▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️

MENUMBUHKAN KASIH SAYANG DENGAN SENYUMAN

💬 Ibnu 'Uyainah rahimahullah mengatakan,

البشاشة مصيدة المودة، والبر شيء هين وجه طليق وكلام لين

❝ Senyuman adalah jerat-jerat cinta. Dan kebaikan itu sesuatu yang sangat mudah, cukup dengan wajah yang ceria serta ucapan yang lembut. ❞

📖 Kitab At-Tanwīr Syarhul Jāmi'us Shoghīr, hlm. 599, jilid 4, Cet. Maktabah Darussalam.

Senyuman dan keceriaan adalah hiasan dalam hubungan. Dengannya, ikatan hubungan suami istri akan terjalin erat, solidnya pertemanan akan semakin hebat, cinta dan kasih sayang fisabilillah akan semakin menguat. Semuanya itu akan terwujud dengan satu gestur sederhana; senyuman, dan wajah yang ceria.

Untukmu yang telah terbiasa tersenyum, teruslah menebarkan cinta dan kebaikan di antara saudara-saudaramu! Untukmu yang belum terbiasa tersenyum, teruslah berlatih, belajarlah tuk menebar benih-benih cinta dan kebaikan dengan senyumanmu!

📝 Terinspirasi dari nasihat Al\-Ustadz Abul Hasan hafizhahullah di Ma'had Tamaamul Minnah Bengle.

*🗒 13 Jumadil Akhir 1446 H
*✍🏻 Admin @CatatanThuwailib•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•#Senyum#Cinta#Akhlak 📲 CHANNEL TELEGRAM:
» @CatatanThuwailib »** https://t.me/CatatanThuwailib

▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️

ANTARA TULUS MENASIHATINYA ATAU HENDAK MEMBONGKAR AIB-AIBNYA

💬 Al-Imam Asy-Syafi'i rahimahullah mengatakan,

مَنْ وَعَظَ أَخَاهُ سِرًّا فَقَدْ نَصَحَهُ وَزَانَهُ، وَمَنْ وَعَظَهُ عَلَانِيَةً فَقَدْ فَضَحَهُ وَشَانَهُ.

❝ Barang siapa yang menasihati saudaranya secara sembunyi-sembunyi, maka sungguh ia benar-benar telah menasihatinya dan menjaga nama baiknya. Dan barang siapa yang menasihati saudaranya di hadapan publik, maka sungguh hakikatnya ia sedang membongkar kejelekan saudaranya dan menjatuhkan kehormatannya. ❞

📖 Kitab Al-Adabus Syar'iyyah, hlm. 287, jilid 1, Cet. 'Alimul Kutub.

📝 Catatan faedah dari ceramah Al\-Ustadz 'Abdurrahman Mubarak hafizhahullah di Ma'had Tamaamul Minnah Bengle, Malam Jum'at, 11 Jumadal Akhir 1446 H.

*✍🏻 Admin @CatatanThuwailib•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•#Nasihat#Tulus#Akhlak *📲 CHANNEL TELEGRAM:
» @CatatanThuwailib »** https://t.me/CatatanThuwailib

▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️

PERMATA NASIHAT ULAMA:NASIHAT UNTUK ANDA YANG GEMAR MENCELA DENGAN DALIH HANYA BERCANDA
❓ Samahatusy Syaikh 'Abdul 'Azīz bin Bāz rahimahullah pernah dimintai nasihatnya oleh seseorang,

أنا رجل كثير المزاح، وتصدر مني بعض الأحيان كلمات فيها جرح لبعض الإخوان دون قصد مني، أو بقصد، فما تنصحونني؟

❝ Aku adalah seseorang yang sering bergurau. Terkadang keluar dariku ucapan-ucapan yang berisi celaan terhadap sebagian saudara tanpa aku bermaksud seperti itu, atau dengan maksud seperti itu. Maka apakah yang anda nasihatkan kepadaku? ❞

💬 Asy-Syaikh 'Abdul 'Azīz bin Bāz rahimahullah menasihatkan,

ننصحك أولًا بقلة المزاح، عليك بالتقليل من المزاح، والنبي ﷺ كان يمزح لكنه قليل -عليه الصلاة والسلام- مزحه قليل، وكان يمزح، ولكن لا يقول إلا حقًا -عليه الصلاة والسلام- فعليك أن تحذر الإكثار من المزاح، فإنه ربما يفضي إلى شر،

❝ Yang pertama, kami nasihatkan kepada anda untuk mengurangi guyonan. Anda harus sedikit berguyon. Dahulu Nabi ﷺ memang pernah bercanda, akan tetapi sedikit, candaan beliau sedikit. Beliau pernah bercanda, namun beliau tidak berucap kecuali sesuatu yang benar 'alaihissholatuwassallam. Maka wajib bagi anda untuk waspada dari banyak berguyon. Karena kerapkali guyonan itu mengantarkan kepada kejelekan.

