Manhaj Ahlussunnah

Description
✍️ Fawaid dan ilmu dari para ulama Ahlussunnah
Advertising
We recommend to visit

ঌ #Tumblr Pictures #Tumblr Quotes
ঌ # TeN TiME : @LZLLL - @PPPJP
بوت حجز تمويلات @fpbot
- قناة التمويلات | @ossss .
- لطلب التمويل | @sssso .

Last updated 1 Tag, 2 Stunden her

القناة الأكبر لزوامل المنشد المجاهد #عيسى_الليث


للتواصل مع ادارة القناه @OdaygholyBot

https://telega.io/c/zwamlallaith

قناة ميوزك الرماس 🔜🎵
التردد الجديد لقناة ميوزك الرماس 10971 - H
المدير : #حسن_سامي💛 🔚
للعلانات المموله والتجاريه 👇🏻
https://t.me/mumool

قناتي و يومياتي حسن سامي👇
https://t.me/hassan_sami25

Last updated 2 Tage, 11 Stunden her

1 year, 5 months ago

Abu 'Amr ad-Dani, salah satu pakar qira'at yang luas dan dalam ilmunya
al-Imam al-Hafizh al-Mujawwad al-Muqri', 'alimul Andalus, 'Utsman bin Sa'id bin 'Utsman bin Sa'id bin 'Umar al-Umawi al-Qurthubi ad-Dani, terkenal dengan sebutan al-Hafizh Abu 'Amr ad-Dani, dulu pernah disebut "Ibnush Shairafi", beliau seorang alim ulama, imam, pakar ilmu qiraat asal Cordova, Spanyol. Karya monumentalnya yakni al-Urjuzah al-Munabbihah, sebuah rentetan syair sangat panjang berbentuk nazham dalam ilmu qira'at yang di dalamnya juga diselipkan sedikit pembahasan aqidah dan ushul fiqh.

Disebutkan al-Imam Ibnu Basykuwal رحمه الله dalam ash-Shilah fi Tarikh A'immatil Andalus tentang sosok al-Hafizh Abu 'Amr ad-Dani رحمة الله عليه,

وكان حسن الخط جيد الضبط من أهل الحفظ والعلم والذكاء والفهم، متفننا بالعلوم جامعا لها معتنيا بها. وكان دينا فاضلا، ورعا سنيا.

“Beliau (Abu 'Amr) bagus tulisannya, baik ingatannya, termasuk orang yang kuat hafalan, ahli ilmu, cerdas, berpemahaman tinggi, multi-ilmu, kolektor dan pemerhati berbagai ilmu. Serta beliau mulia dalam beragama, bersikap hati-hati, dan seorang Sunni”.

Sosok dan karakter "super" dari al-Hafizh Abu 'Amr ad-Dani pun disebutkan al-Imam adz-Dzahabi رحمه الله dalam Siyar A'lamin Nubala',

وفي فهرس ابن عبيد الله الحجري قال : والحافظ أبو عمرو الداني ، قال بعض الشيوخ : لم يكن في عصره ولا بعد عصره أحد يضاهيه في حفظه وتحقيقه ، وكان يقول : ما رأيت شيئا قط إلا كتبته ، ولا كتبته إلا وحفظته ، ولا حفظته فنسيته . وكان يسأل عن المسألة مما يتعلق بالآثار وكلام السلف ، فيوردها بجميع ما فيها مسندة من شيوخه إلى قائلها .

“dan dalam indeks milik Ibnu 'Ubaidillah al-Hajari, dikatakan: tentang al-Hafizh Abu 'Amr ad-Dani, berkata sebagian guru: Tak ada di zamannya dan setelah zamannya orang yang menandingi dalam hal hafalannya dan risetnya, dan beliau (Abu 'Amr) pernah mengatakan: "Saya tak pernah melihat sesuatu melainkan pasti saya mencatatnya, dan tidaklah saya mencatatnya melainkan saya menghafalnya, dan saat saya tidak menghafalnya pasti saya melupakannya", dan beliau pernah ditanya suatu masalah terkait dengan atsar dan ucapan salaf, maka beliau menyebutkannya dengan isnad dari para gurunya hingga orang yang mengucapkannya”.

