Begini Para Salaf Mengajari Anak-Anak Mereka..
✍🏻 Al-Imam Malik bin Anas rahimahullah berkata,

كان السلف يعلمون أولادهم حب أبي بكر وعمر كما يعلمون السورة من القرآن

“Dahulu para salaf mengajarkan anak-anak mereka kecintaan kepada Abu Bakr dan Umar sebagaimana mengajarkan kepada mereka satu surat dari Al-Qur’an.”

📍 Syarh Ushul I'tiqad Ahlissunnah (2325)

Keduanya shahabat Nabi yang sangat dekat dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam..

Yang paling utama dan paling dicintai beliau adalah Abu Bakr Ash-Shiddiq Abdullah bin Utsman, kemudian Umar bin Al-Khatthab.

Para ulama mengatakan termasuk sunnah (wajib) mencintai Abu Bakr dan Umar serta mengetahui keutamaan keduanya.

Siapa yang tidak mengetahui keutamaan keduanya dia jahil terhadap sunnah. #manhajulhaq

✍🏻 Al-Imam Abu Zur'ah Ar-Razi rahimahullah (264 H) berkata,

"Apabila engkau melihat seseorang mencela salah seorang dari shahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka ketahuilah dia seorang zindiq!

Kita meyakini kebenaran Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan meyakini kebenaran Al-Qur'an, sedangkan yang menyampaikan Al-Qur'an was Sunnah kepada kita adalah para shahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

Tujuan mereka para pencela itu hendak mencacati saksi-saksi umat Islam (para shahabat) untuk membatalkan Al-Qur'an was Sunnah. Padahal celaan tersebut lebih layak ditujukan kepada mereka, karena mereka adalah orang-orang zindiq."

📚 Al-Kifayah Fi Ma'rifati Ushul Ilmir Riwayah (1/176)

Celaan orang-orang Syiah Rafidhah kepada para shahabat utamanya Abu Bakr, Umar, Utsman, Aisyah, tiada lain yang mereka maksudkan adalah kekufuran yaitu mencela Al-Qur'an, mencela hadits Nabi, mencela Islam. #manhajulhaq

✍🏻 Salah seorang shahabat Nabi Abud Darda' Uwaimir bin Zaid Al-Anshari radhiyallahu 'anhu berkata,

أنصف أذنيك من فيك فإنما جعل لك أذنان اثنتان وفم واحد لتسمع أكثر

"Berlaku adillah dengan kedua telingamu dari mulutmu karena sesungguhnya dijadikan untukmu dua telinga dan satu mulut agar engkau lebih banyak mendengar daripada banyak bicara."

📚 'Uyunul Akhbar (2/573)

Bijak menggunakan mulut dan telinga adalah ciri orang yang berakal. #manhajulhaq

Dilanda Futur? Begini Solusinya..

✍🏻 Dari Abdullah bin 'Amr radhiyallahu 'anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

لكل عمل شرة ولكل شرة فترة فمن كانت فترته إلى سنتي فقد أفلح ومن كانت إلى غير ذلك فقد هلك

"Sesungguhnya pada setiap amalan ada masa-masa semangatnya dan saat-saat semangat ada masa futurnya, maka barangsiapa yang menjadikan masa futurnya kepada sunnahku maka dia beruntung dan barangsiapa yang menjadikan masa futurnya kepada selain itu maka dia binasa."

🧷 HR. Ahmad (6764) dishahihkan Al-'Allamah Al-Wadi'i "Al-Jami'us Shahih Mimma Laisa Fis Shahihain" (3250)

Jika engkau futur mendatangi majelis ilmu maka gantilah dengan menyimak audio-audio ilmu yang bermanfaat atau sambangilah kawan-kawan yang saleh mintalah nasihat mereka..

Jika engkau futur membaca Al-Qur'an maka gantilah dengan perbanyak melafalkan kalimat-kalimat dzikir seperti "laa hawla wa laa quwwata illaa billah" atau kalimat istighfar..

Jika engkau futur dari shalat malam maka gantilah dengan shalat-shalat nafilah yang lain..

Demikian seterusnya..

Banyak amalan-amalan sunnah yang bisa kita praktekkan dengan mudah untuk menjaga keistiqamahan dan yang terpenting jangan meninggalkan yang wajib. #manhajulhaq

Dibiarkan Sesat! Na'udzubillah..
Allah ta'ala berfirman,

ومن يشاقق الرسول من بعد ما تبين له الهدى ويتبع غير سبيل المؤمنين نوله ما تولى ونصله جهنم وساءت مصيرا

"Dan barangsiapa menentang Rasul setelah jelas kebenaran baginya dan mengikuti selain jalannya kaum mukminin, Kami biarkan dia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan dia ke dalam jahannam dan jahannam itu seburuk-buruknya tempat kembali."

(QS. An-Nisa’: 115)

Jalannya kaum mukminin yakni jalannya para salaf yang saleh dalam berakidah dan beramal..

Para ulama ahli ushul berdalil dengan ayat ini akan keabsahan ijma' dan tidak ada alasan untuk menyelisihinya.

