Arsip Terjemahan Al Arbaun Al Wildaniyyah

Description
Penyusun: Abu Hizqil Faqih Al Ajib
Murajaah dan pembimbing: Al Ustadz Agus Suaidi
Hafizhahumallah

Ibnul Jauzi rahimahullah berkata :

"Barangsiapa yang menyukai agar amalannya tidak terputus setelah dia meninggal, maka hendaknya ia menyebarkan ilmu".
Advertising
We recommend to visit

Pemburu yang diburu.

Last updated 2 months, 1 week ago

Memaparkan maklumat awal dan kemaskini terkini berkaitan kemalangan, bencana, jenayah dan isu-isu semasa dalam dan luar negara setiap hari.

Last updated 5 days, 18 hours ago

Rakyat Malaysia tunggal di Palestin. Berkongsi kehidupan seharian di Gaza.

Last updated 11 hours ago

7 months ago

Hadits ketigapuluh sembilan

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله ﷺ: ((إذا مات الإنسان انقطع عنه عمله إلا من ثلاثة: صدقة جارية، أو علم ينتفع به، أو ولد صالح يدعو له)) رواه مسلم

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu beliau berkata Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:

"Jika manusia telah wafat, maka pahala amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, ¹. Sedekah Jariyah, ². Ilmu yang bermanfaat, ³. Atau anak saleh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya".
Hr muslim

Penjelasan

Allah memerintahkan hamba hambanya yang beriman agar rajin beramal saleh, untuk mendekatkan mereka kepada Allah, untuk menyelamatkan mereka dari kemurkaan dan hukuman Allah.

Nabi Shallallahu alaihi wasallam mengabarkan kepada kita bahwa manusia itu jika telah wafat, maka pahala amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, yakni tiga perkara ini pahalanya terus mengalir sekalipun orangnya tiada,

Yang pertama ialah, seseorang yang rajin bersedekah jariyah semasa hidupnya, seperti menggali sumur dan sumur nya terus bermanfaat sampai dia wafat, maka setiap kali ada yang memanfaatkan sumur nya, maka orang yang memggali sumur itu akan terus mendapatkan pahalanya sekalipun ia telah berada di kuburnya.

Contoh yang lain, seperti membangun masjid, membangun RS, madrasah atau ponpes, atau bersedekah dengan membagikan mushaf, dan sedekah jariyah lainnya.

Yang kedua ialah, Ilmu yang bermanfaat. Maka orang yang mengajarkan ilmu kepada suatu kaum, menasehati mereka, membimbing mereka, atau menyusun kitab, atau ikut andil dalam mencetak kitab, atau membagikan kitab dengan cuma cuma, atau ikut andil dalam menyebarkan ilmu yang bermanfaat, maka pahalanya akan terus mengalir sampaipun ketika ia telah wafat.

Yang ketiga adalah, anak yang saleh. Kalimat walad, mencakup anak laki laki dan perempuan. Jika seorang bapak mendidik anak-anak nya, atau seorang ibu mendidik anak-anak nya dengan pendidikan yang baik, maka semua amalan mereka yang baik akan menjadi pemberat timbangan kebaikan bagi yang mendidiknya. Demikian pula anak yang saleh, itu biasanya mendoakan kebaikan untuk bapak dsn Ibunya, sehingga pahala kedua orangtuanya dan karunia untuk kedua orangtuanya terus ada di sisi Allah Subhanahu wataala.

©©©©©©©©©©

Penjelasan Al Ustadz Agus Suaidi Hafizhahullah

Dalam hadits ini Nabi menjelaskan kepada kita tentang amalan yang pahalanya terus mengalir walaupun orang nya telah tiada, dalam hadits ini disebutkan 3 perkara yang nantinya akan berkembang sebagai cabang cabangnya.

  1. Sedekah jariyah, maka semua yang dianggap sebagai sedekah jariyah, para ulama menjelaskan sedekah jariyah pada saat ini, itu seperti wakaf, bangun masjid, ikut andil dalam pembangunan madrasah atau ponpes, atau RS, atau wakaf mushaf, ikut andil dalam mencetak buku agama yang bermanfaat, semuanya masuk ke dalam sedekah jariyah.

  2. Ilmu yang bermanfaat, ini khusus terkait dengan keilmuan. Jadi orang yang mengajar, menyusun kitab, atau ikut terjun dalam bidang tarbiyah, juga yang menyiapkan majelis taklim, yang mengusahakan adanya taklim, yang mensukseskan kegiatan taklim dan lain lain, itu masuk ke dalam hal ini. Sehingga para pengurus di berbagai macam bidang pendidikan terkhusus di pondok pesantren, itu diharapkan mendapat keutamaan ini.

