Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Happy weekend semuanya..
Aku mau infoin kalau aku bakal off tele untuk beberapa waktu kedepan, kalau sekiranya ada keperluan ingin bertanya atau sekedar bertukar cerita bisa mampir ke dm Instagram aku ya @lunaqiraniv
See u guys, semoga kita masih bisa ketemu yaaa. Jangan lupa jaga kesehatan.

Kita mungkin pernah mengeluh bahwa doa-doa kita “tidak segera dikabulkan” oleh Allah.

Coba kita evaluasi dan introspeksi diri kita, boleh jadi penyebab utama terhalangnya doa-doa kita selama ini adalah diri kita sendiri.

Kita tidak memenuhi adab dan syarat berdoa, mengkonsumsi makanan atau minuman yang haram, bahkan banyak melakukan dosa dan maksiat bisa menjadi penyebab terhalangnya doa-dia kita.

— Faedah dari Syekh Dr. Umar Hasan (Dosen Tafsir UIM)

@lunaqiraniv

Kita gak pernah tau, kapan Allah akan menjemput mereka. Maka perbanyaklah moment dengan mereka, tingkatkan bakti kita kepada mereka. Karena disaat mereka sudah kembali kepada sang pencipta, kita akan merasakan betapa kurangnya moment yang kita buat bersama mereka, dan betapa banyak ucapan atau sifat yang tanpa kita sadari menyakiti perasaan mereka.

Biasa liat ch ini ada lapak komentar nya, pas udah gak ada aku malah agak aneh liat tampilannya. Kaya gak rapi aja gitu

Pengen bikin content audio lagi, tapi ragunya itu yang audzubillah banget?

Afwan nih, aku mau nanya. Pernah gak sih kalian semua gampaaang banget nangis karena hal hal kecil. Kaya liat quotes yang kena di hati, liat orang orang diluar sana yang hidupnya kekurangan, pokoknya hal hal kecil gitu. Nangisnya tuh bukan yang nangis kejer gitu, tapi tiba tiba air mata netes aja sambil ngebatin "ya Allah maafkan hamba karena selama ini masih sering nunda sholat, masih sering ninggalin sunnah, malas baca Qur'an, padahal Engkau memberikan waktu 24 jam, tapi masih tidak bisa menyisakan waktu untuk berduaan denganMu menikmati kekhusyukan ibadah kepadaMu. Maafkan hamba karena masih kurang bersyukur dan kurang berbagi, padahal hamba tau di dalam rezeki hamba juga ada rezeki orang lain"

@lunaqiraniv

Aku abis nangis..
Soalnya lagi capek banget sama urusan dunia, jadi tadi Allah bangunin aku jam 3. Aku langsung sholat tahajud, gatau kenapa selama sholat rasanya mau nangis aja, kaya "Ya Allah dunia capek banget, mau nyerah aja boleh gak??" rasanya Allah langsung usap lembut punggung aku sambil bisikin "Maaf ya hambaKu, ujian ini agar engkau lebih kuat, agar kau tidak lupa bersyukur dan tetap ingat kepadaKu. Mari lewati bersamaKu, maka akan Kumudahkan jalanmu".

Kenapa selama ini kita sibuk mencari ketenangan dan kenyamanan jika ketenangan yang sesungguhnya adalah saat kita berduaan dengan Allah ketika orang lain nyenyak dalam tidurnya, kenyamanan yang sesungguhnya adalah saat kita bermanja manja dengan Allah, menceritakan segala masalah yang sempat tertahan di dada. Nyatanya ketenangan dan kenyamanan itu dekat dengan kita, tapi kitanya aja yang gak mau.

@lunaqiraniv

Yakinilah, bahwa musibah dan cobaan yang terjadi pada kita itu mengandung hikmah yang sangat besar.

Musibah itu bisa menjadi sebab penggugur dosa-dosa kita, mengangkat derajat kita, menjadi sebab tobat, dan musibah yang terjadi itu bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita dan orang lain.

— Faedah dari Syekh Prof. Dr. Shalih bin Abdul Aziz Sindy

@lunaqiraniv

Jangan lupa qabliyah nya yaa

Kamu galau? Jauhilah Apa Yang Paling Disukai Hawa Nafsu mu!

Ustadz Sa'id Abu Ukkasyah hafizhahullah
.
Tidak jarang dikarenakan minimnya ilmu syar’i yang dimiliki seseorang dan kelemahan akal sehatnya, maka di dalam memutuskan suatu perkara, ia menemui kesulitan.

Ia bingung ketika menghadapi dua alternatif pilihan keputusan, mana yang harus diambil, padahal, ia harus mengambil keputusan pada saat itu juga, tidak ada satu pun orang ‘alim yang bisa dihubungi ketika itu. Maka sebagian salaf sudah memberikan resep mudah kepada kita, yaitu tinggalkanlah sesuatu yang paling dekat dengan hawa nafsumu atau paling disukai hawa nafsumu! Dan pilihlah sebuah keputusan yang terjauh dari hawa nafsumu.

Mengapa demikian?

Rahasianya terdapat dalam ucapan Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah rahimahullah berikut ini, “Ketika sikap yang sering terjadi pada orang yang mengikuti hawa nafsu, syahwat, dan amarah adalah tidak bisa berhenti sampai pada batas mengambil manfaat saja (darinya), karena itulah (banyak) disebutkan nafsu, syahwat, dan amarah dalam konteks yang tercela, karena dominannya bahaya yang ditimbulkannya (dan) jarang orang yang mampu bersikap tengah-tengah dalam hal itu (mengatur nafsu, syahwat, dan amarahnya)”. Wallahu a’lam.

Semoga bahasan ini bermanfaat dan menjadi reminder buat aku dan juga kalian.

@lunaqiraniv