Belajar Ilmu Syar'i

Description
Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah
Advertising
We recommend to visit

Pemburu yang diburu.

Last updated 1 week ago

Memaparkan maklumat awal dan kemaskini terkini berkaitan kemalangan, bencana, jenayah dan isu-isu semasa dalam dan luar negara setiap hari.

Last updated 2 weeks, 1 day ago

Rakyat Malaysia tunggal di Palestin. Berkongsi kehidupan seharian di Gaza.

Last updated 1 month, 2 weeks ago

1 day, 14 hours ago
1 day, 14 hours ago

♻️ Silakan disebar Artikel ini dengan tidak menambah atau mengurangi isi tulisan dan yang berkaitan dengannya
┅┅══❃ 🫐 ✿❃══┅┅ 🫐 ✿❃══┅┅

1 day, 14 hours ago

◼️ SAUDARAKU !!! JANGAN PERNAH MERASA AMAN DARI AZAB ALLAH ◼️

Sebagian Orang "Merasa" Sudah Banyak beramal dan sudah banyak berbuat baik, merasa Sudah Bertakwa, merasa dirinya Suci sehingga ia pun merasa Allah tidak mungkin Mengadzabnya. Hilang darinya rasa "takut" kepada Allah 'Azza wa Jalla.

Allah 'Azza wa Jalla berfirman :

أَفَأَمِنُواْ مَكۡرَ ٱلله، فَلَا يَأۡمَنُ مَكۡرَ ٱللهِ إِلَّا ٱلۡقَوۡمُ ٱلۡخَٰسِرُونَ

"Maka apakah mereka merasa aman dari adzab Allah (yang tidak terduga-duga) !!? Tiada yg merasa 'Aman' dari adzab Allah, Kecuali Orang-Orang Yang MERUGI" (QS. Al-A’raf [7]: 99)

Ayat ini Menakut-nakuti supaya seorang hamba itu "Tidak pernah" Merasa AMAN Dengan "Keimanan" yg Dimilikinya. Akan tetapi dia senantiasa takut dan khawatir apabila dirinya "Didera" Ujian yang dapat MELEMAHKAN IMANNYA dan tidak ada kepastian bahwa dia itu akan SELAMAT.

Al-Hasan Al-Bashri رحمه الله berkata :

المؤمن يعمل بالطاعات وهو مُشْفِق وَجِل خائف، والفاجر يعمل بالمعاصي وهو آمن

"Seorang MUKMIN" Melakukan Berbagai amal ketaatan, tetapi ia tetap takut (akan Siksaan Allah). Sedangkan "ahli maksiat" itu melakukan "BERBAGAI" kemaksiatan, tetapi ia selalu merasa aman (dari murka Allah)" (Tafsir Ibnu Katsir QS.Al-A’raf: 99)

Ibnu Mas’ud رضي الله عنه berkata :

إِنَّ الْمُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَأَنَّهُ قَاعِدٌ تَحْتَ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ ، وَإِنَّ الْفَاجِرَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَذُبَابٍ مَرَّ عَلَى أَنْفِهِ

"Sesungguhnya seorang "MUKMIN" akan memandang dosa2nya 'seakan-akan' dia sedang duduk di bawah gunung, & Takut jika Gunung tersebut jatuh Menimpanya. Dan seorang yang Faajir (orang yg selalu melakukan dosa) memandang dosa2nya seperti seekor LALAT yang sedang lewat pada Hidungnya" (HR. Bukhari no. 6308)

Manshur bin Ammar رحمه الله berkata :

أعقل الناس محسن خائف، و أجهل الناس مسيء آمن

"Orang yang paling Berakal adalah orang yg berbuat baik "namun" ia tetap merasa takut. Sedangkan orang yg paling bodoh adalah orang yang berbuat Dosa, namun ia merasa aman" (Bustaanul Waa'izin 82)

Di antara bentuk merasa aman dari siksa dan hukuman dari Allah Ta'ala adalah :

(1). Seseorang yg hatinya 'tenang2' saja tidak Takut kepada adzab dan hukuman Allah. Maka ia pun akan 'terus menerus' dalam Kesesatan dan Kemaksiatannya.