✍🏻 Al-'Allamah Abdurrahman As-Si'di rahimahullah menjelaskan,

"Siapa saja yang menyelisihi Rasul shallallahu 'alaihi wasallam setelah jelas kebenaran baginya dengan dalil-dalil Al-Qur'an was Sunnah dan mengikuti selain jalannya orang-orang mukmin dalam berakidah dan beramal, maka Allah biarkan dia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu."

🧷 Taisirul Karim (hlm. 219)
#manhajulhaq

Sebab turunnya surat Al-Kafirun (qul yaa ayuhal kaafirun) disebutkan para ulama karena orang-orang musyrik meminta Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam agar menyembah tuhan-tuhan mereka selama setahun, kemudian mereka menyembah Allah setahun berikutnya.

Maka Allah memerintahkan beliau shallallahu 'alaihi wasallam untuk mengatakan kepada mereka dengan lantang,

لَآ أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ

"Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah."

Beda-beda tipis dengan zaman kita sekarang dimana orang musyrik dipersilakan ibadah di masjid dan orang Islam diajak ziarah ke rumah ibadah umat lain. #manhajulhaq

Suatu hari datang seseorang kepada Al-Imam Malik rahimahullah, ia berkata,

"Aku ingin berdebat dengan engkau?"

• Imam Malik berkata kepadanya, "Jika engkau mengalahkan aku?"

- Ia berkata, "Engkau ikuti pendapatku."

• Imam Malik berkata, "Jika aku yang mengalahkanmu?"

- Ia berkata, "Aku akan mengikutimu."

Imam Malik berkata, "Bagaimana jika datang orang ketiga lalu mengalahkan kita?"

Ia berkata, "Kita ikuti dia."

✍🏻 Maka Imam Malik berkata,

يا هذا دين الله ليس لمن غلب ، الدين ليس لمن غلب ، الدين ليس خصومات وجدل ، والذي يسكت الآخر هو صاحب الحق

"Wahai Fulan! Agama Allah ini bukan siapa yang mengalahkan, bukan siapa yang menang debat, agama ini bukan perbantahan dan ajang debat, siapa yang sanggup membungkam yang lain dialah yang benar..

ليس هذا هو الدين ، الدين كتاب الله وسنة رسوله عليه الصلاة والسلام
Itu bukanlah agama! Agama ini hakikatnya mengikuti kitabullah dan sunnah Rasul-Nya 'alaihisshalatu wasallam."

Faedah Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr, hafidzhahullah #manhajulhaq

✍🏻 Al-Imam Malik bin Anas rahimahullah (179 H) pernah berpesan kepada salah seorang pemuda Quraisy,

يا بن أخي تعلم الأدب قبل أن تتعلم العلم

"Wahai putera saudaraku, pelajarilah olehmu adab sebelum engkau mempelajari ilmu."

🧷 Hilyatul Awliya' (3/660)

Sedari dulu para salaf selalu menekankan adab sebelum menekuni sebuah cabang ilmu agar dimudahkan Allah untuk memahaminya..

Demikian pula ketika mendapati berbagai macam khilafiyah (perselisihan pendapat), adab akan menuntun dirinya bersikap lebih dewasa selama khilafnya itu mu'tabar, tidak gelap mata gampang melontarkan tuduhan dan kezaliman. #manhajulhaq

Perjalanan Panjang Menuntut Ilmu..

✍🏻 Al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah ditanya oleh salah seorang murid beliau Al-Muhanna.

- Ia berkata, “Amalan apakah yang paling utama?”

• Imam Ahmad menjawab, “Thalabul 'ilmi (menuntut ilmu syar'i).”

- Ia kembali bertanya, “Bagi siapakah keutamaan ini?”

• Jawab beliau, “Bagi yang niatnya benar.”

- Ia bertanya lagi, “Bagaimana niat yang benar itu?” Jawab Imam Ahmad, “Niatnya untuk tawadhu (rendah hati) dengan ilmu itu dan untuk menghilangkan kebodohan dari dirinya.”
🧷 Al-Adab Asy-Syar’iyyah (2/38)

Siapa yang mempelajari ilmu menjadikan dirinya tawadhu, beribadah dengan benar, mudah menerima nasihat, maka dia telah mencapai tujuan. #manhajulhaq

Jangan memandang remeh kebaikan sekecil apapun, karena kita tidak pernah tahu kebaikan mana yang menjadi sebab diampuninya dosa-dosa dan memasukkan kita ke dalam surga..

✍🏻 Aisyah Ummul Mukminin radhiyallahu 'anha berkata,

“Ada seorang wanita miskin yang mendatangiku beserta kedua anak perempuannya, maka aku pun memberikan kepadanya tiga biji kurma, lalu ia berikan kepada masing-masing anaknya satu biji.

Namun, ketika ia hendak memasukkan kurma bagiannya ke mulutnya, tetiba kedua anaknya meminta kurma itu dan ia pun rela membelah sebiji kurma itu menjadi dua bagian untuk dibagikan kepada keduanya.

Sungguh apa yang telah diperbuatnya itu membuatku kagum maka aku ceritakan hal itu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lantas beliau bersabda,

إن الله قد أوجب لها بها الجنة أو أعتقها بها من النار

“Sesungguhnya Allah telah menetapkan baginya surga oleh sebab kebaikannya itu atau Allah telah membebaskan dirinya dari api neraka."

🧷 HR. Muslim (2630)
#manhajulhaq