? Fatwa Ulama:
MENGHADIRI PROSESI JENAZAH NON MUSLIM

Ditulis oleh
Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, MSc hafizahullah

Bolehkah menghadiri prosesi jenazah non muslim? Bagaimana dengan kerabat non muslim?

Syaikh ‘Abdullah bin ‘Abdul ‘Aziz Al Jibrin berkata, “Boleh bagi seorang muslim berta’ziyah kepada orang kafir jika ia melihat ada maslahat yang besar di dalamnya. Namun sama sekali mayit tersebut tidak didoakan dengan doa ampunan.” (Tashil Al ‘Aqidah Al Islamiyyah, hal. 622).

Dalam fatwa Islam Web disebutkan, “Adapaun hukum seorang muslim mengikuti jenazah non muslim yang merupakan kerabatnya, terkhusus lagi adalah orang tuanya, di sini ada beda pendapat dari para ulama. Namun yang lebih tepat adalah masih dibolehkan.

Ibnu ‘Umar pernah ditanya mengenai seseorang yang mengiringi jenazah ibunya yang Nashrani, jawabannya, “Ia mengiringi jenazahnya dengan berjalan di depannya,” Ada riwayat pula yang menyebutkan bahwa pernah sampai ke telinga Ibnu ‘Abbas bahwa ada seorang Nashrani meninggal dunia lantas ia memiliki anak muslim. Anak tersebut tidak mengiringi jenazah orang tuanya. Ibnu ‘Abbas lantas berkata, “Baiknya ia tetap mengiringi jenazahnya hingga memakamkannya.”

Dalam Al Majmu’, Imam Nawawi menyebutkan, “Boleh seorang muslim mengiringi jenazah kerabatnya yang kafir.”

Di tempat lainnya, Imam Nawawi berkata, “Tidaklah makruh jika seorang muslim mengiringi jenazah kerabatnya yang kafir. Ada riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam masih mengizinkan ‘Ali bin Abi Tholib untuk mengiringi jenazah paman Nabi yang menjadi ayah ‘Ali. Padahal Abu Tholib mati dalam keadaan kafir. “ (Fatwa Islam Web no. 41326)

Semoga bermanfaat. Wallahu waliyyut taufiq.

? Sumber: Artikel Rumaysho.Com

? ADAB DAN AKHLAK :
Berhentilah Lihat Handphone
Ketika Diajak Ngobrol

Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata :

إذا جالست فكن على أن تسمع أحرص منك على أن تقول , و تعلم حسن الاستماع كما تتعلم حسن القول , و لا تقطع على أحد حديثه

“Apabila engkau sedang duduk berbicara dengan orang lain, hendaknya engkau bersemangat mendengar melebihi semangat engkau berbicara. Belajarlah menjadi pendengar yang baik sebagaimana engkau belajar menjadi pembicara yang baik. Janganlah engkau memotong pembicaraan orang lain.” (Al-Muntaqa hal. 72)

Ibnu Abbas radhiyallahu anhu berkata :

لجليسي عليَّ ثلاثٌ : أن أَرميه بطَرفي إذا أقبل و أن أُوِّسعَ له في الَمجلس إذا جلس , و أن أصغي إليه إذا تحدث

“Teman dudukku (teman bicara) mempunyai tiga hak yang menjadi kewajibanku:
1. Aku arahkan pandanganku padanya jika berbicara
2. Aku luaskan tempat duduknya jika ia akan duduk.
3. Aku dengarkan seksama jika ia berbicara.”

? Kitab ‘Uyuunul Akhbaar 1/307
2. Aku luaskan tempat duduknya jika ia akan duduk.
3. Aku dengarkan seksama jika ia berbicara.”

? Kitab ‘Uyuunul Akhbaar 1/307

✍️ SETAN DIBELENGGU UNTUK SIAPA?

Syaikhul Islam rahimahullah mengatakan,

" تصفيد الشياطين إذا دخل شهر ‌ رمضان ⁩ ؛
‏إنما هو للمسلمين الذين يصومونه ،
‏لا الكفار الذين لا يرون له حرمة "

"Dibelenggunya setan-setan saat masuk bulan Ramadhan, hanyalah untuk kaum muslimin yang berpuasa, bukan untuk orang-orang kafir yang tidak memuliakan Ramadhan."

? Majmu' Fatawa 5/242

SETAN DIBELENGGU TAPI KOK MASIH ADA MAKSIAT DI BULAN RAMADHAN?

Berkata Asy Syeikh Al Utsaimin rohimahullah:

Kemaksiatan yang terjadi di bulan ramadhan tidaklah bertentangan dengan apa yang telah datang (dari Nabi shollallahu alaihi wa sallam) bahwasannya setan setan dibelenggu.

Karena dibelenggunya setan setan tidaklah mencegah dari gerakannya.

Oleh karena itu datang dari hadist Nabi Shollallahu 'alaihi wa sallam: "Dibelenggu setan setan di bulan ramadhan sehingga mereka tidak bisa bebas sebagaimana mereka leluasa di selain bulan ramadhan".

