Senang sekali rasanya, kita sama sama mencoba untuk tidak gagal.

Perihal gagal mengerti caraku ingin dicintai, dan gagal memahami caramu mencintai.

Iya benar, lagi pula jejak untuk pulang ke rumah tidak akan pernah terhapus oleh waktu. Jika memang yang kau anggap rumah adalah aku.

Kadang yang dia butuhkan hanyalah waktu

Waktu untuk diam sejenak, melihat apa yang sudah terlewat
Waktu untuk berfikir, alasan mengapa dia dan aku, sudah tidak erat seperti dulu

Menjadi temanmu kini bukan lagi tentang melihat bagaimana sikapmu
Tapi tentang bagaimana aku bisa sabar menunggu kamu, yang ternyata hanya sedang butuh waktu

Ku kira harapanku akan pupus, aku mulai mengira bahwa aku hanya sedang mengulur waktu untuk kita putus

Tapi sikapmu yang menungguku dahulu, mencegahku untuk melepaskanmu
Biarkan saja, kali ini aku yang akan menunggumu

Lagi pula jejak untuk pulang ke rumah tidak akan terhapus oleh waktu, jika memang yang kau anggap rumah adalah aku

[ ?????????? ?? ? ???? ??? ]

"I love you" means that i accept you for the person that you are and that i don't wish to change you into someone else.

It means that i don't expect perfection from you; just as you don't expect it from me.

It means that i'll love you and stand by you even through the worst of times. It means loving you when you're down, not just when you're fun to be with.

"I love you" means that i know your deepest secrets if you'll let me and don't judge you for them, asking in return only that you do not judge me for mine.

It means that i care enough to fight for what we have and i love you enough to not to let go.

It means thinking of you, dreaming of you, wanting and needing only you, and knowing that you feel the same way for me.

There's a lot. but somethings are just harder to put in words.

Waktu mereka bertanya apa yang kulihat darimu, aku dapat dengan lantang menjawab perihal mengapa bisa²nya aku tak pernah ragu.

Apa selama ini mereka gak tau? perihal betapa baik hatinya dirimu pada org sekitarmu, di dunia nyatamu.

Betapa gigihnya dirimu, di balik seratus ribu keluhan yang sesekali hanya mereka dengar darimu.

Betapa konsistennya kamu, melakukan apa yg bisa kamu lakukan, untuk sebaik²nya memperlakukan diriku.

Mereka memang tak pernah lihat, bagaimana kamu bisa bertahan saat aku tinggalkan.

Aku mulai meragukan teman²mu, apakah sbnrnya, dalam hal mengenalmu, masih lebih baik aku?

Tapi, bukankah dalam hal ini, yang penting hanyalah aku dan kamu? Mereka semua tak penting, jadi lagi² aku membungkam mulutku

Atas komentar sampah dari orang² yang tak akan mengerti dan tak mau mengerti.