MATA HATI SEORANG ANAK

Suatu hari, seorang ayah melihat salah satu putranya sedang asyik membaca sebuah kitab.

Maka, sang ayah bertanya:
ما هذا يا بُنَيَّ؟
"Apa ini, wahai putraku?"

بَعْضُ ما يَشْحَذُ الفَطَنَةَ، وَ يُؤْنِسُ فِي الوَحْدَةَ.
"Ini baru sebagian pengasah kecerdasan dan teman di kala sendirian." Jawab sang putra secara spontan.

Mendengar jawaban yang mengagumkan dari sang putra, sang ayah pun berkata:
الحَمْدُ لِلٰهِ الذِي رَزَقَنِي ذُرِيَّةً يَرَى بِعَيْنِ عَقْلِهِ أَكْثَرَ مِمّا يَرَى بِعَيْنِ جِسْمِهِ.
"Segala puji milik Allah Yang telah mengaruniaiku keturunan yang lebih banyak melihat dengan mata hatinya dibanding melihat dengan mata kepalanya."

(Taqyidul Ilmi, Pasal ke 4)

| Kisah Ulama
| Kitab Ulama
| Https://t.me/ulama_dan_kitab/1992

DENGAN KEBERADAAN BUKU-BUKU DI RUMAH, BISA JADI ANAKMU MENDAPAT BERKAH

Pembaca -rahimakumullah-...

Pernahkah kita melihat dan mendengar anak kita berada di sudut kamar sambil membaca buku sendirian?

Atau mungkin anak kita membaca buku sambil menunjukkannya kepada kita?

"Ummi, aku mau jadi ulama seperti kisah dalam buku ini."

"Ayah, kapan aku bisa ke Makkah dan menjadi seperti imam Fudhail?"

Atau ungkapan lain yang dilontarkan anak kita setelah membaca buku.

Ini menjadi bukti bahwa dengan adanya buku di rumah, bisa jadi menjadi sebuah kebaikan bagi penghuninya, terlebih khusus kebaikan untuk anak kita.

Tentunya, buku yang dimaksud adalah yang bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunnah yang disusun para ulama.

Pembaca -rahimakumullah-...

Ada sebuah kisah nyata bahwa dengan keberadaan buku di rumah, bisa jadi seorang anak mendapat berkah.

Berikut kisahnya...

Suatu hari, ada seorang ayah ingin mengajak putra-putranya untuk melepas penat dan mencari hiburan.

Mereka pun bersiap-siap untuk berangkat.

Namun, ada satu anak yang memilih berdiam di rumah.

Melihat hal ini, sang ayah pun mendekatinya dan berkata, "Nak, ayo berangkat bersama saudara-saudaramu untuk mencari hiburan!"

Akan tetapi, anak tersebut menolak ajakannya.

Sang ayah pun mengajaknya sekali lagi dengan agak memaksa.

Tetapi, lagi-lagi anak itu tidak mau beranjak, dan lebih memilih berdiam di rumah.

Dengan sopan anak itu berkata:
أَشْتَهِي أَنْ تَعْفِيَنِي مَنَ الخُرُوجِ
"Ayah, aku mohon maaf yang sebesar-besarnya."

"Aku tidak ikut." Katanya menutup pembicaraan.

Maka, mau tidak mau mereka pergi dengan meninggalkan satu anak itu.

Singkat cerita, setelah seharian penuh diisi dengan hiburan, mereka pun pulang.

Kemudian, sang ayah menemui satu anak yang tidak ikut dan berkata, "Nak, hari ini saudara-saudaramu sangat kecewa karena kamu tidak ikut bersama."

"Sebenarnya ada apa?" Lanjutnya.

Sambil memegang sebuah kitab, anak tersebut berkata:
يا سَيِدِي؛ إِنَّنِي اليَوْمَ حَفِظْتُ هٰذا الكِتابَ
"Ayah, sebenarnya hari ini aku menghafal kitab ini."

Sambil memperhatikan kitab yang dibawa anak itu, sang ayah bertanya dengan nada penuh keheranan dan tak percaya:
حَفِظْتَهُ؟!
"Haa... Kamu sudah menghafal kitab ini?!"

Sang ayah pun memastikan kebenaran anak itu dengan berkata:
اِسْتَعْرِضْهُ عَلَيَّ
"Ayo coba disetorkan!"

Maka, anak itu pun menyetorkan hafalan kitab tersebut dari awal hingga akhir.

Luar biasa!
Sungguh menakjubkan!

Dengan haru sang ayah pun memeluk anak itu dan mencium keningnya.

ياَ بُنَيَّ، لا تُخْبِرْ أَحَداً بِما قَدْ فَعَلْتَ
"Nak, jangan kamu ceritakan hal ini kepada orang lain ya..." Pesan sang ayah.

Pembaca -rahimakumullah-...

Berawal dari sinilah keberkahan anak itu mulai tampak.

Sampai-sampai seorang ulama terkemuka berkata:
إِنْ عاشَ هٰذا الصَبِي لَيَكُونَنَّ لَهُ شَأْنُ عَظِيمٌ، فَإِنَّ هٰذا لَمْ يُرَ مِثْلَهُ
"Kelak, perkara anak ini akan menjadi sangat luar biasa. Sebab, belum ada anak kecil sepertinya."

Masya Allah.

Satu lagi kisah yang menunjukkan keberkahan yang didapat anak ini.

Suatu hari, ia pergi ke Madrasah untuk belajar.

Di jalan yang biasa ia lewati terdapat rumah seorang yahudi.

Dan pada saat itu, kabar tentang kejeniusan dan kecerdasannya sampai ke telinga si yahudi ini.