(2). Tertipu; MERASA dirinya orang yang 'akidahnya' Kuat, 'ibadahnya' Benar, serta Lurus Manhajnya, hingga merasa semua ibadahnya diterima, dosa2nya Diampuni, dan akan mati di atas 'Husnul Khatimah', sehingga Ketika Bermaksiat pun merasa tidak terlalu Mengganggu Keimanannya.

Abdullah bin 'Aun رحمه الله berkata :

لا تثق بكثرة العمل، فإنك لا تدري أيقبل منك أم لا، ولا تأمن ذنوبك فإنك لا تدري هل كفرت عنك أم لا؛ لأن عملك مغيَّبٌ عنك كله لا تدري ما الله صانع به

"Janganlah engkau itu Percaya Diri pada 'Banyaknya Amal', Karena Sesungguhnya engkau Tdk mengetahui apakah amalmu diterima atau tdk? Dan janganlah engkau merasa aman dari Dosa-Dosamu, karena sesungguhnya engkau tidak mengetahui apakah dosa2mu dihapuskan (diampuni) atau tidak ? Dikarenakan semua amalmu itu tidak diketahui olehmu. Engkau Tidak mengetahui apa yang akan Allah perbuat dengannya" (Rasaa-il Ibnu Rajab IV/440)

(3). Menggampangkan Allah Ta'ala ; dia bermaksiat dengan niatan untuk Taubat sesudahnya. Sehingga "Ringan" berbuat durhaka / menggampangkan taubatnya.

Imam Ibnul Jauzi رحمه الله berkata :
"Ketahuilah, salah satu Bentuk 'Ujian' yg paling Besar adalah 'tertipunya' seorang hamba dgn "merasa" aman dan selamat dari "Adzab" setelah ia melakukan dosa. Sesungguhnya Balasan itu akan datang kemudian. Dan salah satu balasan yang paling besar adalah "KETIDAKTAHUAN" seseorang terhadap balasan..." (Shaidul Khaathir hal 314)

(4). Istidraj; seseorang yg mendapatkan dunia yg melimpah, padahal bermaksiat kepada Allah & semakin jauh dari ajaran agama. Dia pun "merasa" sebagai orang yang baik, dan berada di atas kebenaran dengan banyaknya dunia yang dia miliki.

Ustadz Najmi Umar Bakkar

📧 Telegram BIS: https://t.me/ilmusyar1
*📲 Grup Whatsapp* :https://bit.ly/grupbis

1 week, 1 day ago
1 week, 1 day ago

*📚 Pembahasan Kitab Showarif ‘Anil Haq“,* tentang Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran, ditulis oleh Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman, حفظه الله تعالى.

📀 Audio Ke 27 : Meyakini dulu baru kemudian mencari dalil

🎙 Pemateri:
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.

🎧 Unduh & Simak Audio 🎧
⚠️ _sebelum kedaluwarsa_ ⚠️

📲 Grup Whatsapp : https://bit.ly/grupbis
📧 Telegram BIS: https://t.me/ilmusyar1
💰Infaq Dakwah :http://bit.ly/donasi_grupBIS

┈┈┈┈◈❆◉❒  📚  ❒◉❆◈┈┈┈┈

1 week, 1 day ago

*📋 WASPADALAH TERHADAP UJUB*

🏷Berkata Abdulloh bin Mubarak -rahimahullah- :

وَلاَ أَعْلَمُ فِي الْمُصَلِّيْنَ شَيْئًا شَرٌّ مِنَ الْعُجْبِ

"Dan saya tidak mengetahui pada orang-orang yang sholat perkara yang lebih buruk daripada ujub" [Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam Sy'abul Iman no 8260]

🏷Berkata Muthorrif bin Abdillah Asy-Syikhkhir -rahimahullah-:

"لأن أبيت نائماً وأصبح نادماً أحبُّ إليّ من أن أبيت قائماً وأصبح معجباً".

"Saya menghabiskan malam dalam keadaan tertidur (tidak sholat malam), kemudian dipagi hari saya menyesali hal tersebut, lebih saya sukai, dibanding menghabiskan malam dengan sholat malam, kemudian dipagi hari dalam keadaan ujub". [Dirwayatkan oleh Ibnul Mubarak dalam Az-Zuhd War Raqo'iq, no 440].

