Muslimah Cinta Rasul

Description
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى اله
We recommend to visit

Pemburu yang diburu.

Last updated 3 months, 2 weeks ago

Memaparkan maklumat awal dan kemaskini terkini berkaitan kemalangan, bencana, jenayah dan isu-isu semasa dalam dan luar negara setiap hari.

Last updated 1 month, 3 weeks ago

Rakyat Malaysia tunggal di Palestin. Berkongsi kehidupan seharian di Gaza.

Last updated 2 months, 1 week ago

1 month, 2 weeks ago

Ja'far bin Muhammad rahimahullah berkata ;
“Apabila sampai kepadamu dari saudaramu sesuatu yang kamu ingkari, maka berilah ia sebuah udzur sampai 70 udzur"
Bila kamu tidak mendapatinya, maka katakanlah
“Barangkali ia mempunyai udzur yang aku tidak ketahui.” (HR Al Baihaqi)

"Apabila saudaramu melakukan kesalahan maka carilah udzur untuknya hingga 70 udzur. Jika udzur tersebut tidak bisa kamu terima, maka sesungguhnya yang tercela adalah jiwa kalian.”
Al-Jami’ Li Syu’abil Iman

1 month, 2 weeks ago

Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a berkata,

“Janganlah kamu menjadi orang yang suka terburu-buru gemar menyebarkan keburukan (perkara keji) dan membongkar rahasia orang lain.

Sesungguhnya di belakang kamu ada bala’ (ujian dan fitnah) yang amat pedih yang menjadikan mereka merungut (menyesal) serta akan timbul berbagai perkara yang berlarutan dan fitnah yang amat besar.”

~ Al-Adabul Mufrad, Imam al-Bukhari

1 month, 2 weeks ago

Betul, Nikmat yang Allah berikan bukan untuk disembunyikan sepenuhnya, tetapi untuk dibagikan, namun tetap dengan bijaksana.

Tidak semua yang kau miliki harus diumbar ke semua orang, karena tidak setiap hati yang melihat membawa doa, dan tidak semua mata yang memandang mengandung niat baik.

Lihatlah pelajaran dari Nabi Ya’qub, yang berkata kepada putranya Nabi Yusuf:
‘Wahai anakku, jangan ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu, karena mereka mungkin akan merencanakan sesuatu yang buruk terhadapmu.’

Jika nasihat ini berlaku antara saudara, apalagi terhadap orang yang tak memiliki hubungan dekat denganmu, atau bahkan yang hatinya mungkin penuh iri.

Rasulullah SAw juga mengingatkan:
‘Bantulah urusan kalian dengan menjaga kerahasiaannya, karena setiap pemilik nikmat selalu ada yang iri kepadanya.’

Berbagi nikmat adalah bentuk syukur, tetapi bijaklah dalam melakukannya. Ceritakan kepada orang-orang yang dapat mengambil hikmah, bukan kepada mereka yang hanya menumbuhkan iri. Sebab, nikmat yang dibagikan dengan cara yang benar akan menjadi keberkahan, tetapi yang diumbar tanpa hikmah justru bisa mengundang keburukan.

Jadilah pribadi yang bijak, yang tahu kapan berbagi dan kapan menjaga, agar nikmatmu tetap menjadi sumber kebaikan, bukan jalan bagi kesempitan.”

(Habib Ali Alkaff)

3 months, 2 weeks ago

PENYEBAB SUSAH DAN GELISAH

إِنَّ الْهَمَّ وَالْغَمَّ فِيهَا إِنَّمَا هُوَ بِقَدْرِ الْغَفْلَةِ عَنْ اللهِ تَعَالَى

"Sesungguhnya rasa sedih dan gelisah yang terjadi pada manusia itu disesuaikan dengan kadar ghaflah (kelalaian dari mengingat Allah)"

[Minahu as-saniyah, hlm 17]

3 months, 3 weeks ago

Menurut sebagian fuqaha' : Makruh minum ditengah-tengah menyantap makanan atau langsung minum (tanpa jeda) setelah makan. Jika hal tersebut tidak biasa dilakukan oleh orang yang makan dapat membahayakan, sedangkan meninggalkan minum ditengah-tengah makan makanan lebih baik.

Imam Ghazali menyampaikan : Jangan minum ditengah-tengah makan suatu makanan, kecuali tersendat atau sangat haus, karena hal tersebut merupakan anjuran dokter, juga agar proses mencerna makanan tidak terganggu.

Menurut Imam Mawardi : Minum ditengah-tengah makan dapat membahayakan jika tak terbiasa.