  3. Anak saleh, baik laki laki atau perempuan. Maka kedua orangtuanya akan mendapat pahala karena mendidik mereka, atau membiayai pendidikan mereka, atau mendoakan agar mereka bisa menjadi anak yang pintar dan saleh, maka usaha mereka agar anak nya menjadi saleh, itu berpahala, dan barakah. Maka ini semua akan didapat oleh orang tua yang memiliki anak saleh, dan wafat dalam keadaan muslim, mukmin.

Wallahu a'lam bish shawaab

7 months ago

Hadits ketiga puluh delapan.

عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال: كام أكثر دعوة يدعو بها النبي ﷺ :((اللهم آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار)) متفق عليه

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu beliau berkata, Doa yang paling sering dibaca Nabi Shallallahu alaihi wasallam adalah: (( Ya Allah berikanlah kepada kami kebaikan di dunia, dan berikan kepada kami kebaikan di akherat, dan jagalah kami dari azab neraka))
Muttafaqun alaih.

Penjelasan

Berdoa itu termasuk amal saleh yang paling besar. Dan itu merupakan bukti mengagungkan Allah, mentauhidkan Allah, dan itu menjadi sebab rahmat, ampunan dan ridhanya Allah. Dan menjadi sebab kecintaan Allah, dan Allah menerima amalnya dan memberikan karunia Nya.

Nabi Shallallahu alaihi wasallam sering berdoa, dan doa beliau banyak termaktub dalam Kutubus sittah, yakni:
1. Shahih Bukhari
2. Shahih Muslim
3. Sunan Abi Dawud
4. Sunan At Tirmidzi
5. Sunan An Nasai
6. Sunan Ibnu Majah

Walaupun do'a do'a Nabi itu banyak, namun yang paling sering beliau baca adalah do'a ini,

اللهم آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

"Ya Allah berikanlah kepada kami kebaikan dunia dan akherat, dan jagalah kami dari azab neraka".

Mengapa demikian? Karena ini merupakan doa yang agung yang disebut di dalam Al Qur'an, dan mencakup kebaikan dunia dan akherat.

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa'di Rahimahullah berkata,

Kebaikan dunia yang dimaksud, meliputi segala hal baik bagi manusia, seperti rezeki yang halal dan berlimpah, pasangan hidup yang salihah, anak yang membuat hati bahagia, kenyamanan dan kebahagiaan, ilmu yang bermanfaat, amal yang baik, dan hal-hal yang diinginkan lainnya.

Adapun kebaikan Akhirat, itu meliputi selamat dari hukuman alam kubur, di hari kiamat, dan neraka, mendapat Ridha dari Allah, mendapat keberuntungan dengan nikmat yang kekal, dan bisa dekat dengan Allah yang maha pengasih.

Maka doa ini dianggap sebagai doa yang paling mencakup hajat manusia, dan yang paling layak untuk diutamakan, oleh sebab itu Nabi Shallallahu alaihi wasallam memperbanyak doa ini dan menganjurkan untuk memperbanyak doa tersebut.

©©©©©©©©©©

Penjelasan Al Ustadz Agus Suaidi Hafizhahullah

Hadits ini menunjukkan kepada kita bahwa doa itu adalah senjatanya orang yang beriman.

Juga, berdoa kepada Allah itu dianggap amal saleh yang sangat agung, karena beberapa alasan,

  1. Adanya unsur pengagungan terhadap Allah
  2. Membuktikan tauhid orang yang berdoa
  3. Doa ini menjadi sebab datangnya Rahmat Allah, pengampunan Allah, dan Ridha Allah juga kecintaan Allah, dan menjadi sebab terpenuhinya hajat hamba tadi.

Kemudian, Nabi Shallallahu alaihi wasallam beliau mengajarkan kepada kita semua banyak sekali do'a. Dan doa doa beliau tersebar di berbagai kitab sunnah, terkhusus kutubussittah, disana disebutkan do'a do'a Nabi Shallallahu alaihi wasallam ketika masih hidup.

Dan dari sekian banyak doa, yang paling sering dibaca adalah doa yang disebutkan dalam hadits ini,

اللهم آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

Mengapa do'a ini sering dibaca Nabi?

  1. Karena do'a ini disebutkan di dalam Al Qur'an
  2. Doa ini mencakup kebaikan dunia dan akherat.

Sehingga apapun yang kita inginkan di dunia, juga apapun yang dinginkan di akherat, itu sudah cukup terwakili dengan doa ini.

Maka perbanyaklah berdoa. Sebab, Allah mencintai hamba yang selalu berdoa kepada Nya, dan Allah murka kepada hamba yang enggan berdoa kepadaNya.