Subhanalloh ! Perhatikanlah kedalaman dan kedetailan pemahaman para salaf. Dimaklumi, bahwa sholat malam/qiyamul lail/tahajjud/Tarawih, merupakan ibadah yang paling utama setelah sholat fardhu, namun pahala dari ibadah agung tersebut dapat sirna dan tak berbekas bak debu yang tertiup angin, jika setelahnya dihinggapi penyakit ujub, yakni merasa kagum dan hebat dengan prestasi ibadahnya, yang hal tersebut tidak dia lihat pada orang lain.

Imam Al-Hafizh Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah -rahimahulloh- menuturkan :

"Sungguh, jika anda tertidur di malam hari, kemudian bangun diwaktu pagi dalam keadaan menyesal (karena kehilangan kesempatan beramal) itu lebih baik....

Dibandingkan anda bermalam, lalu bangun di waktu pagi dalam keadaan 'ujub (bangga/merasa hebat dengan diri dan amalan).

Karena orang yang 'ujub, tidak akan naik amalannya disisi Allah"[Madārijus Sālikin : 1/177].

APA ITU UJUB ?

🏷Abdulloh bin Mubarak -rahimahullah-, tatkala ditanyakan kepada beliau tentang ujub, maka beliau menjawab :

أن ترى أن عندك شيئاً ليس عند غيرك.

"Engkau melihat bahwa pada dirimu, ada sesuatu yang tidak dimiliki oleh orang lain" [Tadzkiratul Huffadz : 1/278].

UJUB TERMASUK KESYIRIKAN

Ujub merupakan bentuk syirik kecil sebagaimana riya, orang yang melakukannya berarti tidak merealisasikan tauhid dan penghambaan diri kepada Allah dengan benar. Hal itulah yang meluluh lantakkan ibadahnya -wal iyyadzu billah-

🔖Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah -rahimahullah- menerangkan :

وكثيراً ما يقرن الرياء بالعجب، فالرياء من باب الإشراك بالخلق، والعجب من باب الإشراك بالنفس، وهذا حال المستكبر؛ فالمرائي لا يحقق قوله {إِيَّاكَ نَعْبُدُ}، والمعجب لا يحقق قوله: {وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ}، فمن حقق قوله: {إِيَّاكَ نَعْبُدُ } خرج عن الرياء، ومن حقق قوله: {وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ} خرج عن الإعجاب".

"Dan kebanyakan riya' dan ujub digandengkan. Riya’ itu termasuk dalam perbuatan menyekutukan (Allah) dengan makhluk, sedangkan ujub merupakan bentuk menyekutukan (Allah) dengan diri sendiri, dan inilah keadaan orang yang sombong.

Maka orang yang riya’ berarti tidak merealisasikan kandungan firman Allah "Iyyaka na’budu", sedangkan orang yang ujub dia tidak merealisasikan kandungan firman-Nya "Iyyaka nasta’in".

☝️Barangsiapa yang merealisasikan Firman-Nya "Iyyaka na’budu" niscaya terbebas dari riya’. Dan barangsiapa yang berhasil mewujudkan firman-Nya "Iyyaka nasta’in" niscaya terbebas dari ujub. [Al-Fatawa Al-Kubro : 5/248].

🔖Imam Ibnu Hazm -rahimahullah- menjelaskan :

إن العجب من أعظم الذنوب وأمحقها للأعمال. فتحفظوا حفظنا الله وإياكم من العجب والريا

"Sesungguhnya ujub termasuk dari dosa terbesar, yang paling menghapuskan (pahala) amalan, maka hendaklah kalian menjaga diri dari hal tersebut, semoga Allah menjaga kami dan kalian dari penyakit ujub dan riya".[Rasail Ibnu Hazm : 3/180].