Menurut Imam Ibnul Qayyim : Minum setelah makan bukan merupakan petunjuk Nabi Muhammad SAW, air tersebut dapat merusak makanan (saat di cerna), terlebih jika airnya panas atau dingin, sungguh itu sangat buruk sekali.

Jadi, hendaknya tidak langsung minum setelah selesai makan, tunggu dulu minimal 30 menit hingga makanan itu diproses dan dicerna dulu dengan baik oleh organ dalam tubuh.

3 months, 3 weeks ago

"_Jika datang tamu, kita harus bagaimana sih?_

Para salaf sangat suka memberikan apapun pada tamunya karna, bagi mereka jika ingin rezeki lancar dan keberkahan sering-seringlah menerima dan memuliakannya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda,

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ

_“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamu nya”._

_Kenapa sih kita harus memuliakan tamu?_

Tau ga, tamu itu datangnya bawa berkah dan keluarnya mereka dari rumah menjadi sebab di ampuninya dosa shohibul beyt.

Fyi, jika datang haul Habib Sholeh Tanggul tiap rumah disana membuka pintu nya lebar-lebar dan menyiapkan berbagai sajian untuk tamu yang hadir karena mereka ingin mendapat barokah dengan memuliakannya.

Bagaimana dengan kita, yang jika teman datang malah di carikan alamat hotel terdekat dan resto terkenal yang pada intinya kita tidak mau direpoti.

Sebaiknya, jika ada tamu yang menginap jangan sampai mereka pergi ke hotel atau ke warung untuk membeli makan sendiri, akan tetapi kita sebagai tuan rumah harus menyediakannya.

Tanda orang bakhil yaitu ketika datang tamu tidak mengeluarkan hidangan apapun.

So, jika datang tamu langsung sajikan hidangan yang terbaik yang kita miliki.

Nabi Ibrohim alaihissalam dijuluki Abu Dhifan karena banyaknya tamu beliau,
suatu saat ada seorang kafir yang hendak bertamu akan tetapi Nabi menolaknya, langsung saat itu juga Allah menegurnya ""Dia kafir padaku atau kepada kamu?, dia tetap aku beri rezeki padahal tidak mau beriman padaku, dan kenapa kamu malah menolaknya?"". Nabi pun mengejar nya dan menjamu kafir tersebut dg hidangannya.

Begitupun bertamu juga harus punya adab,
berikut beberapa adab bertamu:
1. Mengucapkan salam terlebih dahulu.
2. Menjaga mata untuk tidak fudhul dengan sekeliling rumah.
3. Tau waktu dalam berkunjung agar tidak mengganggu kesibukan orang rumah.

Semoga Allah selalu memberi keberkahan rezeki pada kita untuk bisa memuliakan tamu.

? Sumber: Kitab Tanbihul Mughtarrin"
✍? Daar Ummahatil Mukminin

6 months, 2 weeks ago

Benar, jangan pernah merasa aman dengan amal yang kita lakukan, dan ilmu yang kita miliki.
Mengapa begitu? Mengikuti para Salafuna shalih, mereka tidak pernah merasa cukup dan tertipu oleh banyaknya amal dan ilmu. 

Mereka beribadah seakan-akan orang yang paling jauh dari Allah, siang malam mereka penuhi dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Bahkan, al-Habib Muhammad bin Husain bin Thohir berkata dalam sya'irnya,

يارب ما معنا عمل؟ و كسبنا كله زلل

""Wahai Tuhanku, apalah arti amalku? Dan segala upayaku hanyalah sia-sia.""

Dikisahkan, Sayyidina Imam Ahmad bin Muhammad Al-Habsyi, suatu hari memakan kurma yang sangat banyak hingga biji kurma menutupi kakinya, lalu beliau shalat sesuai jumlah biji kurma tersebut.
Beliau melakukan perkara yang mubah, tetapi dilandaskan oleh ketaatan dan amal shalih.

Alangkah baiknya, harapan kepada Allah SWT kita dampingi pula dengan rasa takut. Tak hanya sebatas angan akan rahmatNya, dengan melakukan amal ketaatan, dan menjauhkan diri dari maksiat sebagai bentuk rasa takut akan adzabNya, maka seimbangkanlah antara keduanya.

Al-Imam Ahmad bin Hanbal berkata,

الدنيا دار العمل، والاخرة دار الجزاء

""Dunia adalah tempat untuk beramal, dan Akhirat adalah tempat pembalasan.""

Kenyataannya, dunia ini bukanlah tempat untuk bersantai ria. Melainkan tempat bersusah payah untuk menjadi hambaNya yang dicinta.

Memang lelah, memang susah, tapi inilah hakikat hidupnya kita di dunia, yaitu untuk beribadah kepadaNya.