وإذا مزحت فاحذر أن تقول إلا حقًا، إياك أن تجرح أخاك، أو تؤذي أخاك بكلام يضره، أو تقول فيه خلاف الصواب.

Dan jika anda berguyon, maka waspadalah anda dari berucap selain kebenaran! Jika anda berguyon, hati-hatilah anda dari mencela saudara anda, atau anda mengganggu saudara anda dengan ucapan yang melukainya, atau anda berucap sesuatu yang menyelisihi kebenaran!

المقصود: أولًا: قلة المزاح، وهو الذي ينبغي.
ثانيًا: إذا مزحت لا تقل إلا حقًا، واحذر أن تقول الباطل.

Intinya, pertama; sedikit berguyon, dan itu yang semestinya. Kedua; jika anda berguyon maka jangan ucapkan kecuali kebenaran. Waspadalah anda dari ucapan batil! ❞

🌐 Fatāwā Al-Jāmi' Al-Kabīr Asy-Syaikh 'Abdul 'Azīz bin Bāz rahimahullah tercantum dalam situs resmi beliau.

📲 Link sumber:https://bit.ly/BenarDalamBercanda ✍🏻 Admin @CatatanThuwailib•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•
#Nasihat#Ulama#Muamalah 📲 CHANNEL TELEGRAM:
» @CatatanThuwailib »** https://t.me/CatatanThuwailib

▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️

KAMI MENCINTAI NABI ﷺ TANPA HARUS BERMAULID:APA KATA ULAMA MAZHAB MALIKI TENTANG MAULID NABI?? Disebutkan bahwa salah seorang ulama bermazhab Maliki, Al-Imam Tajuddin Al-Fakihany rahimahullah (wafat 734 H) sering kali ditanya tentang Maulid Nabi, maka beliau menjawab,

فقلت وبالله التوفيق: لا أعلم لهذا المولد أصلا في كتاب ولا سنة، ولا ينقل عمله عن أحد من علماء الأمة، الذين هم القدوة في الدين، المتمسكون بآثار المتقدمين؛ بل هو بدعة أحدثها البطالون، وشهوة نفس اغتنى بها الأكالون،

❝ Maka aku katakan wabillahitaufiq: Aku tidaklah mengetahui adanya dasar tentang Maulid ini dari Kitab (Al-Qur'an), tidak pula dari sunah (Nabi), tidak pula dinukilkan ilmunya dari salah seorang pun dari kalangan ulama umat ini, yang mana mereka adalah teladan dalam agama, serta berpegang teguh dengan jejak para pendahulu (yakni para sahabat Nabi -ed). Bahkan (maulid) itu adalah bid'ah yang diada-adakan para pengangguran dan (maulid) itu hanyalah keinginan hawa nafsu, yang dengannya orang-orang rakus merasa puas. ❞

? **Kitab Al-Maurid fii 'Amalil Maulid, hal. 7, Cet. Darul 'Ashimah.

✍? Admin @CatatanThuwailib•┈┈┈❁┈•✿❁?**❁✿•┈❁┈┈┈•

? Korektor:• al-Ustadz Zainal Arifin hafizhahullah#Maulid#Nabi#Bidah#Bantahan *? CHANNEL TELEGRAM:
» @CatatanThuwailib »* https://t.me/CatatanThuwailib

▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️

KAMI MENCINTAI NABI ﷺ TANPA HARUS BERMAULID:KESEPAKATAN PARA ULAMA TENTANG MAULID NABI ﷺ? Al-Imam Muhammad bin 'Ali Asy-Syaukany rahimahullah pernah menyampaikan,

المَولِد لَم أجِدُّ إلى الآن دَلِيلاً يَدُلُ عَلَى ثُبوتِهِ مِنَ كِتَابٍ، ولا سُنَّةٍ، ولا إجمَاعٍ، ولا قِيَّاسٍ، ولا إستِدلَالٍ، بَل أجمَعَ المُسلِمُون أنَّهُ لَم يُوجَد فِي عَصرِ خَير القُرونِ، ولا الَّذِينَ يَلونَهُم، ولا الَّذِينَ يَلونَهُم.