Wallahu a'lam bish shawaab

7 months ago

Hadits ketigapuluh tujuh

عن عمرو بن العاص رضي الله عنه قال ، سألت النبي ﷺ: أي الناس أحب إليك؟ قال: (عائشة)، قلت: من الرجال؟ قال (أبوها)، قلت: ثم من؟ قال:(ثم عمر). متفق عليه

Dari Amr bin Al Ash Radhiyallahu Anhu beliau berkata:
Aku bertanya kepada Nabi Shallallahu alaihi wasallam, siapa manusia yang paling engkau cintai? Beliau menjawab: (Aisyah), aku tanya lagi: kalau dari kalangan laki laki? Beliau menjawab: (bapaknya), kemudian siapa lagi? Beliau menjawab: (kemudian Umar).
Muttafaq alaih.

Penjelasan:

Sahabat yang mulia, Amr bin Al Ash Radhiyallahu Anhu, merupakan sahabat Nabi yang dipandang sebagai kibar nya para sahabat dan yang paling masyhur diantara mereka.

Dalam hadits ini beliau menyebutkan untuk kita bahwa, ketika itu Beliau bertanya kepada Nabi tentang orang yang paling beliau cintai, maka Nabi Shallallahu alaihi wasallam menjawab bahwa orang yang paling dicintainya adalah istri beliau, Aisyah Radhiyallahu Anha.

Kemudian Amr bertanya lagi, siapa yang paling engkau cintai dari kalangan laki-laki? Beliaupun menjawab: "bapaknya", yakni bapaknya Aisyah Radhiyallahu Anha, yaitu Abu Bakr Ash Shiddiq Radhiyallahu Anhu.

Kemudian Amr bertanya lagi, kemudian siapa lagi wahai Rasulullah? Beliaupun menjawab: Umar bin Khattab Radhiyallahu Anhu.

Ini merupakan keistimewaan yang sangat besar sekali untuk tiga sahabat yang mulia ini: Aisyah, Abu Bakr, Umar, mereka dinobatkan sebagai orang yang paling dicintai oleh Nabi Shallallahu alaihi wasallam.

Perlu diketahui, bahwa Ahlussunah wal jama'ah berpendapat, bahwa empat Khalifah merupakan sahabat yang paling mulia, dan urutan kemuliaannya seperti urutan kekhalifahan nya. Yang paling mulia adalah Abu Bakr Ash Shiddiq, kemudian Umar bin Khattab, yang ketiga adalah Utsman bin Affan, dan yang keempat adalah, Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhum ajma'in.

Mereka mereka itulah umat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam yang paling mulia secara mutlak. Maka kewajiban kita atas mereka dan juga terhadap sahabat yang lain, ialah mencintai, menghormati, memuliakan dan meridhoi mereka semuanya, semoga Allah Subhanahu wataala meridhoi mereka.

©©©©©©©©©

Penjelasan Al Ustadz Agus Suaidi Hafizhahullah

Dalam hadits ini dijelaskan kepada kita tentang orang yang paling dicintai oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, mereka itu adalah
Aisyah istri beliau, Abu Bakr mertua beliau, dan Umar bin Khattab pun mertua beliau, Radhiyallahu Anhum.

Kemudian, dari sini Ahlussunah wal jama'ah menetapkan berdasarkan nash yang ada, bahwa sahabat yang paling mulia adalah empat Khulafaur Rasyidin:
1. Abu Bakr Ash Shiddiq
2. Umar bin Khattab
3. Utsman bin Affan
4. Ali bin Abi Thalib
Radhiyallahu Anhum ajmain.

Hal ini untuk menjelaskan kepada umat islam, bahwa keyakinan Syi'ah yang menempatkan Ali bin Abi Thalib dalam urutan yang pertama itu menyelisihi sunnah dan tidak benar.

Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu memang memiliki banyak keutamaan baik secara umum ataupun khusus, akan tetapi urutan yang disebutkan tadi adalah yang disepakati oleh para sahabat, berdasarkan nash yang ada. Ketika mereka masih hidup sering mendengar rasul menyebut urutan urutan tersebut.

Sehingga tidak benar, jika urutan yang pertama ditempati oleh Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu.

Dalam hadits ini pula disebabkan z bahwa yang paling dicintai adalah Aisyah istri beliau, yakni setelah Khadijah Radhiyallahu Anha. Karena saat beliau ditanya ini, Khadijah telah wafat.

Dala hadits ini juga ada pesan penting untuk kita semua dalam menyikapi para sahabat Radhiyallahu Anhum. AhlusSunnah meyakini wajib bagi kita semua untuk mencintai sahabat, menghormati sahabat, memuliakan sahabat dan meridhoi sahabat, tidak mencaci maki satupun dari mereka, sebab Allah meridhoi mereka, dan mereka dinobatkan sebagai sebaik baik umat ini, barangsiapa yang mencaci maki sahabat, atau merendahkan martabat sahabat, atau bahkan nauzubillah mengkafirkan satu atau beberapa sahabat, maka dia telah menyimpang dari sunnah yang benar.

