DO'A AGAR DIJADIKAN RIDHA TERHADAP TAKDIR ALLAH

Umar bin Abdul Aziz senantiasa berdo'a :

اللهمَّ رضِّني بقضائك .
وبارك لي في قَدَرِك حتَّىٰ لا أحبّ تعجيل شيء أخَّرته ولا تأخير شيء عجَّلته .

"Wahai Allah, jadikanlah Aku ridha terhadap ketetapan Mu.
Berkahilah Aku pada ketetapan Mu. Sehingga Aku tidak menginginkan disegerakan terjadinya sesuatu yang Engkau akhirkan, dan tidak juga mengakhirkan terjadinya sesuatu yang Engkau segerakannya terjadi ."

ـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
الرضا عن ﷲ بقضائه لابن أبي الدنيا ‹ ٤٦ › .

NASIHAT ITU ADALAH TANDA KASIH SAYANG

قال مِسعَر بن كِدَام الكوفي:

ما ٱثَرَ القومُ النصيحةَ لإخوانِهم إلا لوُفورِ شَفقتِهم عليهم،  وقد صارتِ النصيحةُ اليومَ كالعداوةِ، وما نصحتُ رجلاً قَطُّ إلا أبصَرتُه يفتّش عن عُيوبي وينسى العملَ بنُصْحي.

[سير اعلام النبلاء]

Mis'ar bin Kidam Al Kufi berkata :

"Tidaklah suatu kaum memberikan nasihat kepada saudara-saudara mereka kecuali dikarenakan adanya rasa sayang pada diri mereka terhadap saudaranya. Dan sungguh saat ini nasihat itu menjadi seperti permusuhan. Tidaklah Aku menasihati seseorang kecuali Aku melihat orang tersebut akan mencari-cari aibku dan ia melalaikan dari mengerjakan nasihatku."

(Siyar A'lam Nubala)

T.me/griyaquransabiluna

DI ANTARA SIFAT SEORANG LELAKI SEJATI

كَانَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ:

«لَا تَغُرَّنَّكُمْ طَنْطَنَةُ الرَّجُلِ بِاللَّيلِ - يَعْنِي صَلَاتَهُ- فَإِنَّ الرَّجُلَ كُلَّ الرَّجُلِ مَنْ أَدَّى الْأَمَانَةَ إِلَى مَنِ ائْتَمَنَهُ، وَمَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ»

[مكارم الأخلاق لابن أبي الدنيا]

Umar bin Khathab Radhiyallahu Anhu berkata :

"Janganlah engkau terperdaya dengan suara dari seorang lelaki di malam hari -maksudnya shalatnya- karena seorang lelaki yang seutuhnya adalah seseorang yang menunaikan amanat kepada orang yang memberikan amanat kepadanya dan orang yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya."

[Makarimul Akhlaq, Ibnu Abi Dunya]

t.me/griyaquransabiluna

JANGAN SEMBARANGAN MEMAKI ORANG DENGAN NAMA BINATANG

يقول سعيد بن المسيب رحمه الله:

"لا تقل لصاحبك يا حمـار ، يا كلــب ، يا خنزيـر ، فيقول لك يوم القيامة :
"أتراني خُلقت كلبًا أو حمارًا أو خنزيرًا."

( مصنف ابن أبي شيبة : ٥/٢٨٢ )

Sa'i**d Bin Musayyib rahimahullah berkata :

"Ja***nganlah engkau berkata kepada sahabatmu, hai keledai, hai anjing, hai babi, kelak di hari kiamat ia berkata : "Apakah engkau melihatku diciptakan sebagai anjing, keledai atau babi ?."

(Mushannaf Ibnu Abi Syaibah :5/282)

وقال إبراهيم النخعي رحمه اللّه :

كانوا يقولون : إذا قال الرجل للرجل : يا حمــار ، يا كلـب ، يا خنزيــر ،
قال الله لـه يوم القيامة :
"أتراني خلقت كلبًا أو حمارًا أو خنزيرًا."