Allah Ta'ala berfirman dalam Alquran,

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

""Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.""

Yakinlah bahwa kesusahan yang kita temui dalam beribadah hanya kita lalui sebentar, namun, balasan yang Allah siapkan sungguh lebih baik.

Semoga kita tergolong hamba yang gemar beribadah, dan mengikuti jejak para Salafuna shalih.

? Sumber: Manhajus Sawi
✍? Daar Ummahatil Mukminin

6 months, 3 weeks ago

?????? ?????

Seorang yang hidup di dunia pasti akan mengalami berbagai jenis keadaan yang berbeda. Terkadang ia sehat, namun di lain waktu ia juga sakit. Tentunya yang diinginkan setiap orang adalah kondisi sehat. Makanya banyak yang mengeluh saat diuji Allah dengan sakit.
Namun tahukah Anda bahwa dibalik sakit itu ternyata ada berbagai kenikmatan?
Apa saja? Diantaranya:

Pertama : Sakit itu MENGURANGI DOSA
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam menjelaskan,
“Tidaklah ada kelelahan, sakit, kesedihan, kekhawatiran, gangguan dan kesusahan yang sangat yang diderita seorang muslim, bahkan sampai duri yang menancap di tubuhnya; melainkan Allah akan menjadikannya sebagai penggugur sebagian dosa-dosanya.”
HR. Bukhari dan Muslim

Kedua : Dengan bersabar, sakit akan menjadi ‘MESIN’ PAHALA
Allah Ta’ala berfirman,
“إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ“
Artinya: “Hanya orang-orang yang bersabarlah yang diberi pahala sempurna tanpa batas”.
QS. Az-Zumar (39): 10.

Ketiga : Sakit bisa MENYADARKAN DIRI DARI KELALAIAN
Dalam al-Qur’an ditegaskan,
“ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ“
Artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena pebuatan tangan manusia. Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.
QS. Ar-Rum (30): 41.

Keempat : Sakit mengingatkan NIKMAT SEHAT
Seorang penyair berkata,
“Kesehatan adalah mahkota di atas kepala orang-orang yang sehat. Yang bisa melihatnya hanyalah orang-orang yang sakit”.
Dan masih banyak lagi hikmah-hikmah dibalik sakit. Maka janganlah habiskan waktu Anda untuk banyak mengeluh, sebab ternyata dibalik sakit terdapat nikmat tak terhingga.

Semoga menjadi renungan kita bersama

✍? ?? ????? ??????? ???????

6 months, 3 weeks ago

"ADAB ISTRI TERHADAP SUAMI

Di Antara Adab istri
terhadap suami, yaitu :

آداب المرأة مع زوجها: دوام الحياء منه، وقلة المماراة له، ولزوم الطاعة لأمره، والسكون عند كلامه، والحفظ له في غيبته، وترك الخيانة في ماله، وطيب الرائحة،

  1. Selalu merasa malu, terhadap suaminya
  2. Tidak banyak mendebat,
  3. Senantiasa taat atas perintahnya,
  4. Diam ketika suami sedang berbicara, 
  5. Menjaga kehormatan suami ketika ia sedang pergi,
  6. Tidak berkiahanat dalam menjaga harta suami,
  7. Menjaga badan tetap berbau harum,

وتعهد الفم ونظافة الثوب، وإظهار القناعة، واستعمال الشفقة، ودوام الزينة، وإكرام أهله وقرابته، ورؤية حاله بالفضل، وقبول فعله بالشكر، وإظهار الحب له عند القرب منه، وإظهار السرور عند الرؤية له..

  1. Mulut berbau harum
  2. Berpakaian bersih,
  3. Menampakkan qana’ah,
    11.Menampilkan sikap belas kasih,
  4. Selalu berhias,
  5. Memuliakan kerabat dan keluarga suami,
  6. Melihat kenyataan suami dengan keutamaan,
  7. Menerima hasil kerja suami dengan rasa syukur,
  8. Menampakkan rasa cinta kepada suami kala berada di dekatnya, Dan menampakkan rasa gembira di kala melihat suami.”

SUMBER : KITAB Imam Al-Ghazali  Al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali"

We recommend to visit

Pemburu yang diburu.

Last updated 3 months, 2 weeks ago

Memaparkan maklumat awal dan kemaskini terkini berkaitan kemalangan, bencana, jenayah dan isu-isu semasa dalam dan luar negara setiap hari.

Last updated 1 month, 3 weeks ago

Rakyat Malaysia tunggal di Palestin. Berkongsi kehidupan seharian di Gaza.

Last updated 2 months, 1 week ago