Mencatat ilmu -sebagaimana kebiasaan Abu 'Amr ad-Dani di atas- ialah hal penting, karena dengan catatan itu, ilmu tetap terjaga, sebagaimana ditunjukkan dalam atsar yang diriwayatkan Ibnu Sa'd dalam ath-Thabaqat, ath-Thabrani dalam al-Kabir, dan al-Hakim dalam al-Mustadrak, dari Anas bin Malik, dan diriwayatkan Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf, ad-Darimi dalam as-Sunan, al-Hakim dalam al-Mustadrak, al-Baihaqi dalam al-Madkhal, dan Ibnu 'Abdil Barr dalam Jami' Bayanil 'Ilm, dari 'Umar bin al-Khaththab, beliau mengatakan,

قَيَّدُوا الْعِلْمَ بِالْكِتَابَةِ

“Ikatlah ilmu dengan tulisan”.

Pun menghafal juga hal krusial bagi penuntut ilmu, karena dengan menghafal, juga turut bisa menghadirkan cepatnya pemahaman. Seperti dikatakan asy-Syaikh 'Abdillah al-Hakami حفظه الله dalam Urjuzatul Adab,

Di bab awal saat menjelaskan asas-asas ilmu pengetahuan, beliau katakan,

بِذَاكَ أَنَّ الْحِفْظَ أُسُّ الْعِلْمِ ۞ وَهُوَ طَـرِيْقُ فِقْـهِنَا وَالْـفَهْـمِ

“dengan itu, bahwa menghafal ialah asasnya ilmu pengetahuan, dan itu adalah jalan dalam kita mendapatkan kefaqihan dan kepahaman,”

Kemudian dalam bab terkait menghafal ilmu, beliau jelaskan kembali,

مَنْ مُنِحَ الْحِفْظَ -رُزِقْـتَهُ- وَعَیٰ ۞ وَعَاشَ فِيْ أَوْهَامِـهِ مَنْ ضَيَّعَا

“Siapa yang dikaruniai hafalan, ia akan dianugerahi kepahaman, dan hiduplah di dalam angan-angannya sesiapa yang menyia-nyiakan,”

Baarakallahu fiikum.

1 year, 5 months ago

Ibnu 'Asakir dan Peng-agungan-nya Terhadap Ilmu Hadis

al-Imam al-'Allamah al-Hafizhul Kabir, Muhaddits Syam, Tsiqatuddin Abul Qasim ad-Dimasyqi asy-Syafi'i, terkenal dengan sebutan al-Hafizh Ibn 'Asakir. Begitulah sosoknya, ahli dan berkecimpung cukup dalam akan berbagai cabang ilmu hadis, sejarah, dan apapun terkait sistematika periwayatan sesuatu. Dalam mazhab fikih, beliau bermazhab Syafi'i. Di antara karya monumentalnya yakni Tarikh Madinati Dimasyq, sebuah kitab sejarah terpanjang yang pernah dikenal umat islam dan eksistensinya masih menghujam kokoh hingga saat ini serta masih dipelajari dan dijadikan referensi para sejarawan untuk membedah dan menganalisis berbagai peristiwa keislaman, terkhususnya di negara Syam.

Saking besar kecintaannya pada ilmu hadis dan riwayat, al-Hafizh Ibn 'Asakir رحمة الله punya bait-bait syair indah akan hal tersebut, al-Imam adz-Dzahabi رحمه الله dalam Siyar A'lamin Nubala' mencatat bait syair itu,

ألا إن الحديث أجل علم ۞ وأشرفه الأحاديث العوالي

"Ketahuilah, bahwa hadis ialah ilmu teragung dan yang paling mulianya ialah hadis-hadis yang tinggi (isnadnya)"