Bukanlah yang dimaksud bahwa setan setan tidak bergerak, bahkan dia bergerak dan bisa menyesatkan manusia siapa diantara mereka yang tersesat.

Namun gerakan mereka di bulan ramadhan tidak seperti gerakan mereka pada selain bulan ramadhan.

? Majmu' Fatawa Al Utsaimin 20/76

Umar bin Abdil Aziz rahimahullah berkata,

أدركنا السلف وهم لا يرون العبادة في الصوم ولا في الصلاة ولكن في الكف عن أعراض الناس فقائم الليل وصائم النهار؛ إن لم يحفظ لسانه؛ أفلس يوم القيامة

"Kami mendapati para salaf tidak memandang ibadah itu sebatas puasa dan shalat, akan tetapi juga menahan lisan dari melanggar kehormatan manusia. Maka siapa yang shalat di malam hari dan puasa di siang harinya tetapi dia tidak menjaga lisannya maka dia akan bangkrut pada hari kiamat."

? At-Tamhid (17/443)

✍️ BERSEGERALAH JIKA ADA PELUANG UNTUK BERBUAT BAIK

Khalid bin Ma'dan rahimahullah berkata :

إذا فتح أحدكم باب خير فليسرع إليه فإنه لايدري متى يغلق عنه

"Apabila dibukakan sebuah pintu kebaikan bagi salah seorang di antara kalian, hendaknya dia bergegas melaksanakannya. Sebab, dia tidak tahu kapan pintu itu akan ditutup darinya."

? Siyar A'lam an-Nubala 4/540

✍️ HUKUMAN BAGI ORANG BERILMU

Hasan Al Bashri rahimahullah berkata:

"Hukuman untuk seorang alim adalah kematian hatinya. Ditanyakan kepada beliau: Apa kematian hatinya?

Beliau menjawab:
"Mencari dunia dengan amalan akhirat".

? Jami' Bayanil Ilmi wa Fadhlihi 1/191

✍️ KEAJAIBAN DOA DAN TAKDIR

Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

فإذا أراد الله بعبده خيراً ألهمه دعـاءه والاستعانة به، وجعـل استعانته ودعاءه سبباً للخير الذي قضاه له

"Jika Allah telah menghendaki hamba-Nya dengan sebuah kebaikan, maka hamba tersebut akan dibimbing oleh Allah untuk berdo'a dan meminta pertolongan kepada-Nya. Allah jadikan kedua hal ini (doa dan permintaan tolong) sebagai sebab kebaikan yang telah ditakdirkan untuk hambanya."

? Iqtidho Sirot Mustaqim 2/229

? DIANTARA HAK PERSAUDARAAN

Berkata Asy-Syeikh Abdullathif Bin Abdurrahman Alu Syaikh rahimahullah :

و اعلم أن من حقوق الأخوة في الله إدامة الدعاء لإخوانك في أوقات الإجابة

Ketahuilah bahwa diantara hak-hak persaudaraan karena Allah ialah senantiasa mendoakan kebaikan untuk saudaramu di waktu-waktu mustajab.

? ad-durar as-saniyah 8/399

⭐ ADA TIGA DO'A YANG MUSTAJAB

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

“Ada tiga doa yang mustajab tanpa diragukan lagi :

1️⃣ Do'a orang yang terzalimi
2️⃣ Do'a orang yang sedang safar
3️⃣ Dan do'a orang tua atas anaknya”

? HR. At-Tirmidzi , dihasankan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi Nomor : 1905

⚠️ MENINGGALKAN AMAL KARENA TAKUT RIYA

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah - rahimahullah - :

Barangsiapa memiliki wirid (kebiasaan) yang masyru' (disyariatkan) berupa salat dhuha atau salat malam atau selain itu maka hendaklah dia mengerjakannya dimanapun dia berada dan tidak sepatutnya dia meninggalkan wiridnya yang masyru' tersebut karena keberadaan dirinya di antara manusia jika Allah mengetahui dari hatinya bahwa dia mengerjakannya secara rahasia karena Allah serta dia bersungguh-sungguh dalam keselamatannya dari riya dan perusak-perusak keikhlasan.

Oleh karenanya berkata Fudhail Bin Iyadh:

ترك العمل من أجل الناس رياء والعمل من أجل الناس شرك

"Tidak beramal karena manusia adalah riya dan beramal karena manusia adalah syirik."

Dia berbuat pada tempat yang di dalamnya terdapat maisyahnya (mata pencariannya) yang dengannya dia meminta bantuan dengannya untuk beribadah kepada Allah adalah lebih baik baginya daripada dia mengerjakannya yang mana terlantar maisyahnya dan hatinya menjadi sibuk disebabkan hal itu, karena salat setiap kali ia lebih menghimpun hati dan lebih jauh dari was-was niscaya ia lebih sempurna.

? majmu al-fatawa (23/174)