Pemburu yang diburu.
Last updated 2 days, 13 hours ago
Memaparkan maklumat awal dan kemaskini terkini berkaitan kemalangan, bencana, jenayah dan isu-isu semasa dalam dan luar negara setiap hari.
Last updated 2 weeks, 3 days ago
Rakyat Malaysia tunggal di Palestin. Berkongsi kehidupan seharian di Gaza.
Last updated 1 month, 2 weeks ago
dan maaf atas ketidak aktifannya channel kami, tapi soon kita akan kembali aktif kok. so, stay tune ya! kita juga bakal opmemb loh?
halo! untuk kalian yang masih bingung dengan type roleplayer, bisa di cek disini ya
CLOSE PENDAFTARAN CREW YA, TERIMAKASIH YANG SUDAH MENDAFTAR. JANGAN MENGGANTI USERNAME TERLEBIH DAHULU.
SENUNITARA HIRING CREW ‼️****
⠀⠀⠀( BESAR BESARAN )
SYARAT DAN KETENTUAN :
》nawaitu a.k.a niat!
》subs @SENUNITARA.
》rpers bertype ( wajib )
》bisa diajak kerja sama dan mampu berkontribusi dengan baik.
》kreaktif dan inovatif.
》tidak dalam masa sibuk, ingin deak, lrp dan semacamnya.
》tidak cepu dan bukan akun clone.
》good attitude dan tidak bad typing.
NOTE :ー SEBAR POSTINGAN INI KE 5 LPM. TIDAK PUNYA? @LISTLPM
ー DILARANG MENGGANTI USERNAME TERLEBIH DAHULU.
ー MURID SENUNITARA DIPERBOLEHKAN MENDAFTAR MENJADI CREW.
berminat? silahkan isi format berikut ini ke @SENUNITARABOT.
username :
channel yang dipegang :
alasan menjadi crew :
────────── · · · ·
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ regards,
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀@SENUNITARA
Selesai.
" Ya, memang dia sangat kuat, bahkan sebenarnya ia lebih kuat dariku, maka dari itu aku memakai Ilmu Karang, siapapun akan mati dengan Ilmu itu, tapi ada resiko untuk mendapatkan Ilmu tersebut."
" Apa?"
" Mari aku tunjukkan, dan naik kepunggungku. Sekarang." Kata eyang arjuna sambil berjongkok.
Aku menaiki bahunya, setelah itu ia mengangkat tubuhku dengan bahunya, dan berlari secepat kilat.
Hingga sampai disebuah sungai.
Eyang arjuna menurunkanku.
" Sungai apa ini, Eyang?"
" Sungai perjanjian."
" Untuk apa kita kesini?"
" Hey Budi, anak-anak itu harus diselamatkan, bersama orang-orang sakti yang tak bersalah dipulau ini, dengan cara membunuh Madya, dengan Ilmu Karang, dan untuk mendapatkan Ilmu itu tidaklah mudah, ada sebuah perjanjian, didalam perjanjian itu jika misiku sudah selesai,nyawaku pun ikut selesai."
" Maksud eyang, eyang arjuna akan meninggalkanku untuk selamanya? Lalu sama siapa nanti aku hidup eyang." Kataku, tak terasa tangisku begitu deras,
Eyang arjuna mendekapku erat,
" Ini semua demi mereka Budi. Kau pergi kearah barat,disana ada yang bernama Raden, ia adalah sepupuku, ia akan menjagamu dan merawatmu, sekarang tugasku sudah selesai Budi, jadilah anak yang kuat." Kata eyang, sambil melepas dekapannya.
Eyang Arjuna perlahan melangkahkan kakinya, menuju sungai dengan derasnya arus.
" EYANGG!!!!" Kataku, saat eyang sudah ditengah-tengah sungai itu.
Eyang arjuna menatapku sambil tersenyum,
" BUDI... JANGAN PERNAH TAKUT MEMBELA ORANG-ORANG YANG TIDAK BERSALAH, MESKIPUN NYAWAMU TARUHANNYA."
Ucapan terakhir eyang arjuna padaku, dan kemudian matanya terpejam,bersama tubuhnya yang dibawa arus.
