๑ ៶៲៸ ֹ  ⊹ ?* Misalnya begini, dalam menarasikan rumah menyeramkan kita bisa memainkan apa-apa saja yang ada di sekeliling rumah itu. *Pakai semua panca indera kita untuk memindai ya.

Contoh;

♡. .⃗ . "Aku memandang rumah dengan jendela kosong bagaikan mata, udara di sekeliling rumah begitu dingin dan sepi yang membuatku teringat rumah di tengah kuburan."

๑ ៶៲៸ ֹ  ⊹ ??‍♀ KEDUA. Jangan tulis dengan bahasa statis. Tapi tulis dengan narasi aksi.

Maksudnya gimana? Begini, kalau misal kita lagi nulis latar rumah kosong, jangan hanya ditulis rumah itu menyeramkan, tapi gantilah dengan narasi aksi.

๑ ៶៲៸ ֹ  ⊹? PERTAMA. Pilih yang penting saja.
Dalam menuliskan latar cukup dituliskan yang penting saja, jangan ditulis semua. Karena kalau misal kita di taman dan menulis semua yang ada di sana kesannya juga jadi bertele-tele.

Pilih saja satu atau dua objek yang bisa kaitkan dengan emosi tokoh.

،، ፝֯֟ ̥͜༉?˚⌗ **Nah ini beberapa tips bagaimana mengaitkan antara latar dan tokoh.

Scroll yaa.**

୨۪୧ ₊ ֹ ?՚ Mengaitkan latar dengan emosi dan aksi membuat cerita kita lebih hidup.

Tak jarang pula membuat kita dengan mudah menemukan alur cerita yang sesuai dengan keinginan kita.
Misalnya pas latar sedang gelap, pasti akan memunculkan ketakutan kita atau sebaliknya.

Inget ya, latar jangan hanya dijadikan tempelan, harus ada sebab dan akibat biar tulisan kita makin yahud.

୨۪୧ ₊ ֹ ?՚ Untuk menguatkan latar, kita bisa mengaitkan dengan emosi tokoh.

Ini bisa kita praktekkan supaya tulisan kita lebih hidup. Misal latarnya sedang hujan, kita bisa mengaitkan dengan kesedihan.
Misalnya begini;

♡. .⃗ . "Hujan mengingatkan kenangan Raisa ketika ayahnya meninggal."

Nah, dengan begini tulisan kita akan lebih hidup karena latar bukan hanya sebatas tempelan semata.

୨۪୧ ₊ ֹ ?՚ Latar harus ditulis dan dikaitkan dengan aksi tokoh.

Maksudnya di sini kita harus mengaitkan antara latar dengan aksi itu begini misalnya;

♡. .⃗ . "Respati melepaskan jaket yang dikenakan karena udara panas di Gumuk Pasir."

୨۪୧ ₊ ֹ ?՚ Karena latar panas, jadi ada aksi melepaskan jaket yang dipakainya.

୨۪୧ ₊ ֹ ?՚ Setelah kemarin kita belajar menuliskan latar cerita dengan detail. Kini kita belajar menginterasikan latar dengan tokoh.