( مصنف ابن أبي شيبة : ٥/٢٨٣ )

**Ibrahim An Nakha'iy rahimahullah berkata :

"Pa**ra salaf berkata, "Jika seseorang berkata kepada yang lainnya : wahai keledai, wahai anjing, wahai babi, maka Allah akan bertanya kepadanya pada hari kiamat, "Apakah engkau melihatKu menciptakan anjing, keledai atau babi?."

(Mushannaf Ibnu Abi Syaibah :5/283)*

@griyaquransabiluna

PERBAIKI NIAT DALAM MENUNTUT ILMU

قال الإمام مالك بن دينار رحمه الله :

"إنّك إذا طلبت العِلْــمَ لتعمل به ســرّك العلم، وإذا طلبتــہ لغير العمل لم يزدك إلّا فخــرًا."

( الزهـد للإمام أحمــد : ٢٦٢ )

Imam Malik Bin Dinar rahimahullah berkata :

"Jika engkau menuntut ilmu dengan tujuan untuk mengamalkannya niscaya ilmu akan menjadikanmu bahagia, namun jika engkau menuntut ilmu dengan tujuan selain itu maka tidak akan bertambah padamu kecuali hanya kesombongan."

( Zuhd Karya Imam Ahmad : 262 )
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
? t.me/griyaquransabiluna
=================

JANGAN ANGGAP REMEH DOSA YANG KAU PERBUAT TERHADAP ORANG LAIN

‏قال الإمام سفيان الثوري رحمه الله :

"إن لقيت الله تعالى بسبعين ذنبًا فيما بينك وبين الله تعالى دون الشرك ؛ أهون عليك من أن تلقاه بذنب واحد بينك وبين العباد."

( تنبيه الغافلين : ١/٣٨٠)

Imam Sufyan Ats Tsauri rahimahullah berkata :

"Jika engkau berjumpa Allah Ta'ala dengan membawa tujuh puluh dosa yang terjadi antara engkau dan Allah selain dosa syirik, itu lebih ringan bagimu daripada engkau berjumpa denganNya membawa satu dosa yang terjadi antara engkau dan hamba yang lain."

( Tambihul Ghafilin :1/380 )
-------------------------------------------
? @griyaquransabiluna

SIAPAKAH ORANG YANG TERBAIK ?

قال أبو هريرة رضي الله عنه: «سُئِلَ رسول الله ﷺ، أيُّ الناسِ خَير؟ فقال: أنا، والذين معي، ثم الذين على الأَثر، ثم الذين على الأثر»‏.

["المُسند" للإمام أحمد (٨٤٨٣)]

Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata : "Rasulullah ﷺ pernah ditanya : "Siapakah manusia yang terbaik itu ?," Beliau menjawab : "Aku, dan orang-orang yang bersamaku, kemudian orang-orang yang di atas atsar, kemudian orang-orang yang di atas atsar."

(Al Musnad, Imam Ahmad : 8483)

? @mutiarasunna

KESULITAN KETIKA SAKRATUL MAUT
-----------------------------

• قال زيدُ بنُ أسلَم رحمه الله: إذا بقي على المؤمن من ذنوبه شيء لم يبلغها بعمله شُدد عليه الموت، ليبلغ بسكرات الموت وشدائده درجته من الجنة، وإن الكافر إذا كان قد عمل معروفًا في الدنيا يهون عليه الموت، ليستكمل ثواب معروفه في الدنيا، ثم يصير إلى النار.
ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
«موسوعة ابن أبي الدنيا»: (٥/ ٤٥٠).

Zaid bin Aslam rahimahullah berkata : "Jika tersisa pada diri seorang mukmin sesuatu dari dosa-dosanya yang ia tidak sampai menghapusnya dengan amalannya maka kematian akan disulitkan baginya, agar dengan sakratul maut dan kesusahan-kesusahannya tersebut ia sampai kepada derajatnya dari surga. Dan sungguh orang kafir jika ia telah mengerjakan kebaikan di dunia maka kematian akan mudah baginya, agar sempurna balasan kebaikannya di dunia kemudian ia menuju ke neraka."