❝ Maulid (Nabi), tidak pernah aku dapati dalil hingga sekarang ini yang menunjukkan atas tetapnya (Maulid) dari Kitab (Al-Qur'an), sunah (petunjuk Nabi), ijmak (para ulama), qiyas, dan tidak pula dari istidlal (pengambilan dalil). Bahkan kaum muslimin (yakni para ulama) bersepakat bahwasanya Maulid tidak pernah didapati di masa terbaik (yakni masa sahabat Nabi -ed), tidak pula didapati pada masa setelahnya (yakni tabi'in -ed), dan tidak pula didapati pada masa setelahnya (yakni tabiut tabi'in -ed). ❞

? **Kitab Al-Fathur Rabbany min Fatawa Al-Imam Asy-Syaukany, hal. 1087, jilid 2, Cet. Maktabah Al-Jiil Jadiid.

✍? Admin @CatatanThuwailib•┈┈┈❁┈•✿❁?**❁✿•┈❁┈┈┈•

? Korektor:• al-Ustadz Zainal Arifin hafizhahullah#Maulid#Nabi#Bidah#Bantahan *? CHANNEL TELEGRAM:
» @CatatanThuwailib »* https://t.me/CatatanThuwailib

▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️

KAMI MENCINTAI NABI ﷺ TANPA HARUS BERMAULID:
JIKA BENAR-BENAR CINTA, TELADANI NABI SAJA!

? Al-Basyiir Al-Ibrohimy rahimahullah pernah menyampaikan,

أما الحبّ الصحيح لمحمّد - صلى الله عليه وسلم - فهو الذي يدع صاحبه عن البِدَع، ويحمله على الاقتداء الصحيح، كما كان السلف يحبّونه، فيُحيون سننه، ويذودون عن شريعته ودينه، مِن غير أن يقيموا له الموالد ويُنفقوا فيها الأموال الطائلة التي تفتقر المصالح العامة إلى القليل منها فلا تجده.

❝ Adapun cinta yang benar kepada Nabi Muhammad ﷺ ialah rasa cinta yang mampu menghalangi pemiliknya dari kebid'ahan dan membimbing pemiliknya untuk tetap di atas sikap yang benar dalam meneladani (Nabi). Sebagaimana dahulu para salaf mencintai Rasul. Maka mereka berupaya menghidupkan sunah-sunah beliau, mereka pun berupaya menjaga syariat dan agama beliau. Tanpa mereka harus mengadakan perayaan maulid untuk beliau, dan tanpa mereka menghabiskan banyaknya harta-harta untuk perayaan tersebut, yang mana kepentingan-kepentingan umum lebih membutuhkan sebagian dari harta itu, malah sedikit pun tidak mendapatkannya. ❞

*? Kitab Atsaarul Imaam Muhammad Al-Basyiir Al-Ibrohimy* hlm. 341, jilid 2, Cet. Darul Ghorb Al-Islamy.

✍? Admin @CatatanThuwailib•┈┈┈❁┈•✿❁?**❁✿•┈❁┈┈┈•

#Maulid#Nasihat#Ulama *? CHANNEL TELEGRAM:
» @CatatanThuwailib »* https://t.me/CatatanThuwailib

▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️

⓶ PERMATA FATWA ULAMA:
MENGURAI RASA GUNDAH TENTANG IJAZAH

*? Baca dari awal:*https://t.me/CatatanThuwailib/1939

? Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah melanjutkan penjelasannya,

فإن قيل : من أراد بعمله الدنيا كيف يقال بأنه مخلص ؟

❝ Dan jika dikatakan, "Seseorang yang menginginkan dunia dengan amalannya, bagaimana bisa dikatakan bahwasanya dia orang yang ikhlas?"

فالجواب : أنه أخلص العبادة ولم يرد بها الخلق إطلاقا ، فلم يقصد مراءاة الناس ومدحهم على عبادته ، بل قصد أمرا ماديا من ثمرات العبادة. فليس كالمرائي الذي يتقرب إلى الناس بما يتقرب به إلى الله، ويريد أن يمدحوه به.