وأنفع كل نوع منه عندي ۞ وأحسنه الفوائد والأمالي

"dan ia paling memberi manfaat atas semua bagian darinya menurutku, dan yang terbaiknya sebagai pelajaran dan renungan,"

فإنك لن ترى للعلم شيئا ۞ تحققه كأفواه الرجال

"Sebab engkau takkan melihat sesuatu pada ilmu, yang bisa kau realisasikan, bagaikan dari lisan orang yang meriwayatkan,"

فكن يا صاح ذا حرص عليه ۞ وخذه عن الشيوخ بلا ملال

"maka, hai orang yang sehat, jadilah orang yang bersemangat padanya, dan ambillah ilmu itu dari para guru tanpa penyimpangan,"

ولا تأخذه من صحف فترمى ۞ من التصحيف بالداء العضال

"dan jangan kau ambil ia dari lembaran-lembaran saja, sehingga kau dapatkan secara otodidak dengan 'penyakit yang tak dapat disembuhkan',"

*Belajar agama secara otodidak itu penyakit, yakni dia hal yang keliru, menyimpang, nyeleneh, itu bahkan mustahil untuk bisa diperbaiki dan disembuhkan.

Semoga Allah meneguhkan kita untuk tetap dapat istiqamah belajar ilmu syar'i dengan para guru yang lurus dan sanad ilmu yang kokoh, dan semoga Allah menjaga kita dari beragam penyimpangan. Aamiin ya Rabb ?.

Baarakallahu fiikum.

1 year, 5 months ago

Nasib Malang dan Tragis di Hari Raya Idul Adha

Nasib malang dan tragis dialami Al-Ja'd bin Dirham, gembong ahli bid'ah yang menyebarkan syubhat berupa pengingkarannya akan sifat 'kalam' atau berfirmannya Allah -khususnya ke Nabi Musa secara langsung- dan ia lebih berani pengingkarannya tentang digelarinya Nabi Ibrahim sebagai kekasih Allah. Alhasil ini membuat geram kaum muslimin yang menyebabkan gubernur Irak saat itu, Khalid bin Abdullah Al-Qasri, menjatuhinya hukuman mati. Miris, sungguh tragis. Di saat kaum muslimin bersiap menyembelih hewan qurban, Al-Ja'd bin Dirham justru yang 'disembelih' karena syubhatnya yang lebih kotor daripada sifat-sifat kehewanan itu sendiri.

Al-Bukhari dalam Khalq Af'alil 'Ibad dan Ad-Darimi dalam Ar-Radd 'alal Jahmiyyah meriwayatkan kisah dari Abu Habib, ia berkata,

شَهِدْتُ خَالِدَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ الْقَسْرِيَّ بِوَاسِطَ، فِي يَوْمِ أَضْحًى، وَقَالَ: ارْجِعُوا فَضَحُّوا تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنْكُمْ، فَإِنِّي مُضَحٍّ بِالْجَعْدِ بْنِ دِرْهَمٍ، زَعَمَ أَنَّ اللَّهَ لَمْ يَتَّخِذْ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا، وَلَمْ يُكَلِّمْ مُوسَى تَكْلِيمًا، تَعَالَى اللَّهُ عُلُوًّا كَبِيرًا عَمَّا يَقُولُ الجعد بْنُ دِرْهَمٍ، ثُمَّ نَزَلَ فَذبَحَهُ

“Saya menyaksikan Khalid bin Abdullah Al-Qasri (berkhutbah) di Wasith di hari Idul Adha, dan beliau berkata, "Pulanglah kalian, sembelihlah (hewan kurban), semoga Allah menerima kurban kalian, karena sesungguhnya saya akan menyembelih Al-Ja'd bin Dirham, yang ia mengklaim bahwa Allah tidak menjadikan Nabi Ibrahim sebagai kekasihNya dan (mengklaim) bahwa Allah tidak berfirman kepada Nabi Musa. Maha Tinggi Allah setinggi-tingginya dari yang dikatakan Al-Ja'd bin Dirham", kemudian Khalid turun (mimbar) lalu menyembelih Al-Ja'd bin Dirham”.