Wallahu a'lam bish shawaab

7 months ago

Hadits ketiga puluh enam

عن البراء بن عازب رضي الله عنه قال: كان رسول الله ﷺ أحسن الناس وجها وأحسنهم خلقا، ليس بالطويل البائن ولا بالقصير. متفق عليه

Dari Al Barra bin Azib Radhiyallahu Anhu beliau berkata, "Rasulullah shalallahu alaihi wasallam itu adalah manusia yang paling tampan wajahnya, paling bagus tubuhnya, tidak terlalu tinggi, dan tidak terlalu pendek". Muttafaqun alaih

Penjelasan:

Nabi Shallallahu alaihi wasallam itu adalah manusia yang paling baik akhlaknya, oleh sebab itu Allah Subhanahu wataala berfirman dalam surat Al Qalam ayat 4,

(وإنك لعلى خلق عظيم)

"Dan sungguh engkau Wahai Muhammad, di atas akhlak yang agung".

Disamping Beliau memilki akhlak yang baik, beliaupun memiliki perawakan tubuh yang ideal, oleh sebab itu Al Barra bin Azib berkomentar,

كان رسول الله ﷺ أحسن الناس وجها وأحسنهم خلقا

"Rasulullah shalallahu alaihi wasallam itu adalah manusia yang paling tampan wajahnya, dan yang paling ideal tubuhnya"

Nabi Shallallahu alaihi wasallam itu memiliki tinggi badan yang ideal, tidak terlalu tinggi, tidak terlalu pendek.

Dalam sebuah riwayat disebutkan, bahwa Al Barra bin Azib berkata:

كان ﷺ مربوعا، بعيد ما بين المنكبين، له شعر يبلغ شحمة أذنيه، رأيته في حلة حمراء، لم ار شيئا أحسن منه

Nabi Shallallahu alaihi wasallam itu memiliki dada yang bidang, kedua bahunya itu lebar, beliau memiliki rambut hingga melewati kedua telinganya, aku melihat beliau mengenakan pakaian merah, dan aku belum pernah melihat yang lebih tampan dari beliau.

Al Imam Al Bukhari dan Muslim, meriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, beliau berkata,

كان رسول الله ﷺ أزهر اللون

"Rasulullah shalallahu alaihi wasallam itu memiliki warna kulit yang cerah"

Yakni, warna kulit beliau itu putih bersih kemerah merahan.

Dikatakan pula oleh Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu,

كان ﷺأبيض كأنما صيغ من فضة

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam itu memiliki warna kulit yang putih seolah olah dibentuk dari perak.

Jabir bin samurah Radhiyallahu Anhu berkata,

رأيت رسول الله ﷺ في ليلة اضحيان -يعني في ليلة مقمرة مضيئة- فجعلت أنظر إليه وإلى القمر، فلهو عندي أحسن من القمر

Aku pernah melihat Rasulullah shalallahu alaihi wasallam di malam purnama, -yakni pada malam dimana cahaya bulan benar benar terang- lalu aku melihat Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, dan aku melihat rembulan, sungguh menurutku Rasulullah lebih indah daripada rembulan.

Semoga shalawat dari Allah subhanahu wataala atas beliau, juga atas keluarga dan sahabatnya, serta salam sejahtera untuk beliau.

©©%©©©©©

Penjelasan Al Ustadz Agus Suaidi Hafizhahullah

Dalam hadits ini dijelaskan oleh para sahabat yang menjadi saksi tentang Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, bahwa beliau adalah manusia yang memiliki akhlak terbaik dan perawakan tubuh yang terbaik.

Ini merupakan nikmat dan karunia besar, memiliki akhlak luhur, dan perawakan tubuh ideal.

Beliau rasul shalallahu alaihi wasallam, memiliki tinggi yang ideal, dadanya bidang sehingga terlihat gagah, memiliki kulit yang putih bersih, kemerah merahan, saking bagus dan idealnya perawakan Rasulullah, sampai diungkapkan oleh Jabir bin samurah, bahwa beliau lebih indah dibanding purnama. Shallallahu alaihi wasallama tasliman katsiraa.

Intinya, kalau kita diberi oleh Allah fisik yang bagus, maka sempurnakanlah itu semua dengan memperbaiki kualitas agama dan akhlak mulia. Maka orang yang semacam ini, adalah orang yang mendapat karunia yang besar dari Allah.

Ataupun setidaknya, jika Allah takdirkan tubuh atau wajah kita kurang ideal, maka tutupilah kekurangan tersebut dengan iman dan takwa juga akhlak yang luhur, sehingga wajah kita akan memancarkan sinar, sebab iman, takwa dan akhlak yang luhur.