Maka jawabannya: Sesungguhnya ia telah mengikhlaskan ibadahnya dan tidaklah dengan hal itu ia menginginkan sesuatu dari makhluk secara mutlak. Ia tidak bermaksud riya kepada orang-orang, tidak pula menginginkan pujian mereka atas ibadahnya. Bahkan, tujuannya adalah sesuatu yang bersifat materi dari hasil-hasil ibadahnya. Ia bukan seperti orang riya yang mendekati orang-orang dengan hal-hal yang semestinya digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah, serta ingin dipuji orang-orang dengan hal itu.

لكنه بإرادة هذا الأمر المادي نقص إخلاصه ، فصار معه نوع من الشرك ، وصارت منزلته دون منزلة من أراد الآخرة إرادة محضة .

Akan tetapi, ia dengan adanya keinginan terhadap hal-hal yang bersifat materi ini akan mengurangi keikhlasannya, sehingga ada padanya semacam jenis kesyirikan. Dan jadilah kedudukannya itu berada di bawah kedudukan orang yang murni menginginkan akhirat semata.

وبهذه المناسبة أود أن أنبه على أن بعض الناس عندما يتكلمون على فوائد العبادات يحولونها إلى فوائد دنيوية ؛ فمثلا يقولون في الصلاة رياضة وإفادة للأعصاب ، وفي الصيام فائدة لإزالة الفضلات وترتيب الوجبات ، والمفروض ألا تجعل الفوائد الدنيوية هي الأصل ؛ لأن ذلك يؤدي إلى إضعاف الإخلاص والغفلة عن إرادة الآخرة ، ولذلك بين الله تعالى في كتابه حكمة الصوم - مثلا أنه سبب للتقوى ، فالفوائد الدينية هي الأصل ، والدنيوية ثانوية ، وعندما نتكلم عند عامة الناس فإننا نخاطبهم بالنواحي الدينية ، وعندما نتكلم عند ممن لا يقتنع إلا بشيء مادي ، فإننا نخاطبه بالنواحي الدينية والدنيوية ولكل مقام مقال "

Pada kesempatan ini aku ingin mengingatkan, bahwa sebagian orang tatkala membicarakan soal manfaat-manfaat dari ibadah, mereka akan mengarahkannya kepada manfaat-manfaat duniawi. Seperti misalnya mereka berkata pada (manfaat) yang terdapat dalam ibadah shalat adalah olahraga dan bermanfaat bagi saraf tubuh. Dan (juga) pada ibadah puasa ada manfaat membersihkan kotoran dan mengatur waktu makan. Sehingga yang diwajibkan bagimu untuk tidak menjadikan manfaat-manfaat duniawi sebagai dasarnya. Karena hal itu akan berakibat melemahkan keikhlasan dan menimbulkan kelalaian dari menjadikan akhirat sebagai tujuan. Oleh karenanya Allah Ta'ala menerangkan dalam Kitab-Nya tentang hikmah dari puasa, contohnya puasa menjadi sebab peningkatan takwa. Maka manfaat Diniyah sebagai pangkalnya. Sementara manfaat duniawi yang kedua. Tatkala kita berbicara di hadapan keumuman orang, maka kita mengajak bicara mereka dari sudut pandang agama. Dan tatkala kita berbicara di hadapan orang yang tidak merasa puas kecuali dengan sesuatu yang bersifat materi/konkret, maka kita berbicara kepadanya dari sudut pandang diniyah dan duniawi. Dan pada setiap tempat ada ucapan (yang sesuai). ❞

*?* Kitabul Ilmi hlm. 76-77, Cet. Maktabah Nurul Huda.

✍? Admin @CatatanThuwailib•┈┈┈❁┈•✿❁?**❁✿•┈❁┈┈┈•

*? Korektor: • al-Ustadz Sirojuddin 'Abbas hafizhahullah*

#Fatwa#Ijazah#Nasihat#Ulama *? CHANNEL TELEGRAM:
» @CatatanThuwailib »* https://t.me/CatatanThuwailib

▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️

⓵ PERMATA FATWA ULAMA:
MENGURAI RASA GUNDAH TENTANG IJAZAH

? Sebuah pertanyaan pernah diajukan kepada asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah,

يتحرج بعض طلبة العلم الشرعي عند قصدهم العلم والشهادة ، فكيف يتخلص طالب العلم من هذا الحرج ؟