Na'udzubillah. Semoga Allah melindungi kita dari berbagai kesesatan dan membimbing kita di jalan penuh hidayah.

Baarakallahu fiikum.

1 year, 7 months ago

Obat bagi penyakit hati

Disebutkan al-'Allamah Muhammad Mawlud walad Ahmad Fal asy-Syinqithi رحمة الله عليه dalam manzhumah Math-haratil Qulub,

وَطَبُّ أَمْرَاضِ الْقُلُوْبِ جَامِـعُ ۞ لَهُنَّ نَهْيُ النَّفْسِ عَمَّا تَتْبَـــعُ

"Dan terkumpul obat penyakit hati, (seperti) menahan diri yang nafsu yang dituruti,"

وَسَغَبٌ وَسَهَرُ اللَّيَــالِــــي ۞ وَالصَّمْتُ وَالْفِكْرَةُ وَهْوَ خَالِــي

"lalu menahan lapar, terjaga di malam hari, diam dan merenung, yang itu memfokuskan diri,"

وَصُحْبَةُ الْأَخْيَارِ أَهْلِ الصِّـدْقِ ۞ مَنْ يُهْتَدَی بِحَالِهِمْ وَالنُّطْـــقِ

"lalu bersahabat dengan orang-orang baik dan yang berada pada kebenaran, yang memberi petunjuk dengan kondisi mereka dan melalui ucapan,"

وَالاِلْتِجَا لِمَنْ إِلَيْهِ تَرْجِــــعُ ۞ الْاُمُوْرُ، فَهْوَ طَبُّهُنَّ الْأَنْفَــــعُ

"serta memohon pertolongan kepada Dia (Allah) yang tempat kembali segalanya, maka itu semua ialah obat yang amat berguna"

Baarakallahu fiikum.

1 year, 7 months ago

Imam Malik, antara dalil dengan fatwa

Imam Malik rahimahullah dikenal sebagai imam Darul Hijrah atau imam Ahlul Madinah. Sebagai imam mujtahid yang hidup di kota Nabawi, yakni Madinatul Munawwarah, beliau memiliki kedudukan yang terhormat dan dimuliakan para ulama manapun di zamannya bahkan setelahnya hingga saat ini. Serta kita sama-sama tahu bahwa mazhab Imam Malik ialah mazhab yang bercorakkan Ahlul Hadits wal Atsar, karena nuansa Madinah yang sangat kental akan hadis-hadis Nabi maupun atsar-atsar para sahabat Nabi dan tabi'in, sang imam mazhab dan ulama mazhabnya memang dikenal padat dan ketat akan dalil-dalil pada permasalahan syariah.

Al-Qadhi 'Iyadh rahimahullah menceritakan sebuah kisah inspiratif tentang Imam Malik yang bisa memiliki dua sikap berbeda manakala berhadapan dengan dalil dan berhadapan dengan fatwa,

قال مطرف وكان مالك إذا أتاه الناس خرجت إليهم الجارية فتقول لهم "يقول لكم الشيخ تريدون الحديث أو المسائل؟"

Mutharrif mengatakan: Biasanya Imam Malik kalau beliau kedatangan orang-orang, maka budak wanitanya akan mendatangi mereka lalu mengatakan kepada mereka, "Syaikh [Imam Malik] berkata ke kalian, kalian ingin (majelis) hadis atau (fatwa) masalah agama?"

فإن قالوا "المسائل" خرج إليهم فأتاهم

Lantas bila orang-orang mengatakan, "(fatwa) masalah agama", maka beliau [Imam Malik] langsung keluar ke mereka dan menemui mereka.

وإن قالوا "الحديث" قال لهم "اجلسوا" ودخل مغتسله فاغتسل وتطيب ولبس ثياباً جدداً ولبس ساجه وتعمم ووضع على رأسه طويلة وتلقى له المنصة فيخرج إليهم وقد لبس وتطيب وعليه الخشوع ويوضع عود. فلا يزال يبخر حتى يفرغ من حديث رسول الله صلى الله عليه وسلم.