Dan Allah telah berjanji, bagi siapa yang memasuki surga-Nya, maka Allah akan jadikan seluruh tubuhnya akan dibuat sempurna. Semoga Allah menjadikan kita termasuk ahlul Jannah. Aamiin

Wallahu a'lam bish shawaab

7 months ago

Hadits ketiga puluh lima

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: ((ما عاب النبي ﷺ طعاما قط، إن اشتهاه أكله، وإلا تركه)) متفق عليه

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, beliau berkata, Nabi Shallallahu alaihi wasallam tidak pernah mencacati makanan sama sekali, bila beliau suka beliau makan, jika beliau tidak suka beliau tinggalkan."

Penjelasan

Nabi Shallallahu alaihi wasallam adalah orang yang memiliki akhlak yang mulia. Diantara contoh kemuliaan akhlak nya adalah, beliau menyukai kalimat kalimat yang baik, dan tidak suka terhadap kalimat kalimat yang jelek.

Dalam hadits ini disebutkan salah satu adab nabi, ketika disuguhkan kepada beliau makanan, beliau tidak pernah mencacati makanan itu sama sekali. Beliau tidak pernah berkomentar semisal, "Makanan ini dingin sekali", atau "Makanan ini kualitas rendahan, kurang enak, kurang mateng, kurang garem" atau celaan celaan lainnya. Bahkan kebiasaan beliau adalah, jika beliau suka beliau akan makan, namun jika beliau tidak suka beliau tinggalkan, tidak dicela.

Maka wajib bagi kita untuk meneladani Nabi Shallallahu alaihi wasallam, kita tidak boleh mencela makanan sama sekali, bahkan kita harus memuji Allah dan mensyukuri nikmat nikmat Allah, kita hanya berkata dengan ucapan yang baik, dan tidak berkata kecuali dengan perkataan yang baik.

©©©©©©

Penjelasan Al Ustadz Agus Suaidi Hafizhahullah

Hadits ini cukup jelas, menjelaskan adab terhadap makanan. Ketahuilah apa yang kita makan dan minum merupakan kenikmatan dari Allah yang wajib kita syukuri. Ditempat lain banyak saudara kita yang kekurangan makanan dan minuman, maka syukurilah apa yang kita dapatkan dari makanan dan minuman, jangan dikufuri, semoga dengan itu Allah tambahkan nikmatnya kepada kita semua.

Kemudian, jangan sekali kali kita mengomentari makanan atau mencaci makanan. Terkecuali jika untuk penilaian penyajian, atau saran untuk yang memasak, maka itu tidak mengapa.

Wallahu a'lam bish shawaab

7 months ago

Hadits ketiga puluh empat

عن عبد الله بن عنر رضي الله عنه قال قال رسول الله ﷺ: ((إن الله ينهاكم أن تحلفوا بآبائكم، من كان حالفا فاليحلف بالله أو ليصمت)) متفق عليه

Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: "Sesungguhnya Allah melarang kalian untuk bersumpah dengan nenek moyang kalian. Barangsiapa yang bersumpah, hendaklah dia bersumpah dengan nama Allah atau diam." (Muttafaqun 'alaih)

Penjelasan:

Dahulu para sahabat Radhiyallahu Anhum di masa awal awal islam mereka masih terbiasa bersumpah dengan selain nama Allah, karena masih terpengaruh dengan kebiasaan mereka di masa jahiliah. Ada yang bersumpah dengan nama bapaknya, atau ibunya, atau dengan kemuliaan, atau bersumpah dengan amanahnya, dan yang semisalnya.

Maka Nabi Shallallahu alaihi wasallam pun melarang untuk bersumpah dengan selain nama Allah. Saat itu sahabat Umar bin Khattab Radhiyallahu Anhu mendengar larangan ini, maka beliau melaksanakan perintah itu sesegera mungkin, tidak lagi terucap dari lisan beliau sumpah dengan selain nama Allah selama nya.

Abdullah bin Umar setelah meriwayatkan hadits ini, mengatakan, bahwa Umar bin Khattab Radhiyallahu Anhu berkata: demi Allah aku tidak akan bersumpah dengan selain nama Allah, sejak aku mendengar Nabi Shallallahu alaihi wasallam melarang hal itu.

Maka wajib bagi seorang muslim untuk melaksanakan perintah Allah dengan kemantapan hati dan tekad yang bulat, tanpa ragu dan tanpa ditunda tunda dan tanpa kelemahan.

Diantara bentuk sumpah dengan selain nama Allah pada zaman ini, ucapan sebagian masyarakat: Demi hidupmu, atau, demi Nabi, atau demi Ka'bah. Semua itu termasuk dalam sumpah yang diharamkan bahkan termasuk kesyirikan.

Pernah suatu ketika Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhu mendengar ada seorang laki laki yang berkata: "tidak, demi Ka'bah", maka Abdullah bin Umar berkata kepadanya, "Janganlah engkau bersumpah dengan selain nama Allah, sungguh aku mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: barangsiapa yang bersumpah dengan selain nama Allah, maka dia telah kafir atau musyrik"

Hadits ini diriwayatkan oleh Al Imam Ahmad, abu dawud, dan at tirmidzi, dan beliau berkata hadits ini hasan, dan disahihkan oleh Al Albani Rahimahullah.

