🍃Sifat mu'min yang menginginkan akhirat

🌷Ibnu Qoyyim رحمه الله berkata mensifati seorang mu'min yang mencintai akhirat:

🍃هــو فـي وادٍ والنــاس فـي واد .

Dia berada di suatu lembah.. sementara manusia berada pada lembah yang lain..

🍃خاضع متواضع سليم القلب سريع القلب إلى ذكر الله .

Tunduk, merendah, selamat jantungnya, lagi cepat untuk mengingat Alloh.

🍃زاهـد في كـل شيء سـوى الله .

Zuhud pada segala sesuatu selain Alloh.

🍃راغـب في كـل ما يقـرب إلى الله .

Cinta semua yang mendekatkan kepada Alloh.

🍃لا يفرح بموجود ولا يأسف على مفقــــود .

Tidak gembira dengan yang ada, serta tidak putus asa dari yang hilang.

🍃لا يدخل فيما لا يعنيه ولا يبخل بما لا ينقصه .

Tidak masuk pada sesuatu yg bukan urusannya, dan tidak bakhil pada sesuatu yg tidak membuatnya kurang.

🍃وصفه الصدق والعفة والإيثار والتواضع والحلم والوقار .

Tersifati dengan jujur, terhormat, mengalah ttg urusan dunia, rendah hati, sabar, dan tenang.

🍃لا يعاتب ولا يخاصم ولا يطالب ولا يرى له على أحد حقاً.

Tidak mencela, berselisih, menuntut, atau menganggap haknya pada orang lain.

🍃مقبل على شأنه ، مكرم لإخوانه ، بخيل بزمانه ، حافظ للسان .

Menghadap pd urusannya, menghormati saudara2nya, bakhil ttg waktunya, dan menjaga lidahnya.

🌷من كتاب طريق الهجرتين

Dari kitab: 📗Thoriqul-Hijrotain

🍃إيثارالأثر🍃

6- قد يقولون: إن الاحتفال بذكرى مولده ﷺ ينبئ عن محبته؛ فهو مظهر من مظاهرها وإظهارها مشروع :

1. Mereka jg berkata: "Sesungguhnya perayaan mengenang kelahiran Nabi akan melahirkan rasa cinta padanya maka itu adalah pemandangan yg sesuai dhohirnya saja serta menampakkannya adalah disyari'atkan. "

?Jawabnya kita katakan:

"Tidak diragukan lagi bahwa mencintai Nabi ﷺ adalah wajib bagi setiap muslim, lebih daripada cintanya pada dirinya sendiri, anak, orangtua, dan seluruh manusia.. tetapi bukanlah maksud dari itu adlh dengan kita membuat2 sesuatu yang tidak disyari'atkan bagi kita.. bahkan cinta kepadanya ﷺ mengharuskan untuk mengikutinya dan menaatinya.. itulah pemandangan terjelas dari rasa cinta kepadanya.. sebagaimana dikatakan -dlm sebuah sya'ir-:

لو كان حبك صادقًا لأطعته إن المحبّ لمن يحب مطيع

"Andai rasa cintamu itu tulus adanya.. maka pasti engkau akan menaatinya.. karena pecinta akan menaati kekasihnya. "

Mencintai beliau ﷺ berarti: menghidupkan sunnahnya, dan menggigitnya dengan gigi geraham, serta menjauhi apa yg menyelisihinya dari ucapan maupun perbuatan.

Dan tidak ada keraguan, bahwa setiap yang menyelisihi sunnahnya adalah bid'ah yang tercela serta ma'siat yg jelas..diantaranya adalah perayaan mengenang kelahirannya dan selainnya dari bid'ah2.

Baiknya niatan tidak serta merta menjadikan bid'ah jadi "boleh" dalam agama ini, karena agama ini terbangun diatas 2 dasar: yaitu Ikhlash (Niat hny utk Alloh), dan Mutaba'ah (mengikuti cara Nabi), Alloh Ta'ala Berfirman:

{(Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Alloh, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Robbnya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.}

[Al-Baqoroh 112]

Maka {Menyerahkan diri} adalah: Ikhlas utk Alloh Ta'ala saja..
Dan {berbuat kebajikan} adalah mengikuti Rosul dan mencocoki sunnah. "