Aku tak bisa menahan tangis saat itu. Menatap seseorang yang menjagaku dan merawatku setelah kepergian keluargaku, mengapa aku harus kehilangan seseorang yang sangat berarti bagiku, lagi. Sekarang ia hanya tinggal kenangan,Dan akan selalu kukenang, hingga akhir hayat. Akan kuceritakan seorang lelaki yang hebat, kuat serta sakti ini, pada anakku nanti.
" SELAMAT TINGGAL EYANG ARJUNA & SEMOGA TENANG DIALAM SANA."
dan setelah pernyataan itu, mulutnya kembali merapalkan mantra.
Terlihat sebuah ruh-ruh melayang-layang diatas, seperti terserap kedalam gerbang itu, satu-persatu,
" HAHAHA, MEMANG KAU SIAPA? TAK BISA DIKALAHKAN?! AKU YANG TAK BISA KAU KALAHKAN BODOH!!" Teriak seseorang dari kejauhan, tak lama terlihat seorang kakek tua menggunakan penutup kepala hitam, serta tongkat kayu ditangannya.
Membuat Madya dan Aku menyoroti seseorang itu, dan berkata.
" ARJUNA BIADAB!!"
Aku menatap eyang arjuna yang sedang berjalan kearah Madya,lalu menatap seseorang yang mirip dengan eyang arjuna sedang terikat dipohon,
Yang membuatku tersentak kaget adalah ketika, seseorang yang mirip dengan eyang arjuna dipohon itu berubah menjadi Ratu Ular.
Benar, ternyata memang dari awal Ratu Ular tak terlihat,hanya ada Eyang Arjuna, Romo, dan Anggoro.
" Bagaimana bisa?" Batinku.
" HAHA!! BODOH KAU MADYA, PADAHAL KAU TAHU AKU TIDAK AKAN SEMUDAH ITU DITANGKAP! KAU KUAT TAPI BODOH, TIDAK SEPERTIKU, KUAT TAPI MASIH MEMPUNYAI AKAL YANG CERDAS!" pernyataan Eyang Arjuna,berhasil membuat Madya geram.
Dan saat Madya ingin berlari kearah Eyang Arjuna.
Saat itu juga Eyang Arjuna sudah berada memukul perut Madya hingga menembus punggungnya,
" Ehehh.."
Suara dari Madya, seperti menahan sakit, bagaimana tidak,kulihat tangan eyang arjuna mengeluarkan api, membuat perut Madya terbakar,
Madya ingin memukul eyang arjuna, saat tangannya hampir mengenai wajah eyang arjuna,
Ia tiba-tiba menghilang dari hadapan Madya.
" KALAU ORANG BODOH, TIDAK MAU BELAJAR DARI KESALAHANNYA,AKAN TETAP BODOH, MADYA!!!" kata eyang arjuna,
Dan tiba-tiba muncul lagi dihadapan Madya, sambil menghantamkan tangannya yang terdapat Api yang berkobar, pada kepalanya Madya.
Seketika itu Kepala Madya meleleh seperti lilin yang terbakar,
Belum selesai,eyang arjuna kembali menyentuh dadanya,
kulit dadanya meleleh, hingga terlihat jantungnya yang masih berdetak,
Kemudian ia cabut jantungnya dari tubuhnya,
Dan meremasnya, menjadi abu.
Madya terjatuh saat itu juga.
Ia sudah mati.
Gerbang Kematian itu tiba-tiba menghilang,bersama pocong-pocong sakti tersebut.
Dan anak-anak itu sudah kembali sadar, namun ia merasakan sakit ditangannya, karena mengucur deras.
" ROMO!! CEPAT OBATI LUKA-LUKA ANAK ITU." Kata eyang arjuna, sambil menatap romo.
" BUDI... KEMARI." ucap eyang arjuna,membuatku menghampirinya, dan bertanya.
" Kenapa eyang bisa selamat?"
" Hahaha, ingat saat kita berada dirumah ratu ular?"
" Ya, aku ingat."
" Aku dan Kau meminum darah ratu ularkan?"
" Ya."
" Itu agar ratu ular bisa menyerupai kau dan aku, saat aku dan yang lainnya berada diair terjun setan, Madya datang. Aku langsung menggunakan Ilmu Halimun, untuk menghilang. Dan posisiku segera digantikan dengan ratu ular yang berubah wujud menyerupaiku."
" Lalu mengapa Eyang Arjuna dengan mudah mengalahkannya, bukankah ia sangat kuat?"
