??? Kami memberikan waktu 24 jam kepada Israel - kaum nasionalis Turki

? Sekutu utama Erdogan di parlemen, ketua partai nasionalis Turki MHP Devlet Bahçeli:

“Serangan brutal yang sudah mencapai tingkat genosida sudah melampaui batas toleransi. Pada 17 Oktober, rumah sakit tersebut dibom. Sayangnya, warga Palestina yang tidak bersalah berlumuran darah. Serangan Israel telah menewaskan 352 warga Palestina dalam 24 jam terakhir. Sejak 7 Oktober, 4.385 saudara kita di Palestina telah terbunuh. Sekitar 1.756 anak-anak dan hampir 1.000 perempuan dibunuh secara brutal.

Komunitas internasional menyaksikan pembunuhan berantai dan terus menerus di Jalur Gaza seperti film horor. Tidak ada suara, tidak ada reaksi. PBB bahkan memblokir gencatan senjata sementara karena veto AS. >Pengakuan atas negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, yang ibu kotanya adalah Yerusalem Timur dan yang integritas geografisnya terjamin dalam perbatasan tahun 1967, adalah satu-satunya jalan keluar dari kegelapan saat ini. Usulan penjamin Turki untuk membuka kebuntuan antara Israel dan Palestina merupakan inisiatif yang sangat rasional, tepat dan strategis.

Sebagai salah satu pihak dalam gerakan nasional, seruan kami adalah: jika gencatan senjata tidak dapat dicapai dalam waktu 24 jam sejak hari ini, jika serangan tidak berhenti, jika bom dijatuhkan terhadap kaum tertindas, saya secara terbuka menyatakan kepada rakyat saya bahwa Turki harus segera melakukan intervensi. dan melakukan segala sesuatu yang diperlukan karena tanggung jawab historis, kemanusiaan dan agama. Warisan kami adalah memenuhi misi melindungi Gaza. Republik Turki siap menjadikan Gaza sebagai kota anak-anak bahagia dan kota Islam di mana saudara-saudari kita akan hidup damai dan aman, dan saya bersumpah kepada Tuhan bahwa mereka mampu melakukan hal ini. Presiden kami mendukung rakyat Turki dan seluruh umat beriman dalam perjuangan diplomatik mereka yang aktif dan beragam.”

? Media zionis:

Hamas ingin menciptakan konflik dan masalah antara imigran ilegal Yahudi dan pemerintah Netanyahu setelah mengumumkan ingin membebaskan dua tahanan perempuan, namun Israel menolak menerima mereka.