Tapi bila orang-orang berkata, "Hadis", beliau [Imam Malik] berkata pada mereka, "Duduklah kalian", dan Imam Malik masuk ke tempat pemandiannya, lalu beliau mandi, beliau memakai wewangian, beliau mengenakan pakaian yang indah, beliau mengenakan imamah [sorban yang dililitkan di kepala], beliau mengenakan selendang panjang di atas kepalanya, diletakkan di hadapan beliau mimbar, lalu beliau keluar menemui orang-orang tadi sementara beliau dalam kondisi telah berpakaian rapi dan memakai wewangian, dan beliau dalam kondisi khusyuk, serta beliau meletakkan gaharu. Lantas beliau membakar bukhur [dupa yang wangi] hingga selesai menyampaikan hadis Rasulullah ﷺ.

Ma Syaa Allaah. Betapa tinggi adab Imam Malik terhadap dalil, khususnya terhadap hadis Rasulullah ﷺ, beliau memposisikan hadis Rasulullah ﷺ di kedudukan yang amat mulia layaknya menyambut kedatangan seseorang yang begitu dispesialkan dan di momen yang begitu istimewa. Karena memang di sisi lain, Imam Malik sendiri dalam al-Muwaththa' nya meriwayatkan hadis bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,

تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ

"Ku tinggalkan pada kalian dua hal, kalian takkan tersesat selama kalian berpegang teguh pada keduanya, yaitu Kitab Allah [Alquran] dan Sunah RasulNya".

Baarakallahu fiikum.

1 year, 8 months ago

بسم الله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن ولاه.

أما بعد:

Setelah kita lalui bulan penuh berkah dan bulan menggembleng iman dan taqwa melalui ibadah secara lahiriah dan batiniah, yakni Syahrullah Ramadhan, tiba saatnya kini kita sambut hari raya Idul Fitri di bulan penuh rahmah, Syahrullah Syawwal.

Hakikat dan esensi hari raya sendiri ialah yang kualitas ketaqwaannya meningkat secara lahir-batin dan berkesinambungan. Yang mana tanda ketaqwaan tadi terealisasikan di antaranya melalui peningkatan berbagai kualitas amalan dan mendapatkan ampunan Allah atas segala kesalahan.

Ibnu Rajab رحمه الله dalam Latha'iful Ma'arif menggubah syair indah,

**ليس العيد لمن لبــــس الجديــــد ۞ إنما العيد لمن طاعاته تزيــــــد

"Bukanlah hari raya bagi yang baru pakaiannya, sesungguhnya hari raya ialah bagi orang yang bertambah ketaatannya,"

ليس العيد لمن تجـمل باللباس والركوب ۞ إنمـا العـيد لمن غفرت لــــــه الذنوب**

"Bukanlah hari raya bagi yang memperindah dengan pakaian dan kendaraan, sesungguhnya hari raya ialah bagi orang yang ia mendapat ampunan kesalahan"

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1444 HIJRIYAH.

TAQABBALALLAHU MINNA WA MINKUM.

KULLU 'AAM WA ANTUM BI-KHAYR.

بارك الله فيكم.

1 year, 9 months ago

Mari kita sambut Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Di dalam Ramadhan saat 'vibes' neraka ditutup, 'vibes' surga dibuka seluas mungkin. Perlu diingat pula bahwa tujuan utama kita digembleng Allah berpuasa Ramadhan ialah menjadi orang-orang yang bertakwa lahir-batin. Seorang penyair berkata,

قد جاء شهر الصوم فيه الأمان *** والعـــــتق، والفوز بسكنى الجنان

“Telah datang bulan puasa yang di dalamnya ada kedamaian, pembebasan (dari neraka), dan keberuntungan dengan surga penuh ketenangan,”