{بلى من أسلم وجهه لله وهو محسن فله أجره عند ربه ولا خوف عليهم ولا هم يحزنون}

والجواب أن نقول: لا شك أن محبته ﷺ واجبة على كل مسلم أعظم من محبة النفس والولد والوالد والناس أجمعين -,  ولكن ليس معنى ذلك أن نبتدع في ذلك شيئًا لم يشرعه لنا، بل محبته تقتضي طاعته واتباعه؛ فإن ذلك من أعظم مظاهر محبته، كما قيل: لو كان حبك صادقًا لأطعته إن المحبّ لمن يحب مطيع فمحبته ﷺ تقتضي إحياء سنته والعض عليها بالنواجذ ومجانبة ما خالفها من الأقوال والأفعال، ولا شك أن كل ما خالف سنته فهو بدعة مذمومة ومعصية ظاهرة، ومن ذلك الاحتفال بذكرى مولده وغيره من البدع. وحسن النية لا يبيح الابتداع في الدين؛ فإن الدين مبني على أصلين: الإخلاص، والمتابعة، قال تعالى: {بلى من أسلم وجهه لله وهو محسن فله أجره عند ربه ولا خوف عليهم ولا هم يحزنون} [البقرة: 112]، فإسلام الوجه هو الإخلاص لله، والإحسان هو المتابعة للرسول وإصابة السنة.

✏️Al-'Allamah Sholih Fauzan - حفظه الله -

Makalah: ?"Hukmul-Ihtifal bidzikrol-Maulidin-Nabawi"

#syaikhfauzan #bidah #maulid #maulidnabi #syubhat #syubuhat #syubhatmaulid #syubhatmaulidnabi #bantahansyubhatmaulid

5- قولهم: إن إقامة المولد من قبيل البدعة الحسنة؛ لأنه ينبئ عن الشكر لله على وجود النبي الكريم! :

1. Ucapan mereka: "Sesungguhnya mengadakan maulid itu tergolong bid'ah hasanah (baik), karena itu memunculkan rasa syukur kepada Alloh atas diutusnya nabi yang mulia ini. "

?Menjawab ini, dengan dikatakan:

"Tidak ada kebaikan pada perkara bid'ah.. sungguh, Nabi ﷺ telah bersabda:

من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد

"Barangsiapa yang mengada-adakan perkara baru dalam urusan agama kami ini yang tidak ada dasarnya darinya, maka ia tertolak. "

Juga dikatakan: "Mengapa disetting terlambat rasa syukur kalian -sesuai anggapan kalian tadi- menjadi di akhir abad ke 6 ??, dalam keadaan orang2 di abad para sahabat, tabi'in, dan tabi'ut-tabi'in yang mereka paling mencintai Nabi ﷺ & paling semangat mengerjakan kebaikan serta bersyukur; tidak melakukannya.. apakah orang yang mengada2kan bid'ah maulid ini lebih mendapat petunjuk dan lebih bersyukur kpd Alloh daripada mereka ??.. tentu saja tidak & amat jauh dari itu. "

ويجاب عن ذلك بأن يقال: ليس في البدع شيء حسن؛ فقد قال ﷺ: “من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد“، ويقال أيضًا: لماذا تأخر القيام بهذا الشكر -على زعمكم- إلى آخر القرن السادس، فلم يقم به أفضل القرون من الصحابة والتابعين وأتباع التابعين، وهم أشد محبة للنبي ﷺ وأحرص على فعل الخير والقيام بالشكر؛ فهل كان من أحدث بدعة المولد أهدى منهم وأعظم شكرًا لله -عز وجل- ؟ حاشا وكلاَّ.

4- قد يقولون: الاحتفال بذكرى المولد النبوي أحدثه ملك عادل عالم، قصد به التقرب إلى الله! :

1. Mereka berkata: "Perayaan mengenang kelahiran Nabi, yang mengadakan adalah seorang raja adil yang berilmu, ia niatkan untuk mendekat kepada Alloh! "

?Jawabnya, kita katakan:

"Bid'ah itu tidak diterima dari siapapun jua.. dan baiknya niat, tidak kemudian bisa merubah suatu amalan yg buruk.. lalu kondisinya yang berilmu dan adil tidaklah berarti ia ma'sum (terjaga dari dosa/kesalahan). "

والجواب عن ذلك أن نقول: البدعة لا تُقبل من أي أحد كان، وحسْن القصد لا يسوِّغ العمل السيئ، وكونه عالماً وعادلاً لا يقتضي عصمته.