©©©©©©©©©©

Penjelasan Al Ustadz Agus Suaidi Hafizhahullah

Dalam hadits ini dijelaskan kepada kita tentang adab adab dalam bersumpah.

Yang pertama, bagi seorang hamba wajib untuk bersumpah dengan nama atau sifat Allah.

Yang kedua, haram bahkan termasuk kesyirikan, bersumpah dengan selain nama Allah.

Hal ini hanya berlaku untuk hamba, adapun untuk Allah, maka itu tidak berlaku. Allah berhak untuk bersumpah dengan makhluk-Nya, bersumpah dengan waktu dhuha, dengan matahari dan bulan, atau yang lainnya dari makhluk makhluk Allah yang luar biasa.

Kemudian dari hadits ini kita bisa ketahui, bahwa orang jahiliah mereka biasa bersumpah dengan nama bapak bapak mereka atau ibu ibu mereka. Mungkin saat itu posisi bapak dan ibu tinggi, sehingga mereka pakai untuk bersumpah.

Juga diantara faedah yang kita bisa petik dari pembahasan kali ini adalah, menegur jika ada orang yang bersumpah dengan selain nama Allah, sebagaimana yang dilakukan oleh Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhu.

Wallahu a'lam bish shawaab

7 months ago

Hadits ketigapuluh tiga

عن عبد الله بن عمر رضي الله عنه قال قال رسول الله ﷺ: (( ما حق امرئ مسلم له شيء يوصي به يبيت ليلتين إلا ووصيته مكتوبة عنده)) متفق عليه

Dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhu, beliau berkata Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda,

"Tidaklah seorang muslim memiliki sesuatu yang hendak diwasiatkan, maka dia bermalam dua malam kecuali wasiatnya sudah tertulis di sisi nya." (Muttafaqun 'alaih)

Penjelasan:

Hadits ini menunjukkan disyariatkan bagi orang yang memiliki sesuatu yang harus di wasiatkan, untuk menulis wasiatnya.

Jika seseorang memiliki tanggungan hutang, atau ada zakat yang belum dikeluarkan, atau memiliki tugas amanah, atau ada barang titipan, atau hak hak lainnya, maka saat itu wajib baginya untuk menulis wasiat.

Adapun jika tidak ada hak yang harus ditunaikan, maka dia tidak berkewajiban untuk berwasiat, namun tetap dianjurkan untuk dia berwasiat, seperti ketika ia ingin berwasiat sepertiga hartanya atau lebih sedikit dari itu untuk dinfakkan di jalan jalan kebaikan.

Termasuk yang perlu diingatkan disini bahwa wasiat itu mencakup perkara perkara yang kecil, seperti ada orang yang berhutang dengan hutang yang sedikit, atau membeli barang dagangan kemudian niat untuk melunasinya nanti, atau keadaan keadaan lain yang terus berulang dalam kehidupan manusia sehari hari.

Termasuk yang perlu diperhatikan bahwa untuk berwasiat tidak ada lafazh tertentu dari syariat. Orang yang berwasiat cukup menulis apa yang ingin ia wasiatkan, dengan cara yang jelas dan bisa difahami. Baik ditulis di atas kertas, atau bisa juga di ketik dalam sebuah pesan email, ataupun pesan melalui handphone, ataupun dengan pesan suara, semua itu bagus dan semua itu mencukupi In Syaa Allah.

®®®®®®®®®®

Penjelasan Al Ustadz Agus Suaidi Hafizhahullah

Hadits ini menjelaskan kepada kita tentang wasiat berupa harta atau yang semisalnya dari tanggungan yang harus ditunaikan.

Seorang muslim harus mengetahui, bahwa menulis wasiat itu, ada yang hukumnya wajib, dan ada yg sunnah.

Yang hukum nya wajib adalah, menulis wasiat terkait hak hak atau tanggungan yang harus ditunaikan kepada orang lain baik berupa hutang, amanah, atau pinjaman. Maka ketika dia merasa akan meninggal dunia, atau merasa khawatir kepikunan menimpanya, maka wajib baginya untuk berwasiat, sehingga sewaktu waktu ketika ia wafat, keluarganya bisa menunaikan hak hak tadi.

Ada juga wasiat yang hukumnya sunnah, dari perkara perkara sunnah. Semisal ketika seseorang ingin sedekah, namun belum sempat menyalurkan kepada yang berhak atau lembaga lembaga pendidikan yang ingin diberi bantuan itu dengan sepertiga hartanya, kemudian ketika dia merasa bahwa ia akan wafat, dan tetap ingin bersedekah, maka hendaknya ia tulis wasiat tersebut agar bisa disedekahkan oleh keluarganya.