Kami sudah berada didalam kamar besar ini, tercium bau amis beserta darah yang terciprat pada tembok-tembok kayu.
Didalam sini, ada mereka, anak-anak kecil yang menggeragoti tangan dari tangan teman-temannya sendiri.
Mereka sangat asik melahap tangan teman-temannya,tanpa merasa sakit sedikitpun, tatapannya yang kosong membuatku yakin, mereka sudah kehilangan jiwanya,
Membuatku menatap Cendana.
Dan ternyata sekarang ia menundukkan kepalanya setengah miring kekanan, mulutnya mulai melahap jari-jemarinya,
" Hey! Cendana, hentikan!" Kataku.
Ia seolah tak memperdulikanku, dan masih melahap jari-jemarinya,
Kretekkk!!!
Suara ia mengunyah tulang dari jari-jemarinya.
Bersama darahnya yang menetes deras dari jemarinya yang sudah tak berbentuk,
Haruskah mereka semua mati dalam keadaan begini?
Hey seseorang,siapapun itu, tolong, tolong anak-anak ini.
Duduk termenung, menatap mereka, sambil bersandar pada sebuah tembok kayu,
Menatap iba, puluhan anak-anak yang tertipu daya, jiwa-jiwanya mati, akibat satu orang, Madya Biadab!
Hingga tak terasa aku terlelap dalam tidur.
....
Malam hari.
Ada seseorang suruhan Madya, untuk mengeluarkan kami,
Menjambak satu-persatu anak-anak ini, menuju luar, termasuk aku.
" Aaa..." Teriak kesakitanku, harus kukeluarkan saat ia, orang suruhan Madya, menjambakku, sambil menyeretku keluar.
Dan disatukan dengan anak-anak lainnya.
Disana, dipohon-pohon itu, ada eyang arjuna dan yang lainnya, terikat tali dimasing-masing pohon itu.
Semua anak-anak sudah berkumpul diluar rumah,
" DUDUK!!" Kata Madya,
Entah mengapa anak-anak yang awalnya berjalan menunduk,setelah mendengar pernyataan Madya, mereka semua duduk, hanya aku yang berdiri.
" HEY, KENAPA KAU MASIH BERDIRI? APAKAH POCONG SAKTI ITU BELUM MENGAMBIL JIWAMU? HAHAHA SUDAHLAH, AKU TAK PENTING ITU, CEPAT DUDUK!!" Kata Madya, sambil menatapku tajam.
Tatapannya berhasil membuatku terhipnotis dalam diam, dan seketika itu juga aku duduk bersama anak yang lainnya.
" CONDO!! BAWAKAN TALI ITU... KESINI!" Kata Madya, pada seseorang yang berdiri dibelakang anak-anak ini.
Ia mengangguk dan masuk kedalam rumah Madya,seperti mengambil sesuatu, dan kembali lagi, membawa kotak merah, tak begitu besar.
Membuat aku menyoroti isi didalan kotak itu, saat Madya perlahan membukanya,
Ternyata didalam kotak itu ada tali-tali hitam.
" SERIBU TALI POCONG HITAM." kata Madya,sambil perlahan memasukan tali itu kedalam mulutnya, satu-persatu.
Kulihat raut wajah eyang arjuna cemas.
Tali terakhir, ia lahap tanpa ragu.
" SELAMAT TINGGAL KALIAN YANG LEMAH, AKU AKAN HIDUP ABADI." Kata Madya,
Dan sekarang seribu pocong sakti mengelilingi Madya,tertunduk menyembah Madya.
Madya memulai memejamkan mata dan merapalkan mantra.
Terlihat perlahan bola-bola api besar berputar-putar dengan cepat, membuat sebuah gerbang.
Aku menyoroti itu tanpa berkedip.
" AKU TIDAK AKAN TERKALAHKAN, SETELAH INI." Kata Madya,
Pemburu yang diburu.
Last updated 2 days, 13 hours ago
Memaparkan maklumat awal dan kemaskini terkini berkaitan kemalangan, bencana, jenayah dan isu-isu semasa dalam dan luar negara setiap hari.
Last updated 2 weeks, 3 days ago
Rakyat Malaysia tunggal di Palestin. Berkongsi kehidupan seharian di Gaza.
Last updated 1 month, 2 weeks ago