Terimakasih atas sedikit bahagia dan banyak luka yang terus aku rawat sendiri, terimakasih sudah mau mengajari aku bahwa tidak semua orang bisa mencintai dengan benar.

Meski sekali lagi aku berupaya untuk mencobanya, bukankah kita hanya akan mengulang perpisahan yang sama?

kita memang lihai sekali bersembunyi, pada sebuah sepi dan gengsi. sama sama payah dalam berkomunikasi, hingga kita kewalahan untuk saling mengerti. rupanya, perasaan kasih sudah tak betah, sebab tiada yang sudi untuk mengalah. aku begitu keras kepala, dan kamu tak ada bedanya.

jika ini hanya sebuah ilusi, biarkan aku tetap menetap di jeruji imajinasi ini.

Dalam bahasa Indonesia: selamat tinggal. Dalam puisi kita katakan: kemanapun aku pergi, bayangmu takkan pernah hilang dari ingatanku, dan kau selalu kuhadirkan dirimu disetiap perjalananku.

Kita boleh hancur, kita boleh gagal sampai jatah gagalnya habis, tapi jangan sampai orang yang kita cintai mengetahui bahwa hancurnya kita untuk mereka.

rayakan dirimu sendiri, seperti kamu merayakan manusia yang kamu cintai

abadilah dalam keasingan, dan biarkan ruang renggang ini untuk terus memberi jarak diantara kita.
kita sudah terlalu jauh untuk bisa kembali berjalan berdampingan.

situasi ini tidak akan bisa diubah lagi, maka ubahlah perasaan menjadi seiklhas- iklasnya untuk melepaskannya, dan jika ini takdir, maka hilangkanlah perasaan untuknya, dan buatlah hati ini rela melihatnya bahagia bersama siapa pun dengan pilihannya

Ketika kamu telah mendiskusikan nya berulang ulang kali, tapi tidak ada yg berubah, itu bukan kesalahan- tapi kebiasaan, kamu hanya punya dua pilihan, pergi atau terus memaklumi.