Kemudian, apakah wasiat ini harus dengan bentuk tulisan? Maka jawabannya tidak, boleh ditulis di atas kertas, atau diketik melalui email WhatsApp ataupun sms, bisa juga dengan pesan suara, asalkan jelas dan bisa difahami.

Wallahu a'lam bish shawaab

7 months ago

Yang ketiga, Menjawab salam. Maka ini adalah salah satu yang perlu diperhatikan, terlebih ketika kita duduk di pinggir jalan, banyak orang yang akan lewat dan mungkin mengucapkan salam, maka kita wajib menjawab salam salam tersebut, apabila kita tidak mampu menjawabnya lebih baik tidak nongkrong di jalan.

Yang keempat, memerintahkan yang makruf, dan melarang dari yang munkar. Ini juga lebih berat lagi, semisal ada perempuan yang lewat dengan pakaian yang minim, maka orang orang yang nongkrong itu harus amar makruf nahi munkar, namun itu akan sulit dilakukan. Maka lebih baik untuk tidak nongkrong di jalan.

Sehingga empat hak jalan ini, kalau benar benar diamalkan, maka seakan akan kita ini menjadi pendakwah di pinggir jalan. Dan ini akan sulit.

Wallahu a'lam bish shawaab

7 months ago

Hadits ketiga puluh dua

عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال قال رسول الله ﷺ: (( اعطوا الطريق حقه)) قالوا: وما حقه؟ قال: (( غض البصر و كف الأذي ورد السلام والأمر بالمعروف والنهي عن المنكر)) متفق عليه

Dari Abu Sa'id Al Khudri Radhiyallahu Anhu, beliau berkata, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:

"Berilah kepada jalan, hak nya" para sahabat bertanya: apa itu hak jalan?
Beliau bersabda: "Menundukkan pandangan, mencegah gangguan, menjawab salam, dan memerintahkan kepada yang makruf, serta melarang dari yang munkar." Muttafaqun alaih

Penjelasan:

Masyarakat pada zaman Nabi Shallallahu alaihi wasallam, mereka terbiasa duduk duduk di pinggir jalan, mereka berkumpul untuk berbincang, dan bercengkrama satu sama lain.

Maka Nabi Shallallahu alaihi wasallam menegur mereka, "Janganlah kalian duduk di pinggir pinggir jalan", maka para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, kami memang mau tidak mau, harus duduk di pinggir jalan ini". Yakni kami sangat membutuhkan itu. Maka Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda: " kalau begitu, berilah jalan hak nya". Mereka bertanya, "apa itu hak jalan?", maka Nabi pun mengabarkan 4 hak jalan yang dimaksud,

Yang pertama Harus menundukkan pandangan. Maka barangsiapa yang duduk duduk di jalan, kemudian dia melihat ada pintu rumah orang yang terbuka, maka jangan dilihat. Begitupula bila ada seorang wanita yang berjalan di jalan, hendaknya ia mendudukkan pandangannya. Hal ini selaras dengan firman Allah dalam surat An Nur ayat 30,

(قل للمؤمنين يغضوا من أبصارهم)

"Katakanlah kepada kaum mukminin, agar mereka menundukkan pandangan mereka."

Yang kedua adalah mencegah gangguan, yakni agar jangan sampai mempersempit jalan, tidak melempar di jalan sesuatu yang bisa mengganggu orang lain, baik berupa barang barang yang tidak terpakai, atau kotoran kotoran atau hal lain.

Yang ketiga adalah menjawab salam. Jika ada seseorang yang menyampaikan salam, maka wajib bagi yang duduk duduk di jalan untuk menjawab salam. Sebab menyampaikan salam itu hukumnya sunnah, namun menjawab salam itu hukumnya wajib, sebagaimana firman Allah Subhanahu wataala,

(وإذا حييتم بتحية فحيوا بأحسن منها أو ردوها)
"Jika kalian diberi salam penghormatan, maka balaslah dengan yang lebih baik atau yang serupa" An Nisa 86

Yang keempat adalah amar makruf nahi munkar. Sungguh Allah taala memuji orang orang yang beriman, sebab mereka memerintahkan kepada kebaikan dan melarang dari kejelekan, Allah berfirman:

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ أُولَٰئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ﴾
[ التوبة: 71]

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka memerintahkan untuk (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. [Taubah: 71]

©©©©©©©©©©©©

Penjelasan Al Ustadz Agus Suaidi Hafizhahullah

Hadits ini cukup jelas bagi kita semua, bahwa nongkrong di pinggir jalan itu sebaiknya dihindari. Kecuali jika kita mampu memenuhi empat hak jalan yang disebutkan dalam hadits ini,

Yang pertama, Menundukkan pandangan, dan ini sulit. Sebab biasanya orang yang nongkrong di pinggir jalan itu tujuannya untuk melihat lihat orang yang lewat, dan jika tujuannya seperti ini, maka bahaya.