❝ Sebagian penuntut ilmu syar'i merasa dilema pada tujuan mereka, antara ilmu dan ijazah. Maka bagaimana caranya agar penuntut ilmu bisa terlepas dari rasa dilema ini? ❞

? Maka Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah menjawab,

فأجاب بقوله: يجاب على ذلك بأمور: أحدها: أن لا يقصدوا بذلك الشهادة لذاتها، بل يتخذون هذه الشهادات وسيلة للعمل في الحقول النافعة للخلق؛ لأن الأعمال في الوقت الحاضر مبنية على الشهادات، والناس غالبًا لا يستطيعون الوصول إلى منفعة الخلق إلا بهذه الوسيلة وبذلك تكون النية سليمة.

❝ Perkara itu akan terjawab dengan beberapa hal:
Salah satunya: Hendaknya mereka tidak bertujuan hanya ingin mendapatkan ijazah itu semata. Bahkan sepatutnya mereka menjadikan ijazah-ijazah ini sebagai wasilah supaya bisa bekerja di berbagai bidang yang bermanfaat bagi makhluk. Karena pekerjaan-pekerjaan di waktu sekarang ini bergantung pada ijazah-ijazah ini. Orang-orang pada umumnya tidak akan mampu memberikan manfaat kepada makhluk kecuali dengan wasilah ini (karena kurang dipercaya kredibilitasnya jika tanpa ijazah -ed). Dengan hal itu jadilah niatnya akan lurus.

الثاني: أن من أراد العلم قد لا يجده إلا في هذه الكليات فيدخل فيها بنية طلب العلم ولا يؤثر عليه ما يحصل له من الشهادة فيما بعد.

Yang kedua: Bahwasanya siapa pun yang ingin menggapai ilmu, terkadang ia tidak bisa mendapatkannya kecuali di fakultas-fakultas ini. Sehingga ia masuk ke dalamnya dengan niat untuk bisa menuntut ilmu. Dan tidak berpengaruh (kepada keikhlasan) apa yang ia dapatkan berupa ijazah setelah itu.

الثالث: أن الإنسان إذا أراد بعمله الحسنيين حُسنى الدنيا، وحُسنى الآخرة فلا شيء عليه في ذلك؛ لأن الله يقول:

Yang ketiga: Bahwasanya seorang insan jika dengan amalannya ia menginginkan dua kebaikan, yaitu kebaikan dunia dan kebaikan akhirat. Maka hal itu tidak mengapa baginya, karena Allah berfirman:

( {وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا} {وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا} [الطلاق: ٢، ٣]. وهذا ترغيب في التقوى بأمر دنيوي.

"Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah akan berikan jalan keluar untuknya serta memberikan rezeki kepadanya dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, maka Dialah yang akan mencukupinya. Sesungguhnya Allah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah yelah menetapkan ketentuan bagi segala sesuatu." (Q.S. Ath-Tholaq: 2-3)

Dan ayat ini terdapat dorongan untuk bertakwa dengan iming-iming perkara dunia. ❞

*?* Kitabul Ilmi hlm. 76-77, Cet. Maktabah Nurul Huda.

⏳ Bersambung insyaAllah... ✍? Admin @CatatanThuwailib•┈┈┈❁┈•✿❁?**❁✿•┈❁┈┈┈•

*? Korektor: • al-Ustadz Sirojuddin 'Abbas hafizhahullah*

#Fatwa#Ijazah#Nasihat#Ulama *? CHANNEL TELEGRAM:
» @CatatanThuwailib »* https://t.me/CatatanThuwailib

▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️

DOAKANLAH JIKA ENGKAU MENCINTAINYA!

? Al-'Allamah 'Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di rahimahullah menerangkan,

الدعاء للشخص من أدل الدلائل على محبته، لأنه لا يدعو إلا لمن يحبه.

❝ Mendoakan seseorang merupakan bukti cinta terkuat. Karena tidaklah ia mendoakan kecuali untuk orang yang ia cintai. ❞

*?* Kitab Taisirul Karim Ar-Rahman hlm. 732, Cet. Muassasah Ar-Risalah.

✍? Admin @CatatanThuwailib•┈┈┈❁┈•✿❁?**❁✿•┈❁┈┈┈•

#Doa#Cinta#Ibadah *? CHANNEL TELEGRAM:
» @CatatanThuwailib »* https://t.me/CatatanThuwailib