hendaknya engkau membuatkan sedekah air sumur.”

[HR. Nasaai dihasankan Al-Albani dalam shahih sunan An-Nasaai 3666]

عن سعد بن عبادة، أن أمه ماتت فقال:

يا رسول الله، إن أمي ماتت أفأتصدق عنها؟ قال: نعم. قلت: فأي الصدقة أفضل؟ قال: سقي الماء.

رواه أحمد والنسائي، وحسنه الألباني في صحيح سنن النسائي 3666

https://t.me/Fawaid_Wonosari

Sumber:
http://telegram.me/ahlussunnahposo

??????????

We recommend to visit

Pemburu yang diburu.

Last updated 4 days, 9 hours ago

Memaparkan maklumat awal dan kemaskini terkini berkaitan kemalangan, bencana, jenayah dan isu-isu semasa dalam dan luar negara setiap hari.

Last updated 14 hours ago

Rakyat Malaysia tunggal di Palestin. Berkongsi kehidupan seharian di Gaza.

Last updated 2 weeks, 1 day ago