Maka, pada saat anak itu berjalan menuju Madrasah, si yahudi mencegatnya.

Lalu, si yahudi menguji anak itu dengan berbagai pertanyaan.

Tak disangka!
Ternyata berbagai pertanyaan si yahudi dijawab dengan cekatan oleh anak itu.

Setelah anak itu menyelesaikan pertanyaan si yahudi, ia mulai menjelaskan akan kebobrokan agama yahudi.

Mendengar berbagai penjelasan yang detail dari anak itu, si yahudi akhirnya mendapat hidayah islam.

Allahu Akbar!

Imam Al-Bazzar mengomentari kisah di atas, "Hal ini menunjukkan akan keberkahan yang didapatnya saat masih kecil."

Di kemudian hari, anak tersebut menjadi ulama rujukan umat dan disegani kawan maupun lawan.

Masya Allah.

Lalu, siapakah anak kecil yang dimaksud?

| Kisah Ulama
| Kitab Ulama
| Https://t.me/ulama_dan_kitab/1989

DENGAN KEBERADAAN BUKU-BUKU DI RUMAH, BISA JADI ANAKMU MENDAPAT BERKAH

| Kisah Ulama
| Kitab Ulama
| Https://t.me/ulama_dan_kitab/1989

MENJAGA KEHORMATAN WANITA BERCADAR Pembaca yang semoga dirahmati Allah... Islam merupakan agama yang rahmatan lil alamin. Dan termasuk bentuk rahmatan lil alamin itu, islam sangat menjaga kehormatan kaum wanita. Di dalam Al-Qur'an saja, jika kita memperhatikan…

MENJAGA KEHORMATAN WANITA BERCADAR

Pembaca yang semoga dirahmati Allah...

Islam merupakan agama yang rahmatan lil alamin.

Dan termasuk bentuk rahmatan lil alamin itu, islam sangat menjaga kehormatan kaum wanita.

Di dalam Al-Qur'an saja, jika kita memperhatikan, maka akan kita temukan bahwa di situ banyak ayat-ayat yang menjelaskan bahwa syariat islam ini sangat menjaga kehormatan kaum wanita, terlebih khusus para muslimah.

Salah satunya adalah firman Allah Ta'ala dalam surat Al-Ahzab ayat 59:
يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَاجِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَاۤءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيْبِهِنَّۗ ذٰلِكَ اَدْنٰىٓ اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
"Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."

Tentunya, ayat-ayat tentang kewajiban menjaga kehormatan kaum wanita benar-benar diterapkan oleh Nabi Muhammad ﷺ, para sahabatnya dan para ulama yang mengikuti jejaknya.

Pembaca yang semoga dirahmati Allah...

Kami akan sebutkan kisah yang sangat mengagumkan tentang seseorang yang menjaga kehormatan wanita muslimah bercadar.

Berikut kisahnya...

Alkisah, pada tahun 286 hijriyah, terjadi sebuah kasus antara suami dan istri bercadar.

Saking seriusnya, sampai-sampai kasus itu dibawa ke ranah pengadilan.

Maka, kedua belah pihak pun datang dengan membawa saksi masing-masing.

Waktu itu, wali dari si istri itu mengklaim bahwa suaminya masih harus membayar mahar sebesar 500 dinar.

Namun, klaim itu disangkal oleh sang suami.

Sang hakim berkata, "Kamu ada saksi?."

"Ada. Mereka sudah saya undang kemari." Jawab sang suami.

Lalu, untuk menunjukkan persaksiannya, ia meminta kepada sebagian saksi untuk melihat istrinya.

Maka, seorang saksi dari pihak suami berkata kepada si istri, "Berdirilah!"

Mungkin karena merasa ada gelagat aneh, sang suami bertanya, "Eh, sebentar... Apa yang hendak kalian lakukan?!"

Seseorang menyahut, "Begini... Karena, ia bercadar, maka mereka perlu melihat wajahnya; untuk memastikan apakah ia benar-benar istrimu."

Melihat istrinya yang bercadar itu hendak disuruh untuk menyingkap wajahnya, sang suami pun berkata, "Jangan!"

Lalu, ia berkata kepada sang Qadhi, "Yang Mulia, sekarang aku mengaku bahwa aku masih menanggung mahar 500 Dinar kepada istriku."

"Namun, jangan buka cadar dari wajahnya." Kata sang suami melindungi istrinya.

Mendengar pembelaan sang suami, si istri pun menceritakan kepada hadirin tentang kejadian sebenarnya yang dialami suaminya.

Lalu ia berkata, "Yang Mulia, persaksikan bahwa aku telah menganggap suamiku telah membayar mahar sebesar 500 dinar itu. Dan mulai sekarang, aku lepaskan tanggungannya, baik di dunia maupun di akhirat kelak."

Mendengar hal yang mengagumkan semacam ini, sang Qadhi pun berkata:
يُكْتَبُ هٰذا فِي مَكارِمِ الأَخْلاقِ
"Hal ini pantas dicatat sebagai akhlak mulia."

Masya Allah.

Pembaca yang semoga dirahmati Allah...

Demikian kisah tentang seseorang yang sangat menjaga kehormatan diri wanita muslimah bercadar.

Wallahu a'lam.

| Https://t.me/ulama_dan_kitab/1964
| Kitab Ulama
| Kisah Ulama

KETIKA SANTRI MENIKAH (Sebuah kisah unik berfaedah) Dahulu, tersebutlah seorang santri yang merupakan murid dari seorang guru yang sangat luar biasa. Suatu hari, mungkin karena sang guru melihat bahwa santri ini lebih pantas untuk menikah, maka ia pun menikahkannya…