طوبـــــى لعـــــبد صامه، واتقى *** مــــــولاه في الفعل ونطق اللسان

“Sungguh berbahagia bagi seorang hamba puasanya lagi bertakwa pada Tuhannya dalam berbuat dan ucapan lisan,”

Dalam syair yang lain disebutkan tentang sifat bulan Ramadhan itu sendiri,

شهر الأمانة والصيانة والتقى *** والفوز فيه لمـــــن أراد قبولاً

“Bulan amanah, menjaga, takwa, lagi keberuntungan di dalamnya bagi orang yang ingin amalnya diterima,”

طوبى لعبد صح فــــيه صيامه *** ودعا المهيمن بـــكرة وأصيلاً

“Berbahagialah bagi hamba yang benar-benar di dalamnya puasanya, dan menyeru kepada Allah Yang Maha Menjaga di paginya dan petangnya,”

Baarakallahu fiikum.

1 year, 9 months ago

Tau gak sih...

Honestly, ilmu tuh bisa ngasih rasa nyaman, dia bisa ngasih kelezatan, bahkan bisa ngebuat kita "bucin" dengan dia. FYI, kalo kita nih udah nyaman dan "bucin" dengan ilmu, itu tuh seakan-akan kita auto fokus plus ga bakalan peduli dengan euforia sekitar kita –semegah dan seseru apapun itu.

Berkata Ibnul Qayyim al-Jawziyyah رحمه الله dalam kitabnya, Rawdhatul Muhibbin,

وأما عشاق العلم فأعظم شغفا به وعشقا له من كل عاشق بمعشوقه، وكثير منهم لا يشغله عنه أجمل صورة من البشر

“dan adapun hasrat mendalam akan ilmu, maka itu ialah gairah dan hasrat padanya yang paling besar dari semua orang yang berhasrat mendalam dengan hasratnya, dan banyak dari mereka tak akan tersibukkan dari ilmu yang lebih indah bentuknya ketimbang manusia”.

Berkata pula al-Ilbiri رحمة الله عليه dalam gubahan bait-bait syairnya,

إِلى عِلمٍ تَكونُ بِهِ إِماماً ۞ مُطاعاً إِن نَهَيتَ وَإِن أَمَرتا

“Kepada ILMU dengannya menjadikan panutan...lagi orang yang taat bila dilarang dan bila diperintahkan,”

وَتَجلو ما بِعَينِكَ مِن عَشاها ۞ وَتَهديكَ السَبيلَ إِذا ضَلَلتا

“dan (ilmu) menjadikan mulia sesuatu dengan pandanganmu dari yang dihidangkannya...dan manakala kamu tersesat, ia menunjukimu suatu jalan,”

فَلَو قَد ذُقتَ مِن حَلواهُ طَعماً ۞ لَآثَرتَ التَعَلُّمَ وَاِجتَهَدتا

“Sehingga bila telah kau cicipi rasa dari kenikmatan ilmu...akan kau prioritaskan belajar dan kesungguhan,”

وَلَم يَشغَلَكَ عَنهُ هَوى مُطاعٌ ۞ وَلا دُنيا بِزُخرُفِها فُتِنتا

“dan tak akan dirimu tersibukkan darinya berupa nafsu yang dituruti...dan tidak pula dunia dengan kemegahannya yang membuatmu tergiurkan,”.

Baarakallahu fiikum.

1 year, 9 months ago

Mengeluarkan fatwa itu tidak mudah, selain harus memandang dari sisi nash atau dalil, juga tak kalah penting ialah mengetahui kondisi orang-orang yang akan diberi fatwa.

Ibnu 'Abidin dalam Raddul Muhtar 'alad Durrul Mukhtar mengatakan,

الْمُفْتِي فِي الْوَقَائِعِ لَا بُدَّ لَهُ مِنْ ضَرْبِ اجْتِهَادٍ وَمَعْرِفَةٍ بِأَحْوَالِ النَّاسِ

Ulama pemberi fatwa secara realitanya diharuskan baginya bisa memutuskan dengan tepat sebuah ijtihad dan betul-betul mengetahui kondisi manusia

Baarakallahu fiikum.