(Mausu'ah Ibnu Abi Dunia :5/450)

@griyaquransabiluna

ENGKAU TERMASUK YANG MANA ??

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ قَالَ: ثَنَا الْحَارِثُ بْنُ مُحَمَّدٍ التَّمِيمِيُّ، عَنْ شَيْخٍ مِنْ قُرَيْشٍ قَالَ: قَالَ أَيُّوبُ الْقَرْيَةِ:

" الرِّجَالُ ثَلَاثَةٌ:

عَاقِلٌ وَأَحْمَقُ وَفَاجِرٌ،

فَالْعَاقِلُ إِنْ كُلِّمَ أَجَابَ، وَإِنْ نَطَقَ أَصَابَ، وَإِنْ سَمِعَ وَعَى،

وَالْأَحْمَقُ إِنْ تَكَلَّمَ عَجَّلَ، وَإِنْ تَحَدَّثَ وَهَلَ، وَإِنْ حُمِلَ عَلَى الْقَبِيحِ فَعَلَ،

وَالْفَاجِرُ إِنِ ائْتَمَنْتَهُ خَانَكَ، وَإِنْ حَادَثْتَهُ شَانَكَ، وَزَادَنِي غَيْرُهُ: وَإِنِ اسْتَكْتَمْتَهُ سِرًّا لَمْ يَكْتُمْهُ عَلَيْكَ "

?العقل وفضله لابن أبي الدنيا

Telah menceritakan kepada kami Abdullah, Ia berkata : "Telah menceritakan kepada kami Al Harits bin Muhammad At Tamimi dari seorang Syaikh Quraisy", Ia berkata : "Ayub Al Qaryah berkata" :

"Lelaki itu ada tiga macam : Bijak, Pandir dan Fajir".

"Orang yang bijak itu jika diajak berbicara Ia baru menjawab, jika Ia berbicara Ia benar, dan jika Ia mendengar Ia menyimak."

"Orang yang pandir itu jika berbicara mendahului, jika ia berbicara ceroboh, jika diperintahkan hal buruk ia kerjakan."

"Orang yang Fajir itu jika Engkau beri amanah Ia menghianatimu, jika engkau berbicara kepadanya Ia mencelamu, kemudian Ia menambahkan jika Engkau menyembunyikan padanya suatu rahasia Ia tidak menyembunyikannya untukmu."

(Al Aql wa Fadhluh, Ibn Abi Dunya)

@griyaquransabiluna

BERTAWAKKAL TIDAK MENIADAKAN KEWAJIBAN BERUSAHA

قال عبد اللَّه بن الإمام أحمد :

سألت أبي عن قوم يقولون: نتكل على اللَّه ولا نكتسب؟

قال أبي: ينبغي للناس كلهم أن يتوكلوا على اللَّه، ولكن يعودون على أنفسهم بالكسب،

قال اللَّه تبارك وتعالى: {فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ}
فهذا قد علم أنهم يكتسبون ويعملون،

وقال النبي -صلى اللَّه عليه وسلم-: "من عال ابنتين أو ثلاثة فله الجنة" .

يعني:
من قال بخلاف هذا، فهذا قول إنسان أحمق.

"مسائل عبد اللَّه" (1625)

Abdullah bin Imam Ahmad berkata :
"Aku bertanya kepada Ayahku tentang suatu kelompok yang mereka berkata : "Kami bertawakkal kepada Allah dan tidak mencari nafkah?."

Ayahku menjawab : "Manusia seluruhnya harus bertawakkal kepada Allah akan tetapi mereka mengupayakan diri mereka untuk mencari nafkah."

Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman : "Maka bersegeralah mengingat Allah dan tinggalkan jual beli." (Al Jumuah : 9)

Dari sini diketahui bahwa mereka para Sahabat mencari nafkah dan bekerja.

Nabi ﷺ bersabda : *"Barangsiapa mencukupi nafkah dua anak wanita atau tiga maka baginya surga."

Hal itu berarti bahwa orang yang berkata menyelisihi hal ini, maka itu adalah ucapan orang pandir."*

(Masail Abdullah : 1625)

@griyaquransabiluna