Hak yang kedua, adalah mencegah gangguan, tidak boleh menganggu orang lewat, menghadang orang lewat. Tidak boleh membuang sampah sembarangan, tidak boleh membuang barang sembarangan dijalan. Biasanya orang yang nongkrong di jalan sering melakukan keisengan keisengan, seperti melempari batu, kotoran, atau bahkan petasan. Maka jika tidak bisa memenuhi syarat atau hak ini, lebih baik untuk tidak nongkrong di pinggir jalan.

7 months ago

Hadits ketigapuluh satu

عن أبي هريرة ، قال : قال رسول الله ﷺ : «حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتَّ: إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلَّمْ عَلَيْهِ، وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ، وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ، وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ الله فَشَمِّنْهُ، وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ، وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبَعْه.

رواه مسلم.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, beliau berkata, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:
" Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada enam: ¹. Jika kamu berjumpa dengannya maka ucapkanlah salam kepadanya. ². Jika dia mengundangmu walimah, maka penuhi undangannya. ³. Jika dia meminta nasehat kepadamu, berilah ia nasehat. ⁴. Jika ia bersin kemudian mengucapkan Alhamdulillah, maka ucapkan tasymit untuknya (yarhamukallah). ⁵. Jika ia sakit maka jenguklah. ⁶. Dan jika ia wafat, maka antarlah ke kubur nya."

Hadits Riwayat muslim

Penjelasan:

Muslim atas muslim yang lain memiliki hak yang harus dipenuhi, diantara hak hak yang terpenting adalah enam yang disebutkan dalam hadits ini:

Hak yang pertama: adalah salam. Jika engkau berjumpa dengan saudaramu, maka ucapkanlah salam. Dan jika ia mengucapkan salam kepadamu, maka jawablah salamnya.

Hak yang kedua: memenuhi undangan. Jika saudaramu mengundang mu maka penuhilah undangannya. Terlebih jika ia mengundangmu dalam acara walimatul urs nya, karena memenuhi undangan walimatul urs (pernikahan), ini lebih penting dan wajib.

Hak yang ketiga: adalah Nasehat. Jika saudaramu meminta mu untuk memberi nasehat dan arahan sesuatu kepadanya, maka sampaikan kepadanya apa yang ia inginkan dengan niat menasehati dengan penuh kejujuran dan keikhlasan.

Hak yang keempat: adalah Tasymit. Jika saudaramu bersin lalu mengucapkan Alhamdulillah, maka ucapkan tasymit untuknya, yakni ucapkan kepadanya, yarhamukallah. Dan jika kamu berkata kepadanya Yarhamukallah, maka hendaknya ia mengucapkan yahdikumullah.

Hak yang kelima: ialah menjenguk. Maka jika saudaramu sakit maka jenguklah ia, ketahuilah kunjungan mu itu sangat besar pengaruh pada jiwanya, dan memiliki pahala yang mulia di sisi Allah subhanahu wata'ala.

Hak yang keenam: mengiringi jenazahnya. Sungguh hak muslim atas muslim yang lain masih terus berlaku hingga wafatnya. Jika ia wafat maka iringilah jenazahnya, pergilah untuk menyalati jenazahnya, dan iringi ia ke kuburan untuk menguburkannya. Dan ini semua adalah kebaikan yang besar, padanya ada doa kebaikan untuk orang yang wafat, dan akan mendapatkan pahala yang besar bagi yang hidup.

✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓

Penjelasan Al Ustadz Agus Suaidi Hafizhahullah

Hadits ini Nabi Shallallahu alaihi wasallam menjelaskan kepada kita tentang hak muslim atas muslim yang lain, disebutkan ada enam, namun ini bukan pembatasan. Dalam riwayat lain disebutkan hak hak lainnya yang tidak disebutkan pada hadits ini.

Enam hak tersebut adalah,

  1. Mengucapkan salam
  2. Memenuhi undangan
  3. Memberi nasehat ketika diminta
  4. Membaca tasymit bagi saudaranya yang bersin yang mengucapkan Alhamdulillah
  5. Menjenguk ketika saudaranya sakit
  6. Mengantarkan jenazah ke kuburan ketika meninggal dunia

Dan masih banyak hal hal lain yang apabila setiap muslim melaksanakan dan memenuhi nya, maka akan tercipta ukhuwah islamiah yang kuat diantara sesama mereka.

Wallahu a'lam bish shawaab

We recommend to visit

Pemburu yang diburu.

Last updated 2 months, 1 week ago

Memaparkan maklumat awal dan kemaskini terkini berkaitan kemalangan, bencana, jenayah dan isu-isu semasa dalam dan luar negara setiap hari.

Last updated 5 days, 18 hours ago

Rakyat Malaysia tunggal di Palestin. Berkongsi kehidupan seharian di Gaza.

Last updated 11 hours ago