1 year, 10 months ago

Menjelang wafatnya, ahli hadis ini masih sempat membacakan hadis yang ia riwayatkan lengkap beserta isnadnya dan kandungannya, serta langsung mempraktikkan kandungan hadis tersebut
Imam Ibn Abu Hatim رحمه الله, ulama salaf pakar ilmu rijalul hadits, dalam muqaddimah kitab al-Jarh wa at-Ta'dil mengisahkan,

سمعت أبي يَقُولُ:

Aku mendengar ayahku [Abu Hatim ar-Razi] mengatakan:

مَاتَ أَبُو زُرْعَةَ مَطْعُونًا مَبْطُونًا يَعْرَقُ جَبِينُهُ فِي النَّزْعِ فَقُلْتُ لِمُحَمَّدِ بْنِ مُسْلِمٍ: "مَا تَحْفَظُ فِي تَلْقِينِ الْمَوْتَى لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ؟"

“Abu Zur'ah (menjelang) wafat akibat ditikam perutnya, ketika berkeringat dahinya karena ajalnya mendekat, maka aku [Abu Hatim] berkata kepada Muhammad Ibn Muslim: "Apakah kamu hafal (hadis) untuk melakukan talqin orang yang wafat dengan Laa Ilaaha Illallah?",”

فَقَالَ مُحَمَّدُ بْنُ مُسْلِمٍ: يُرْوَى عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ...

“Maka berkatalah Muhammad Ibn Muslim: "Diriwayatkan dari Mu'adz Ibn Jabal...",”

فَمَنْ قَبِلَ أَنْ يَسْتَتِمَّ رَفَعَ أَبُو زُرْعَةَ رَأْسَهُ وَهُوَ فِي النَّزْعِ فَقَالَ: "رَوَى عبد الحميد ابن جَعْفَرٍ عَنْ صَالِحِ بْنِ أَبِي عَرِيبٍ عَنْ كَثِيرِ بْنِ مُرَّةَ عَنْ مُعَاذٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ كَانَ آخِرُ كَلامِهِ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ."

“Lantas sebelum ia menyelesaikan (membaca hadis), Abu Zur'ah mengangkat kepalanya dan ia dalam kondisi ajalnya mendekat, lalu berkata, "Diriwayatkan 'Abdul Humaid Ibn Ja'far, dari Shalih Ibn Abi 'Arib, dari Katsir Ibn Murrah, dari Mu'adz, dari Nabi ﷺ beliau bersabda, ‘Siapa yang akhir ucapannya adalah Laa Ilaaha Illallah, ia akan masuk surga’,",”

فَصَارَ الْبَيْتُ ضَجَّةً بِبُكَاءِ مَنْ حَضَرَ.

“Lantas pecahlah suasana di rumahnya dengan teriakan tangisan orang-orang yang hadir.”

Kisah di atas memberikan pembelajaran bagi kita untuk tetap istiqamah dalam beramal shalih saat kita hidup, agar saat kita wafat diharapkan dalam kondisi sebaik-baiknya, husnul khatimah.

Baarakallahu fiikum.

We recommend to visit

ঌ #Tumblr Pictures #Tumblr Quotes
ঌ # TeN TiME : @LZLLL - @PPPJP
بوت حجز تمويلات @fpbot
- قناة التمويلات | @ossss .
- لطلب التمويل | @sssso .

Last updated 1 Tag, 2 Stunden her

القناة الأكبر لزوامل المنشد المجاهد #عيسى_الليث


للتواصل مع ادارة القناه @OdaygholyBot

https://telega.io/c/zwamlallaith

قناة ميوزك الرماس 🔜🎵
التردد الجديد لقناة ميوزك الرماس 10971 - H
المدير : #حسن_سامي💛 🔚
للعلانات المموله والتجاريه 👇🏻
https://t.me/mumool

قناتي و يومياتي حسن سامي👇
https://t.me/hassan_sami25

Last updated 2 Tage, 11 Stunden her