Semoga bermanfaat

Allohu a'lam
📝 Ustadz Hilal Abu Naufal -hafizahulloh-

📧 Telegram BIS: https://t.me/ilmusyar1
*📲Join Whatsapp* :https://bit.ly/grupbis

♻️ Silakan disebar Artikel ini dengan tidak menambah atau mengurangi isi tulisan dan yang berkaitan dengannya
┅┅══❃ 🫐 ✿❃══┅┅ 🫐 ✿❃══┅┅

2 weeks, 2 days ago
2 weeks, 2 days ago

*📚 Pembahasan Kitab Showarif ‘Anil Haq“,* tentang Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran, ditulis oleh Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman, حفظه الله تعالى.

📀 Audio Ke 19 : Menolak sebagian kebenaran dan meninggalkan sebagian syari’at

🎙 Pemateri:
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.

🎧 Unduh & Simak Audio 🎧
⚠️ _sebelum kedaluwarsa_ ⚠️

📲 Grup Whatsapp : https://bit.ly/grupbis
📧 Telegram BIS: https://t.me/ilmusyar1
💰Infaq Dakwah :http://bit.ly/donasi_grupBIS

┈┈┈┈◈❆◉❒  📚  ❒◉❆◈┈┈┈┈

2 weeks, 2 days ago

◼️ SAUDARAKU, SUCIKAN HATI DARI PERKARA2 YANG ALLAH "MURKAI" ◼️

Imam al-'Utsaimin رحمه الله berkata :

‏لا تضمر في هذا القلب شيئا يكرهه الله فإن فعلت فالله عليم به لا يخفى عليه فطهر قلبك حتى يكون نقياً سليماً لأنه لا ينفع يوم القيامة إلا من أتى الله بقلب سليم

"Jangan Pernah Menyembunyikan pada hati ini Sesuatu Yang Allah "Benci". Jika kamu "melakukannya" maka Allah Maha Mengetahuinya, & tdk tersamarkan bagi Allah sesuatu apapun. Maka sucikanlah hatimu, sampai hatimu menjadi "bersih" dan menjadi Hati Yang Selamat. Karena tidak ada yang BERMANFAAT pada hari Kiamat, Kecuali Orang yang Datang kpd Allah dengan hati yang selamat" (Tafsiir Surat Al-Hadid hal 492)

Allah 'Azza wa Jalla berfirman :
"Pada hari saat harta & anak-anak tidak bermanfaat, kecuali orang yang Datang Menghadap ALLAH Dengan HATI Yang Selamat" (QS. Asy-Syu'araa' [26]: 88-89)

Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata :

والقلب السليم هو الذي سَلِمَ من الشرك والغِل والحقد والحسد والشح والكِبْر وحب الدنيا والرياسة، فسَلِمَ من كل آفة تبعده عن الله، وسلم من كل شبهة تعارض خبره، ومن كل شهوة تعارض أمْره، وسلم من كل إرادة تزاحِم مُراده

"Hati Yang Selamat" adalah HATI yang selamat dari syirik, dengki, hasad, kikir, sombong, Cinta Dunia dan kedudukan. Dia juga "Selamat" dari setiap penyakit yang akan "Menjauhkannya" dari Allah. Dia akan "Selamat" dari setiap syubhat Yang Bertentangan Dengan Dalil, serta "Selamat" Dari Setiap Syahwat yg akan Bertabrakan dengan perintah-Nya. Dan juga "Selamat" dari setiap keinginan yg "Berlawanan" dgn keinginan-Nya" (lihat Ad-Daa' wad Dawaa' hal 219)

Ustadz Najmi Umar Bakkar

📧 Telegram BIS: https://t.me/ilmusyar1
*📲 Grup Whatsapp* :https://bit.ly/grupbis

♻️ Silakan disebar Artikel ini dengan tidak menambah atau mengurangi isi tulisan dan yang berkaitan dengannya
┅┅══❃ 🫐 ✿❃══┅┅ 🫐 ✿❃══┅┅

3 months, 2 weeks ago
We recommend to visit

Pemburu yang diburu.

Last updated 1 week ago

Memaparkan maklumat awal dan kemaskini terkini berkaitan kemalangan, bencana, jenayah dan isu-isu semasa dalam dan luar negara setiap hari.

Last updated 2 weeks, 1 day ago

Rakyat Malaysia tunggal di Palestin. Berkongsi kehidupan seharian di Gaza.

Last updated 1 month, 2 weeks ago